Disusun Oleh
Nama:Nurachama Nabilah
Nis/Nik:
NIS/NISN : 2021.02324/0065912968
Telah disahkan oleh Pembimbing untuk diajukan sebagai Karya Tulis Ilmiah pada
SMK Terpadu 2 Yaspida Sukabumi Yayasan Sosial dan Pendidikan Islam
Darussyifa Al-Fitrah Perguruan Islam Yaspida Sukabumi tahun ajaran 2022/2023.
Mengetahui :
Bunga selalu membuat orang lebih baik lebih bahagia dan lebih
membantu mereka adalah sinar matahari makanan dan obat untuk jiwa
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan kekuatan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyusun
karya tulis ilmiah inidengan sebaik-baiknya. Dalam karya tulis ilmiah ini
membahas mengenai “BUNGA KUMIS KUCING BAGI PENYAKIT
DIABETES”. disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan pada
SMK Terpadu 2 Yaspida Sukabumi. Karya tulis ilmiah ini berisi tentang hal –
hal yang berkaitan dengan pengaruh lingkungn terhadap pemasaran.
Saya Juga Mengucapkan Terima Kasih Kepada Semua Pihak Yang Telah
Memberikan Arahan Serta Bimbingannya Selama Ini Sehingga Karya Ilmiah Ini
Dapat Dibuat Dengan Sebaik-Baiknya.
Penulis
Nurachma Nabilah
ABSTRAK
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Manfaat dibuatnya karya tulis ini adalah :
Memberikan informasi secara ilmiah dan menjelaskan bukti empiris pengaruh
pemberian ekstrak etanol 70% akar kumis kucing (Orthosiphon stamineus)
terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan galur Wistar (Rattus
norvegicus) yang diinduksi aloksan.
BAB II
KAJIAN TEORI
PEMBAHASAN
adalah salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang telah digunakan
selama berabad-abad untuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta
pencegahan dan pengobatan penyakit. Hingga saat ini obat tradisional masih
banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia berdasar bukti secara turun
temurun dan pengalaman (empiris). (DepKes RI, 2008) Pengembangan obat
tradisional telah banyak dilakukan dengan adanya perkembangan iptek dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan terhadap peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat. Perkembangan obat tradisional mencakup aspek pembuktian khasiat
dan keamanannya, jaminan mutu, bentuk sediaan, cara pemberian, pengemasan
dan penampilan serta teknologi produksi. Obat tradisional di Indonesia
digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu jamu, obat herbal terstandar dan
fitofarmaka. (DepKes RI, 2008) 2.2.1 Jamu Jamu merupakan warisan budaya
bangsa yang telah terbukti banyak memberi kontribusi pada pemeliharaan
kesehatan, Jamu adalah OT Indonesia yang digunakan secara empiris atau
berdasarkan pengalaman (MenKes, 2008).
Jamu dikatakan dapat memenuhi persyaratan mutu apabila aman dan sesuai
dengan bukti empiris. Logo yang dikhususkan untuk sediaan jamu (gambar 2.3
kategori a) berupa ranting daun terletak dalam lingkaran, dan ditempatkan pada
bagian atas sebalah kiri dari wadah/ pembungkus/ brosur. (BPOM, 2004)
Sebagian besar masyarakat Indonesia pernah mengkonsumsi jamu. Hal ini
dibuktikan dengan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 bahwa
persentase masyarakat Indonesia pada kelompok umur di atas 15 tahun yang
pernah mengkonsumsi jamu sebanyak 59,12%, sedangkan 95,60 % masyarakat
dipedesaan maupun di perkotaan telah merasakan manfaatnya dari penggunaan
jamu. Jamu berbentuk cairan merupakan bentuk sediaan yang paling banyak
disukai oleh masyarakat Indonesia. (Menkes, 2017)
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Tanaman kumis kucing memiliki nama latin Orthosphon stamineus. Di
beberapa daerah tanaman ini dikenal dengan beberapa nama lokal yaitu kutum,
mamam, bunga laba-laba, remuk jung, remujung, kumis kucing, songot koceng.
4.2 Saran
Dari penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk kedepannya bagi penulis yang menggunakan makalah
ini sebagai referensi sebaiknya lebih fokus dan detail dalam menjelaskan isi dari
makalah tersebut dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://eprints.umm.ac.id/68739/3/BAB%20II.pdf