Anda di halaman 1dari 14

1

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


PEMANFAATAN DAUN KARAMUNTING YANG BERKHASIAT
MEMANISKAN KEHIDUPANPENDERITA MOTHER OF DISEASE
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT

Diusulkan oleh:

1. Ihda Rahmi (I1A110215 / Angkatan 2010)


2. Amaliah Prima Husna (I1A111202 / Angkatan 2011)
3. Dian Muspitaloka H (I1A111043 / Angkatan 2011)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
KALIMANTAN SELATAN
2012
2

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Daun Karamunting yang


Berkhasiat Memaniskan Kehidupan
Penderita Mother of Disease

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM AI ( √ ) PKM GT


3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ihda Rahmi
b. NIM : I1A110215
c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat
d. Universitas : Lambung Mangkurat
e. Alamat Rumah dan No. : Jl Purnama 1 NO. 57 Banjarbaru,
Tel./Hp Kalsel / 085251242928
f. Alamat email : Ihdarahmipskm@yahoo.co.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ayu Riana Sari A, SKM
b. NIP : -
c. Alamat Rumah dan No. : Jl Pangeran NO.90 RT.09 Banjarmasin
Tel/HP / 087814198956

Banjarbaru, 23 Pebruari 2012

Menyetujui,
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Agung Biworo, M.Kes) (Ihda Rahmi)


NIP.19660808 199601 1 001 NIM. I1A110215

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping

(Prof.Ir. H. Idiannor Mahyudin, M.Si) (Ayu Riana Sari A, SKM)


NIP.19590409 198103 1 002
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-


Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan gagasan tertulis
yang berjudul ”Pemanfaatan Daun Karamunting yang
Berkhasiat Memaniskan Kehidupan Penderita Mother of Disease”
tepat pada waktunya.
Penulisan ini disusun guna mengikuti Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang
Gagasan Tertulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ayu Riana Sari A, SKM selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan pada penulisan ini.
Dalam penyusunan Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis
ini sehingga penulis menyadari bahwa penulisan gagasan ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan yang dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang
dimiliki oleh penulis. Untuk itu penulis sangat mengaharapkan masukan berupa
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dikemudian hari. Semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat membangun semangat jiwa muda dan
berkarya.

Banjarbaru, 23 Pebruari 2012

Penulis
4

DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL .................................................................................. I
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... Ii
KATA PENGANTAR................................................................................. Iii
DAFTAR ISI................................................................................................ Iv
RINGKASAN ............................................................................................. V
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah........................................................................ 6
Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
Manfaat Penelitian ................................................................................ 8
GAGASAN ................................................................................................. 8
KESIMPULAN............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... 12
5

RINGKASAN

Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit yang dikenal sebagai


ibu dari segala penyakit karena dapat memicu kehadiran berbagai penyakit
penyerta yang merupakan komplikasi dari penyakit tersebut sehingga menjadi
masalah kesehatan dari banyak negara di dunia dan termasuk penyakit yang
serius di bidang kedokteran. Semua ini dikarenakan jumlah penduduk yang
mengidap penyakit diabetes melitus terus meningkat dari tahun ke tahun.
Penyakit ini disebabkan oleh gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemia dan seksresi glukosa dalam urin akibat kurangnya sekresi
insulin, menurunnya daya kerja insulin, atau keduanya.
Pengobatan diabetes sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat,
baik pengobatan secara kimia maupun herbal. Namun, penggunaan obat
herbal lebih baik dibandingkan pengobatan secara kimia karena dapat
menimbulkan efek samping jika dikonsumsi berkepanjangan.
Penelitian yang telah dilakukan baik dari instansi maupun universitas.
Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
yang telah menemukan tumbuhan yang dapat menurunkan kadar gula dalam darah
karena mengandung senyawa flavonoid. Senyawa ini ditemukan di
dalam tumbuhan indonesia yaitu tumbuhan karamunting khususnya pada bagian
daun.
Sampai saat ini, pemanfaatan daun karamunting masih berbasis pada
teknik perebusan yang harus dikonsumsi secara rutin. Hasil perebusan daun
karamunting menimbulkan rasa yang pahit sehingga menjadi keluhan
dari beberapa penderita diabetes.
Tujuan dari gagasan tertulis ini adalah untuk memberikan inovasi terbaru
dengan menggantikan rebusan daun karamunting yang rasanya pahit dengan puyer
yang dikemas dalam kapsul guna memiimalisir rasa pahit tersebut.
Puyer daun karamunting yang dikemas dalam bentuk kapsul dipilih karena
berfungsi untuk menghilangkan rasa pahit dari daun karamunting
tersebut. Dengan cara penyajian berbeda melalui kapsul daun karamunting,
diharapkan masyarakat dapat meningkatkan konsumsi daun karamunting
sehingga prevalensi penderita dabetes dapat menurun.
Rekomendasi yang dianjurkan penulis adalah pengkonsumsian daun
karamunting sebagai obat herbal harus ditingkatkan untuk mengurangi prevalensi
penderita dabetes dan menekan angka kematian yang disebabkan oleh
penyakit diabetes.
6

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang disebabkan gangguan


metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan seksresi glukosa dalam urin akibat
kurangnya sekresi insulin, menurunnya daya kerja insulin, atau keduanya. Diabetes
melitus juga merupakan penyakit degeneratif yang memiliki prevalensi 1,5 – 2,3 % dari
penyakit degeneratif lainnya di Indonesia (1).
Kasus diabetes melitus ini seperti fenomena gunung es sekitar dua pertiga
tersembunyi dan hanya satu pertiga yang muncul di permukaan (8). Di Indonesia
diabetes melitus dikenal dengan istilah penyakit gula yang merupakan kelainan
metabolis yang disebabkan oleh banyak faktor dengan simtoma berupa
hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Gangguan tersebut merupakan akibat dari defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas
insulin, atau keduanya, dan defisiensi transporter glukosa.
Banyak alternatif pengobatan diabetes yang dicari oleh masyarakat selain
menggunakan obat dari dokter. Salah satunya adalah menggunakan obat tradisional dari
tumbuhan berkhasiat yang sering digunakan berdasarkan pengalaman turun
temurun ataupun berita dari mulut ke mulut dalam masyarakat (2).
Tumbuhan telah lama kita ketahui merupakan sumber yang sangat penting
dalam upaya mempertahankan kesehatan masyarakat. Catatan dari badan
kesehatan dunia (WHO), 80% penduduk dunia masih menggantungkan hidup
sehat pada penggunaan obat tradisional yang berasal dari tumbuhan dan 25% dari
obat-obatan modern yang beredar di dunia berasal dari bahan aktif yang diisolasi dan
dikembangkan dari tumbuhan sampai saat ini (3). Indonesia dikenal sebagai salah
satu negara yang mempunyai keanekaragaman hayati terbesar. Fakta ini tentu
dapat dijadikan potensi dalam pengembangan obat herbal yang berbasis pada
tumbuhan obat dalam usaha kemandirian di bidang kesehatan di Indonesia.
Tumbuhan tersebut menghasilkan senyawa metabolit sekunder dengan struktur
molekul dan aktivitas biologi yang beraneka ragam. Senyawa yang terbukti
memiliki aktivasi sebagai penurun kadar gula dalam darah adalah flavonoid.
Kandungan senyawa flavonoid tersebut terdapat pada tumbuhan karamunting (7).
Karamunting merupakan tumbuhan liar yang mudah ditemukan, terutama
di Kalimantan Selatan. Tanaman karamunting dapat dimanfaatkan untuk
kesehatan sehingga karamunting bisa digunakan untuk mengobati beberapa
macam penyakit seperti gangguan pencernaan (dispepsi),disentri basiler, diare,
hepatitis,
7

keputihan(leukorea), sariawan , haid, wasir darah, pendarahan rahim, berak darah,


radang dinding pembuluh darah, maupun pembekuan darah (tromboangitis).
Bagian karamunting yang dapat digunakan adalah daun, buah, biji dan akar.
Semua bagian buah dari karamunting hingga daging dan biji karamunting ini berfungsi
sebagai likopen yang menghambat fungsi kemunduran fisik dan mental agar tidak
mudah pikun. Antosianin merupakan bagian dari flavoboid yang diakui secara
ilmiah dapat membantu meningkatkan kesehatan secara umum. M a k i n b e s a
r j u m l a h flavonoid yang dikonsumsi, makin besar pula manfaatnya bagi kesehatan
serta menjadi unsur penting dalam proses penyembuhan berbagai macam penyakit
ringan hingga kronis serta menunjukkan efek homostatik dalam saluran pencernaan
bagian atas dan melawan metroragia penyebab pendarahan pada wanita. Akar
karamunting juga dapat meningkatkan jumlah trombosit, meningkatkan kadar
fibrinogen dan otot konrak pembuluh darah halus sedangkan daun karamunting
digunakan sebagai obat diabetes mellitus (4).
Penelitian terhadap aktivitas antidiabetes rebusan daun karamunting terhadap
mencit telah dilakukan sebelumnya oleh mahasiswa farmasi FMIPA unlam (M. Arif
Rahman,dkk) pada tahun 2009. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rebusan daun
karamunting dalam berbagai dosis pada mencit dapat menurunkan kadar glukosa dalam
darah (3). Perlu diberitahukan bahwa komposisi sifat kimiawi dan efek
farmakologis daun karamunting sangat pahit. Rasa pahit inilah yang menjadi keluhan
dari beberapa penderita diabetes mellitus sehingga pengusul memberikan gagasan
mengenai inovasi untuk rasa pahit tersebut denga menjadikan daun
karamunting sebagai bahan pengolahan puyer yang di kemas dalam bentuk
kapsul, sehingga penderita lebih mengoptimalkan pengobatan herbal dari daun
karamunting tersebut.

Tujuan Penelitian

Gagasan ini bertujuan untuk:


Tujuan umum karya tulis ini adalah untuk memberikan suatu solusi pencegahan
dan pengobatan yang praktis mengenai penyakit diabetes melitus melalui kapsul racikan
daun karamunting yang dijadikan sebagai puyer.

Tujuan khusus dari karya tulis ini adalah untuk memudahkan penderita diabetes
yang tidak suka meminum ramuan karamunting yang pahit agar dapat
mengkonsumsi daun karamunting dalam bentuk lain sehingga aman dan nyaman
dikonsumsi serta tidak mengurangi khasiatnya dan memberikan alternatif pengobatan
bagi penderita diabetes dengan meminum puyer karamunting dalam bentuk kapsul
yang lebih murah dari pada pengobatan kimia.
8

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai penunjang pengetahuan ilmiah dan pengembangan ilmu lebih


lanjut sehingga membentuk gagasan baru tentang terapi terbaru.
2. Sebagai pengontrol kadar gula dalam darah untuk penyakit
diabetes mellitus.
3. Sebagai upaya alternatif pengolahan daun karamunting yang dikenal
dengan rasa rebusan yang pahit menjadi mudah dikonsumsi semua orang
4. Sebagai upaya alternatif bagi penderita diabetes yang tidak mampu
agar dapat menggantikan obat kimia yang relatif mahal dengan obat
herbal sehingga dapat dijangkau dan dikonsumsi.

GAGASAN

Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan dari banyak negara di


dunia dan termasuk penyakit yang serius di bidang kedokteran. Semua ini dikarenakan
jumlah penduduk yang mengidap penyakit diabetes melitus terus meningkat dari
tahun ke tahun. Badan Kesehatan Dunia memprediksi kenaikan jumlah penyandang
diabetes melitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta
pada tahun
2030. Demikian juga berdasarkan data Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada
tahun 2030 mendatang sebanyak 552 juta orang akan terkena Diabetes(2). Terjadi
peningkatan sekitar 206 juta orang dari jumlah penderita tahun 2011 ini yang mencapai
346 juta orang. Sementara data tahun 2009 lalu, jumlah pengidap diabetes mencapai
285 juta orang. Meskipun terdapat perbedaan angka prevalensi, laporan keduanya
menunjukan adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes sebanyak 2-3 kali
lipat pada tahun 2030 (4)
Faktanya 3,2 juta pengidap diabetes meninggal tiap tahunnya. Dalam region Asia
Tenggara jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia menduduki peringkat ke-
5 setelah Bangladesh, Bhutan, Republik Korea dan India (10). Sedangkan berdasarkan
hasil Riset Kesehatan Dasar (RKD), Depertemen
Kesehatan (Depkes) tahun 2008, menunjukkan
prevalensi pengidap Diabetes sekitar 5,7 persen dan Pradiabetes 11,4 persen. Riset
tersebut melibatkan 24.417 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan
angka prevalensi tersebut, dapat diperkirakan penderita Diabetes pada tahun
2011 ini mencapai sekitar 13,56 juta orang dan penderita Pradiabetes sekitar 27,13 juta.
Data tersebut didapat dari hasil perhitungan jumlah penduduk Indonesia sekitar 238 juta
orang (2).
Penyakit diabetes mellitus merupakan ibu dari segala penyakit karena dapat
memicu kehadiran berbagai penyakit penyerta yang merupakan komplikasi dari penyakit
tersebut. Apabila seseorang sudah mengidap penyakit diabetes, berarti darahnya telah
9

tercemar oleh gula yang menyebar serta merusak seluruh organ tubuh penting lainnya,
seperti otak, orang akan menjadi pelupa atau pikun. Penderita juga akan
menderita rabun mata hingga buta dan bisa membuat aliran darah tersumbat akibat
flek-flek dari kadar glukosa yang tinggi yang bercampur menjadi satu dengan darah.
Tersumbatnya aliran darah ini dapat menimbulkan beberapa penyakit koroner,
seperti stroke dan penyakit jantung. Penyakit diabetes dapat menyerang semua
lapisan masyarakat tanpa mengenal status sosial, umur, dan jenis kelamin (9).
Penggunaan obat kimia memang sudah tidak asing lagi di kalangan
masyarakat. Namun, mereka tidak menyadari akan bahaya dari obat kimia tersebut.
Penggunaan obat kimia berkepanjangan dapat menimbulkan komplikasi penyakit yang
menimbulkan reaksi obat kimia yang cepat, tetapi bersifat destruktif yang artinya
dapat melemahkan organ tubuh lain, seperti iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal
dan mengakibatkan lemak darah (11). Sebenarnya usaha pengobatan untuk
menetralkan kadar glukosa dalam darah dapat menggunakan obat bahan alam
(OBA) yang mempunyai indikasi bukan sekedar memberi perawatan dengan
menekan gejalanya saja, tetapi untuk
menyembuhkan. Obat Bahan Alam (OBA) atau Obat Tradisional adalah bahan
ramuan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman. Penggunaan obat bahan alami ini sangat
dianjurkan bagi semua kalangan (12).
Karamunting (Melastoma malabathricum) merupakan tumbuhan yang
tumbuh liar pada tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup, seperti di lereng
gunung, semak belukar dan lapangan yang tidak terlalu gersang. Tumbuhan ini
memiliki banyak manfaat terutama pada bagian daun. Pada bagian ini terkandung
senyawa flavonoid yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Hingga
saat ini, pemanfaatan daun karamunting masih diolah dengan teknik perebusan.
Hasil rebusan daun karamunting ini mempunyai rasa yang sangat pahit, sehingga
menjadi kendala bagi beberapa penderita diabetes untuk mengonsumsinya.
Kapsul daun karamunting merupakan inovasi yang baru dari rebusan daun
karamunting. Kapsul ini berguna untuk meminimalisir rasa pahit yang ditimbulkan daun
karamunting ini. Namun, meracik daun karamunting agar menjadi kapsul daun
karamunting juga harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh
Direktorat Pengawasan obat tradisional, Dirjen Pengawasan obat dan makanan pada
tahun 1998. Pembutan puyer ini harus melibatkan pihak-pihak yang terkait seperti ahli
farmasi, ahli analisis dan apoteker agar kandungan senyawa flavonoid dari daun
karamunting sesuai dengan dosis yang diperlukan tubuh penderita. Pemasaran
kapsul daun karamunting dapat melaui agen kesehatan guna meningkatkan minat
penderita diabetes mellitus untuk mengkonsumsi salah satu obat tradisional ini.
Selain mempunyai manfaat yang besar dari segi kesehatan, puyer ini juga bisa
dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan obat kimia yang mempunyai
banyak efek samping. Penderita dapat lebih mengoptimalkan obat tradisional
sebagai penurunan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes mellitus.
Namun penyakit ini harus diseimbangkan dengan menerapkan pola hidup sehat
antara lain dengan memperhatikan pola makan seimbang
10

dengan jumlah kalori yang disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, dan
stress yang ada. Selain itu kegiatan fisik seperti berolahraga yang teratur juga
sangat dibutuhkan demi hidup sehat dan bebas dari penyakit terminal ini (10).

KESIMPULAN

Daun karamunting merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan obat
tradisional bagi penderita diabetes. Ini dikarenakan daun karamunting mengandung
senyawa flavonoid yang bermanfaat dalam menurunkan kadar gula dalam darah. Daun
karamunting sendiri sangat mudah ditemukan karena termasuk tumbuhan yang tumbuh
liar pada tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup, semak belukar
dan lapangan yang tidak terlalu gersang.

Pada awalnya, teknik pemanfaatan daun karamunting di lakukan dengan teknik


perebusan. Hasil rebusan daun karamunting mempunyai rasa yang sangat pahit. Namun,
rasa pahit ini menjadi kendala bagi beberapa penderita diabetes. Oleh karena itu,
inovasi terbaru seperti kapsul daun karamunting sangat diperlukan untuk
mengganti rebusan daun karamunting tersebut.

Studi mengenai manfaat dari daun karamunting itu sendiri harus lebih
dikembangkan lagi mengingat daun karamunting ini memiliki potensi dalam
penyakit diabetes, seperti membuat inovasi baru terhadap pengembangan produk
olahan daun berbasis puyer yang dikemas dalam bentuk kapsul yang
seharusnya dapat dikembangkan lagi di Indonesia. Ini memungkinkan agar ke
depannya mampu memberikan alternatif kepada masyarakat terhadap pengobatan
penyakit diabetes secara alami, sehingga prevalensi penderita diabetes dapat menurun.
11

DAFTAR PUSTAKA

1. Wibawati. Ratih. 2010. Hubungan Tingkat Kemandirian dalam Activity of


Daily Living (ADL) dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes
Mellitus tipe 1, (online), (http:// etd.eprints.ums.ac.id, diakses 23
Desember 2010).

2. Hidayat.Afia.2011. Diabetes Mellitus Makin Mengancam, (online),


(http:// kesehatan.kompasiana.com, diakses 14 November 2011).

3. Riskan.2009. Anggur Kalimantan sebagai Obat Diabetes Pilihan,


(online), (riskan.wordpress.com, diakses 3 Pebruari 2009).

4. Afia. 2011. Waspada Diabetes Mellitus, (online), (http://


www.pantonanews.com, diakses 15 November 2011).

5. Fanny.2011. Penderita Diabetes Meningkat 2-3 Kali pada 2030, (online),


(http:// www.antaranews.com, diakses 14 november 2011).

6. Anonim.2011. Diet Sehat bagi Penderita Diabetes, (online), (http://


ipbkpm.wordpress.com, diakses 8 Desember 2011).

7. Jumiati.Elly.2012. Kajian Potensi Tumbuhan Karamunting


sebagai Tumbuhan Obat Kota Tarakan Kalimantan Timur,
(online), (http// elib.pdii.lipi.go.id, diakses 22 Pebruari 2012).

8. Anonim.2010. Diabetes Si Penyakit Gula Madu, (online), (http://


kumpulan.info.sehat, diakses 08 Maret 2010).

9. Arjuna.2012. Diabetes Mellitus, (online), (http://


arjunawibisana.wordpress.com, diakses 23 Januari 2012).

10. Bustan. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Penerbit Rineka Cipta.


Jakarta: 2007. 100-118

11. Daniel. 2012. Bahaya Obat Kimia, (online), (http://


www.caramengobati.biz, diakses 12 Januari 2012).

12. Marina. 2011. Obat Bahan Alam, (online), (http://


apotekerbercerita.wordpress.com, diakses 22 Juni 2011).
12

DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK

a. Ketua Kolompok

Nama : Ihda Rahmi

Tempat Tanggal Lahir : Banjarmasin, 31 Mei 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Fakultas : Kedokteran

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat

Alamat Rumah : Jalan Purnama 1 NO.57 Banjarbaru

Pendidikan : 1. SDN Pelaihari 4

2. MTsN 1 Pelaihari

3. SMA Negeri 1 Pelaihari

Banjarbaru, Pebruari 2012

Ihda Rahmi

NIM. I1A110215
13

b. Anggota Kelompok I

Nama : Amaliah Prima Husna

Tempat Tanggal Lahir : Banjarmasin, 3 Oktober 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Fakultas : Kedokteran

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat

Alamat Rumah : Jalan Dharma Setia Komplek Dharma Praja RT. 29


NO. 19 Banjarmasin

Pendidikan : 1. SDN Kebun Bunga 5 Banjarmasin

2. SMP Negeri 7 Banjarmasin

3. SMA Negeri 7 Bajarmasin

Banjarbaru, Pebruari 2012

Amaliah Prima Husna

NIM. I1A111202
14

c. Anggota Kelompok II

Nama : Dian Muspitaloka

Tempat Tanggal Lahir : Kotabaru, 29 Maret 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Fakultas : Kedokteran

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat

Alamat Rumah : Jalan A.Yani km 8,5 Komplek Palapan Permai


NO.37 Banjarmasin

Pendidikan : 1. SDN 6 Dirgahayu Kotabaru

2. SMP Negeri 1 Kotabaru

3. SMA Negeri 7 Banjarmasin

Banjarbaru, Pebruari 2012

Dian Muspitaloka H

NIM.I1A111043

Anda mungkin juga menyukai