Anda di halaman 1dari 16

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

'Pengolahan Daun Kersen menjadi Permen Jelly untuk


Menurunkan Hipertensi’
BIDANG KEGIATAN :
PKM- KARSA CIPTA
Diusulkan Oleh:
1. Adhelia Putri Prameshwari (2021010005)
2. Aisyah Halwa Rosyid (2021010007)
3. Devina Erianwie (2021010020)
4. Eka Mei Mutiara (2021010025)
5. Faisal Azis Sofyan (2021010029)
6. Fajar Ferdi Prakoso (2021010030)
7. Fallah Rahmandanti (2021010031)
8. Inka Nur Aulia (2021010042)
9. Isnaeni Umu Mahiyati (2021010043)
10. Lulu Lutfiatul Fajriah (2021010050)

PROGRAMM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
Tahun 2021/2022

i
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PKM KARSA CIPTA

1. Judul Kegiatan : 'Pengolahan Daun Kersen Menjadi


Permen Jelly untuk Menurunkan
Hipertensi’
2. Bidang Kegiatan : PKM-KARSA CIPTA
3. Ketua pelaksana kegiatan :
a. Nama lengkap : Aisyah Halwa Rosyid
b. NIM : 2021010007
c. Jurusan : D3 Keperawatan
d. Instansi : Universitas Muhammadiyah Gombong
e. Alamat rumah : Citra Indah, Blok S 11/12, RT 06, RW
010, Desa Suka Maju, Kec. Jonggol,
Kab. Bogor, Jawa Barat
f. No.Tel/HP : 0895 3119 7382
g. Alamat E-mail : aisyah.halwa11@gmail.com
4. Anggota pelaksana kegiatan : 10 Orang
5. Dosen pendamping :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Nurlaila, S.Kep., Ns., M.Kep
b. NIDN/NIP :
c. Alamat / No. tlp : 0812 2554 489
6. Biaya Kegiatan Total : Rp. 8.100.000
7. Jangka Waktu Pengerjaan : 2 Bulan

Gombong, 12 Desember 2021


Menyetujui,
Dosen Pendamping Ketua Pelaksana

Nurlaila, S.Kep., Ns., M.Kep Aisyah Halwa Rosyid


NIDN/NIP NIM 2021010007

ii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Tujuan .....................................................................................................3
1.3 Manfaat....................................................................................................4
1.4 Luaran.......................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................5
2.1 Hipertensi ................................................................................................5
2.2 Deskripsi Pohon Karsen ..........................................................................6
2.3 Kandungan Kimia Kersen .......................................................................7
2.4 Manfaat Pohon Kersen ............................................................................7
BAB III TAHAP PELAKSANAAN...................................................................9
3.1 Jenis Produk.............................................................................................9
3.2 Alat dan Bahan.........................................................................................9
3.3 Proses Pembuatan atau Formulasi Produk...............................................9
3.4 Pengujian Produk.....................................................................................10
3.5 Evaluasi....................................................................................................11
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................12
4.1 Anggaran Biaya........................................................................................12
4.2 Jadwal Kegiatan.......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pohon kersen merupakan pohon yang mudah ditemui di beberapa tempat
karena termasuk pohon yang cepat tumbuh. Buahnya sering dijadikan mainan
dan camilan oleh anak-anak, dan daunnya sering berguguran begitu saja.
Namun, ternyata daun kersen juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Kersen secara ilmiah dikenal dengan nama Muntingia calabura adalah
cemara kecil yang dapat tumbuh dengan cepat dari turunan tumbuhan genus
Muntingia L. (muntingia) dari Elaeocarpaceae (keluarga Elaeocarpus).
Tanaman ini berasal dari Meksiko selatan, Amerika Tengah, Amerika Selatan
tropis, Antilles Besar, St. Vincent dan Trinidad. Kersen dapat dibudidayakan
secara luas di daerah yang beriklim hangat seperti di India, Asia Tenggara,
Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Tanaman ini dapat dinaturalisasi secara
menyeluruh di banyak tempat, sehingga dianggap oleh penduduk setempat
sebagai tanaman asli daerahnya.
Tekanan darah tinggi disebabkan oleh misalnya merokok, garam, diet
tinggi lemak, dan keturunan. Ketika pembuluh darah menyempit karena hal-
hal ini, darah akan lebih sulit bergerak ke seluruh tubuh dan memberikan
tekanan pada pembuluh darah atau istilahnya tekanan darah tinggi. Ini adalah
kondisi berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke,
menurut Nutrition Express. Karena mengandung sejumlah besar oksida nitrat
yakni bahan kimia alami yang melemaskan pembuluh darah, manfaat daun
kersen berbentuk teh akan dirasakan karena dapat mengurangi tekanan
sehingga darah dapat mengalir dengan leluasa.
Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan,
sehingga penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi dan baru
diketahui setelah terjadi komplikasi. Hipertensi dapat dicegah dengan
mengendalikan perilaku berisiko, seperti merokok, diet yang tidak sehat
seperti kurang konsumsi sayur dan buah serta konsumsi garam belebih,
obesitas, kurang aktifitas fisik, stres dan konsumsi alkohol. Menurut data
Riskesdas tahun 2013 (penduduk Indonesia usia 15 tahun keatas), 36,3 %

1
merokok, 93,5% kurang konsumsi buah dan sayur, 52,7% konsumsi garam
>2.000 mg/hari, 15,4 % obesitas, serta 26,1 kurang aktifitas fisik.
Banyaknya penderita hipertensi di Indonesia diperkirakan sebesar 15
juta, tetapi hanya 4% yang mampu mengendalikan Hipertensi (Controlled
hypertension). Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Seiring
dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah. Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan
sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menderita hipertensi, artinya 1 dari 3 orang
di dunia terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% diantaranya yang
minum obat. Jumlah penderita hipertensi terus meningkat setiap tahunnya,
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena
Hipertensi. Diperkirakan setiap tahun 9,4 juta orang meninngal akibat
hipertensi dan komplikasinya.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi hipertensi di
Indonesia tahun 2013 sebesar 25,8%, prevalensi tertinggi Provinsi Bangka
Belitung (30,9%) dan yang terendah Papua (16,8%). Dari hasil tersebut
diketahui bahwa hanya sepertiga penderita hipertensi (36,8%) yang
terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan hanya 0,7% yang minum obat.
Sementera itu, data Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) tahun
2016 menunjukkan peningkatan prevalensi tekanan darah tinggi pada
penduduk usia 18 tahun keatas yaitu sebesar 32,4%. Berdasarkan Survei
Sample Registration System (SRS) tahun 2014 menunjukan hipertensi dan
komplikasinya sebagai penyebab kematian nomor 5 terbesar di Indonesia.
Sedangkan berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
bidang kesehatan, biaya pelayanan hipertensi mengalami peningkatan setiap
tahunnya yaitu pada tahun 2014 sebesar 2,8 Triliun, tahun 2015 sebesar 3,8
Triliun dan pada tahun 2016 sebesar 4,2 Triliun.
Untuk mengendalikan hipertensi, pemerintah melaksanakan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Diharapkan seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk membudayakan perilaku
hidup sehat dimulai dari keluarga, yaitu: (1) Melakukan aktifitas fisik, (2)

2
Menerapkan perilaku hidup sehat, (3) Mengkonsumsi pangan sehat dan
bergizi, (4) Melakukan pencegahan dan deteksi dini penyakit, (5)
Meningkatkan kualitas lingkungan, dan (6) Meningkatkan edukasi hidup
sehat, ungkap Direktur P2PTM dalam presentasinya. Menghimbau seluruh
komponen bangsa, baik pemerintah, maupun masyarakat untuk melakukan
deteksi dini diantaranya pemeriksaan tekanan darah secara teratur, dan
menerapkan hidup sehat yang dimulai dari keluarga untuk mencegah dan
mengendalikan faktor risiko hipertensi dengan perilaku yaitu Cek kesehatan
secara berkala, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat yang
cukup, dan Kelola stres dari waktu ke waktu dan seumur hidup.
Selain buah kersen, ternyata daun buah kersen juga memiliki khasiat.
Daun kersen atau talok mengandung kelompok senyawa atau lignan antara
lain flavonoid, tannin, triterpene, saponin, dan polifenol yang menunjukkan
aktivitas antioksidatif. Antioksidan tersebut diduga mampu melindungi sel
hati dari kerusakan yang diakibatkan radikal bebas. Pengambilan zat kimia
dalam daun talok dilakukan dengan ekstraksi prinsip maserasi dengan pelarut
aqua distillated (Zakaria et al, 2007). Kandungan flavonoid dalam buah
kerses juga diduga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara
laboratoris. (Wulandari, 2013). Selama ini daun karsen hanya dikonsumsi
dalam bentuk direbus saja sehingga kurang diminati walaupun mempunyai
banyak manfaat. Oleh karena itu perlu adanya pengolah daun kersen untuk
menciptakan produk alternatif baru yang dapat menarik daya terima
konsumen. Permen jelly merupakan salah satu jenis permen yang banyak
disukai oleh kalangan umum. Selain karena rasanya yang kenyal, permen
jelly juga bisa dibentuk sesuai dengan keinginan kita. Aneka rasa dan bentuk
permen jelly yang banyak beredar di pasaran saat ini biasanya disebut dengan
istilah soft jelly candy.
1.2 Tujuan
Menciptakan produk dari daun kersen menjadi permen jelly herbal yang
berkhasiat untuk menurunkan hipertensi.

3
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh yaitu :
1.3.1 Pelestarian daun kersen supaya lebih bermanfaat bagi masyarakat
sekitar
1.3.2 Hipertensi menjadi lebih terkendali dan terkontrol
1.3.3 Menurunkan angka hipertensi pada masyarakat
1.4 Luaran
1.4.1 Laporan kemajuan
1.4.2 Laporan Akhir
1.4.3 Menghasilkan produk permen jelly

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
Hipertensi adalah penyakit yang tidak menular yang paling penting
untuk diobati, faktor risiko tertinggi untuk angka kematian yaitu
Hipertensi. Penyebab hipertensi tidak dapat ditangani antara lain karena
gangguan Kesehatan seperti stroke, penyakit jantung coroner,
pembengkakan pembuluh darah, dan penyakit ginjal serta penyakit arteri
lainnya. Permasalahan yang masih belum terpecahkan adalah hipertensi
pada kelompok usia lansia. (Ulfa & Wahyuni, 2017)
Sebuah tantangan besar di Indonesia mengenai kasus hipertensi
karena kondisinya yang sering dijumpai pada pelayanan kesehatan dengan
prevalensi tinggi, yaitu (25,8%) (Depkes, 2014). Sedangkan dari data
surveilans Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Provinsi Jawa Tengah tahun
2014 menyatakan bahwa prevalensi hipertensi tertinggi ada pada usia
produktif yaitu ≥ 18 tahun mengalami peningkatan sebesar (7,6%) di tahun
2007 menjadi 9,5% di tahun 2013 sehingga hipertensi menempati sebagai
penyakit tidak menular dengan angka kejadian tertinggi (Kemenkes RI,
2015). Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen tahun 2017,
tiga teratas penyakit tidak menular adalah Hipertensi (23.735 kasus),
Diabetes Melitus (7.274 kasus) dan Asma Bronkial (3214 kasus), selain
penyakit diatas ada juga penyakit tidak menular lainya yaitu Dekomposio
Kordis (871 kasus) , Psikosis (406 kasus), Struk (2048 kasus), Angina
Pektoris (125 kasus), PPOK (1877 kasus), Ca Mammae (243 kasus), Ca
Serviks (45 kasus), AMI (148 kasus), dan Ca Hepar (12 kasus) ((Pengaruh
PMA, PMDN, TK, 2020)).
Pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat saat ini hanya sebatas
pengetahuan turun temurun sebagai bentuk interaksi antara masyarakat
dengan lingkungannya khususnya tumbuhan . Di negara Indonesia,
sekalipun pelayanan kesehatan telah berkembang, jumlah masyarakat yang
memanfaatkan pengobatan tradisional tetap tinggi ((Khuluq et al., 2021))

5
2.2 Deskripsi Pohon Karsen
Banyak masyarakat memilih untuk pengobatan alternatif, yaitu
dengan pengobatan herbal yang mempunyai efek samping lebih sedikit
dibandingkan dengan pengobatan berbahan kimia. Salah satu tanaman
yang dapat menurunkan hipertensi adalah pohon karsen. Inovasi terbaru
dari penelitian sebelumnya yaitu daun kersen dapat diformulasikan
menjadi permen jelly sebagai antihipertensi. (Zahara & Suryady, 2018)
Pohon Kersen (Muntingia calabura), merupakan tanaman yang
mudah di temui dan tanaman jenis neotropik yaitu jenis tanaman yang
tumbuh baik di daerah tropis seperti di Indonesia. Tanaman kersen berasal
dari Filipina dan diberitakan masuk ke Indonesia pada akhir abad ke-19.
Berdasarkan klasifikasi botani, kersen termasuk familia Elaeocarpaceae.
Kersen adalah pohon yang selalu hijau (evergreen), tinggi pohon antara 3
sampai 12 meter, tumbuh dan berbuah sepanjang tahun pada ranting-
ranting yang mirip kipas. Percabangannya mendatar, menggantung ke arah
ujung, dan berbulu halus. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur 8 sampai
berbentuk lanset dengan panjang 4 – 14 cm dan lebar 1 – 4 cm dengan
pangkal lembaran daun yang nyata tidak simetris, tepi daun bergerigi,
lembaran daun sebelah bawah berbulu kelabu (Rosandari, Thayib, dan
Krisdiawati, 2015).
Permen jelly adalah salah satu produk pangan yang sangat
digemari oleh masyarakat baik orang dewasa maupun anak-anak. Permen
jelly dengan mutu yang baik memiliki ciri-ciri yaitu berpenampilan jernih
dan transparan, bertekstur kenyal, elastis, manis dan sedikit asam, serta
beraroma buah segar. Pembuatan permen jelly dikenal akan istilah sol dan
gel. Sol merupakan partikel yang berukuran 0,001-0,1 m yang tidak dapat
membentuk dispersi koloid dalam air karena ukuran partikelnya sol.
Diantara semua agensia pembentuk gel tersebut pektin dan agar-agar
merupakan bahan yang paling umum digunakan dalam pembuatan permen
jelly (Esty & Hariyatmi, 2016).

6
2.3 Kandungan Kimia Kersen
Tumbuhan kersen ini mengandung begitu banyak senyawa kimia
yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam 100 gram buah kersen
mengandung 1ir (77,8 gr), protein 0,384 gr), lemak (1,56), karbohidrat
(17,9 gr), serat (4,6 gr), abu (1,14 gr), kalsium (1,24 mg), fosfor (84 mg),
besi (1,18 mg), karoten (0,019 gr), tianin (0,065 gr), riboflavin (0,037 gr),
niacin (0,55 gr), dan vitamin C 80,5 mg) (Kosasih dkk, 2013). Kersen
termasuk salah satu tumbuhan obat-obatan yang diduga memiliki substansi
aktif sebagai anti diabetes yaitu asam askorbat, serat, niasin dan
betakaroten (Verdayanti, 2009). Ujianto (2011) menjelaskan bahwa
kandungan gizi buah kersen tidak kalan dengan buah mangga. Kadungan
vitamin C pada buah mangga sebesar 30 mg, sedangkan buah kersen
sebesar 80,5 mg. Kandungan kalsium buah kersen mencapai 124,6 mg
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan buah mangga yaitu 15 mg.
Di Indonesia, buah kersen dimanfaatkan secara tradisional untuk
mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi 9 butir buah kersen 3
kali sehari dan terbukti dapat mengurangi rasa nyeri akibat asam urat.
Kersen mengandung flavonoid yang terdiri dari berbagai jenis; flavon,
flavonon, flavan, dan biflavan. Senyawa kimia lainnya yaitu tannin,
triterpene, polifenol yang berperan di dalam aktivitas antioksidan. Daun
kersen memiliki senyawa fitokimia yang menunjukkan aktivitas
antioksidatif dan antimikroba (Haki, 2009; Priharjanti, 2007; Zakaria dkk,
2011). Menurut Binawati dan Amillah (2013) di dalam Laswati (2017),
senyawa flavonoid ini berfungsi sebagai antimikrobia, antivirus,
antioksidan, antihipertensi, merangsang pembentukan estrogen dan
mengobati gangguan fungsi hati.
2.4 Manfaat Pohon Kersen
Bagian tanaman yang biasa dimanfaatkan adalah daun dan
buahnya. Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman
kersen. Buah kersen mempunyai aktivitas antiradang dan antioksidan

7
sedangkan daun kersen mempunyai aktivitas antibakteri, antioksidan,
antiproliferatif, dan antihiperglikemik (Yuliana, dkk, 2014).
Daun kersen sebagai obat tradisional diantaranya obat asam urat,
obat batuk dan luka bakar. Masyarakat biasanya menggunakan daun
kersen sebagai obat luka bakar dengan cara ditumbuk secukupnya dan
ditempelkan langsung ke daerah luka bakar atau dengan cara merebus
daun kersen dan air rebusannya digunakan untuk membersihkan bagian
luka (Handayani dan Sentat, 2016).
Daun kersen dipercaya membantu mengatasi berbagai macam
penyakit, seperti : Melindungi fungsi otot jantung, menurunkan kadar gula
bagi penderita diabetes, anti hipertensi, anti kolesterol, anti inflamasi,
antiseptik dan antitumor (Andareto, 2015).

8
BAB III

TAHAP PELAKSiANAAN

3.1 Jenis Produk


Produk ini dibuat untuk menurunkan Hipertensi pada lansia maupun
dewasa yaitu permen jelly dari ekstrak daun kersen.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan permen jelly adalah
erlenmeyer 250 ml pyrex, gelas ukur pyrex, beaker glass pyrex, waterbath
memmert, labu ukur 50 ml pyrex, pipet ukur pyrex, ball pipet, vortex mixer
vm-300, oven MKS-RS24, blender Philips, oven memmert, mikropipet
acclimax smart micropipette, kompor listrik electrothermal, pH meter pen
type (pH 00900A), tanur naberthem, mortar dan stamper. Bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan permen jelly adalah daun kersen, glukosa cair
40%, sorbitol cair 60%, gelatin bubuk, stevia bubuk, fruktosa cair merk Rose
Brand 55%, agar merk Satelit, asam sitrat, dan air (Beni Apriyanto, Merkuria
Karyantina, Yannie Asrie Widanti, 2020).
3.3 Proses Pembuatan atau Formulasi Produk
Percobaan pembuatan formula untuk bahan pembuat permen jelly yang
sesuai diperoleh Gelatin 50 gr, Air untuk campuran Gelatin 100 ml, Air
Ekstrak daun Kersen sesuai perlakuan, Glukosa (gula Cair) Gula Pasir
(Sukrosa) 200 gr, Asam Sitrat 5 gr, Pengering Jelly (TPC) 10 gr, Pengenyal
Jelly (STTP) 10 gr, Agar-agar putih (tawar) 5 gr, Pewarna makanan 1 tetes.
((Jelly et al., 2015)
3.3.1 Pengolahan
a. Ekstraksi
Ekstrak daun kersen dilakukan dengan cara merajang daun
kersen secara tipis kemudian di timbang sesuai dengan perlakuan.
Lalu dicampur dengan 100 ml Air. Remas-remas campuran daun
kersen dan air yang dicincang tadi kemudian di saring. (Jelly et al.,
2015)

9
b. Pemasakan Permen Jelly
Masukkan gelatin, agar-agar putih, dan air 100 ml dan biarkan
selama 10 menit. Siapkan adonan Glukosa, Gula Pasir, asam citrat,
pengering jelly, pengenyal jelly, perwarna makanan kemudian masak
dengan api kecil. Tambahkan dengan adonan gelatin yang telah
didiamkan tadi serta tambakan ektrak daun kersen sesuai dengan
perlakuan. Selama pemasakan aduk adonan tadi secara terus menerus
sampai tercampur rata. Setelah selesai pemasakan, cetaklah sesuai
dengan selera. Biarkan didalam cetakan hingga 24 jam. (Jelly et al.,
2015)
c. Pengemasan
Setelah 24 jam keluarkan permen dari cetakannya dan taburi
dengan gula halus supaya tidak lengkat. Kemas ke dalam plastik
pembungkus dan hiasi sesuai dengan selera.(Jelly et al., 2015)
3.4 Pengujian Produk
1. Rasa
Pada uji rasa yaitu ekstrak 100 gr daun karsen dalam 100 ml air
dengan rata-rata nilai (N) 4,3 dan rata-rata skor (S) 4.58. Dari hasil
tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin banyak penambahan ekstrak
daun kersen maka semakin terasa. (Jelly et al., 2015)
2. Aroma
Pada uji aroma yaitu ekstrak 80 gr daun karsen dalam 100 ml air
dengan rata-rata nilai (N) 4,35 dan rata-rata skor (S) 4.63. Dari hasil
tersebut dapat dinyatakan bahwa penambahan ekstrak daun kersen maka
semakin khas. (Jelly et al., 2015)
3. Warna
Pada uji warna rata-rata nilai (N) 4,75 dan rata-rata skor (S) 4,58.
Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin banyak penambahan
ekstrak daun kersen maka warna semakin pekat. (Jelly et al., 2015)
4. Tekstur

10
Pada uji tekstur rata-rata nilai (N) 4,75 dan rata-rata skor (S) 4,48.
Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin banyak penambahan
ekstrak daun kersen maka tekstur semakin kenyal. (Jelly et al., 2015)
3.5 Evaluasi
Pembuatan permen jelly ekstrak daun kersen diperoleh perlakuan
terbaik yaitu Ekstrak daun kersen 100 gram : 100 ml Air dengan ketentuan
kadar air 22.63% ; Gula reduksi 3.8173 %; Kadar abu 2.43% ; Tekstur (fisik)
15.52 %; Kecerahan 17.60% ; Protein 8.796 % ; Rasa 4.30% ; Aroma 4.15% ;
Warna 4.75% ; Tekstur 4.75%. (Jelly et al., 2015)

11
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya ( Rp )
1 Perlengkapan yang diperlukan 2.300.000
2 Biaya habis pakai 3.500.000
3 Transportasi 800.000
4 Lain-lain : penggandaan proposal dan laporan, 1.500.000
publikasi
Jumlah 8.100.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal Kegiatan PKM-KC
Bulan Person Penanggung
No Jenis Kegiatan
1 2 Jawab
1 Koordinasi Semua Anggota
2 Pengumpulan Semua Anggota
alat dan bahan
3 Pembuatan Semua anggota
Permen Jelly
4 Uji aktivitas Semua anggota
Permen Jelly
5 Penulisan Semua Anggota
laporan
6 Publikasi Semua Anggota
Permen Jelly

12
DAFTAR PUSTAKA

Beni Apriyanto, Merkuria Karyantina, Yannie Asrie Widanti, G. (2020). Beni


Apriyanto, Merkuria Karyantina, Yannie Asrie Widanti, 2020. 2(1), 1–45.
Jelly, P., Daya, T., & Konsumen, T. (2015). Mahasiswa Program Studi ITP,
Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan 2) Dosen Program Studi
ITP, Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan. Heliyon, 6(1), 50–
64.
Khuluq, H., Zukhruf, N., Cahyani, T., Stefani, A., Fitriyati, L., Majidah, K., Dwi,
B., & Yuliana, J. (2021). Etnomedisin Obat Hipertensi di Kabupaten
Kebumen. Jurnal Kesehatan, 14(1), 59–67.
Ulfa, A., & Wahyuni, D. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Hipertensi pada Lansia di UPT Puskesmas Cileungsi Kabupaten
Bogor Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1), 15–20.
Zahara, M., & Suryady. (2018). Kajian Morfologi dan Review Fitokimia
Tumbuhan Kersen (Muntingia calabura L). Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan
Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh., 5(2),
68–74.

13

Anda mungkin juga menyukai