Anda di halaman 1dari 7

KASUS 1

Tn. T usia 30 tahun dirawat diruang penyakit dalam RSUD Kebumen dengan keluhan
demam. Klien mengatakan demam dirasakan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Hasil
pemeriksaan TTV menunjukan bahwa S : 38,5 0C, N : 90x/menit, RR : 22x/menit, TD :
110/80 mmHg. Klien mengatakan mual tapi tidak muntah, nafsu makan menurun, lidah terasa
pahit, dan tampak klien hanya menghabiskan ¼ porsi makan pagi yang disediakan rumah
sakit. BB : 55 Kg, TB : 160cm.
Pengkajian Virginia Hendersone
1. Pola Bernafas
Pasien sebelum sakit : Pola nafas pasien normal tanpa adanya gangguan
Pasien Saat Sakit : saat sakit pola pernafasan normal tidak mengalami gangguan
pernafasan

2. Pola Makan
Pasien sebelum sakit : Sebelum sakit pola makan pasien secara teratur
Pasien saat sakit : Nafsu makan pasien terganggu karena pasien mengalami
penurunan nafsu makan menghabiskan ¼ porsi makan yang disediakan

3. Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengalami eliminasi dengan normal dalam Bak dan BAB
Saat sakit : Pasien juga tidak mengalami gangguan dalam eliminasi

4. Gerak dan Keseimbangan Tubuh


Sebelum sakit : Gerak dan keseimbangan tubuh tidak mengalami gangguan
Saat sakit : Mengalami gangguan saat sakit yaitu pasien malas bergerak
dikarenakan bdan pasien terasa lemas jika digerakkan

5. Istitrahat Tidur
Sebelum sakit : Pasien dapat beristirahat dengan baik tanpa ada gangguan tidur
Saat sakit : Pola tidur pasien sedikit terganggu karena suhu badan pasien tinggi

6. Berpakaian
Sebelum sakit : Pasien dapat berpakaian dengan mandiri
Saat sakit : Pasien dapat berpakaian dengan mandiri akan tetapi sedikit dibantu
oleh keluarga

7. Mempertahankan silkulasi
Sebelum sakit : Pasien sering menggunakan pendingin ruangan (AC dan Kipas
Angin)
Saat sakit : Pasien tidak menggunakan AC tetapi hanya menggunakan silkulasi
udara dengan membuka jendela

8. Personal Hygien
Sebelum sakit : Pasien mandi dua kali sehari pagi dan sore tanpa dibantu oleh orang
lain
Saat sakit : Pasien mandi satu kali sehari dan kadang tidak mandi, mandi dibantu
oleh keluarga

9. Rasa Aman Nyaman


Sebelum sakit : Pasien merasa aman dan nyaman dirumah karena Bersama keluarga
dan suasana lebih harmonis
Saat sakit : Pasien kurang merasa nyaman dirumah sakit karena suasana dirumah
sakit bebeda dan pasien sering merasa bosan

10. Berkomunikasi
Sebelum sakit : Pasien dapat berkomunikasi dengan lancer tanpa memerlukan
bantuan alat
Saat sakit : Pasien dapat berkomunikasi dengan lancar tenpa memerlukan
bantuan alat tetapi dalam mengomunikasian suaranya kurang jelas

11. Kebutuhan Spiritual


Sebelum sakit : Pasien selalu melaksanakan sholat lima waktu di Masjid
Saat sakit : Pasien melaksanakan sholat tetapi ditempat tidur

12. Kebutuhan Bekerja


Sebelum sakit : Pasien bekerja seperti biasa
Saat sakit : pasien cuti bekerja dikarenakan pasien sakit

13. Kebutuhan Bermain dan Rekreasi


Sebelum sakit : Kebutuhan bermain dan rekreasi terpenuhi setiap weekand
Saat sakit : Kebutuhan bermain dan rekreasi tidak terpenuhi karena pasien harus
beristirahat dengan cukup

14. Kebutuhan Belajar


Sebelum sakit : Kebutuhan belajarnya terpenuhi
Saat sakit : Kebutuhan belajarnya tidak terpenuhi karena pasien harus istirahat
Analisi Data

No/DX Tanggal Symptom Etiologi Problem


1 1/12/2021 DS : Pasien Proses Hipertermi
mengatakan “ penyakit
Sus saya inveksi
demam
dirasakan
sejak tiga hari
sebelum
masuk rumah
sakit.”
DO :
-Suhu : 38,50C
-Kulit merah
-Kulit terasa
hangat

2 DS : Pasien Iritasi Nausea


mengakatan “ Lambung
Sus saya mual
tapi tidak
muntah
Lidah terasa
pait “
DO :
-Nafsu makan
menurun

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermia b.d proses penyakit infeksi
2. Nausea b.d iritasi lambung
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal No DX SLKI SIKI
6/12/2021 1 Setelah dilakukan a. Manajemen
intervensi keperawatan Hipertermia
selama 3x24 jam maka, ( I.15506 )
Termolegurasi membaik  Obsevasi
dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi
a. kulit merah penyebab
menurun hipertermia ( mis.
b. suhu tubuh Dehidrasi,
membaik terpapar
c. pucat membaik lingkungan panas,
penggunaan
incubator )
2. Monitor suhu
tubuh
3. Monitor
komplikasi akibat
hipertermia
 Terapeutik
1. Sediakan
lingkungan yang
dingin
2. Longgarkan atau
lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipas
permukaan
tubuhganti lien
setiap hari atau
lebh e]serig jika
mengalami
hyperhidrosis
( keringet
berlebihan )
4. Lakukan
pendinginan
eksternal
 Edukasi
1. Ajukan tirah
baring
 Kalaborasi
1. Pemberian cairan
dan elektrolit
intravena ( jika
perlu )
6/12/2021 2 Setelah dilakukan b. Manajemen mual
intervensi keperawatan ( I. 03117)
selama 3x24 jam maka,  Observasi
Neusea (tingkat 1. Identikasi
pengetahuan) menurun pengalaman mual
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi
a. keluhan mual dampak mual
menurun terhadap kualitas
b. perasaan ingin hidup
muntah menurun 3. Identifikasi factor
c. perasaan asam penyebab mual
dimulut menurun 4. Monitor mual
5. Monitor asupan
nutrisi dan kalori
 Terapeutik
1. Kurangi atau
hilangkan keadaan
penyebab mual
 Edukasi
1. Ajukan istirahat
tidur yang cukup
2. Ajukan
penggunaan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengatasi
mual
 Kolaborasi
1. Pemberian
antiemetik, jika
perlu

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nomor Tanggal Implementasi Respon Pasien
Diagnosa
1 6/12/2021 a. Manajemen Hipertermia 1. Suhu tubuh pasien
( I.15506 ) menurun.
 Obsevasi 2. Hipertermia yang
1. ,Mengidentifikasi diderita pasien tidak
penyebab hipertermia mengakibatkan
( mis. Dehidrasi, komplikasi yang
terpapar lingkungan serius
panas, penggunaan 3. Pasien sudah mulai
incubator ) beradaptasi dengan
2. Memonitor suhu tubuh lingkungan baru
3. Memonitor komplikasi yang ada di rumah
akibat hipertermia sakit.
 Terapeutik 4. Pasien sudah tidak
1. Menyediakan mengalami keringat
lingkungan yang dingin yang berlebihan
2. Melonggarkan atau 5. Pasien sudah bisa
lepaskan pakaian beristirahat dengan
3. Membasahi dan kipas optimal dengan tirah
permukaan tubuh ganti baring
lien setiap hari atau lebih 6. Pasien sudah tidak
sering jika mengalami kekurangan cairan
hyperhidrosis ( keringet dan elektrolit karena
berlebihan ) sudah diberikan
4. Melakukan pendinginan melalui cairan infus.
eksternal
 Edukasi
1.Mengajukan tirah baring
 Kalaborasi
1. Memberikan cairan dan
elektrolit intravena
( jika perlu )
2 6/12/2021 b. Manajemen mual ( I. 1. Pasien sudah tidak
03117) merasakan mual
 Observasi 2. Pasien sudah bisa
melakukan
1. Mengidentikasi aktivitas seperti
pengalaman mual biasa tanpa
2. Mengidentifikasi merasakan mual
dampak mual terhadap 3. Pasien sudah
kualitas hidup mengetahahui
3. Mengidentifikasi penyebab
factor penyebab mual terjadinya mual
4. Memonitor mual 4. Pasien sudah bisa
5. Memonitor asupan memakan asupan
nutrisi dan kalori nutrisi dan kalori
 Terapeutik dengan baik
5. Pasien sudah bisa
1. Mengurangi atau
beristirahat dengan
menghilangkan optimal
keadaan penyebab 6. Setelah diberikan
mual obat antiemetik,
 Edukasi pasien sudah tidak
merasakan mual
1. Mengajukan istirahat
tidur yang cukup
2. Mengajukan
penggunaan teknik
nonfarmakologis
untuk mengatasi mual
 Kolaborasi
1. Memberikan
antiemetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai