A DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: THYPOID
FEVER DI RUANGAN 6 SOUTH MURNI TEGUH
MEMORIAL HOSPITAL
KELOMPOK TRANSFER :
4.
5.
6.
7.
1. BIODATA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Status : Kawin
Agama : Islam
2. Keluhan Utama
Pasien baru datang dengan keluhan demam sejak 3 hari ini, terutama saat malam, demam
tidak turun dengan obat demam, paien juga mengeluh nyeri ulu hati sejak 2 hari ini dan
memberat hari ini, nyeri seperti ditusuk-tusuk, selain itu pasien juga tidak selera makan
karena mual dan muntah sejak tiga hari ini.
Penyakit yang pernah dialami pasien adalah GERD dan OA, Tidak ada tindakan untuk
pengobatan seperti operasai untuk OA nya akan tetapi pasien mengkonsumsi pereda Nyeri
yaitu PCT dan Pantoprazol
Pasien tidak selera makan, makan hanya habis ¼ porsi dengan jenis makanan makanan biasa,
ada mual disertai muntah jika pasien makan, oleh karena itu pasien makan makanan yg
disediakan dengan waktu yang lama,
5. Pemeriksaan Laboratorium
1 Infus RL 20tetes/menit
3 Ondancetron 4mg/8jam
7. Analisa Data
2. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah
9. Intervensi Keperawatan
1. Sediakan lingkungan yg
dingin
2. Basahi dan kipas permukaan
tubuh
3. Longgarkan atau lepaskan
pakaian
4. Berikan oksigen, jika perlu
5. Hindari pemberian antipiretik
atau aspirin
6. Berikan cairan oral
7. Ganti linen setiap hari atau
lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat
berlebih)
8. Lakukan pendinginan
eksternal (misal: selimut
hipotermia atau kompres
dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)
Edukasi
Observasi
Terapeutik
Terapeutik
1. Lakukan oral
hygiene sebelum makan, jika
perlu
2. Fasilitasi menentukan
pedoman diet (misal: piramida
makanan)
3. Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
4. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
5. berikan suplemen makanan
6. Berikan makanan yang tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
7. Hentikan pemberian makan
melalui selang nasogastrik
jika asupan oral dapat di
toleransi
Edukasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(misal: pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
Observasi
1. Identifikasi tingkat
pengetahuan saat ini
2. Identifikasi kemampuan
pasien dan keluarga menerima
informasi
3. Identifikasi kebiasaan pola
makan saat ini dan masa lalu
4. Identifikasi persepsi pasien
dan keluarga tentang diet yang
di programkan
5. Identifikasi keterbatasan
finansial untuk menyediakan
makanan
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Observasi
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons nyeri non
verbal
4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
9. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
Edukasi
18.00 WIB
Observasi TTV pasien
TD: 125/76MMHG
HR:83x/menit
RR: 20x/menit
Temp: 36.9C
Nrs: 4
21.00 wib
- Operan sift dengan perawat
malam
21.00WIB
- Operan sift dengan perawat
malam
KESIMPULAN
4. Beberapa tindakan mandiri keperawatan pada pasien dengan demam tifoid yaitu
mengidentifikasi penyebab hipertemia (misal: dehidrasi, terpapar lingkungan
panas, penggunaan inkubator), Memonitor suhu tubuh, Memonitor kadar
elektrolit, Memonitor haluaran urin, Memonitor komplikasi akibat hipertermia,
Menyediakan lingkungan yg dingin, Melonggarkan atau lepaskan pakaian,
Memberikan cairan oral, membantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman.
Memberikan informasi keadaan pasien untuk meningkatkan toleransi terhadap
nyeri dan mengajarkan teknik tarik nafas dalam. Mengajari pasien teknik relaksasi
pengalihan mual dengan mengganti menu makan, dan juga bisa mengatur posisi
berbaring/duduk untuk meletakkan kepala lebih tinggi dari kaki. Memberikan
penjelasan pada pasien terkait menghindari makanan yang menusuk hidung dan
berbau tidak sedap serta menganjurkan makan makanan yang kering, lunak seperti
roti dan di konsumsi dengan porsi sedikit tapi sering. Membantu pasien untuk
menciptakan lingkungn yang menyenangkan. Anjurkan keluarga untuk
menentukan makanan kesukaan pasien dan usahakan untuk mendapatkan
makanan yang merangsang indra penciuman pada pasien. Memberikan suplemen
tinggi protein, tinggi kalori.
5. Pada akhir evaluasi semua tujuan dapat dicapai karena adanya kerjasama baik
antara pasien dan keluarga dan tim kesehatan. Hasil evaluasi pada Ny. A sudah
sesuai dengan harapakan masalah teratasi dan klien PBJ pada tanggal 06
Desember 2023 dan pasien berobat jalan.
Saran
Dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagi berikut :
1. Untuk mencapai hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan hubungan yang
baik dan keterlibatan pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.
2. Perawat sebagai petugas kesehatan hendaknya mempunyai pengetahuan,
keterampilan yang cukup serta dapat bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya
dengan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan Demam Tifoid.
3. Dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang professional alangkah
baiknya diadakan suatu seminar atau suatu pertemuan yang membahas tentang
masalah kesehatan yang ada pada pasien.
4. Pendidikan dan pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu
ditingkatkan baik secara formal dan informal khususnya pengetahuan dalam
bidang keperawatan. .