Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: THYPOID
FEVER DI RUANGAN 6 SOUTH MURNI TEGUH
MEMORIAL HOSPITAL

LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

PEMBIMBING AKADEMIK : HARSUDIANTO SILAEN, S.Kep., Ns., M.Kep

KELOMPOK TRANSFER :

1. Indah Purnamasari Br Purba 22222089

2. SARINA SORMIN 230103048

3. RUTH MORANI SARAGIH 230103047

4.

5.

6.

7.

PROGRAM STUDI PROFESI (NERS)


UNIVERSITAS MURNI TEGUH MEDAN
T.A 2023/2024
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.A DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN: THYPOID DI RUANGAN 6 SOUTH

MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL

1. BIODATA

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. A

Jenis Kelamin : Perempuaan

Status : Kawin

Agama : Islam

Tanggal Masuk RS : 3 Desember 2023

Tanggal Pengkajian : 3 Desember 2023

Diagnosa Medis : Typoid

2. Keluhan Utama

Pasien baru datang dengan keluhan demam sejak 3 hari ini, terutama saat malam, demam
tidak turun dengan obat demam, paien juga mengeluh nyeri ulu hati sejak 2 hari ini dan
memberat hari ini, nyeri seperti ditusuk-tusuk, selain itu pasien juga tidak selera makan
karena mual dan muntah sejak tiga hari ini.

3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Penyakit yang pernah dialami pasien adalah GERD dan OA, Tidak ada tindakan untuk
pengobatan seperti operasai untuk OA nya akan tetapi pasien mengkonsumsi pereda Nyeri
yaitu PCT dan Pantoprazol

4. Pola makan dan minum

Pasien tidak selera makan, makan hanya habis ¼ porsi dengan jenis makanan makanan biasa,
ada mual disertai muntah jika pasien makan, oleh karena itu pasien makan makanan yg
disediakan dengan waktu yang lama,
5. Pemeriksaan Laboratorium

6. Pelaksanaan dan Terapi

No Nama Obat Dosis Efek Terapi

1 Infus RL 20tetes/menit

2 Omeprazole 40mg/12 jam

3 Ondancetron 4mg/8jam

4 PCT Infus 1gr/8jam

7. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1 DS: Pasien baru datang dengan Proses Penyakit Hipertermia


keluhan demam sejak 3 hari ini,
terutama saat malam, demam tidak
turun dengan obat demam.
DO: Temp: 38C
TD: 234/78MMHG
HR: 79x/menit
RR: 22x/menit
Nrs: 4-5
SPO2: 100 Spontan

2 DS: Pasien mengeluh nyeri ulu hati Agen cedera Nyeri


sejak 2 hari ini dan memberat hari ini, fisiologis
nyeri seperti ditusuk-tusuk\

DO: Temp: 38C


TD: 234/78MMHG
HR: 79x/menit
RR: 22x/menit
Nrs: 4-5
SPO2: 100 Spontan
Pasien meringis kesakitan saat
ulu hati ditekan

3 DS: pasien mengatakan tidak selera Mual muntah Defisit nutrisi


makan karena mual dan muntah sejak
tiga hari ini.

DO: Makanan habis ¼ porsi dengan


waktu yang lama
8. Diagnosa Keperawatan

1. Hipertermi diberhubungan dengan proses penyakit

2. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah

3. Nyeri berhubungan dengan agen cederafisiologis

9. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan

1. Hipertermi Setalah dilakukan asuhan Manajemen Hipertermia


keperawatan selama 3x24
Observasi
jam, diharapkan hipertermi
menurun dengan kriteria 1. Identifikasi penyebab
hasil hipertemia (misal: dehidrasi,
terpapar lingkungan panas,
Suhu tubuh memebaik penggunaan inkubator)
2. Monitor suhu tubuh
Suhu kulit membaik 3. Monitor kadar elektrolit
4. Monitor haluaran urin
Tekanan darah membaik 5. Monitor komplikasi akibat
hipertermia
Terapeutik

1. Sediakan lingkungan yg
dingin
2. Basahi dan kipas permukaan
tubuh
3. Longgarkan atau lepaskan
pakaian
4. Berikan oksigen, jika perlu
5. Hindari pemberian antipiretik
atau aspirin
6. Berikan cairan oral
7. Ganti linen setiap hari atau
lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat
berlebih)
8. Lakukan pendinginan
eksternal (misal: selimut
hipotermia atau kompres
dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)
Edukasi

Anjurkan tirah baring


Kolaborasi

Kolaborasi pemberian cairan


dan elektrolit intravena, jika
perlu

Edukasi Pengukuran Suhu Tubuh

Observasi

Identifikasi kesiapan dan


kemampuan suhu tubuh

Terapeutik

1. Sediakan materi dan media


pendidikan kesehatan
2. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk
bertanya
4. Dokumentasikan hasil
pengukuran suhu
Edukasi

1. Jelaskan prosedur pengukuran


suhu tubuh
2. Anjurkan terus memegang
bahu dan menahan dada saat
pengukuran aksila
3. Ajarkan memilih lokasi
pengukuran suhu oral atau
aksila
4. Ajarkan cara meletakkan
ujung thermometer di bawah
lidah atau dibagian tengah
aksila
5. Anjurkan cara membaca hasil
thermometer air raksa
dan/atau elektronik

2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nutrisi I. 03119


keperawatan selama 3x24
jam diharapkan status Observasi
nurtisi membaik dengan
kriteria hasil :
1. Identifikasi status nutrisi
Porsi makan yang 2. Identifikasi makanan yang
dihabiskan meningkat disukai
3. Identifikasi alergi dan
Berat badan memebaik intoleransi makanan
4. Monitor asupan makanan
Indeks massa tubuh (IMT) 5. Monitor berat badan
membaik 6. Identifikasi perlunya
penggunaan selang
nasogastric
7. Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
8. Identifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrien

Terapeutik

1. Lakukan oral
hygiene sebelum makan, jika
perlu
2. Fasilitasi menentukan
pedoman diet (misal: piramida
makanan)
3. Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
4. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
5. berikan suplemen makanan
6. Berikan makanan yang tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
7. Hentikan pemberian makan
melalui selang nasogastrik
jika asupan oral dapat di
toleransi

Edukasi

1. Anjurkan posisi duduk


2. Ajarkan diet yang di
programkan

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(misal: pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu

Edukasi Diet I. 12369

Observasi

1. Identifikasi tingkat
pengetahuan saat ini
2. Identifikasi kemampuan
pasien dan keluarga menerima
informasi
3. Identifikasi kebiasaan pola
makan saat ini dan masa lalu
4. Identifikasi persepsi pasien
dan keluarga tentang diet yang
di programkan
5. Identifikasi keterbatasan
finansial untuk menyediakan
makanan

Terapeutik

1. Persiapkan materi, media dan


alat peraga
2. Jadwalkan waktu yang tepat
untuk memberikan pendidikan
kesehatan
3. Berikan kesempatan pasien
dan keluarga bertanya
4. Sediakan rencana makan
tertulis, jika perlu

Edukasi

1. Jelaskan tujuan kepatuhan diet


terhadap kesehatan
2. Ajarkan cara membaca label
dan memilih makanan yang
sesuai
3. Informasikan makanan yang
di perbolehkan dan dilarang
4. Informasikan kemungkinan
interaksi obat dan makanan,
jika perlu
5. Ajarkan cara merencanakan
makanan yang sesuai program
6. Anjurkan mengganti bahan
makanan sesuai dengan diet
yg di programkan
7. Anjurkan menlakukan
olahraga sesuai toleransi
8. Rekomendasikan resep
makanan yang sesuai dengan
diet, jika perlu
9. Anjurkan mempertahankan
posisi semi fowler (30-45
derajat) 20-30 menit setelah
makan

Kolaborasi

Rujuk ke ahli gizi dan


sertakan keluarga, jika perlu

3. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri I. 08238


keperawatan selama 3x24
jam diharapkan intensitas
nyeri menurun dengan Observasi
kriteria hasil:
1. Identifikasi lokasi,
Keluhan nyeri menuurun karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
Sikap protekstif menurun nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
Kesulitan tidur menurun 3. Identifikasi respons nyeri non
verbal
Gelisah menurun
4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
9. Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik

1. Kontrol lingkungan yang


memperberat rasa nyeri
(misal: suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan )
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (misal:
TENS, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
4. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri

Edukasi

1. Jelaskan penyebab, periode,


dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri

Manajemen Nyeri I. 08238

Observasi

1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons nyeri non
verbal
4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
9. Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik

1. Kontrol lingkungan yang


memperberat rasa nyeri
(misal: suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan )
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (misal:
TENS, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
4. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri

Edukasi

1. Jelaskan penyebab, periode,


dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
10. Implementasi

No Tgl/Waktu Implementasi Evaluasi


1 3 Des 2023 S: Pasien mengatakan demam
23.30 WIB -Menerima pasien baru dari masih ada,selera makan masih
IGD belum ada, nyeri ulu hati
-Melakukan pengkajian awal masih ada
-Memberikan edukasi terkait
ruangan pasien dan peraturan O: Kes: CM KU: Sedang
rumah sakit TD: 125/76MMHG
-Observasi nyeri : pasien HR:83x/menit
mengatakan nyeri di ulu hati RR: 20x/menit
seperti ditusuk-tusuk dengan Temp: 36.9C
NRS 4 Nrs: 3-4
-Memberikan informasi
keadaan pasien untuk A:Masalah Hipertermia, Nyeri
meningkatkan toleransi dan defisit nutrisi belum
terhadap nyeri teratasi
-Mengidentifikasi status
nutrisi pasien : Pasien sama P: Intervensi dilanjutkan
sekali tidak selera makan
-Mengidentifikasi makanan -Memonitor suhu tubuh pasien.
yang disukai paien: Pasien -Memberikan cairan oral:
saat ini tidak suka jenis Banyak minum
makanan apapun -Longgarkan /lepaskan pakaian
4Des 2023 -Anjurkan tirah baring:
Menganjurkan paien untuk
00.00 wib -Memonitor TTV pasien istirahat yang cukup
TD: 130/64MMHG -membantu paien memberikan
HR:74x/menit posisi yang nyaman
RR: 20x/menit -Mengajarkan teknik relaksasi
Temp: 37C tarik nafas dalam bila nyeri
Nrs: 4 -Kolaborasi dengan dokter
05.00 wib -Memberikan cairan oral: dalam pemberian analgesik
menganjurkan pasien untuk -Memonitor asupan makanan
banyak minum -Memberikan makanan tinggi
-Memberikan lingkungan kalori dan protein
yang dingin suhu ruangan AC -Menganjurkan pasien makan
17 C sedikit-sedikit tapi sering

06.00 WIB Memonitor suhu tubuh pasien


36.9C
Observasi TTV pasien
TD: 130/68MMHG
HR:72x/menit
RR: 20x/menit
Temp: 36.7C
Nrs: 3-4
07.00WIB -Operan sift dengan perawat
pagi

08.00 WIB -Memantau keadaan umum


pasien

-Observasi Nyeri: Pasien


mengatakan nyeri di ulu hati
seperti ditusuk-tusuk dengan
terus menerus NRS: 4
08,30 WIB -Memonitor Suhu tubuh
pasien
-Menyajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
-Memberikan makanan yang
tinggi protein dan tinggi
kalori
-Memonitor asupan
makanana pasien
-Memberikan terapi obat
sesuai hasil kolaborasi
dengan dokter
Omeprazol 40mg/IV
Ondancentron 4mg/IV
PCT Inf/iv
Sucralfat 3XC1

Observasi TTV pasien


11.00 WIB TD: 110/80MMHG
HR:74x/menit
RR: 20x/menit
Temp: 36.6C
Nrs: 3-4
Memantau keadaan umum
pasien, pasien sedang istirahat

12.00WIB Membantu pasien


mendapatkan posisi yang
nyaman: pasien lebih nyaman
dengan posisi kepala lebih
tinggi dari kaki
-Mengajarkan pasien teknik
relaksasi tarik nafas dalam
bila nyeri

14.00 WIB Operan sift dengan perawat


sore
16.00WIB Kolaborasi dengan dokter
dalam memberikan terapi
obat:
Ondancentron 4mg/iv
PCT Inf/IV

18.00 WIB
Observasi TTV pasien
TD: 125/76MMHG
HR:83x/menit
RR: 20x/menit
Temp: 36.9C
Nrs: 4

Kolaborasi dengan dokter


19.00 WIB
dalam pemberian obat
sebelum makan :
SUCRALFAT 3XC1

20.00WIB -Memonitor suhu tubuh pasien

-Observasi Nyeri: Pasien


mengatakan nyeri di ulu hati
seperti ditusuk-tusuk dengan
terus menerus NRS: 4

-Memonitor asupan nutrisi


pasien:habis ¼ porsi

-Menganjurkan pasien makan


sedikit-sedikit tapi sering

21.00 wib
- Operan sift dengan perawat
malam

2 5 Des 2023 S: Pasien mengatakan demam


masih ada,selera makan masih
06.00 wib
Observasi TTV pasien belum ada, nyeri ulu hati
TD: 125/76MMHG masih ada
HR:83x/menit
RR: 20x/menit O: Kes: CM KU: Sedang
Temp: 36.9C TD: 128/80MMHG
Nrs: 3-4 HR:80x/menit
RR: 20x/menit
07.00 WIB Temp: 36.9C
-Memantau keadaan umum Nrs: 2
pasien

-Observasi Nyeri: Pasien A:Masalah Hipertermia


mengatakan nyeri di ulu hati teratasi sebagian
seperti ditusuk-tusuk dengan Masalah Nyeri teratasi
terus menerus NRS: 4 sebagian
defisit nutrisi teratasi sebagian
-Memonitor Suhu tubuh
pasien P: Intervensi dilanjutkan
-Menyajikan makanan secara
-Memonitor suhu tubuh pasien.
menarik dan suhu yang sesuai
-Memberikan cairan oral:
-Memberikan makanan yang
Banyak minum
tinggi protein dan tinggi
-Longgarkan /lepaskan pakaian
08.00 WIB kalori
-Anjurkan tirah baring:
-Memonitor asupan makanan
Menganjurkan paien untuk
pasien
istirahat yang cukup
-Memberikan terapi obat
-membantu paien memberikan
sesuai hasil kolaborasi
posisi yang nyaman
dengan dokter
-Mengajarkan teknik relaksasi
Omeprazol 40mg/IV
tarik nafas dalam bila nyeri
Ondancentron 4mg/IV
-Kolaborasi dengan dokter
PCT Inf/iv
dalam pemberian analgesik
Sucralfat 3XC1
-Memonitor asupan makanan
-Memberikan makanan tinggi
kalori dan protein
12.00WIB -Memantau keadaan umum -Menganjurkan pasien makan
pasien sedikit-sedikit tapi sering
-Observasi Nyeri: Pasien
mengatakan nyeri di ulu hati
seperti ditusuk-tusuk dengan
terus menerus NRS: 3

-Memonitor Suhu tubuh


pasien: Pasien tidak ada
demam dan tidak ada
menggigil
-Menyajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
-Memberikan makanan yang
tinggi protein dan tinggi
kalori
13.00 wib -Memberikan terapi obat
sesuai hasil kolaborasi
dengan dokter
Sucralfat 3XC1
13.30 wib
Memonitor asupan makanana
pasien
16.00 wib
Kolaborasi dengan dokter
dalam memberikan terapi
obat:
Ondancentron 4mg/iv
17.00 wib PCT Inf/IV
Observasi TTV pasien
TD: 128/80MMHG
HR:80x/menit
RR: 20x/menit
Temp: 36.9C
Nrs: 2
19.00 wib
Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
sebelum makan :
SUCRALFAT 3XC1
20.00WIB
Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
sebelum makan : |
Omeprazole 40mg/IV

21.00WIB
- Operan sift dengan perawat
malam

6 Des 2023 S: Pasien mengatakan demam


dan mengggigil sudah tidak
06.00 wib Observasi TTV pasien ada lagi,selera makan sudah
TD: 120/72MMHG membaik, nyeri ulu hati masih
HR:78x/menit ada
RR: 20x/menit
Temp: 36.3C O: Kes: CM KU: Sedang
Nrs: 2 TD: 120/72MMHG
HR:78x/menit
08.00 wib RR: 20x/menit
-Memantau keadaan umum Temp: 36.3C
pasien
Nrs: 2
-Observasi Nyeri: Pasien SPO2: 100% Spontan
mengatakan nyeri di ulu hati
seperti ditusuk-tusuk dengan
terus menerus NRS: 2
A:Masalah Hipertermia
-Memonitor Suhu tubuh teratasi
pasien: Pasien tidak demam Masalah Nyeri teratasi
lagi Temp: 36 sebagian
defisit nutrisi teratasi
-Menyajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai P: Intervensi nyeri akut
-Memberikan makanan yang dilanjutkan
tinggi protein dan tinggi -Pasien PBJ
kalori
-Memonitor asupan makanan
pasien
-Memberikan terapi obat
sesuai hasil kolaborasi
dengan dokter
Omeprazol 40mg/IV
Ondancentron 4mg/IV
PCT Inf/iv
Sucralfat 3XC1
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan


pada pasien dengan demam tifoid, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut ini :
1. Pada pengkajian awal didapat keluhan pasien demam sejak 3, terutama saat malam,
demam tidak turun dengan obat demam, paien juga mengeluh nyeri ulu hati sejak 2 hari,
nyeri seperti ditusuk-tusuk, selain itu pasien juga tidak selera makan karena mual dan
muntah selama.

2. Masalah keperawatan yang muncul adalah Hipertermi diberhubungan dengan proses


penyakit, Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah,
Nyeri berhubungan dengan agen cederafisiologis

3. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan hipertermi


teratasi dengan kriteria hasil Suhu tubuh memebaik. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan difisit nutrisi teratasi. Dengan kriteria
hasil Pasien tidak lagi mual, Pasien tidak tampak pucat dan lemas, Nafsu makan
bertambah, dan pasien mampu menghabiskan makan sesuai, porsi yang disediakan
untuk pasien. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
intensitas nyeri menurun dengan kriteria hasil Keluhan nyeri menuurun, Sikap
protekstif menurun, Kesulitan tidur menurun, Gelisah menurun.

4. Beberapa tindakan mandiri keperawatan pada pasien dengan demam tifoid yaitu
mengidentifikasi penyebab hipertemia (misal: dehidrasi, terpapar lingkungan
panas, penggunaan inkubator), Memonitor suhu tubuh, Memonitor kadar
elektrolit, Memonitor haluaran urin, Memonitor komplikasi akibat hipertermia,
Menyediakan lingkungan yg dingin, Melonggarkan atau lepaskan pakaian,
Memberikan cairan oral, membantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman.
Memberikan informasi keadaan pasien untuk meningkatkan toleransi terhadap
nyeri dan mengajarkan teknik tarik nafas dalam. Mengajari pasien teknik relaksasi
pengalihan mual dengan mengganti menu makan, dan juga bisa mengatur posisi
berbaring/duduk untuk meletakkan kepala lebih tinggi dari kaki. Memberikan
penjelasan pada pasien terkait menghindari makanan yang menusuk hidung dan
berbau tidak sedap serta menganjurkan makan makanan yang kering, lunak seperti
roti dan di konsumsi dengan porsi sedikit tapi sering. Membantu pasien untuk
menciptakan lingkungn yang menyenangkan. Anjurkan keluarga untuk
menentukan makanan kesukaan pasien dan usahakan untuk mendapatkan
makanan yang merangsang indra penciuman pada pasien. Memberikan suplemen
tinggi protein, tinggi kalori.

5. Pada akhir evaluasi semua tujuan dapat dicapai karena adanya kerjasama baik
antara pasien dan keluarga dan tim kesehatan. Hasil evaluasi pada Ny. A sudah
sesuai dengan harapakan masalah teratasi dan klien PBJ pada tanggal 06
Desember 2023 dan pasien berobat jalan.
Saran
Dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagi berikut :
1. Untuk mencapai hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan hubungan yang
baik dan keterlibatan pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.
2. Perawat sebagai petugas kesehatan hendaknya mempunyai pengetahuan,
keterampilan yang cukup serta dapat bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya
dengan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan Demam Tifoid.
3. Dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang professional alangkah
baiknya diadakan suatu seminar atau suatu pertemuan yang membahas tentang
masalah kesehatan yang ada pada pasien.
4. Pendidikan dan pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu
ditingkatkan baik secara formal dan informal khususnya pengetahuan dalam
bidang keperawatan. .

Anda mungkin juga menyukai