Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN PNEUMONIA

3. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1. DS : Bersihan jalan nafas tidak efektif Sekresi yang tertahan
- Pasien megatakan bahwa
batuk sejak 4 hari yang lalu
- Pasien mengatakan batuk
berdahak
DO :
- S : 38, 6 °C
- Rr : 24 x / menit
- Whezzing +
2. DS : Hipertermi Proses penyakit
- Pasien mengatakan demam (Infeksi)
sejak 4 hari yang lalu
DO :
- S : 38,6 °C
- Pasien tampak pucat

3. DS : Resiko deficit nutrisi


- Pasien mengatakan mual
- Pasien mengatakan tidak
nafsu makan sejak 4 hari yang
lalu
DO :
- Makanan yang di sajikan
hanya habis ¼ porsi
- Pasien tampak lemas
- Mucosa bibir kering
- BB = 54 kg
- TB : 165 cm
- BMI : 19,83
4. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d Sekresi yang tertahan d/d Wheezing +
2. Hipertermi b/d Proses penyakit (Infeksi) d/d Suhu 38,6 °C
3. Resiko deficit nutrisi d/d Makanan yang di sajikan hanya habis ¼ porsi, Pasien tampak
lemas, dan Mucosa bibir kering
5. Intervensi
No Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1. Setelah di lakukan Dengan Kriteria Hasil : Manajemen Jalan Nafas
tindakan - Pasien mengatakan 1. Monitor pola nafas (Frekuensi,
keperawatan 3 x mampu mengeluarkan kedalaman, usaha nafas)
perawatan, secret 2. Monitor bunyi nafas (mis, gurgling,
- Mempertahankan - Pasien mengatakan mengi wheezing)
jalan nafas mampu melakukan 3. Monitor sputum (jumlah, warna,
- Mengeluarkan batuk efektif aroma)
secret tanpa 4. Pertahankna kepatenan jalan nafas
bantuan dengan head-tlit dan chin-lift
5. Posisikan semi fowler atau fowler
6. Berikan minum hangat
7. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
8. Lakukan penghisapan lendir
9. Lakukan hiperoksigenisasi sebelum
penghisapan endotrakeal
10. Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsep Mc. Gill
11. Berikan oksigen, jika perlu
12. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/
hari, jika tidak terkontraindikasi
13. Ajarkan batuk efektif
14. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
2. Setelah di lakukan Dengan Kriteria Hasil : Manajemen Hipertermia
tindakan - Pasien mengatakan 1. Identifikasi penyebab hipertermia
keperawatan 3 x tidak demam lagi 2. Monitor suhu tubuh
perawatan, 3. Monitor kadar elektrolit
- Suhu tubuh dalam 4. Monitor kadar haluaran urin
batas normal 5. Monitor komplikasi akibat
- TTV dalam batas hipertermia
normal 6. Sediakan lingkungan yang dingin
7. Longgarkan atau lepaskan pakaian
8. Basahi atau kipasi permukaan
tubuh
9. Berikan cairan oral
10. Ganti linen setiap hari atau lebih
sering jeika mengalami hipersidosis
11. Lakukan pendinginan eksternal
12. Hindari pemberian antipiretik atau
aspirin
13. Berikan oksigen jika perlu
14. Anjurkan tirah baring
15. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intavena, jika perlu
3. Setelah di lakukan Dengan Kriteria Hasil : Manajemen Nutrisi
tindakan - Pasien mampu 1. Identifikasi status nutrisi
keperawatan 3 x menghabiskan porsi 2. Indentifikasi alergi dan intoleransi
perawatan, makan yang di makanan
- Resiko defisit berikan 3. Identifikasi makanan yang disukai
nutrisi teratasi - Pasien mengatakan 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan
nafsu makan jenis nutrient
membaik 5. Identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastric
6. Monitor asupan makanan
7. Monitor berat badan
8. Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
9. Lakukan oral hygine sebelum
makan, jika perlu
10. Fasilitasi menentukan pedoman diet
11. Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
12. Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
13. Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
14. Berikan supplement makanan
15. Hentikan pemberian makanan
melalui selang jika asupan
makanan oral dapat di toleransi
16. Anjurkan posisi duduk jika mampu
17. Ajarkan diet yang di programkan
18. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum medikasi sebelum makan
19. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang di gunakan.

6. Implementasi
Dx Waktu Implementasi EVALUASI
1. Jam 1. Memonitor pola nafas Masih terdapat wheezing
8.00 2. Memonitor bunyi nafas
3. Memonitor sputum
4. Memposisikan semi fowler
5. Memberikan oksigen 3-5 liter / menit
Jam
9.00 6. Mengajarkan batuk efektif Batuk efektif dapat
Jam dilakukan
12.00 7. Berkolaborasi pemberian ambroxol 1 tab
2. Jam 1. Memonitor suhu tubuh
8.00

Jam 2. Menyediakan lingkungan yang dingin Lingkungan nyaman dan


10.00 sejuk
3. Jam 1. Memonitor asupan makanan Masih terdapat mual
8.00 2. Menyajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
Jam 3. Memberikan makanan tinggi serat untuk
12.00 mencegah konstipasi
4. Memberikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein

7. Evaluasi
Dx EVALUASI
1. S = Pasien mengatakan batuk berdahak sedikit berkurang setelah di ajarkan batuk efektif
O = Pasien tampak mengikuti cara batuk efektif
Wheezing +
Rr : 20 x/ menit
A = Masalah teratasi sebagian
P = Lanjutkan intervensi

2. S = Pasien mengatakan demamnya berangsur turun


O = S : 36 °C
A = Masalah teratasi sebagian
P = Lanjutkan intervensi
3. S = Pasien mengatakan masih mual
O = Pasien tampak hanya menghabiskan 1/3 porsi makan yang di berikan
A = Masalah teratasi sebagian
P = Lanjutkan intervensi

Daftar Pustaka
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016, Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Jakarta.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Jakarta.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai