Anda di halaman 1dari 4

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

NO Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan

1. Hipertermia b.d infeksi d.d Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipertermia


S : Klien mengatakan badanya keperawatan selama 1x24 jam, maka
Observasi:
panas termoregulasi membaik dengan 1. Identifikasi penyebab hipertermia (mis.
O: kriteria hasil : Dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
a. Akral hangat penggunaan incubator)
b. Suhu 38̊ C 1. Menggigil menurun
2. Monitor suhu tubuh
c. Nadi : 92x/menit 2. Suhu tubuh membaik 3. Monitor kadar elektrolit
d. RR : 20x/menit 4. Monitor haluaran urine
5. Monitor komplikasi akibat hipertermia

Terapeutik:
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgrakan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika
mengalami hyperhidrosis (keringat berlebih)
6. Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut
hipotermia atau kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila)

Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring

Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian antipiretik, cairan dan
elektrolit intravena (jika perlu)
2 Defisit nutrisi b.d intake makanan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nutrisi
kurang d.d keperawatan selama 2x24 jam, maka
S: Observasi:
status nutrisi pasien membaik dengan
a. Klien mengatakan mual 1. Identifikasi status nutrisi
b. Klien mengatakan nyeri uluh kriteria hasil : 2. Identifikasi alergi dan intoteransi makanan
hati 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
c. Klien mengatakan selama a. Porsi makanan yang dihabiskan 4. Monitor asupan makanan
sakit makan bubur halus 5. Monitor berat badan
habis 3-4 sendok makan meningkat
O: b. Nyeri abdomen menurun Terapeutik
a. Klien tampak lemah
b. Bising usus lemah ±8x/menit c. Mual menurun 1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
c. IMT 20 perlu
d. TB : 150 cm 2. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
e. BB :45 Kg yang sesuai
3. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
4. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
5. Berikan suplemen makanan, jika perlu

Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk jika mampu
2. Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan


(mis. Pereda nyeri, antiemetic), jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
3 Nyeri akut b.d inflamasi d.d Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri
S: keperawatan selama 1x24 jam, maka Observasi
a. Klien mengatakan nyeri tingkat nyeri dengan ekspektasi
akibat makan pedas, nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
menurun dengan kriteria hasil :
seperti ditusuk-tusuk, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan skala
berlangsung ±10-15 menit, a. Keluhan nyeri menurun nyeri
dengan skala nyeri sedang 2. Identifikasi faktor yang memperberat dan
b. Meringis menurun memperingan nyeri
(7)
O: c. Skala nyeri menurun 3. Monitor keberhasilan terapi komplementer
a. Nyeri tekan pada daerah yang sudah diberikan
d. Durasi nyeri menurun 4. Monitor efek samping penggunaan analgetik
epigastrium
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)

Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
4 Konstipasi b.d ketidakcukupan diet Setelah dilakukan intervensi Manajemen konstipasi
d.d keperawatan selama 2x24 jam, maka
Observasi:
S: proses defekasi normal disertai
1. Periksa tanda dan gejala konstipasi
Klien mengatakan belum BAB dengan pengeluaran feses mudah 2. Periksa pergerakan usus, karakteristik feses
sejak 3 hari yll (28/01/20) dan konsistensi, frekuensi serta 3. Identifikasi faktor resiko konstipasi (mis.obat-
bentuk feses normal membaik dengan obatan, tirah baring, dan diet rendah serat)
O: kriteria hasil :
a. Keadaan umum lemah Terapeutik:
b. Bising usus ±8x/menit a. Frekuensi defekasi membaik 1. Anjurkan diet tinggi serat
b. Pristaltik usus membaik
c. Kontrol pengeluaran feses Edukasi:
meningkat 1. Jelaskan etiologi masalah
2. Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak
ada kontraindikasi
3. Ajarkan cara mengatasi konstipasi

Kolaborasi
1. Kolaborasi pengunaan obat pencahar, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai