Anda di halaman 1dari 9

Diagnosa Keperawatan

No. Diagnosa Berhubungan dengan kriteria hasil Rencana keperawatan


keperawatan
1 Hipertermia Penyebab Termoregulasi Regulasi temperatur
(D.0130) 1. Dehidrasi membaik (L.14134) (I.14578)
2. Proses penyakit: 1. Menggigil obervasi
infeksi menurun 1. Monitor suhu tubuh
2. Kejang menurun pasien anak tiap 2
Gejala mayor suhu tubuh jam, jika perlu
Suhu tubuh diatas menurun 2. Monitor TTV
nilai normal 3. Takikardi 3. Monitor suhu dan
menurun warna kulit
Teraupetik
4. Pasang alat pemantau
suhu continu jika perlu
5. Tingkatkan asupan
nutrisi dan cairan
adekuat
6. Gunakan kompres
dingin untuk
menurunkan suhu
tubuh
Edukasi
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian
antipiretik, jika perlu
2 Nyeri akut Jika nyeri distensi A. mnanajemen nutrisi
Penyebab lambung maka (I.03119)
1. Agen pencedera menggunakan observasi
fisiologis ( mis. Status Nutrisi membaik 1. identifikasi status
Inflamasi, iskemia, (L.03030) nutrisi
neoplsma) 1. Nyeri abdomen 2. identifikasi alergi dan
2. Agen pencedera menurun intoleransi makanan
kimiawi ( mis. 2. Diare berkurang 3. identifikasi makanan
Terbakar, bahan 3. Nafsu makan yang disukai
kimia iritan) meningkat 4. monitor asupan
3. Agen pencedera 4. Porsi makanan makanan
fisik (mis luka yang dihabiskan 5. monitor asupan
tusuk) meningkat makanan
6. monitor hasil
pemeriksaan hasil lab
teraupetik
7. berikan makanan
tinggi kalori dan
protein
8. berikan suplemen
makanan jika perlu
9. sajikan makanan
menarik dan sushu
sesuai
edukasi
10. anjurkan diet yang
diprogramkan
11. kolaborasi
Jika sakit angina: pemberian medikasi
Perfusi miokard sebelum makan
meningkat (L.02011) (misalnya pereda
1. Jumlah urin nyeri, antiemetic)
meningkat jika perlu
2. Nyeri abdomen 12. kolaborasi ahli gizi
menurun jika perlu
3. Mual muntah
menurun
4. tekann

Manajemen nyeri (I.08238)


observasi
1. identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2. identifikasi skala nyeri
3. identifikasi respon
nyeri non verbal
4. identifikasi factor
pemberat dan yang
meringankan nyeri
5. monitor efek samping
penggunaan analgetik
teraupetik
6. berikan teknik
nonfarmakologi
7. control lingkungan
8. fasilitasi istirahat tidur
edukasi
9. jelaskan penyebab
nyeri
10. ajarkan teknik
nonfarkologi
kolaborasi
11. kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

3 Bersihan Penyebab Bersihan jalan napas Manajemen jalan


jalan napas 1. Fisiologis meningkat (L.01001) napas (I.01011)
tidak efektif a. Spasme jalan napas 1. Batuk efektif Observasi
(D.0001) b. Hiperekresi jalan meningkat 1. Monitor pola napas
napas 2. Produksi sputum (frekuensi, kedalaman,
c. Proses infeksi meningkat usaha napas)
d. Respon alergi 3. Mengi menurun 2. Monitor bunyi napas
4. Frekuensi napas tambahan (misalnya
menurun gurgling, mengi,
5. Pola napas wheezing, ronkhi)
membaik 3. Monitor sputum
(jumlah, warna,
aroma)
Teraupetik
4. Pertahankan
kepatenan jalan napas
5. Posisikan semifowler
atau fowler
6. Berikan minum hangat
7. Lakukan fisioterapi
dada
8. Lakukan isap lendir’
9. Berikan oksigen jika
perlu
Edukasi
10. Anjurkan asupan
cairan 2000ml/hari,
jika tidak ada
kontraindikasi
11. Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu

Diare Penyebab Eliminasi fekal Manajemen diare


(D.0020) 1. Inflamasi gastrointestinal (L.04033) (I.03101)
2. Iritasi gastrointestinal 1. Konsistensi feses Observasi
3. Proses infeksi membaik 1. Identifikasi penyebab
4. Malabsorbsi 2. Frekuensi diare
5. Program diet defekasi 2. Identifikasi pemberian
6. Bakteri pada air membaik makanan
3. Peristaltic usus 3. Monitor warna,
membaik volume, frekuensi,
4. Nyeri abdomen konsistensi,
menurun 4. Monitor jumlah
pengeluaran tinja
5. Monitor keamanan
menyiapkan makanan
Teraupetik
1. Berikan asupan cairan
oral
2. Pasang jalur intravena
3. Berikan cairan
intravena
4. Ambil sampel darah
untk darah lengkap
dan elektrolit
Edukasi
1. Anjurkan makan porsi
kecil dan sering
secara bertahap
2. Hindari makanan
bergas, pedas dan
mengandung laktosa
3. Anjurkan melanjutkan
pemberian asi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
obat antimotilitas
2. Kolaborasi pemberian
obat antispasmodic,
spasmolitik
3. Kolaborasi obat
pengeras feses
Nausea 1. Gangguan biokimiawi Tingkat nausea Manajemen muntah
(0076) (uremia, ketoasidosis) (L.08065) menurun (I.03118)
2. Gangguan pada dengan criteria hasil
esophagus 1. Nafsu makan observasi
3. Distensi lambung meningkat 1. Identifikasi
4. Iritasi lambung 2. Keluhan mual karakteristik muntah
5. Peningkatan TIK menurun (warna, frekuensi, ada
6. Mabuk perjalanan 3. Perasaan asam tidaknya darah)
7. Kehamilan dimulutmenurun 2. Identifikasi riwayat diet
8. Factor psikologis 3. Monitor penyebab
muntah
teraupetik
4. Bersihkan mulut dan
hidung
5. Berikan kenyamanan
selama muntah, baju
kering, kompres
dingin di dahi,
6. Atur posisi mencegah
aspirasi
Edukasi
1. Anjurkan banyak
istirahat
2. Anjurkan membawa
kantong plastic
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
antiemetic
Manajemen mual (I.03117)
1. Berikan makanan
dalam jumlah kecil dan
menarik

Hipovolemia Tandagejala
(D.0023) 1. Frekuensi nadi
meningkat
2. Nadi lemah
3. Tekanand arah
menurun
4. Turgor kulit menurun
5. Mukosa kering
6. Hematocrit meningkat
7. Suhu tubuh meningkat
Penyebab
1. Kehilangan cairan aktif
(muntah,diare)
2. Kekurangan intake
cairan
3. Evaporasi
4. Kegagalan
mekanisme regulasi
5. Peningkatan
permeabilitas kapiler
6. Luka bakar
7. Trauma/perdarahan

Anda mungkin juga menyukai