Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PATOFLOW AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)

OLEH :

ABRAHAM HEUMASSE
R014211001

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
PATOFLOW KASUS AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)

A. Judul kasus
Asuhan keperawatan pada Tn. P dengan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
B. Etiologi
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah suatu penyakit virus yang
menyebabkan kolapsnya sistem imun disebabkan oleh infeksi immunodefisiensi manusia
(HIV), dan bagi kebanyakan penderita kematian dalam 10 tahun setelah diagnosis.
C. Patomekanisme
D. Manifestasi klinis
1. Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya.
2. Berkeringat di malam hari
3. Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan anus
4. Bintik ungu pada kulit yang tidak bisa hilang. Keluhan ini kemungkinan menandakan
adanya sarkoma kaposi
5. Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari
E. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri Akut b/d infeksi sistem saraf pusat
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake inadekuat
3. Hipertermi b/d inflamasi
4. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
5. Risiko jatuh b/d kehilangan energi
F. Intervensi keperawatan
No Dx NOC NIC
1. Setelah diberikan intervensi Manjemen nyeri (1400)
diharapkan level nyeri (2102) teratasi 1. Melakukan penilaian komprehensif
dengan kriteria : tentang nyeri seperti lokasi,
- Melaporkan nyeri hilang karakteristik, onset/durasi, frekuensi,
- Lamanya episode nyeri hilang kualitas, intensitas, atau tingkat
- Ekspresi wajah nyeri hilang keparahan nyeri
- Tekanan darah normal 2. Gunakan strategi komunikasi
terapeutik untuk mengakui dan
menyampaikan penerimaan respons
pasien terhadap nyeri
3. Diskusikan dengan pasien faktor-
faktor yang meningkatkan /
memperburuk nyeri
4. Memberikan informasi tentang nyeri,
seperti penyebab nyeri, berapa lama
itu akan berlangsung, dan
ketidaknyamanan yang diantisipasi
dari prosedur
5. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri
6. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis (relaksasi, terapi
music, massage)
7. Kolaborasi dalam pemberian
analgesik
2. Setelah diberikan intervensi Manajemen nutrisi (1100)
diharapkan status nutrisi (1004) 1. Menentukan status gizi pasien dan
teratasi dengan kriteria : kemampuan untuk memenuhi
- Asupan nutrisi baik kebutuhan nutrisi
- Asupan makanan baik 2. Mengidentifikasi alergi makanan atau
- Asupan cairan baik intoleransi pada pasien
- Energi 3. Menentukan preferensi makanan
- Rasio berat normal pasien
4. Instruksikan pasien tentang
kebutuhan nutrisi
5. Menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan nutrisi
6. Menyesuaikan diet, seperlunya
7. Menyediakan lingkungan yang
optimal untuk konsumsi makanan
8. Membantu pasien dengan perawatan
mulut sebelum makan
3. Setelah diberikan intervensi Perawatan demam (3740) :
diharapkan termoregulasi (0800) 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital
teratasi dengan kriteria : lainnya
- Peningkatan suhu kulit hilang 2. Monitor warna kulit dan suhu
- Demam hilang 3. Monitor asupan dan keluaran
- Hipertemia hilang 4. Mendorong konsumsi cairan
- Nyeri kepala hilang 5. Pantau tanda dan gejala penyebab
demam mis : infeksi dan penurunan
kesadaran
6. Kolaborasi tim medis dalam
pemberian cairan dan manjemen
Pengobatan

4. Setelah diberikan intervensi Terapi aktivitas (0005)


diharapkan intoleransi aktivitas 1. Menentukan kemampuan pasien
(0005) teratasi dengan kriteria : untuk berpartisipasi dalam kegiatan
- Kemudahan melakukan aktivitas tertentu
sehari-hari hidup (ADL)Demam 2. Membantu pasien untuk fokus pada
hilang kemampuan, bukan pada
- Kekuatan ekstremitas atas normal ketidakmampuan melakukan aktivitas
- Kekuatan ekstremitas bawah 3. Membantu pasien untuk
normal mengidentifikasi kegiatan yang
bermakna
4. Membantu pasien untuk
menjadwalkan periode tertentu untuk
kegiatan ke dalam rutinitas sehari-
hari
5. Membantu pasien dan keluarga untuk
mengidentifikasi ketidakmampuan
dalam tingkat aktivitas
6. Berkolaborasi dengan terapis okupasi
dan fisik dalam merencanakan dan
memantau program kegiatan yang
cocok
5. Setelah diberikan intervensi Pencegahan jatuh (6490)
diharapkan perilaku pencegahan 1. Mengidentifikasi perilaku dan faktor-
jatuh (1909) teratasi dengan kriteria : faktor yang mempengaruhi risiko
- Meminta bantuan jatuh
- Menempatkan penghalang untuk 2. Meninjau riwayat jatuh dengan
mencegah jatuh pasien dan keluarga
- Menggunakan pegangan tangan 3. Mengidentifikasi karakteristik
sesuai kebutuhan lingkungan yang dapat meningkat
- Berikan bantuan dengan mobilitas potensi jatuh (misalnya, lantai licin
- Menyediakan pencahayaan yang dan tangga terbuka)
memadai 4. Mendorong pasien untuk
menggunakan tongkat atau walker,
yang sesuai
5. Gunakan teknik yang tepat untuk
mentransfer pasien ke dan dari kursi
roda, tempat tidur, toilet, dan
sebagainya
DAFTAR PUSTAKA

Allodokter.com, 2020. HIV dan AIDS. Di akses tanggal 30 Agustus 2021.


<https://www.alodokter.com/hiv-aids/gejala#:~:text=Gejala%20AIDS%20meliputi%3A
%201%20Berat%20badan%20turun%20tanpa,sulit%20berkonsentrasi%20atau%20hilang
%20ingatan.%20More%20items...%20>
Bullechek, Gloria; Butcher Howard; Dechteerman, joanne; wagner, C. (2013). Nursing
Intervention Classification (NIC).
Herdman, TH & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). Diagnosis Keperawatan Internasional NANDA:
Definisi & Klasifikasi, 2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell
Marion, J. (2013). Nursing Outcomes Classification. In St Louis Mosby

Anda mungkin juga menyukai