Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN BPH (Benign Prostatic Hyperplasia)

OLEH :

ABRAHAM HEUMASSE
R014211001

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
1
Kasus 12

Tn. S 79 tahun masuk RS melalui UGD pada tanggal 3 Maret 2020 dan menjalani operasi cito
TURP beberapa jam setelah masuk RS. Pasien dipindahkan ke perawatan urologi pada tanggal 5
Maret 2020, dikaji pada tanggal 6 Maret 2020.
Diagnosis masuk; Hipertropi prostat Grade III
Diagnosis medis; Hipertropi prostat Grade III post TURP
Keluhan saat dikaji; sesak dan nyeri post op hari ke-3
Riwayat penyakit keluarga; hipertensi dan diabetes
Riwayat operasi: katarak (2016)
Psikososial/ekonomi; status menikah, tinggal bersama keluarga di rumah milik sendiri.
Pemeriksaan fisik;
TD : 120/70mmHg (berbaring) S : 36,6ºC P : 26x/menit N :52x/menit SaO2 :
96% TB : 165 cm BB : 60 kg IMT : 17,5 kg/m2
Nyeri suprapubis post op TURP hari ke-3 skala 6 NRS, seperti tertusuk, perih, intermitten, durasi
15 menit.
Mata; konjungtiva anemis, sclera ikterik, penglihatan kabur.
Telinga; penurunan pendengaran pada kedua telinga.
Respirasi; dyspnea, batuk berdahak, sputum kuning , wheezing (+), Modulasi O2 via nasal kanul 4
lpm.
Gastrointestinal; belum BAB sejak 2 hari sebelum masuk RS (8 hari yang lalu).
Nutrisi: tidak nafsu makan, penurunan BB>10% dalam 1 bulan.
Genitourinari: Disuria (+), Hematuria (+), berkemih melalui katater foley +spooling NaCl 0.9%
30 tpm.
Neurologi; kelemahan seluruh tubuh, kekukatan otot esktremitas bawah 3|3, ekstremitas atas 4|4,
GCS : E4M6V5 Composmentis.
Integumen: Luka insisi pada suprapubis.
Norton scale; sakit sedang, sadar penuh, aktivitas di tempat tidur, mobiltas terbatas, inkontinensia.
Bartel index; butuh pencahar untuk mengendalikan rangsang BAB, BAK melalui kateter,
membersihkan diri dibantu, berganti pakaian dibantu, makan dibantu, berubah posisi dibantu, tidak
mampu berjalan/berpindah, tidak mampu naik turun tangga, mandi tergantung bantuan orang lain.
Risiko jatuh; tidak ada riwayat jatuh 3 bulan terakhir, diagnosis medis sekunder>1, jalan dengan
bantuan orang, menggunakan infus, lemah, orientasi sesuai.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium;

2
3
Pemeriksaan Penunjang;

Terapi Medikasi; Digoxin 0.25gr/24jam/iv, Viccilin 1.5gr/12jam/iv, Omeprazole


40mg/24jam/iv, Ketorolac 30mg/8jam/iv.

4
Patomekanisme
A. PENGKAJIAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

Nama/RM : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 79 tahun
Ruangan : Perawatan Urologi

Data Pengkajian
Tanggal : 06/03/ 2020 Jam : - S : 36.6 OC P : 26 x/menit N : 52 x/mwnit SaO2 :
96%
Cara dengan : TD : 120/70 mmHg
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝√ Berbaring
⃝ Brankard ⃝√ Lainnya : ⃝ Duduk
Datang melalui : TB : 165 cm BB : 60 Kg IMT : 17.5 Kg/m2
⃝√ UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝ Lainnya :
Diagnosa Masuk : Hipertropi prostat Grade III
Diagnosis Medis : Hipertropi prostat Grade III post TURP
Keluhan utama : Sesak dan nyeri post op hari ke-3
Riwayat Keluhan; Nyeri suprapubis post op TURP hari ke-3 skala 6 NRS, seperti tertusuk, perih, intermitten, durasi 15
menit
Riwayat Alergi : tidak ada
⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : Ranitidine ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu : tidak ada
⃝ Kacamata/lensa kontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit : tidak ada
⃝ Hipertensi : tidak ada ⃝ PPOK :tidak ada ⃝ Diabetes : tidak ada
⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : tidak ada ⃝ Asma : tidak ada ⃝ Hepatitis : tidak ada
⃝ Stroke: tidak ada
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental :
⃝ Lainnya :
Riwayat operasi : ada katarak (2016)
Merokok : tidak ada
Konsumsi alkohol : tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga


⃝ √Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ √Diabetes :
⃝ Kanker:
⃝Penyakit jantung : CHF ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis :
⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental :
⃝ Lainnya :
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝ √ Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝√ tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝√ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan
⃝ Lainnya :
Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak ada kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : tidak ada
Keterangan : 6
Sumber informasi : ⃝ √ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya :
Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak ada normal)
⃝√ Gangguan Penglihatan :
⃝√Gangguan pendengaran :
MATA, TELINGA,

⃝ Gangguan penciuman : tidak ada


HIDUNG

⃝Kemerahan : tidak ada ⃝Bengkak: tidak ada ⃝Drainase: tidak ada


⃝Nyeri : tidak ada ⃝Lesi: tidak ada
Catatan: penglihatan kabur, konjungtiva anemia, sklera ikterus
penurunan pendengaran pada kedua telinga

⃝ Asimetri: tidak ada ⃝ Takipnea : tidak ada ⃝ Crackles : tidak ada


⃝Kanan atas/bawah ⃝Kiri atas/bawah
⃝ Bentuk dada : simetris ⃝ Bradipnea : tidak ada ⃝ Sputum-warna : tidak ada
⃝√ Batuk : ⃝√ Dispnea
RESPIRASI

⃝ √Wheezing: (+) ⃝Kanan atas/bawah


⃝Kiri atas/bawah ⃝ Modulasi O2 : 4 lpm via nasal canul
Catatan : batuk berdahak, sputum kuning

⃝ Takikardi : tidak ada ⃝ Iregular: tidak ada


⃝ Tingling : tidak ada ⃝ Edema : tidak ada
⃝ Bradikardi: tidak ada ⃝ Murmur: tidak ada
VASKULAR
KARDIO

⃝ Mati rasa : tidak ada ⃝ Nadi tidak ada teraba: tidak ada
Catatan : tidak ada ada masalah pada kardiovaskular

⃝ Distensi : tidak ada ⃝ Hipoperistaltik : tidak ada


⃝ Anoreksia: tidak ada ⃝ Diare: tidak ada ⃝ Inkontinensia : tidak ada
⃝ Rigiditas : tidak ada ⃝ Hiperperistaltik: tidak ada ⃝ Disfagia : tidak ada
INTESTINAL
GASTRO

⃝ Konstipasi : tidak ada ⃝ Ostomi : tidak ada


⃝ Diet khusus: tidak ada ⃝ Intoleransi diit: tidak ada
Catatan : belum BAB sejak 2 hari sebelum masuk RS (8 hari yang lalu)

⃝ √penurunan BB >10% dalam 1 bulan ⃝ Dekubitus : Stage 1/2/3/4: tidak ada


NUTRISI

⃝ √perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari: ada ⃝ TPN/PPN/tube feeding: tidak ada
⃝Diare-frekuensi : /hari: tidak ada ⃝ Malnutrisi: tidak ada
Catatan : tidak napsu makan

⃝ √Disuria: ada (+) ⃝ Hesitansi: tidak ada ⃝ Nokturia: tidak ada ⃝√ Folley:
ada
⃝ Menopause: tidak ada ⃝ Lendir: tidak ada ⃝ Oliguri: tidak ada
GENITOURINARI/

⃝ Frekuensi: tidak ada ⃝ Inkontinensia: tidak ada ⃝ √hematuria: ada (+)


GINEKOLOGI

⃝ Urostomy: tidak ada ⃝ Kehamilan: tidak ada


Catatan : berkemih melalui katater foley +spooling NaCl 0.9% 30 tpm

⃝ Konfusi: tidak ada ⃝ Sedasi: tidak ada ⃝ Pupil non reaktif: tidak ada
NEUROLOGI

⃝ vertigo: tidak ada ⃝ Tremor: tidak ada ⃝ tidak ada seimbang: tidak ada
⃝ Koma: tidak ada ⃝ letargi: tidak ada ⃝ afasia: tidak ada
⃝ Sakitkepala: tidak ada ⃝ mati rasa: tidak ada ⃝ Paralise: tidak ada
⃝ Semi-koma: tidak ada ⃝ Suara serak: tidak ada ⃝ Seizure: tidak ada
⃝ Tingling: tidak ada ⃝ √ Kelemahan:
7
Catatan : kelemahan seluruh tubuh, kekukatan otot esktremitas bawah 3|3, ekstremitas atas 4|4, GCS : E4M6V5
Composmentis

⃝ Bengkak: tidak ada ⃝ Diaforesis: tidak ada ⃝ Lembab: tidak ada


⃝ prosthesis: tidak ada ⃝ Warna kulit : tidak ada ⃝ teraba panas: tidak ada
⃝ atrofi/deformitas: tidak ada ⃝ turgor buruk: tidak ada ⃝ teraba dingin: tidak ada ⃝ Drainase: tidak ada:

Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)


INTEGUMEN

Catatan : Luka insisi pada suprapubic

Kondisi fisik 1. Sangat 2.Buruk 3.Sedang 4.Baik 3


buruk
NORTON SCALE (Skin Risk Assessment)

Kondisi 1. Stupor 2.Konfusi 3.Apatis 4.Sadar 4


mental
Aktivitas 1. Ditempattidur 2.Kursi roda 3.Jalan dengan 4.Jalan 1
bantuan Sendiri
Mobilitas 1. Tidak 2.Sangat 3.Agak terbatas 4.Bebas 2
Mampu terbatas bergerak
bergerak
Inkontinensia 1. Inkontinenurin 2.Selalu 3.Kadang-kadang 4.Inkontinen 4
dan alvi inkontinen inkontinen urin
urin
Ket : Skor : 14
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus, 16-20 : resiko
rendah

Mengendali kanrangsang 0.Perlu pencahar 1.Kadang perlu 2 Mandiri 0


BAB pencahar
Mengendalikan rangsang 0.Pakai kateter/ tak 1.Kadang tak 2. Mandiri 0
BARTEL INDEX (Functional Status Assassment)

BAK terkendali terkendali


Membersihkan diri 0.Butuh bantuan 1.Mandiri 0
Melepas dan memakai 0.Tergantung orang 1.Tergantung pada 2. Mandiri 1
celana, membersihkan, lain pada setiap beberapa kegiatan
menyiram jamban kegiatan
Makan 0.Tidak mampu 1.Perlu dibantu 2. Mandiri 1
memotong makanan
Berubah posisi dari 0. Tidak mampu 1.Dibantu lebih dari 2 2. Dibantu 1 3.Mandiri 1
berbaring ke duduk orang atau 2
orang
Berpindah/berjalan 0. Tidak mampu 1.dengan kursi roda 2. dibantu 1 3.mandiri 0
orang
Memakai baju 0. tergantung 1.sebagian dibantu 2. mandiri 1
Naik turun tangga 0. tidak mampu 1.sebagian dibantu 2. mandiri 0
Mandi 1. tergantung 2.mandiri 0 8
Total Skor = 4
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang,
5-8 : ketergantungan berat, 0-4 : ketergantungan total
Riwayat jatuh 3 bulan Tidak ada = 0 Ya = 25 0
terakhir
Diagnosis medis skunder > 1 Tidak ada = 0 Ya = 15 15
Alat bantu jalan Dibantu orang = Penopang = 15 Furniture = 0
0 30
FALL RISK

Menggunakan infus Tidak ada = 0 Ya = 25 25


Cara berjalan/berpindah Bed rest = 0 Lemah = 15 Terganggu = 15
30
Status mental Orientasi sesuai Orientasi tidak ada sesuai 0
=0 = 15
Total Skor = 55
Keterangan :
0-24 : tidak ada beresiko, 25-50 : resiko rendah, > 50 : resiko tinggi
Skala nyeri : 6 ⃝ √ Skala angka ⃝ Face scale
Lokasi : suprapubis
Onset : 15 menit
Paliatif : intermiten
Kualitas : seperti tertusuk
Medikasi : ketorolac 30 mg/ 8 jam /iv
Efek nyeri : -
⃝ Hubungan relasi ⃝ tidur ⃝ Nafsu makan
NYERI

⃝ aktivitas ⃝ Emosi
⃝ Lainnya :

- Nyeri suprapubis post op TURP hari ke-3 skala 6 NRS, seperti tertusuk, perih, intermitten, durasi 15 menit

Obat Dosis/Rute Tujuan Cara Kerja Obat


Viccilline 1.5 mg/8 jam/iv Untuk mengobati infeksi Kandungan dan komposisi
saluran pernapasan atas produk obat maupun suplemen
dan bawah, infeksi saluran dibedakan menjadi dua jenis
pencernaan, gonore yaitu kandungan aktif dan
(kencing nanah), kandungan tidak aktif.
septikemia (keracunan Kandungan aktif adalah zat yang
darah akibat bakteri dalam dapat menimbulkan aktivitas
jumlah besar masuk ke farmakologis atau efek langsung
dalam aliran darah), dalam diagnosis, pengobatan,
peritonitis (infeksi pada terapi, pencegahan penyakit
bagian dalam perut), atau untuk memengaruhi
endokarditis bakteri struktur atau fungsi dari tubuh
(infeksi pada bagian dalam manusia.
MEDIKASI

jantung), osteomielitis Jenis yang kedua adalah


(infeksi tulang), meningitis, kandungan tidak aktif atau
infeksi saluran kemih, disebut juga sebagai eksipien.
infeksi sepsis, infeksi kulit Kandungan tidak aktif ini
dan jaringan lunak fungsinya sebagai media atau
agen transportasi untuk
mengantar atau mempermudah
kandungan aktif untuk bekerja.
Kandungan tidak aktif tidak akan
menambah atau meningkatkan
efek terapeutik dari kandungan
aktif. Beberapa contoh dari
kandungan tidak aktif ini antara
lain zat pengikat, zat penstabil, 9
zat pengawet, zat pemberi
warna, dan zat pemberi rasa
Digoxin 0.25 gr/24 jam/iv Memengaruhi beberapa Membantu mengembalikan
jenis mineral yang penting irama jantung yang tidak normal
dalam kerja jantung, yaitu dan memperkuat detak jantung
natrium dan kalium
Omeprazole 40 mg/24 jam/iv Untuk mengatasi gangguan Omeprazol
lambung, seperti penyakit merupakan penghambat pompa
asam lambung dan tukak proton yang selektif dan
lambung. Obat irreversible. Omeprazol
ini dapat mengurangi menekan sekresi asam lambung
produksi asam di dengan menghambat sistem
dalam lambung enzim Hidrogen-Kalium ATPase
pada permukaan sel parietal.
Efek penghambatan ini terkait
dengan dosis
Ketorolac 30 mg/8 jam/iv Meredakan nyeri serta Dengan menghambat produksi
peradangan prostaglandin, suatu zat yang
memicu rasa nyeri, peradangan,
dan demam

Pemeriksaan USG abdomen atas + bawah (whole abdomen)


(23/12/2019)
Telah dilakukan pemeriksaan USG abdomen dengan hasil :
- Hepar :Ukuran dan echo parenkim dalam batas normal, permukaan regular, tip tajam, vascular
tampak dilatasi, sistem billrubin tidak dilatasi. Tidak tampak echo SOC
PEMERIKSAAN PENUNJANG

- GB : Kontraktil
- Pankreas : Ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Ductus pancreaticus tidak dilatasi. Tidak
tampak echo SOC
- Lien : Ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak echo SOL
- Kedua ginjal : Ukuran, echo cortex dan diferensiasi corticomedullary dalam Batas normaL
PCS tidak dilatasi. tidak tampak echo batu
- VU : Mukosa regular dan tidak menebal, tidak tampak echo batu
- Prostat : Ukuran membesar dengan volume +/- 97 ml yang mengindentasi buli-buli
- Tidak tampak cairan bebas intraperitoneum dan cavum pleura bilateral
Kesan
- Hipertrofi prostat yang mengindentasi buli-buli dengan ukuran : 60 gram
- Tanda-tanda congestive liver
- Organ-organ intra abdomen Iainnva yang terscan dalam batas normal

Pemeriksaan Hasil Rentang normal Interpretasi


KIWA DARAH
Glukosa
GDS 107 140 Normal
Fungsi Ginjal
Ureum 35 10-50 Normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Kreatinin 1.40 L (< 1.3); P (< 1.1) Abnormal


Fungsi Hati
SGOT 28 <38 Normal
SGPT 38 < 41 Normal
Elektrolit
Natrium 133 136-145 Normal
Kalium 3.5 3.5-5.1 Normal
Klorida 93 97-111 Abnormal
WBC 6.8 4.00-10.0 Normal
RBC 3.81 4.00-6.00 Abnormal
HGB 12.6 12.0 16 0 Normal
HCT 37.0 37.0 48 0 Normal
MCV 96.0 80.0 97 0 Normal
MCH 33.0 26.5-33 5 Normal 10
MCHC 35.0 31.5-35 0 Normal
PLT 501 150-400 Abnormal
ROW-SD - 37.0 540 Normal
R DW-CV 12.7 10.0-15 0 Normal
PDW 10.5 10.0-18.0 Normal
MPV 7.4 6.50-11.0 Normal
P-LCR - 13.0 43 0 Normal
PCT 0.37 0.15-0 50 Normal
NEUT 71.7 52.0 75 0 Normal
LYMPH 19.6 20.0 40 0 Abnormal
MONO 6.9 2.00-8.00 Normal
EO 1.3 1.00-3.00 Normal
BASO 0.5 0.00-0.10 Normal
PT 10.8 10-14 Normal
INR 1.04 - Normal
APTT 26.3 22.0-30.0 Normal

*Jika perlu terutama pada kasus herediter


GENOGRAM

B. KLASIFIKASI DATA
Data subjektif Data objektif
- Sesak - Dyspnea
- Nyeri post op hari ke-3 - Batuk berdahak
- Nyeri suprapubis post op TURP - Sputum kuning
hari ke-3 skala 6 NRS, seperti - Wheezing (+)
tertusuk, perih, intermitten, durasi - Modulasi O2 via nasal kanul 4
15 menit. lpm.
- Belum BAB sejak 2 hari sebelum - Konjungtiva anemis
masuk RS (8 hari yang lalu) - Sclera ikterik
- Tidak nafsu makan - Penglihatan kabur
- Penurunan BB>10% dalam 1 bulan
- P : 26 x/menit
- N : 52 x/menit
- TD : 120/70 mmHg
- Disuria (+)
- Hematuria (+)
- Berkemih melalui katater foley
+spooling NaCl 0.9% 30 tpm 11
- Kelemahan seluruh tubuh
- Kekukatan otot esktremitas bawah
3|3, ekstremitas atas 4|4
- GCS : E4M6V5 (Composmentis)
- Luka insisi pada suprapubic
- Norton Scale : 14 (Risiko sedang
decubitus)
- Bartel index : 4 (Ketergantungan
total)
- Fall Risk : 55 (Risiko tinggi)
- Kreatinin 1.40 mg/dL
- Klorida : 93 mmol/l
- RBC : 3.81 10^3/uL
- LYMPH : 19.6 10^3/uL %
- Riwayat Op katarak (2016)
- Penurunan pendengaran pada
kedua telinga
- Hipertrofi prostat yang
mengindentasi buli-buli dengan
ukuran : 60 gram
- Tanda-tanda congestive liver
- Ukuran membesar dengan volume
+/- 97 ml yang mengindentasi buli-
buli

C. ANALISIS DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nama/RM : Tn. P
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 26 tahun
Ruangan : Perawatan infeksi

• Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS : Edema paru Bersihan jalan napas
- Sesak tudak efektif
DO :
- Dyspnea
- Batuk berdahak
- Sputum kuning
- Wheezing (+)
- Modulasi O2 via
nasal kanul 4 lpm
- P : 26 x/menit
- N : 52 x/menit
- TD : 120/70
mmHg
12
2. DS : Luka post operasi Nyeri akut
- Nyeri post op hari
ke-3
- Nyeri suprapubis
post op TURP hari
ke-3, seperti
tertusuk, perih,
intermitten, durasi
15 menit
DO :
- Skala 6 NRS
- Luka insisi pada
suprapubic
- TD : 120/70 mm
Hg
3. DS : Mual dan muntah Ketidakseimbangan
- Tidak nafsu nutrisi : kurang dari
makan kebutuhan tubuh
DO :
- Penurunan
BB>10% dalam 1
bulan
- Konjungtiva
anemis
4. DS :- Aktivitas terbatas Intoleransi aktivitas
DO :
- Kelemahan
seluruh tubuh
- Kekukatan otot
esktremitas bawah
3|3, ekstremitas
atas 4|4
- Norton Scale : 14
(Risiko sedang
decubitus)
- Bartel index : 4
(Ketergantungan
total)
5. DS : Peristaltik usus menurun Konstipasi
- Belum BAB sejak
2 hari sebelum
masuk RS (8 hari
yang lalu)
DO :-
6. Faktor risiko : Kelemahan Risiko jatuh
- Kelemahan 13
seluruh tubuh
- Kekukatan otot
esktremitas bawah
3|3, ekstremitas
atas 4|4
- Penglihatan kabur
- Fall Risk : 55
(Risiko tinggi)
- Riwayat Op
katarak (2016)
7. Faktor risiko : Trauma bekas insisi Risiko infeksi
- Disuria (+)
- Hematuria (+)
- Berkemih melalui
katater foley
+spooling NaCl
0.9% 30 tpm
- Luka insisi pada
suprapubic
- Sclera ikterik
- Kreatinin 1.40
mg/dL
- Klorida : 93
mmol/l
- RBC : 3.81
10^3/uL
- LYMPH : 19.6
10^3/uL %
- Hipertrofi prostat
yang
mengindentasi
buli-buli dengan
ukuran : 60 gram
- Tanda-tanda
congestive liver
- Ukuran membesar
dengan volume +/-
97 ml yang
mengindentasi
buli-buli

• Rumusan Diagnosa Keperawatan


1) Nyeri akut b/d luka post operasi
2) Bersihan jalan napas tidak efektif b/d edema paru
3) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan
muntah
4) Intoleransi aktifitas b/d aktivitas terbatas
5) Konstipasi b/d peristaltic usus menurun
6) Risiko jatuh b/d kelemahan 14
7) Risiko infeksi b/d trauma bekas insisi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1. Nyeri akut b/d luka post op Setelah diberikan intervensi diharapkan kontrol Pemantauan nyeri (I.08242)
ditandai dengan : nyeri (L.08063) teratasi dengan kriteria : Observasi
DS : - Melaporkan nyeri terkontrol 1. Identifikasi faktor pencetus dan pereda nyeri
- Nyeri post op hari - Kemampuan mengenali onset nyeri 2. Monitor kualitas nyeri (terasa tajam, tumpul,
ke-3 - Kemampuan mengenali penyebab nyeri diremas-remas, ditimpa beban berat)
- Nyeri suprapubis - Kemampuan menggunakan Teknik non 3. Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
farmakologi 4. Monitor intensitas nyeri dengan menggunakan
post op TURP hari
- Keluhan nyeri hilang skala
ke-3, seperti
- Penggunaan analgesik 5. Monitor durasi dan frekuensi nyeri
tertusuk, perih, Terapeutik
intermitten, durasi 6. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
15 menit kondisi pasien
DO : 7. Dokumentasi hasil pemantauan
- Skala 6 NRS Edukasi
- Luka insisi pada 8. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
suprapubic 9. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
- TD : 120/70 mm Hg Manajemen nyeri (1400)
Kolaborasi
10. Kolaborasi dalam pemberian analgesik
2. Bersihan jalan napas tidak Setelah diberikan intervensi diharapkan Manajemen jalan napas (I. 01011)
efektif b/d edema paru bersihan jalan napas (L.01001) teratasi Observasi
ditandai dengan : dengan kriteria : 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, dan
DS : - Sesak hilang usaha napas)
- Sesak - Batuk efektif 2. Monitor bunyi napas tambahan (wheezing,
DO : - Produksi sputum hilang ronchi kering, mengi, gurgling)
- Dyspnea - Wheezing hilang 3. Monitor sputum (jumlah, warna)
- Dispnea hilang Teraupetik
- Batuk berdahak - Frekuensi napas normal 4. Posisikan semi-fowler atau fowler
- Sputum kuning - Pola napas normal 5. Berikan minum air hangat
- Wheezing (+) 6. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Modulasi O2 via 7. Berikan oksigen, jika perlu
nasal kanul 4 lpm Edukasi
- P : 26 x/menit 8. Anjurkan Teknik batuk efektif
- N : 52 x/menit Kolaborasi
- TD : 120/70 mmHg 9. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, dan mukolitik, jika perlu
3. Ketidakseimbangan nutrisi: Setelah diberikan intervensi diharapkan Pemantauan nutrisi (I.03123)
kurang dari kebutuhan tubuh status nutrisi (L.03030) teratasi dengan Observasi
b/d mual dan muntah kriteria : 1. Identifikasi faktor yang mempengaruhi
ditandai dengan : - Porsi makan yang dihabiskan asupan gizi
DS : - Berat badan normal 2. Identifikasi perubahan berat badan
- Tidak nafsu makan - IMT normal 3. Identifikasi kemampuan menelan
DO : - Frekuensi makan baik 4. Monitor asupan oral
- Penurunan BB>10% Teraupetik
dalam 1 bulan 5. Timbang berat badan
- Konjungtiva anemis 6. Hitung perubahan berat badan
7. Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
8. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
9. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Manajemen nutrisi (1100)
Kolaborasi
10. Diskusikan tentang kebutuhan nutrisi (diet)
pasien dengan tim gizi
4. Intoleransi aktifitas b/d Setelah diberikan intervensi diharapkan Terapi aktvitas (I.05186)
aktivitas terbatas ditandai toleransi aktivitas (L.05047) teratasi dengan Obeservasi
dengan : kriteria : 1. Identifikasi deficit aktivitas
DS :- - Keluhan Lelah hilang 2. Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam
DO : - Kekuatan ekstremitas atas normal aktivitas tertentu
- Kelemahan seluruh - Kekuatan ekstremitas bawah normal 3. Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi
tubuh - Kemudahan dalam melakukan aktivitas dalam aktivitas
- Kekukatan otot sehari-hari Teraupetik
esktremitas bawah 4. Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai
3|3, ekstremitas atas usia
4|4 5. Fasilitasi aktivitas fisik rutin (ambulasi,
- Norton Scale : 14 mobilisasi, dan perawatan diri) sesuai
(Risiko sedang kebutuhan
decubitus) 6. Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
Edukasi
- Bartel index : 4
7. Jelaskan metode aktivitas sehari-hari, jika
(Ketergantungan
perlu
total) 8. Ajarkan cara melakukan aktivitas yang
dipilih
Kolaborasi
9. Diskusikan dengan terapis okupasi dan fisik
dalam merencanakan dan memantau
program kegiatan yang cocok
5. Konstipasi b/d peristaltic Setelah diberikan intervensi diharapkan Manajemen konstipasi (I.04155)
usus menurun ditandai eliminasi fekal (L.04033) teratasi dengan Observasi
dengan kriteria : 1. Periksa tanda dan gejala konstipasi
DS : - Distensi abdomen hilang 2. Periksa pergerakan usus, karakteristik feces
- Belum BAB sejak 2 - Kontrol pengeluaran feces (konsistensi, bentuk, warna, dan volume)
hari sebelum masuk - Keluhan defekasi lama dan sulit hilang 3. Identifikasi faktor risiko konstipasi (obat-
RS (8 hari yang lalu) - Konsistensi feces lunak obatan, tirah baring, dan diet rendah serat)
DO :- - Frekuensi defeksasi normal 4. Monitor tanda dan gejala ruptur usus dan/atau
- Peristaltic usus normal peritonitis
Teraupetik
5. Anjurkan diet tinggi serat
6. Lakukan masase abdomen, jika perlu
7. Lakukan evakuasi feces secara manual, jika
perlu
8. Berikan enema atau irigasi, jika perlu
Edukasi
9. Jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan
10. Ajurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak
ada kontra indikasi
11. Latih buang air besar secara teratur
Kolaborasi
12. Kolaberasi penggunaan obat pencahar, jika
perlu
6. Risiko jatuh b/d kelemahan Setelah diberikan intervensi diharapkan Pencegahan jatuh (I.14540 dan 6490)
ditandai dengan : perilaku pencegahan jatuh (1909) teratasi Observasi
Faktor risiko : dengan kriteria : 1. Identifikasi perilaku dan faktor-faktor yang
- Kelemahan seluruh - Meminta bantuan mempengaruhi risiko jatuh (usia >65 tahun)
tubuh - Menempatkan penghalang untuk 2. Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali
- Kekukatan otot mencegah jatuh setiap shift atau sesuai dengan kebijakan
esktremitas bawah - Menggunakan pegangan tangan sesuai institusi
3|3, ekstremitas atas kebutuhan 3. Identifikasi karakteristik lingkungan yang
4|4 - Berikan bantuan dengan mobilitas dapat meningkat potensi jatuh (misalnya,
- Penglihatan kabur - Menyediakan pencahayaan yang memadai lantai licin dan tangga terbuka)
- Fall Risk : 55 Terapeutik
(Risiko tinggi) 4. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda
- Riwayat Op katarak selalu dalam kondisi terkunci
(2016) 5. Pasang handrail tempat tidur
6. Tempatkan pasien yang berisiko tinggi jatuh
dekat dengan pemantauan perawat dari nurse
station
7. Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan
pasien
Edukasi
8. Anjurkan memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan untuk berpindah
9. Anjurkan untuk menggunakan alas kaki yang
tidak lincin
10. Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil
untuk memanggil perawat
7. Risiko infeksi b/d trauma Setelah diberikan intervensi diharapkan Pengontrolan infeksi (I.01020)
bekas insisi ditandai dengan kontrol risiko (L.05047) teratasi dengan Observasi
Faktor risiko : kriteria : 1. Identifikasi pasien-pasien yang mengalami
- Disuria (+) - Kemampuan mencari infromasi tentang penyakit infeksi menular
- Hematuria (+) faktor risiko Teraupetik
- Berkemih melalui - Mengidentifikasi tanda dan gejala Infeksi 2. Terapkan kewaspadaan universal (cuci
katater foley - Kemampuan mengidentifikasi faktor tangan aseptic, gunakan alat pelindung diri
+spooling NaCl risiko seperti masker, sarung tangan, apron,
0.9% 30 tpm - Kemampuan menghindari faktor risiko pelindung wajah dll)
- Luka insisi pada - Mengakui konsekuensi yang terkait 3. Sterilisasi dan desinfeksi alat-alat dan lantai
suprapubic dengan infeksi sesuai kebutuhan
- Sclera ikterik Edukasi
- Kreatinin 1.40 4. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
mg/dL
- Klorida : 93 mmol/l
- RBC : 3.81 10^3/uL
- LYMPH : 19.6
10^3/uL %
- Hipertrofi prostat
yang mengindentasi
buli-buli dengan
ukuran : 60 gram
- Tanda-tanda
congestive liver
- Ukuran membesar
dengan volume +/-
97 ml yang
mengindentasi buli-
buli
DAFTAR PUSTAKA

Bullechek, Gloria; Butcher Howard; Dechteerman, joanne; wagner, C. (2013). Nursing


Intervention Classification (NIC).
Herdman, TH & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). Diagnosis Keperawatan Internasional NANDA:
Definisi & Klasifikasi, 2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell
Marion, J. (2013). Nursing Outcomes Classification. In St Louis Mosby
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) ,
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) , Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) , Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

20

Anda mungkin juga menyukai