Anda di halaman 1dari 5

“INTERVENSI”

PROSES KEPERAWATAN DAN BERPIKIR KRITIS

DOSEN PENGAMPU: NS. MADE MARTINI, S.KEP., M.KEP


KELOMPOK 3
NI KADEK BUDI LASMIANI (003)
I KOMANG YUSTIKANTARA (011)
DEWA PUTU OKA ARI PRATAMA (014)
NI PUTU MARIANI (016)
AYU KADEK DEVI ARISKA PUTRI (017)
LUH MEI SAPTIYANI (020)
NI KADEK DIAH AYU OKTARINA (022)
KADEK ERLINA PRATAMI (025)
KOMANG SATYA DHARMA PRAMULYA GIRI (028)
KOMANG PRISKA CANTIKA DEWI (037)
NI KADEK DWI ANJELIA PRATIWI (041)
KADEK SARI WATI (050)
HABIRA AULIA HIDAYAT (047)
NI KETUT PUSPA DEWI (054)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2023
ASUHAN KEPERAWATAN
INTERVENSI
DIAGNOSA(SDKI) TUJUAN (SLKI) INTERVENSI(SIKI)
Nyeri Akut b.d Setelah diberikan asuhan Manajemen Nyeri
Punggung Bawah keperawatan selama 3x24 A. Observasi
jam diharapkan nyeri 1. Lokasi, karakteristik,
menurun dengan kriteria durasi, frekuensi,
hasil: kualitas, intensitas nyeri
a. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
b. Tampak meringis 3. Identifikasi respon nyeri
menurun non verbal
c. Sikap protektif menurun 4. Identifikasi faktor yang
d. Gelisah menurun memperberat dan
e. Kesulitan tidur menurun memperingan nyeri
f. Frekuensi nadi membaik 5. Identifikasi pengetahuan
g. Tekanan darah membaik dan keyakinan tentang
nyeri
6. Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri
7. Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping
penggunaan analgetic
B. Terapeutik
1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(misal TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
2. Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(misal Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
4. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
C. Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
D. Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Resiko defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
berhubungan dengan keperawatan diharapkan A. Observasi
faktor psikologis status nutrisi membaik. 1. Identifikasi status nutrisi
Kriteria hasil: 2. Identifikasi alergi dan
a. Porsi makan yang intoleransi makanan
dihabiskan meningkat 3. Identifikasi makanan
b. Berat badan membaik yang disukai
c. Frekuensi makan 4. Identifikasi kebutuhan
membaik kalori dan jenis nutrient
b. Nafsu makan membaik 5. Identifikasi perlunya
penggunaan selang
nasogastric
6. Monitor asupan makanan
7. Monitor berat badan
8. Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
B. Terapeutik
1. Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika
perlu
2. Fasilitasi menentukan
pedoman diet (misal
Piramida makanan)
3. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
4. Berikan makan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
5. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
6. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
7. Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasogastrik jika asupan
oral dapat ditoleransi
C. Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan
D. Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(misal Pereda nyeri,
antiemetic (kelompok
obat yang digunakan
untuk meredakan gejala
mual dan muntah)), jika
perlu
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan,
jika perlu

Anda mungkin juga menyukai