PADA Ny. ”R” DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST PARTUM DENGAN KPD
DI RUANG NIFAS RSUD ASY SYIFA SUMBAWA BARAT
Disusun Oleh
YUNI TIARRIZKI
008STYJ22
NIM : 008STYJ22
Mengetahui,
1. IDENTITAS
Nama : Ny. R
No RM : 165805
Status : Menikah
Perkawinan
Pekerjaan : Honorer
Pendidikan : Sarjana
Terakhir
Nama KK : Tn. M
3. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Klien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan, terasa teriris-iris dan ngilu saat bergerak
bila tidak bergerak nyeri masih bisa ditahan
2. Klien mengatakan menyusui anaknya di ruang NICU setiap 2 jam walau bayi belum
mampu menghisap terus menerus.
3. Klien merasa mengantuk sepanjang pagi hingga siang karena pada malam hari bayinya rewel
B. DATA OBYEKTIF
a. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 58 Kg/160 cm
Tanda Vital
Kepala Leher
Kepala : Bentuk Normocephal, tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva nampak pucat, sklera
putih.
Hidung : Simetris, tidak ada sekret, jalan napas paten, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pernapasan cuping hidung.
Mulut : Mukosa bibir lembab, lidah tampak bersih, tidak ada kesulitan
menelan.
Telinga : Simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada keluhan pendengaran,
tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Leher : Kulit leher warnanya tampak sama dengan kulit sekitar,tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada massa tumor dan nyeri
tekan.
Masalah Khusus : tidak ditemukan
Dada
Jantung : Bunyi jantung S1 dan S2 terdengar murni reguler.
Paru : Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, bunyi paru
vesikuler.
Payudara : Simetris, tidak bengkak, tidak keras.
Pengeluaran ASI : ASI sudah keluar tapi masih sedikit
Masalah Khusus : Tidak ditemukan
Abdomen
Involusi Uterus
Fundus Uteri : 2 jari bawah pusat
Kontraksi : Baik
Fungsi pencernaan : Klien tidak mengeluh tentang masalah pencernaannya.
Masalah Khusus : Tidak ada
Tanda REEDA
R : Kemerahan : tidak ada
E : Edema : tidak ada
E : Ekimosis : tidak ada
D : Discharge serum/pus/darah : Tidak ada
A : Approximate : Baik
Kebersihan : Daerah vagina dan perineum tampak bersih
Lokia
Jumlah :+20 cc
Jenis/warna : Darah merah kehitaman
Konsistensi : Encer
Bau : Darah amis
Hemorhoid : Tidak ada
Masalah khusus : Klien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan, (P):
Ruptur perineum derajat 2, (Q): teriris-iris ngilu, (R): di
area perineum, (S): skala 3, (T): saat bergerak bila tidak
bergerak nyeri masih bisa ditahan. klien tampak
meringis, sesekali nampak merubah posisi untuk
mendapatkan kenyamanan dengan miring ke kiri.
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Ekstremitas Bawah
Edema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Masalah khusus : Tidak ditemukan
Eliminasi
Urine
Kebiasaan BAK : 4-5 x/hari
BAK saat ini : 3-4x/ hari
BAB
Kebiasaan BAB : 1-2x sehari
BAB saat ini : sudah BAB hari ini 1x
Masalah Khusus : Tidak ditemukan
Istirahat dan Kenyamanan
Pola tidur :
Kebiasaan tidur : Kebiasaan tidur klien sebelum melahirkan biasanya tidur
jam 10 malam dan bangun jam 5 pagi. Klien mengatakan
tidak pernah tidur siang sebelum melahirkan karena
bekerja, dan setelah melahirkan juga tidak pernah tidur
siang.
Durasi : 6-7 jam
Pola tidur saat ini : Pola tidur tidak teratur, 3 hari sebelum melahirkan tidak bisa
tidur. Untuk saat ini Klien mengatakan tidur 1-2 jam saat anak
tertidur dan kebanyakan tidur menjelang pagi karena saat
malam anak rewel
Keluhan ketidaknyamanan : mengantuk sepanjang pagi hingga siang, pusing tidak
dirasakan
Mobilisasi dan Latihan
Tingkat mobilisasi: Klien sudah bisa duduk dan ke kamar mandi sendiri tanpa
dibantu
Latihan/senam : Tidak dilakukan
Masalah khusus: Tidak ada
Nutrisi dan Cairan
b. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 28-10-2022
1) USG
2) Laboratorium
- Kimia darah:
WBC 9,8 10^3/µL
HGB 12,6 g/dL
PLT 210 10^3/µL
Gula darah sewaktu 153 mg/dl
Albumin 3,56 g/dl
SGOT 7,4 U/L
SGPT 6,1 U/L
Ureum 9,9 mg/dl
Creatinin 0,40 mg/dl
- Hematologi dan imunologi
Bleeding Time 02’30” menit
Clothing time 04’30” menit
Golongan darah A Rh D (+)
HBsAG Non Reaktif
- Pemeriksaan RDT antigen Negatif
- Pemeriksaan Urine
Makroskopis
Warna Kuning
Berat Jenis 1,005
PH 7,0
Glukosa +1
Mikroskopis
Leukosit 0-2 /LPb
Erytrosit 0-1 /LPb
Epitel 0-2 /LPb
C. TERAPI
1 IVFD RL 500 cc IV
5 SF 1 x 300 mg Oral
D. DIET
Diet : TKTP
Bentuk : Biasa
Rute : Oral
Frek : 3 x sehari
4. ANALISA DATA
2 DS : Nifas Menyusui
● Klien mengatakan menyusui anaknya di ruang
NICU setiap 2 jam walau bayi belum mampu Manajemen tidak efektif
menghisap terus menerus dan ASI belum Laktasi
keluar banyak
Produksi ASI
DO :
tidak adekuat
● Intake bayi tidak adekuat
● Post partum hari 1
ASI sedikit keluar
● Klien dan bayi tidak rawat gabung
● ASI belum keluar banyak
Menyusui tidak
● Klien tampak lelah efektif
● Bayi menghisap tidak terus menerus
● Posisi klien saat menyusui baik, klien
menyusui sambil duduk dengan memeluk
bayi dan meletakkan jari telunjuk dan jari
tengah pada areola dan menatap bayi saat
menyusu.
3 DS : Perubahan Gangguan
● Klien merasa mengantuk sepanjang pagi psikologi pola tidur
hingga siang karena pada malam hari bayinya
rewel
Taking In
(Ketergantungan)
DO :
Butuh
● Pola tidur tidak teratur
perlindungan dan
● Konjungtiva tampak anemis pelayanan
Risiko Infeksi
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ( Luka jahitan perineum) (D.0077)
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan tidak rawat gabung (D.0029)
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan periode pasca partum (D. 0055)
4. Risiko Infeksi dibuktikan dengan peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan
(D.0142)
6. INTERVENSI
TTD &
Diagnosa SIKI
SLKI Nama
Keperawatan
No. Tindakan
Nyeri Akut Dalam 1 x 24 jam 1 2 3 4 5 Manajemen
(D.0077) setelah dilakukan Nyeri (1.08238)
tindakan
Batasan keperawatan
klien ● Identifikasi
Karakteristik: lokasi,
o Tampak menunjukkan
Kriteria hasil : karakteristik,
meringis durasi,
o Bersikap frekuensi,
protektif Tingkat Nyeri
kualitas,
o Gelisah intensitas nyeri
o Frekuensi nadi (L.08066) ● Identifikasi
meningkat skala nyeri
o Sulit tidur ● Identifikasi
o Tekanan darah
1 = menurun respon nyeri
2 = cukup non verbal
meningkat
menurun ● Identifikasi
o Pola nafas
3 = sedang faktor yang
berubah
4 = cukup memperberat
o Nafsu makan
meningkat dan
berubah 5 = meningkat
o Proses berpikir memperingan
terganggu nyeri
o Kemampuan 5 ● Identifikasi
o Menarik diri
menuntaska pengetahuan
o Berfokus pada
n aktivitas dan keyakinan
diri sendiri
o Diaforesis tentang nyeri
o Mengeluh nyeri o Identifikasi
1 = meningkat pengaruh
2 = cukup budaya
Faktor yang meningkat terhadap
berhubungan 3 = sedang respon nyeri
o Agen
4 = cukup o Identifikasi
Pencedera menurun pengaruh nyeri
Fisiologis (mis. 5 = menurun pada kualitas
Inflamasi,
hidup
iskemia,
o Keluhan
neoplasma) nyeri 5 ● Monitor
o Agen o Meringis 5 keberhasilan
Pencedera o Sikap terapi
Kimiawi (mis. protektif komplementer
Terbakar, bahan o Gelisah yang sudah
kimia iritan) o Kesulitan 5 diberikan
o Agen tidur ● Monitor efek
Pencedera Fisik o Menarik diri samping
(mis. Abses, o Berfokus penggunaan
amputasi, pada diri analgetik
terbakar, sendiri ● Berikan teknik
terpotong, o Diaforesis nonfarmakolog
mengangkat o Perasaan is untuk
berat, prosedur depresi mengurangi
operasi, trauma, (tertekan) rasa nyeri
latihan fisik o Perasaan (relaksasi
berlebihan) napas dalam,
takut
o Kondisi kompres
mengalami
pembedahan hangat/dingin,
cedera
o Cidera traumatis terapi musik,
berulang
o Infeksi terapi pijat,
o Anoreksia
o Sindrom 5 aromaterapi)
● Perineum
koroner akut o Kontrol
terasa
o Glaukoma tertekan lingkungan
5 yang
o Lainnya ● Uterus
………………… teraba memperberat
…… membulat rasa nyeri
o Ketegangan (suhu ruangan,
pencahayaan,
otot
kebisingan)
o Pupil dilatasi
● Fasilitas
o Muntah
istirahat dan
o Mual tidur
o Pertimbangkan
jenis dan
1 = memburuk sumber nyeri
2 = cukup dalam
memburuk pemilihan
3 = sedang strategi
4 = cukup meredakan
membaik nyeri
5 = membaik ● Jelaskan
penyebab,
● Frekuensi periode, dan
nadi 5 pemicu nyeri
o Tekanan ● Jelaskan
darah strategi
o Proses meredakan
berpikir nyeri
Fokus ● Anjurkan
● Fungsi memonitor
berkemih nyeri secara
o Perilaku mandiri
Nafsu makan
5
o o Anjurkan
o Pola tidur menggunakan
analgetik
secara tepat
● Ajarkan teknik
nonfarmakolog
is untuk
mengurangi
rasa nyeri
● Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
SIKI
Diagnosa Keperawatan SLKI
No. Tindakan
Menyusui Tidak Dalam 1 x 24 jam 1 2 3 4 5 PendampinganProses
Efektif setelah dilakukan Menyusui
(D.0029) tindakan keperawatan
klien menunjukkan (I.03130)
Kriteria hasil criteria
Batasan Karakteristik:
hasil : ● Monitor
kemampuan ibu
● Kelelahan maternal untuk menyusui
o Kecemasan
Status Menyusui
● Monitor
maternal kemampuan bayi
(L.03029)
o Bayi tidak mampu menyusu
melekat pada ● Damping ibu
payudara ibu selama kegiatan
1 = meningkat
● ASI tidak menyusui
2 = cukup meningkat
menetes/memancar berlangsung
3 = sedang
o BAK bayi kurang ● Dukung ibu
4 = cukup menurun
dari 8 kali dalam 24 5 = menurun meningkatkan
jam kepercayaan diri
o Intake bayi tidak untuk menyusui
● Perlekatan bayi
adekuat 5 dengan
pada payudara
● Bayi menghisap mengunakan
ibu
tidak terus menerus boneka saat
● Kemampuan ibu 5
● Bayi menangis saat membantu ibu
memposisikan
disusui bayi dengan memposisikan
o Bayi rewel dan bayinya
benar
menangis terus o Miksi bayi lebih ● Damping ibu
dalam jam-jam dari 8 kali/24 jam memposisikan bayi
pertama setelah o Berat badan bayi dengan benar untuk
menyusui menyusu pertama
● Tetesan/pancara 5
o Menolak untuk kali
ASI
menghisap ● Berikan ibu pujian,
o Putting tidak lecet
informasi dan saran
setelah 2 minggu
terhadap perilaku
melahirkan
Faktor yang positif dalam
o Kepercayaan diri
Berhubungan menyusui
ibu
5 ● Diskusikan masalah
o Bayi tidur setelah
● Ketidakadekuatan selama menyusui
suplai ASI menyusui (mis. Nyeri,
o Hambatan pada o Payudara ibu 5 bengkak pada
neonates (mis. kosong setelah payudara, lecet
Prematuritas, menyusui pada putting dan
sumbing) ● Intake bayi 5 mencari solusinya)
o Anomali payudara o Hisapan bayi 5 ● Ajarkan ibu
ibu (mis. Putting o Lecet pada mengenali tanda-
yang masuk ke putting tanda bayi siap
5 menyusu (mis. Bayi
dalam) ● Kelelahan
o Ketidakadekuatan maternal mencari
refleks oksitosin o Kecemasan putting,keluar
o Ketidakadekuatan maternal saliva, memasukkan
reflex menghisap ● Bayi rewel jari kedalam
5 mulutnya dan bayu
bayi o Bayi menangis
o Payudara bengkak setelah menyusui menangis)
o Riwayat operasi ● Ajarkan ibu untuk
payudara mengeluarkan asi
o Kelahiran kembar untuk diolesi pada
o Tidak rawat gabung putting sebelum dan
o Kurang terpapar sesudah menyusui,
agar kelenturan
informasi tentang
putting tetap terjaga
pentingnya
● Ajarkan ibu
menyusui dan/atau
mengarahkan mulut
metode menyusui
bayi dari arah
o Kurangnya
bawah kea rah
dukungan keluarga
putting ibu
o Factor budaya
● Ajarkan posisi
o Abses payudara
menyusui (mis.
o Mastitis Cross cradle,
o Carpal tunnel cradle, foot ball dan
syndrome posisi berbaring
yang diikuti dengan
perlekatan yang
benar)
● Ajarkan perlekatan
yang benar : perut
ibu dan bayi
berhadapan,
tangan-kaki bayi
satu garis lurus,
mulut bayi terbuka
lebar dan dagu bayi
menempel pada
payudara ibu untuk
menghindari lecet
pada putting
payudara
● Ajarkan memerah
ASI dengan posisi
jari jam 12-6 dan 9-
3
● Informasikan ibu
untuk menyusui
pada satu payudara
sampai bayi
melepas sendiri
putting ibu
● Informasikan ibu
untuk selalu
mengosongkan
payudara pada
payudara yang
belum disusui
dengan memerah
ASI
1 = memburuk
2=cukup
memburuk
3 = sedang
4=cukup
membaik
5 = membaik
o Kadar sel
darah putih
o Kulit darah
o Kulit urine
o Kultur
sputum
o Kultur area
luka
o Kultur feses
o Nafsu makan
7. IMPLEMENTASI
8. EVALUASI
Nama Pasien : Ny. R No. RM : 165805
Umur : 38 tahun Dx. Medis : G5P3A1H3 uk 32 mg dgn KPD
O:
● Tampak wajah tenang dan tampak lebih segar
● Skala nyeri 1
● Tampak luka jahitan pada perineum
● Terapi analgetik parasetamol 500 mg/8 jam/oral
● TTV :
TD : 110/70 mmhg
N : 84 x/mnt
S : 36,5°C
RR : 20 x/mnt
A : Nyeri Akut
P : Intervensi dihentikan
- Pasien diperbolehkan pulang.
- Anjurkan intake cairan dan nutrisi yang adekuat
- Anjurkan terapi dilanjutkan
O :
● Intake bayi cukup adekuat
● TTV :
TD : 110/70 mmhg
N : 84 x/mnt
S : 36,5 °C
RR : 20 x/mnt
P : Intervensi dihentikan
- Pasien diperbolehkan pulang
- Anjurkan intake cairan dan nutrisi yang adekuat
- Anjurkan susui bayi tiap 2 jam
O:
● Pola tidur teratur
● Konjungtiva tidak anemis
● Klien tampak segar
● Tidur 1-2 jam saat bayi tertidur
● Bayi tidak rewel pada malam hari
P : Intervensi dihentikan
- Pasien diperbolehkan pulang
- Anjurkan klien istirahat saat bayi tidur
01-11-2022 Risiko Infeksi S:-
11.00
O:
- Tampak area perineum rupture derajat 2
R : Tidak ada Kemerahan
E : Tidak tampak Edema
E : Tidak tampak bintik merah, tidak ada ptekie
D : Tidak ada drainase, tidak ada push
A : Tampak bersih
- Terdapat luka jahitan perineum
- Pasien mengganti pembalut jika darah banyak
yang keluar
A: Risiko Infeksi
P: Intervensi dihentikan
- Pasien diperbolehkan pulang
- Anjurkan ibu menjaga Personal Hygien
- Anjurkan jaga area perineum agar tetap kering
- Anjurkan terapi dilanjutkan