Anda di halaman 1dari 26

RESUME MATERNITAS

PADA Ny. ”R” DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST PARTUM DENGAN KPD
DI RUANG NIFAS RSUD ASY SYIFA SUMBAWA BARAT

Disusun Oleh

YUNI TIARRIZKI
008STYJ22

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI
2022
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : YUNI TIARRIZKI

NIM : 008STYJ22

JUDUL : RESUME MATERNITAS


PADA Ny. ”R” DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST PARTUM DENGAN
KPD DI RUANG NIFAS RSUD ASY SYIFA SUMBAWA BARAT

Mengetahui,

Mataram, 3 November 2022

Stase Keperawatan Anak

Preseptor Institusi Preseptor Lahan

HJ. ILHAM, S.Kep., Ners., M.Kep DIANA HELMY, S. Kep. Ners.

NIK. 3041413 NIP. 198201032005012008


RESUME MATERNITAS
PADA PASEIN NY “R” DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST PARTUM DENGAN KPD
DI RUANG NIFAS RS ASY SYIFA SUMBAWA BARAT

1. IDENTITAS

Nama : Ny. R

No RM : 165805

Usia : 38 Tahun ( 08-08-1984)

Alamat : RT 011/RW002 Dusun Sedong Atas Desa Kelanir Kecamatan


Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat

Status : Menikah
Perkawinan

Pekerjaan : Honorer

Pendidikan : Sarjana
Terakhir
Nama KK : Tn. M

2. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT


Klien hamil 32 minggu mengeluh sakit perut pada bagian bawah perut sejak tanggal 27-
10-22 pukul 20.00 WITA. Keluar air dari jalan lahir sejak tanggal 28-10-22 pukul 05.30 WITA,
air keluar sedikit-sedikit, berwarna putih.Tidak ada keluar lendir ataupun darah, gerakan janin
aktif. Oleh suaminya klien dibawa ke BPM Eny Setyawaty pukul 08.00 (28-10-22). Di BPM klien
diperiksa dengan hasil keadaan umum baik, kesadaran composmentis, emosional stabil, tekanan
darah 100/70 mmHg, nadi 78 x/menit, suhu 36,7°C, DJJ 150 x/menit, His (-), TFU 27 cm, TBJ
1835 , Pemeriksaan dalam klien belum ada pembukaan, ketuban merembes, Hodge I, UUK tidak
teraba, bagian kecil janin tidak teraba. Oleh Bidan BPM klien dirujuk ke RSUD Asy Syifa pukul
09.00 WITA (tanggal 28-10-2022). Di rumah sakit klien masuk ke ruang VK IGD dan diperiksa
oleh bidan piket. Klien mengatakan nyeri pada bagian bawah perut, keluar air dari jalan lahir
berwarna jernih. Dari hasil pemeriksaan dalam didapatkan klien belum ada pembukaan, ketuban
merembes, Hodge I, UUK tidak teraba, bagian kecil janin dan tali pusat tidak teraba. TFU 27 cm,
DJJ 159 x/mnt, His (-). Klien di observasi selama 3 hari yaitu dari tgl 28-10-22 s/d tgl 31-10-22.
Pada tanggal 31-10-22 evaluasi DPJP untuk dilakukan induksi persalinan pukul 11.45 WITA.
Pukul 20.20 WITA (31-10-22) dilakukan pemeriksaan, his 4 kali dalam 10 menit lamanya 40
menit, DJJ 146 x/menit, pemeriksaan dalam pembukaan 10 cm, effisemen 100%, ketuban (-)
jernih, teraba kepala, denominator kiri depan dan kepala Hodge III, tidak teraba bagian terkecil
janin. Bayi lahir pukul 20.30 WITA (tanggal 31-10-2022) bayi lahir spontan, APGAR score 2-4-6,
jenis kelamin perempuan, Berat Badan 1820 gram, Panjang Badan 42 cm. Setelah melewati kala
III pasien diobservasi post partum selama 2 jam. Setelah itu kemudian dipindahkan ke runag Nifas
pukul 23.00 WITA dan sementara bayi nya di rawat di ruang NICU.

3. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Klien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan, terasa teriris-iris dan ngilu saat bergerak
bila tidak bergerak nyeri masih bisa ditahan
2. Klien mengatakan menyusui anaknya di ruang NICU setiap 2 jam walau bayi belum
mampu menghisap terus menerus.
3. Klien merasa mengantuk sepanjang pagi hingga siang karena pada malam hari bayinya rewel

B. DATA OBYEKTIF
a. PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : Composmentis

BB/TB : 58 Kg/160 cm

Tanda Vital

Tekanan Darah :100/70 mmHg Nadi : 84


x/menit
Pernapasan : 20 x/menit Suhu : 36,6oC

Kepala Leher
Kepala : Bentuk Normocephal, tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva nampak pucat, sklera
putih.
Hidung : Simetris, tidak ada sekret, jalan napas paten, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pernapasan cuping hidung.
Mulut : Mukosa bibir lembab, lidah tampak bersih, tidak ada kesulitan
menelan.
Telinga : Simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada keluhan pendengaran,
tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Leher : Kulit leher warnanya tampak sama dengan kulit sekitar,tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada massa tumor dan nyeri
tekan.
Masalah Khusus : tidak ditemukan
Dada
Jantung : Bunyi jantung S1 dan S2 terdengar murni reguler.
Paru : Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, bunyi paru
vesikuler.
Payudara : Simetris, tidak bengkak, tidak keras.
Pengeluaran ASI : ASI sudah keluar tapi masih sedikit
Masalah Khusus : Tidak ditemukan
Abdomen
Involusi Uterus
Fundus Uteri : 2 jari bawah pusat
Kontraksi : Baik
Fungsi pencernaan : Klien tidak mengeluh tentang masalah pencernaannya.
Masalah Khusus : Tidak ada

Perineum dan Genital


Vagina
Integritas kulit : Lembab
Edema :
Tidak
Memar : Tidak
Hematom : Tidak
Perineum : Terdapat ruptur derajat
2

Tanda REEDA
R : Kemerahan : tidak ada
E : Edema : tidak ada
E : Ekimosis : tidak ada
D : Discharge serum/pus/darah : Tidak ada
A : Approximate : Baik
Kebersihan : Daerah vagina dan perineum tampak bersih
Lokia
Jumlah :+20 cc
Jenis/warna : Darah merah kehitaman

Konsistensi : Encer
Bau : Darah amis
Hemorhoid : Tidak ada
Masalah khusus : Klien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan, (P):
Ruptur perineum derajat 2, (Q): teriris-iris ngilu, (R): di
area perineum, (S): skala 3, (T): saat bergerak bila tidak
bergerak nyeri masih bisa ditahan. klien tampak
meringis, sesekali nampak merubah posisi untuk
mendapatkan kenyamanan dengan miring ke kiri.

Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : Tidak ada
Varises : Tidak ada

Ekstremitas Bawah
Edema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Masalah khusus : Tidak ditemukan

Eliminasi
Urine
Kebiasaan BAK : 4-5 x/hari
BAK saat ini : 3-4x/ hari
BAB
Kebiasaan BAB : 1-2x sehari
BAB saat ini : sudah BAB hari ini 1x
Masalah Khusus : Tidak ditemukan
Istirahat dan Kenyamanan
Pola tidur :
Kebiasaan tidur : Kebiasaan tidur klien sebelum melahirkan biasanya tidur
jam 10 malam dan bangun jam 5 pagi. Klien mengatakan
tidak pernah tidur siang sebelum melahirkan karena
bekerja, dan setelah melahirkan juga tidak pernah tidur
siang.
Durasi : 6-7 jam
Pola tidur saat ini : Pola tidur tidak teratur, 3 hari sebelum melahirkan tidak bisa
tidur. Untuk saat ini Klien mengatakan tidur 1-2 jam saat anak
tertidur dan kebanyakan tidur menjelang pagi karena saat
malam anak rewel
Keluhan ketidaknyamanan : mengantuk sepanjang pagi hingga siang, pusing tidak
dirasakan
Mobilisasi dan Latihan
Tingkat mobilisasi: Klien sudah bisa duduk dan ke kamar mandi sendiri tanpa
dibantu
Latihan/senam : Tidak dilakukan
Masalah khusus: Tidak ada
Nutrisi dan Cairan

Asupan nutrisi : Makanan, nafsu makan: baik, 3x sehari, klien biasanya


menghabiskan porsi makannya.
Asupan cairan : Cukup, minum air sekitar ± 2 liter dalam sehari.namun saat
ini klien sudah menghabiskan susu cair (Indomilk) 300 ml
dan air ± 1 liter
Masalah khusus : Tidak ada
Keadaan Mental
Adaptasi psikologis: klien merasa bahagia atas kelahiran anaknya. Klien tersenyum
dan menepuk punggung bayi perlahan. Harapan klien bisa
menyusui secara eksklusif dan mempertahankan produksi
ASI supaya tidak berkurang.
Penerimaan terhadap bayi : Ya

Masalah khusus : Tidak ditemukan


Kemampuan menyusui : Klien menyusui anaknya di ruang NICUsesuai anjuran setiap
2 jam walau bayi belum mampu menghisap terus menerus. ASI
belum banyak keluar sejak semalam. Posisi klien saat menyusui
baik, klien menyusui sambil duduk dengan memeluk bayi dan
meletakkan jari telunjuk dan jari tengah pada areola dan
menatap bayi saat menyusu.

b. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 28-10-2022
1) USG
2) Laboratorium
- Kimia darah:
WBC 9,8 10^3/µL
HGB 12,6 g/dL
PLT 210 10^3/µL
Gula darah sewaktu 153 mg/dl
Albumin 3,56 g/dl
SGOT 7,4 U/L
SGPT 6,1 U/L
Ureum 9,9 mg/dl
Creatinin 0,40 mg/dl
- Hematologi dan imunologi
Bleeding Time 02’30” menit
Clothing time 04’30” menit
Golongan darah A Rh D (+)
HBsAG Non Reaktif
- Pemeriksaan RDT antigen Negatif

- Pemeriksaan Urine
Makroskopis
Warna Kuning
Berat Jenis 1,005
PH 7,0
Glukosa +1
Mikroskopis
Leukosit 0-2 /LPb
Erytrosit 0-1 /LPb
Epitel 0-2 /LPb

C. TERAPI

N NAMA OBAT DOSIS CARA PEMBERIAN


O

1 IVFD RL 500 cc IV

2 Parasetamol 3 x 500 mg Oral

3 Metilergometrin 3 x 0,125 mg Oral

4 Cefixime 2 x 200 mg Oral

5 SF 1 x 300 mg Oral

D. DIET

Diet : TKTP
Bentuk : Biasa
Rute : Oral
Frek : 3 x sehari
4. ANALISA DATA

NO DX SIGN/SIMTOMP ETIOLOGI PROBLEM

1 DS : Robekan pada Nyeri akut


• Klien mengatakan nyeri pada daerah jalan lahir
kemaluan, terasa teriris-iris dan ngilu saat
Trauma mekanis
bergerak bila tidak bergerak nyeri masih bisa pada jaringan
ditahan
Perangsangan
pada ujung saraf
sensoris dan
DO: simpatis
● klien tampak meringis, sesekali nampak merubah
posisi untuk mendapatkan kenyamanan dengan Pelepasan
miring ke kiri mediator kimia

Provokatif : Ruptur perineum derajat 2 


Proses transmisi,
Quality : Seperti di iris- iris dan ngilu transduksi,
modulasi dan
Radiation : Nyeri pada perineum persepsi
Severity : Skala nyeri 3 (nyeri sedang)
Time : Nyeri saat bergerak, bila Nyeri
dipersepsikan
tidak bergerak nyeri masih
bisa ditahan
Nyeri Akut
● Tampak luka jahitan pada perineum
● Terapi analgetik Paracetamol 500 mg/8jam/oral
TTV :
TD : 100/70 mmhg
N     : 84 x/mnt
S : 36,6 °C
RR    : 20 x/mnt

2 DS : Nifas Menyusui
● Klien mengatakan menyusui anaknya di ruang
NICU setiap 2 jam walau bayi belum mampu Manajemen tidak efektif
menghisap terus menerus dan ASI belum Laktasi
keluar banyak

Produksi ASI
DO :
tidak adekuat
● Intake bayi tidak adekuat
● Post partum hari 1
ASI sedikit keluar
● Klien dan bayi tidak rawat gabung
● ASI belum keluar banyak
Menyusui tidak
● Klien tampak lelah efektif
● Bayi menghisap tidak terus menerus
● Posisi klien saat menyusui baik, klien
menyusui sambil duduk dengan memeluk
bayi dan meletakkan jari telunjuk dan jari
tengah pada areola dan menatap bayi saat
menyusu.

3 DS : Perubahan Gangguan
● Klien merasa mengantuk sepanjang pagi psikologi pola tidur
hingga siang karena pada malam hari bayinya
rewel
Taking In
(Ketergantungan)
DO :
Butuh
● Pola tidur tidak teratur
perlindungan dan
● Konjungtiva tampak anemis pelayanan

● Klien tampak lelah


● Klien tampak menguap Berfolus pada diri
sendiri dan lemas
● Tidur 1-2 jam saat bayi tertidur
Gangguan pola
● Klien dan bayi tidak rawat gabung tidur
● Bayi rewel pada malam hari

4 Faktor Risiko: Robekan pada Risiko Infeksi


- Perdarahan ±100 cc jalan lahir
- Tampak rupture perineum derajat 2
R : Tidak ada Kemerahan
E : Tidak tampak Edema Diskontinuitas
E : Tidak tampak bitnik merah, tidak ada Jaringan
ptekie
D : Tidak ada drainase, tidak ada push Episiotomi
A : Tampak bersih
- Terdapat luka jahitan perineum Jalan masuk
- Terapi antibiotik cefixime 200 mg/12 mikroorganisme
jam/oral

Risiko Infeksi

5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ( Luka jahitan perineum) (D.0077)
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan tidak rawat gabung (D.0029)
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan periode pasca partum (D. 0055)
4. Risiko Infeksi dibuktikan dengan peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan
(D.0142)
6. INTERVENSI

Nama Pasien : Ny R Tanggal : 1 November 2022              


No. RM : 165805             Jam : 08.00 Wita                 

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN: NYERI AKUT

TTD &
Diagnosa SIKI
SLKI Nama
Keperawatan
No. Tindakan
Nyeri Akut Dalam 1 x 24 jam 1 2 3 4 5 Manajemen
(D.0077) setelah dilakukan Nyeri (1.08238)
tindakan
Batasan keperawatan
klien ● Identifikasi
Karakteristik: lokasi,
o Tampak menunjukkan
Kriteria hasil : karakteristik,
meringis durasi,
o Bersikap frekuensi,
protektif Tingkat Nyeri
kualitas,
o Gelisah  intensitas nyeri
o Frekuensi nadi (L.08066) ● Identifikasi
meningkat skala nyeri
o Sulit tidur ● Identifikasi
o Tekanan darah
1 = menurun  respon nyeri
2 = cukup non verbal
meningkat
menurun ● Identifikasi
o Pola nafas
3 = sedang faktor yang
berubah
4 = cukup memperberat
o Nafsu makan
meningkat dan
berubah 5 = meningkat
o Proses berpikir memperingan
terganggu nyeri
o Kemampuan 5 ● Identifikasi
o Menarik diri
menuntaska pengetahuan
o Berfokus pada
n aktivitas dan keyakinan
diri sendiri
o Diaforesis  tentang nyeri
o Mengeluh nyeri o Identifikasi
1 = meningkat  pengaruh
2 = cukup budaya
Faktor yang meningkat terhadap
berhubungan 3 = sedang respon nyeri
o Agen
4 = cukup o Identifikasi
Pencedera menurun pengaruh nyeri
Fisiologis (mis. 5 = menurun pada kualitas
Inflamasi,
hidup
iskemia,
o Keluhan
neoplasma) nyeri 5 ● Monitor
o Agen o Meringis  5 keberhasilan
Pencedera o Sikap terapi
Kimiawi (mis. protektif komplementer
Terbakar, bahan o Gelisah  yang sudah
kimia iritan) o Kesulitan 5 diberikan 
o Agen tidur ● Monitor efek
Pencedera Fisik o Menarik diri samping
(mis. Abses, o Berfokus penggunaan
amputasi, pada diri analgetik
terbakar, sendiri ● Berikan teknik
terpotong, o Diaforesis  nonfarmakolog
mengangkat o Perasaan is untuk
berat, prosedur depresi mengurangi
operasi, trauma, (tertekan) rasa nyeri
latihan fisik o Perasaan (relaksasi
berlebihan) napas dalam,
takut
o Kondisi kompres
mengalami
pembedahan hangat/dingin,
cedera
o Cidera traumatis terapi musik,
berulang
o Infeksi terapi pijat,
o Anoreksia 
o Sindrom 5 aromaterapi)
● Perineum
koroner akut o Kontrol
terasa
o Glaukoma  tertekan lingkungan
5 yang
o Lainnya ● Uterus
………………… teraba memperberat
…… membulat rasa nyeri
o Ketegangan (suhu ruangan,
pencahayaan,
otot
kebisingan)
o Pupil dilatasi
● Fasilitas
o Muntah 
istirahat dan
o Mual  tidur
o Pertimbangkan
jenis dan
1 = memburuk sumber nyeri
2 = cukup dalam
memburuk pemilihan
3 = sedang strategi
4 = cukup meredakan
membaik nyeri
5 = membaik ● Jelaskan
penyebab,
● Frekuensi periode, dan
nadi 5 pemicu nyeri
o Tekanan ● Jelaskan
darah strategi
o Proses meredakan
berpikir nyeri
Fokus  ● Anjurkan
● Fungsi memonitor
berkemih nyeri secara
o Perilaku  mandiri
Nafsu makan
5
o o Anjurkan
o Pola tidur menggunakan
analgetik
secara tepat
● Ajarkan teknik
nonfarmakolog
is untuk
mengurangi
rasa nyeri
● Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu

Nama Pasien : Ny R Tanggal : 1 November 2022              


No. RM : 165805             Jam : 08.00 Wita
                 
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN: MENYUSUI TIDAK EFEKTIF

SIKI
Diagnosa Keperawatan SLKI
No. Tindakan
Menyusui Tidak Dalam 1 x 24 jam 1 2 3 4 5 PendampinganProses
Efektif setelah dilakukan Menyusui
(D.0029) tindakan keperawatan
klien menunjukkan (I.03130)
Kriteria hasil criteria
Batasan Karakteristik:
hasil : ● Monitor
kemampuan ibu
● Kelelahan maternal untuk menyusui
o Kecemasan
Status Menyusui
● Monitor
maternal kemampuan bayi
(L.03029)
o Bayi tidak mampu menyusu
melekat pada ● Damping ibu
payudara ibu selama kegiatan
1 = meningkat 
● ASI tidak menyusui
2 = cukup meningkat
menetes/memancar berlangsung
3 = sedang
o BAK bayi kurang ● Dukung ibu
4 = cukup menurun
dari 8 kali dalam 24 5 = menurun meningkatkan
jam kepercayaan diri
o Intake bayi tidak untuk menyusui
● Perlekatan bayi
adekuat 5 dengan
pada payudara
● Bayi menghisap mengunakan
ibu
tidak terus menerus boneka saat
● Kemampuan ibu 5
● Bayi menangis saat membantu ibu
memposisikan
disusui bayi dengan memposisikan
o Bayi rewel dan bayinya
benar
menangis terus o Miksi bayi lebih ● Damping ibu
dalam jam-jam dari 8 kali/24 jam memposisikan bayi
pertama setelah o Berat badan bayi dengan benar untuk
menyusui menyusu pertama
● Tetesan/pancara 5
o Menolak untuk kali
ASI
menghisap ● Berikan ibu pujian,
o Putting tidak lecet
informasi dan saran
setelah 2 minggu
terhadap perilaku
melahirkan
Faktor yang positif dalam
o Kepercayaan diri
Berhubungan menyusui
ibu
5 ● Diskusikan masalah
o Bayi tidur setelah
● Ketidakadekuatan selama menyusui
suplai ASI menyusui (mis. Nyeri,
o Hambatan pada o Payudara ibu 5 bengkak pada
neonates (mis. kosong setelah payudara, lecet
Prematuritas, menyusui pada putting dan
sumbing) ● Intake bayi 5 mencari solusinya)
o Anomali payudara o Hisapan bayi 5 ● Ajarkan ibu
ibu (mis. Putting o Lecet pada mengenali tanda-
yang masuk ke putting tanda bayi siap
5 menyusu (mis. Bayi
dalam) ● Kelelahan
o Ketidakadekuatan maternal mencari
refleks oksitosin o Kecemasan putting,keluar
o Ketidakadekuatan maternal saliva, memasukkan
reflex menghisap ● Bayi rewel jari kedalam
5 mulutnya dan bayu
bayi o Bayi menangis
o Payudara bengkak setelah menyusui menangis)
o Riwayat operasi ● Ajarkan ibu untuk
payudara mengeluarkan asi
o Kelahiran kembar untuk diolesi pada
o Tidak rawat gabung putting sebelum dan
o Kurang terpapar sesudah menyusui,
agar kelenturan
informasi tentang
putting tetap terjaga
pentingnya
● Ajarkan ibu
menyusui dan/atau
mengarahkan mulut
metode menyusui
bayi dari arah
o Kurangnya
bawah kea rah
dukungan keluarga
putting ibu
o Factor budaya
● Ajarkan posisi
o Abses payudara
menyusui (mis.
o Mastitis Cross cradle,
o Carpal tunnel cradle, foot ball dan
syndrome posisi berbaring
yang diikuti dengan
perlekatan yang
benar)
● Ajarkan perlekatan
yang benar : perut
ibu dan bayi
berhadapan,
tangan-kaki bayi
satu garis lurus,
mulut bayi terbuka
lebar dan dagu bayi
menempel pada
payudara ibu untuk
menghindari lecet
pada putting
payudara
● Ajarkan memerah
ASI dengan posisi
jari jam 12-6 dan 9-
3
● Informasikan ibu
untuk menyusui
pada satu payudara
sampai bayi
melepas sendiri
putting ibu
● Informasikan ibu
untuk selalu
mengosongkan
payudara pada
payudara yang
belum disusui
dengan memerah
ASI

Nama Pasien : Ny R Tanggal : 1 November 2022              


No. RM : 165805             Jam : 08.00 Wita

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN: GANGGUAN POLA TIDUR


Diagnosa
TTD &
Keperawa SLKI SIKI
Nama
tan
N
Hasil o Tindakan
.
Gangguan pola Dalam 1 x 24 jam 1 2 3 4 5 Dukungan Tidur (I. 09265) Yuni
tidur (D.0055) setelah dilakukan Tiarr
tindakan • Pantau pola aktivitas dan tidur
Batasan Karakteristik: keperawatan klien • Identifikasi faktor penggangu tidur
• Mengeluh sulit menunjukkan • Monitor makmin yang mengganggu tidur
tidur Kriteria hasil: • Identifikasi obat tidur yang di konsumsi
• Mengeluh sering • Modifikasi
terjaga Pola Tidur lingkungan(mis.pencahayaan,kebisingan,suhu
• Mengeluh tidak (L.05045) ,matras dan tempat tidur)
puas tidur • Fasilitasi untuk menghilangkan stres
• Mengeluh pola 1 = menurun sebelum tidur.
tidur berubah 2 = cukup menurun • Tetapkan jadwal tidur rutin
• Mengeluh 3 = sedang • Lakukan prosedur untu meningkatkan
istirahat tidak 4 = cukup kenyamanan (mis.pijat,pengaturan
cukup meningkat posisi,terapi akupesur
• Mengeluh 5 = meningkat
kemampuan • Sesuaikan jadwal pemberian obat atau
beraktifitas • Keluhan sulit 5 tindakan untuk menunjang siklus tidur
menurun tidur terjaga.
• Keluhan sering 5
Faktor yang berhubungan terjaga • Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
• Nyeri atau kolik • Keluhan tidak 5 sakit.
• Hipertiroidisme puas tidur
• Kecemasan • Keluhan pola 5 • Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur.
• Penyakit ppok tidur berubah
• Kehamilan • Keluhan istirahat 5 • Anjurkan menghindari makanan atau
• Periode pasca tidak cukup minuman yang mengganggu tidur.
partum
• Kondisi pasca 1 = meningkat • Ajarkan faktor faktor yang berkontribusi
operasi 2 = cukup terhadap gangguan pola tidur
• Hambatan meningkat ( mis.pdikologis gaya hidup,sering berubah
lingkungan 3 = sedang shift bekerja)
• Kurang kotrol 4 = cukup menurun
tidur 5 = menurun • Anjurkan relaksasi otot autogenik atau cara
• Kurang privasi 1 non farmakologi lain nya.
• Restraint fisik • Kemampuan 5
• Ketiadaan teman beraktivitas • Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak
tidur mengandung supresor terhadap tidur REM
• Tidak familiar 1
dengan peralatan
tidur

Nama Pasien : Ny R Tanggal : 1 November 2022              


No. RM : 165805             Jam : 08.00 Wita

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN: RISIKO INFEKSI


TTD
SIKI &
Diagnosa Keperawatan SLKI
Nama
No. Tindakan
Risiko Infeksi Dalam 1 x 24 1 2 3 4 5
(D.0142) jam setelah Pencegahan
dilakukan Infeksi (I.14539)
Batasan Karakteristik: tindakan
o Penyakit kronis    keperawatan
o (diabetes melitus) klien o Monitor tanda
o Efek prosedur invasif menunjukkan: dan gejala
o Malnutrisi  infeksi lokal
o Peningkatan paparan dan sistemik
Tingkat Infeksi
organisme patogen o Batasi jumlah
lingkungan  (L.14137)
pengunjung
o Ketidakadekuatan o Berikan
pertahanan tubuh primer 1 = menurun perawatan kulit
1. Gangguan peristaltik 2=cukup pada area
2. Kerusakan integritas menurun edema
kulit 3 = sedang o Cuci tangan
3. Perubahan sekresi 4=cukup
sebelum dan
PH meningkat
sesudah kontak
4. Penurunan kerja 5 = meningkat
dengan pasien
siliaris dan lingkungan
5. Ketuban pecah lama o Kebersihan
pasien
tangan  5
6. Ketuban pecah o Pertahankan
o Kebersihan 5
sebelum waktunya teknik aseptik
7. Merokok badan  pada pasien
8. Status cairan tubuh   berisiko tinggi
o Ketidakadekuatan o Jelaskan tanda
pertahanan tubuh 1 = meningkat dan gejala
sekunder 2=cukup infeksi
1. Penurunan meningkat o Ajarkan cara
hemoglobin  3 = sedang mencuci tangan
2. Imununosupresi 4=cukup dengan benar
3. Leukopenia menurun o Ajarkan etika
4. Supresi respon 5 = menurun batuk
imflamasi 5 o Ajarkan cara
5. Vaksinasi tidak o Demam 5 memeriksa
adekuat o Kemerahan 5 kondisi luka
o Nyeri 5 operasi
Faktor yang berhubungan o Bengkak o Anjurkan
o AIDS o Vesikel meningkatkan
o Luka bakar o Cairan asupan nutrisi
o Penyakit paru obstruktif berbau 5 o Anjurkan
kronis busuk meningkatkan
o Diabetes melitus o Sputum asupan cairan
o Tindakan invasif berwarna o Kolaborasi
o Kondisi pengguna terapi hijau pemberian
steroid o Drainase imunisasi, jika
o Penyalahgunaan obat purulen perlu
o Ketuban pecah sebelum o Piuria
waktunya (KPSW) o Periode
o Kanker malaise
o Gagal ginjal o Periode
o Imunosupresi menggigil
o Lymphedema o Letargi
o Leukositopenia  o Gangguan
o Gangguan fungsi hati kognitif

1 = memburuk
2=cukup
memburuk
3 = sedang
4=cukup
membaik
5 = membaik

o Kadar sel
darah putih
o Kulit darah
o Kulit urine
o Kultur
sputum
o Kultur area
luka
o Kultur feses
o Nafsu makan
7. IMPLEMENTASI

Nama Pasien : Ny. R No. RM : 165805

Umur : 38 tahun Dx. Medis : G5P3A1H3 uk 32 mg dgn KPD

NO/HR/ D IMPLEMENTASI RESPON HASIL T


TGL X T
D
Selasa, 1. Mengidentifikasi 1. P : Nyeri
01-11-22 lokasi, karakteristik, Q : seperti diiris
08.00 durasi, frekuensi, R : Nyeri pada perineum
kualitas, intensitas S : skala nyeri 1
nyeri T : nyeri saat merubah
2. Mengidentifikasi skala posisi
nyeri
2. Klien tampak tenang
3. Mengidentifikasi
respon nyeri non 3. Klien mengikuti anjuran
verbal penggunaan teknik
4. Menganjurkan klien pernafasan
dalam penggunaan 4. Klien minum obat
tekhnik pernafasan analgetik Paracetamol
atau relaksasi yang 500 mg/8 jam/oral
tepat.
5. Melakukan kolaborasi
pemberian analgetik
Paracetamol tablet
500 mg/8 jam/oral

Selasa, 1. Memonitor 1. Klien siap menerima


01-11-22 kemampuan ibu untuk informasi dan mengerti
08.00 menyusui tentang pentingnya ASI
2. Memonitor bagi bayinya
kemampuan bayi 2. Klien kooperatif
menyusu
3. Pasien tampak berusaha
3. Mendampingi ibu
selama kegiatan tetap memberikan ASI
menyusui berlangsung pada bayinya
4. Mengajarkan ibu 4. Intake ASI ke bayi
mengenali tanda-tanda adekuat
bayi siap menyusu 5. Payudara teraba
(mis. Bayi mencari mengeras berisi
putting,keluar saliva,
6. Klien tampak segar
memasukkan jari
kedalam mulutnya dan 7. Bayi menghisap terus
bayu menangis) menerus
5. Mengajarkan ibu untuk
mengeluarkan asi untuk
diolesi pada putting
sebelum dan sesudah
menyusui, agar
kelenturan putting tetap
terjaga
6. Menginformasikan ibu
untuk menyusui pada
satu payudara sampai
bayi melepas sendiri
putting ibu
Selasa, 1. Mengidentifikasi pola 1. Klien tidur siang hari
01-11-22 tidur atau aktivitas lama 1 jam, tidur malam
08.00 pasien ±8 jam
2. Memonitor atau catat 2. Klien mengalami
pola tidur klien dan kesulitan tidur pada
jumlah jam tidur malam hari
3. Menganjurkan 3. Klien mengikuti anjuran
posisikan klien pada posisi yang nyaman yaitu
posisi yang nyaman posisi tidur miring kiri
4. Memodifikasi dengan ganjalan bantal
lingkungan 4. Lingkungan nyaman
(pencahayaan, 5. Klien mendapat dukungan
kebisingan, suhu dan dari suami dan keluarga
tempat tidur) 6. Klien tidak makan atau
5. Membantu untuk minum yang mengandung
menghilangkan situasi caffein
stress sebelum tidur
6. Menganjurkan untuk
menghindari
konsumsi makanan
atau minuman yang
mengandung cafein
sebelum tidur.

Selasa, 1. Memonitor tanda dan 1. Tidak ada tanda dan gejala


01-11-22 gejala infeksi lokal dan infeksi
08.00 sistemik R : Tidak ada Kemerahan
2. Mencuci tangan E : Tidak tampak Edema
sebelum dan sesudah E : Tidak tampak bitnik
kontak dengan pasien merah, tidak ada
dan lingkungan pasien ptekie
3. Mempertahankan
D : Tidak ada drainase,
teknik aseptik pada
pasien berisiko tinggi tidak ada push
4. Menjaga area A : Tampak bersih
perineum agar tetap 2. Mencuci tangan sebelum
kering kontak dengan klien
Membersihkan area 3. Menggunakan teknik
perineum secara teratur aseptik
5. Melakukan kolaborasi 4. Klien mengganti pembalut
pemberian antibiotik jika banyak darah yang
cefixime 200 gram/12 keluar
jam/oral 5. Klien minum obat
antibiotik Cefixime 200
mg/12 jam/oral

8. EVALUASI
Nama Pasien : Ny. R No. RM : 165805
Umur : 38 tahun Dx. Medis : G5P3A1H3 uk 32 mg dgn KPD

Hr/tgl/Jam Dx Keperawatan Respon hasil


01-11-2022 Nyeri akut S:
11.00 ● Nyeri pada kemaluan berkurang

O:
● Tampak wajah tenang dan tampak lebih segar
● Skala nyeri 1
● Tampak luka jahitan pada perineum
● Terapi analgetik parasetamol 500 mg/8 jam/oral
● TTV :
TD : 110/70 mmhg
N     : 84 x/mnt
S : 36,5°C
RR    : 20 x/mnt
A : Nyeri Akut

P : Intervensi dihentikan
- Pasien diperbolehkan pulang.
- Anjurkan intake cairan dan nutrisi yang adekuat
- Anjurkan terapi dilanjutkan

01-11-2022 Menyusui tidak S : 


11.00 efektif ● Klien mengatakan menyusui anaknya di ruang NICU
setiap 2 jam

O : 
● Intake bayi cukup adekuat

● Klien dan bayi tidak rawat gabung


● Klien tampak segar
● Teraba payudara mengeras
● Bayi tidak rewel
● Bayi menghisap terus menerus
● Posisi klien saat menyusui baik, klien menyusui
sambil duduk dengan memeluk bayi dan
meletakkan jari telunjuk dan jari tengah pada
areola dan menatap bayi saat menyusu.

● TTV :
TD : 110/70 mmhg
N     : 84 x/mnt
S : 36,5 °C
RR    : 20 x/mnt

A : Menyusui tidak efektif

P : Intervensi dihentikan
- Pasien diperbolehkan pulang
- Anjurkan intake cairan dan nutrisi yang adekuat
- Anjurkan susui bayi tiap 2 jam

01-11-2022 Gangguan pola S:


11.00 tidur
● Klien mengatakan tidak merasa mengantuk sepanjang
pagi hingga siang karena bayinya tidak rewel

O:
● Pola tidur teratur
● Konjungtiva tidak anemis
● Klien tampak segar
● Tidur 1-2 jam saat bayi tertidur
● Bayi tidak rewel pada malam hari

A : Gangguan pola tidur

P : Intervensi dihentikan
- Pasien diperbolehkan pulang
- Anjurkan klien istirahat saat bayi tidur
01-11-2022 Risiko Infeksi S:-
11.00
O:
- Tampak area perineum rupture derajat 2
R : Tidak ada Kemerahan
E : Tidak tampak Edema
E : Tidak tampak bintik merah, tidak ada ptekie
D : Tidak ada drainase, tidak ada push
A : Tampak bersih
- Terdapat luka jahitan perineum
- Pasien mengganti pembalut jika darah banyak
yang keluar

A: Risiko Infeksi

P: Intervensi dihentikan
- Pasien diperbolehkan pulang
- Anjurkan ibu menjaga Personal Hygien
- Anjurkan jaga area perineum agar tetap kering
- Anjurkan terapi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai