KASUS :
Richard Wright adalah seorang pria berusia 48 tahun dan duda dengan dua anak remaja. Tn.
Wright masuk rumah sakit komunitas akibat asites dan malnutrisi. Ia telah tiga kali masuk rumah
sakit akibat sirosis, perawatan terakhirnya di rumah sakit adalah 6 bulan yang lalu.
PENGKAJIAN
Tn. Wright dalam kondisi letargi, tetapi berespons dengan baik terhadap stimuli verbal. la
mengeluhkan "meludah darah selama seminggu terakhir atau lebih" dan berkata, "saya hanya
tidak merasa lapar." la telah mengalami penurunan berat badan sebesar 9 kg sejak perawatannya
yang terakhir. la mengalami jaundis dan memiliki petekiae dan ekimosis pada lengan dan
tungkainya. Liz Mowdi, perawat Tn. Wright, menemukan adanya edema pratibial berlesung.
Pengkajian abdomen menunjukkan abdomen yang keras dan kaku serta membengkak disertai
kaput medusa. Batas hati tidak teraba; limpa membesar. Tanda-tanda vital meliputi suhu tubuh
37,7°C, nadi 110x/ menit, respirasi 25x/menit, dan tekanan darah 110/70 mmHg.
Hasil pemeriksaan laboratorium yang abnormal mencakup SDP 3.700/mm³ (normalnya 4.300-
10.800/ mm); SDM 4,0 juta/mm' (normalnya 4,6-5,9 juta/mm'); trombosit 75.000/mm³
(normalnya 150.000-350.000/ mm'); amonia serum 105 µm/dl. (normalnya 35-65 µm/ dL);
bilirubin total 4,9 mcg/dL (normalnya 0,1-1,0 mcg/ dL); dan natrium serum 150 mEq/L
(normalnya 135-145 mEq/L). Kadar kalium, hemoglobin, hematokrit, protein total, dan albumin
terlihat jelas mengalami penurunan. Enzim hepatik mengalami kenaikan. Kadar BUN dan
kreatinin secara garis besar mengalami kenaikan. Saturasi oksigen (sat O,) 88% (rentang normal:
96-100%) per oksimetri nadi. Endoskopi menunjukkan perdarahan dari ulkus lambung, dan
diagnosis sirosis alkoholik disertai gastritis ditegakkan. Tn. Wright mulai diberikan Aldactone,
25 mg per oral tiap 8 jam; Riopan, 30 ml 2 jam setelah makan dan sebelum tidur, laktulosa, 30
mL setiap jam hingga terjadi awitan diare, kemudian 15 mL tiga kali sehari; dan 800 mg diet
natrium; pembatasan cairan 1.500 mL/hari.
A. Studi Kasus
d. Monitor lingkungan
selama makan.
e. Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tidak
selama jam makan f.
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
h. Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
j. Monitor kadar
albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
k. Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
l. Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva.
c. Sediakan informasi
tentang kebutuhan
kesehatan untuk
modifikasi diit :
penurunan berat badan,
peningkatan berat badan,
kekurangan cairan
i. Kolaborasi dalam
pemberian obat yang
dapat meningkatkan
output urin
B. Diharap jawaban berdasarkan teori atau dari sumber media lainnya tapi diharapkan jawaban
berhubungan dengan pertanyaan
Jawaban :
Hipertensi portal didefinisikan sebagai tekanan portal yang lebih besar dari 5-10 mmHg.
Karena berkembang secara spontan, aliran darah didorong dari hati ke pembuluh sistem
tekanan rendah (aliran hepatofugal).
Sekresi empedu : hati membantu pencernaan usus dengan mensekresi 700 ml hingga
1.200 ml empedu / hari. Empedu adalah cairan alkali, mengandung garam emperdu yang
merupakan asam empedu terkonjugasi. Garam empedu diperlukan untuk emulsifikasi
usus dan penyerapan lemak dan sebagian besar garam empedu aktif diserap di ileum
terminal dan dikembalikan ke hati melalui sirkulasi portal untuk resekresi.
Metabolisme Bilirubin : bilirubin adalah produk sampingan dari penghancuran sel darah
merah yang sudah tua memberi pigmen warna empedu hitam kehijauan dan
menghasilkan semburat kuning penyakit kuning. Makrofag yang merupakan sel kupfer
mengambil dan mengancurkan sel darah merah yang sudah tua dari sistem fagosit
mononuklear, terutama di limpa dan hati. Dalam plasma, bilirubin mengikat albumin dan
dikenal sebagai bilirubin tak terkonjugasi atau bilirubin bebas, yang larut dalam lemak.
Dalam hati, bilirubin tak terkonjugasi bergerak dari plasma di sinusoid ke dalam
hepatosit. Dalam hepatosit, itoin dengan asam glukuronat membentuk bilirubin
terkonjugasi, yang larut dalam air. Konjugasi mengubah bilirubin dari zat yang larut
dalam lipid yang dapat melewati membran biologis ke zat yang dapat larut dalam air
yang dapat diekskresikan dalam empedu. Ketika bilirubin terkonjugasi mencapai ileum
distal dan kolon, bilirubin dikonjugasi oleh bakteri dan diubah menjadi urobilinogen.
Sebagian besar urobilinogenis kemudian diekskresikan dalam urin dan sejumlah kecil
dieliminasi melalui feses.
Vaskular dan hematologi : hati dapat menyimpan sejumlah besar darah karena jaringan
pembuluh darahnya yang luas. Jumlah yang disimpan pada satu durasi tergantung pada
hubungan tekanan di arteri dan vena. Hati juga dapat melepaskan darah untuk menjaga
volume sirkulasi sistemik jika terjadi perdarahan. Karena hati menerima semua darah
vena dari usus dan pankreas, sel kupfer di sinusoid memainkan peran penting dalam
menghancurkan bakteri usus dan mencegah infeksi. Hati juga memiliki fungsi hemostatik
yaitu mensintesis prothrombin, fibrinogen, dan faktor pembekuan.
Metabolisme nutrisi :
a. Metabolisme lemak Lemak disintesis dari karbohidrat dan protein, terutama di
hati. Lemak yang diserap oleh lakteal di vili usus memasuki hati melalui limfatik,
terutama sebagai trigliserida. Trigliserida di hati dapat dihidrolisis menjadi
gliserol dan asam lemak bebas dan digunakan untuk menghasilkan energi
metabolik adenosin trifosfat (ATP), atau dapat dilepaskan ke dalam aliran darah
sebagai lipoprotein. Lipoprotein dibawa oleh darah dan disimpan di sel adiposa.
Hati juga mensintesis fosfolipid dan kolesterol, yang dibutuhkan untuk produksi
hati dari garam empedu, hormon steroid, komponen membran plasma dan
molekul khusus lainnya.
b. Metabolisme protein Protein plasma, termasuk albumin dan globulin (tidak
termasuk gammaglobulin), disintesis oleh hati. Hati juga mensintesis beberapa
asam amino non esensial dan enzim serum termasuk aspartat aminotransferase,
alanine aminotransferase, dehidrogenase laktat, dan alkalin fosfatase. Proses
deaminasi atau pelepasan gugus ammonia. Amonia akan dilepaskan kemudian
disintesis menjadi urea untuk dikeluarkan bersama urin.
c. Metabolisme karbohidrat Hati terlibat dalam stabilitas kadar glukosa darah
dengan melepaskan glukosa selama keadaan hipoglikemia (gula darah rendah)
dan mengambil glukosa selama keadaan hiperglikemia (gula darah tinggi) dan
menyimpannya sebagai glikogen (glikoneogenesis) atau mengubahnya menjadi
lemak. Ketika semua glikogen telah digunakan, hati dapat mengubah asam amino
dan gliserol menjadi glukosa
Detoksifikasi metabolik : hati memiliki fungsi sebagai detoksifikasi metabolik yaitu
dengan mengubah bahan kimia eksogen dan endogen, molekul asing, dan hormon untuk
membuatnya kurang beracun. Dengan cara ini alkohol, barbiturat, amfetamin, steroid dan
hormon (termasuk estrogen, aldosteron, hormon antidiuretik, dan testosteron)
dimetabolisme atau didetoksifikasi, mencegah akumulasi berlebihan dan efek samping.
Tetapi dalam beberapa jangka waktu produk detoksifikasi metabolik dapat menjadi
racun. Hasil metabolisme alkohol, seperti acetaldehyde dan hidrogen. Konsumsi alkohol
yang berlebihan selama dalam jangka waktu yang lama menyebabkan produk hasil
metabolisme alkohol dapat merusak hepatosit. Asetaldehida merusak mitokondria seluler,
dan kelebihan hidrogen meningkatkan penumpukan lemak.
2. Tuliskan menu selama satu hari untuk diet rendah protein, rendah natrium, tinggi kalori
Jawaban :
Makan pagi :
- Bubur kacang hijau
- Roti tawar
Makan siang :
- Nasi Tim
- Pepes tahu/tempe
- Sup bayam
- Buah pepaya
Makan malam :
- Gado-gado rebus
- Jus sirsak
Referensi :
http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/KTI_Dewiana_Sasmita_143110209%282%29.pdf
https://eprints.umm.ac.id/48309/3/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/22777347/Menu_Makanan_Untuk_Penderita_Hepatitis_Radang_Hati
https://eprints.umm.ac.id/53876/3/BAB%20II.pdf.pdf