Anda di halaman 1dari 8

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian bersifat sistematis meliputi pengumpulan data, Dan penentuan

masalah.

a. Identitas klien

b. Riwayat kesehatan.

c. Awal serangan: awalnya anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, anorexia kemudian
timbul gastroenteritis

d. Keluhan utama : feses semakin cair, muntah, bila banyak kehilangan banyak

air elektrolit dan terjadilah dehidrasi, berat badan turun, pada bayi ubun-ubun

cekung,tonus dan tugor kulit berkurang, selaput lender dan bibir kering,

prekuensi BAB lebih dari empat kali dengan konsetensi encer.

e. Riwat masa lalu, riwat penyakit yang diderita riwayat pemberian imunisasi.

f. Riwat psikososial keluarga: di rawat akan menjadi stesor bagi anak itu sendiri

dan keluarga. Kecemasan meningkat bila orang tua tidak mengetahui prosedur

dan pengobatan anak, setelah menyadari kesehatan anaknya, maka mereka

akan beraksi dengan rendah merasa bersalah.


g. Kebutuhan dasar

1. Pola ilminasi: Akan mengalami penurunan yaitu BAB lebih dari empat kali

sehari, BAK sedikit dan jarang.

2. Pola nutrisi: di awali dengan mual, muntah dan anorexia, menyebankan

penurunan berat badan klien.

3. Pola tidur dan istirahat: Akan tergantung akan adanya distensi abdomen

yang akan menimbulkan rasa tidak nyaman.

4. Pola hygiene: kebiasan biasa mandi setiap hari.

5. Aktivitas: Akan tergantung dengan kondisi tubuh yang lemah dan adanya

rasa nyeri akibat distensi abdomen

h. Pemeriksan fisik

1. Pemeriksaan fisiologis: keadan umum tampak; lemah, kesadaran

komposmetis sampai koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah,

pernafasan agak cepat.

2. Pemeriksan sistemik

1) Inspeksi:mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir dan bibir kering,

berat badan turun dan anus kemerahan.

2) Perkusi; adanya distensi abdomen.

3) Palpasi; tugur kulit elastic.

4) Auskultasi; terdengar bising usus.

i. Pemeriksan tingkat pertumbuhan dan perkembangan: pada anak gastroenteritis


mengelami gangguan kerena anak dehidrasi sehinga berat badan menurun.

j. Tes diagnostik

1. Pemeriksan tinja.Mikroskopis; warana feses dimulai berwarna coklat muda sampai

warna kuning yang bercampur dengan lendir, darh atau pus yang mana

konsestensinya encer.

Mikroskopis; jumlah sel eitel leukosit dan eritrosit terdiri dari dari PH feces,

biasanya menurun yang menunjukan keadan feces yang asam dan kadar

kadar gula yang diduga (ada sugar itoleran)

2. Pemeriksan darah

Darah lengkap:PH cadangan alkali dan elektrolit untuk menentukan gangguan untuk
keseimbamagam asam basa.
B. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan urutan perioritas menurut Dona L. Wong hal 196-198 adalah:

1. Kurangnya volume caiaran dan elektrolit berhubungan dengan gastroenteritis berlebihan


melalui feces atau amisis.

2. Perubahan nutrisi: kurang diri kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan
melalui gastroenteritis, masukan yang tidak adekut.

3. Resiko tinggi penyebaran infeksiberhubungan dengan mikroorganisme yang menembus


gastroenteritis.

4. Kerusakan integeritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air besar.

5. Cemas atau takut berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan tidak dikenal,
prosedur yamg menimbulkan setres.

6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan krisis situasi, kurang pengetahuan.


DIAGNOSIS KEPERAWATAN

NAMA KK : .......................................................................

ALAMAT : .......................................................................

HARI/ TGL : .......................................................................

DIAGNOSIS
NO TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
KEPERAWATAN

Kurangnya volume Setelah dilakukan tindakan a. Kaji status dehidrasi (tugor


cairan berhubungan keperawatan diharapkan klien kulit tidak elastis, ubun-ubun
1
dengan gastrointestinal akan memperlihatkan tanda- cekung, produk urine menurun,
berlebih tanda dan mempertahankan membrane mukosa kering, rasa
hidrasi adekut. haus menurun, bibir pecah-
melalui feses atau emisis.
pecah)
Kreteria hasil :
keseimbangan cairan b. Observasi tanda-tanda vital
dipertahankan dalam batas tiap 4 jam.
normal yang di tandai
c. Monitor tetesan infuse tiap 4
dengan pengeluaran urine
jam.
sesuai, pengisian kembali
kapiler (capillary repel ) d. Anjurkan ibu untuk
kurang dari dua detik, tugur memberikan susu LLM, oralit
kulit elastis, membrane dan banyak minum.
mukosa lembab, bibir tidak
e. Catat intake dan out put.
pecah-pecah, ubun-ubun
tidak cekung, produksi urine f. memberikan cairan parenteral.
meningkat.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan: klien
mengkunsumsi nutrisi yang
adekut untuk

mempertahankan berat
a. Nilai status nutrisi anak di
badan yang sesuai dengan
lihat dari sebelum sakit dan
usia.
berat dan berat badan
Kriteria hasil :
sekarang.
anak akan toleran dengan
b. Kaji keluhan rasa mual
diet yang sesuai dengan
klien.
peningakatan berat badan
Perubahan nutrisi kurang c. Berikan makanan yang di
dalam batas normal sesuai
dari kebutuhan tubuh sertai dengan supleman nutrisi
berhubungan dengan dengan berat badan ideal untuk meningkat
(rumus=2x BB lahir), klien
kehilangan cairan kan kualitas intake nutrisi.
melalui gastroenteritis, tidak mual, muntah, nafsu
2. d. Anjurkan pada orang tua
masukan tidak adekut. makan meningkat,tugor
untuk memberikan makan
kulit elastis, kunjung tiva dengan thenik porsi kecil
tidak anemis, kebutuhan
tapi sering.
kalori sesua berat
bada( rumus =30-50 kalori/
kg/ BB/hr).

Setelah dilakukan tindakan


.
keperawatan diharapkan
Kriteria hasil :

klien tidak mengelami


bukti-bukti kerusakan kulit (
mis: tidak

mengelami lecet pada daeah


anus pada defekasi
a. Ganti popok dengan sering.

b. Bersihkan bokong perlahan-


perlahan dengan sabun lunak
non alkalin dan air
Kerusakan integeritas
kulit atau celupkan anak dalam bak
untuk membersihkan yang
lembut.

c. Berikan salep seperti seng


oksida.

d. Pajankan dengan ringan kulit


utuh yang kemerahan pada
udara jika mungkin

e. Berikan salep pelindung


pada kulit yang sangat
teriritasi..

f. Hindari pengunaan tisu basah


yang di jual bebas yang
3.
mengandung alkohol
pada kulit yang terekskorisasi.

g. Ovserpasi bokong dan


prerinium akan adanya infeksi.

Anda mungkin juga menyukai