ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN KELAINAN KONGENITAL
SISTEM DIGESTIF: HIRSCHPRUNG
DEFINISI
Penyakit Hirschprung/megakolon
aganglionik kongenital merupakan
obstruksi mekanis yang disebabkan oleh
ketidakadekuatan motilitas bagian usus.
(Wong,
2008)
PENGKAJIAN
ANAMNESA
• Identitas: Nama, jenis kelamin, umur, dan wali.
• Keluhan utama: Obstipasi merupakan tanda utama dan pada
bayi baru lahir. Trias yang sering ditemukan adalah
mekonium yang lambat keluar (lebih dari 24 jam setelah
lahir), perut kembung dan muntah berwarna hijau. Gejala lain
adalah muntah dan diare.
• Riwayat kesehatan terdahulu: Apakah sebelumnya klien
pernah melakukan operasi, riwayat kehamilan ibu, persalinan
dan kelahiran, riwayat alergi, serta imunisasi.
PENGKAJIAN
(lanj…)
01 Inspeksi
Adanya distensi abdominal. Pemeriksaan rektum dan
feses anak serta ukur lingkar abdomen.
ANAMNESA
1. Identitas
• Nama: Mujidin
• Jenis Kelamin: Laki-laki
• Umur: 2 bulan
• Wali: Rukayah
PENGKAJIAN (lanj…)
2. Keluhan Utama:
• Tidak BAB selama 2 minggu
• Muntah selama 2 hari
• Tidak ada penambahan BB
yang signifikan
• Sering menolak ASI
PENGKAJIAN (lanj…)
3. Riwayat Kesehatan
• Riwayat kesehatan terdahulu: -
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan gejala 1. Untuk memperoleh informasi
keperawatan selama 2x24 konstipasi penyebab konstipasi
jam. 2. Monitor bising usus 2. Pergerakan bising usus yang
Kriteria hasil: 3. Monitor frekuensi BAB tidak memadai menunjukkan
• Konsistensi feses lunak dan konsistensi feses anak adanya konstipasi
dan berbentuk 4. Monitor tanda-tanda 3. Untuk melihat perubahan
• Konstipasi menurun ruptur bowel/peritonitis frekuensi BAB dan
yang dibuktikan dengan 5. Anjurkan peningkatan konsistensi feses
pola defekasi 1-5 frekuensi pemberian ASI 4. Agar dilakukannya segera
• Hidrasi adekuat penanganan ruptur bowel
5. Peningkatan frekuensi
pemberian ASI membantu
mengurangi gejala konstipasi
DX 2. Ketidakseimbangan Nutrisi b.d Kehilangan Nafsu Makan
Setelah dilakukan tindakan 1. Catat warna, jumlah, dan 1. untuk memonitor mual muntah bayi
keperawatan 2x24 jam. frekuensi muntah dan mencegah danya dehidrasi
Masalah teratasi dengan 2. Identifikasi faktor 2. Dengan mengidentifikasi pencetus
Kriteria hasil: pencetus mual dan mual muntah akan mengurangi
• Memperlihatkan status muntah pengeluatran cairan yang berlebihan
nutrisi normal 3. Bantuan pemberian dan 3. Untuk memberikan Asupan gizi
• Berat badan bertambah konseling ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
4. Monitor BB dan metabolik
4. Untuk melihat perubahan pada BB
bayi
DX 3. Defisit Volume Cairan b.d Mual Muntah
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji status hidrasi dan 1. Untuk mengetahui balance
keperawatan 2x24 jam defisit ketidakadekuatan haluan urin cairan dan tidak adanya tanda-
volume cairan bisa teratasi dengan bayi dengan cara timbang popok tanda dehidrasi
Kriteria Hasil: bayi. 2. Untuk mengetahui intake dan
• Turgor kulit kembali 2. Pantau intake dan output cairan output cairan
segeraukosa bibir dan mulut normal 3. Peningkatan frekuensi
lembab 3. Anjurkan peningkatan frekuensi pemberian ASI membantu
• Vital sign dalam batas normal pemberian ASI meningkatkan status cairan dan
4. Kolaborasi pemberian cairan IV nutrisi bayi
jika diperlukan 4. Untuk memenuhi kebutuhan
cairan
EVALUASI
DIAGNOSA EVALUASI (SOAP)
1. Konstipasi b.d penurunan motilitas S: Ibu bayi mengatakan:
kolon • BAB mulai lancar dan konsistensi feses lunak
• Frekuensi pemberian ASI meningkat
O:
• Distensi abdomen berkurang
• Bising usus normal
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan