Luka Bakar
ISS 2 TIK 5
Definisi
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan
yang disebabkan kontak dengan sumber panas, bahan kimia, listrik dan
radiasi.
((Kemenkes, 2016))
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh perpindahan energi dari
sumber panas ke tubuh, memanaskan jaringan hingga menyebabkan
kerusakan yang mana panas dapat mengubah sifat protein seluler dan
mengganggu suplai darah.
1. Flame
2. Kontak
3. Scald
4. Chemical
5. Electrical
6. Radiation
(Williams & Hopper,2015)
Grade Luka
(Kemenkes, 2016)
Pemeriksaan Penunjang
A. Pre-rumah sakit
• Jauhkan penderita dari sumber luka bakar
• Kaji ABC (Airway, breathing, circulation)
• Kaji trauma yang lain
• Pertahankan panas tubuh
• Perhatikan kebutuhan untuk pemberian cairan
intravena
• Transportasi
(Rahayuningsih, 2012)
Penatalaksanaan
B. Rumah sakit
1) Resusitasi Jalan Nafas
- Intubasi - Pemberian terapi
- Krikotiroidotomi inhalasi
- Pemberian Oksigen - Bilasan bronkoalveolar
100% - Perawatan rehabilitatif
- Perawatan Jalan nafas untuk respirasi
- Penghisapan sekret - Eskarotomi pada
(secara berkala) dinding torak
Penatalaksanaan
2) Resusitasi cairan
a. Cara Evans
• Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi NaCl per 24
jam
• Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL plasma
per 24 jam
• cc glukosa 5% per 24 jam
(Kemenkes, 2016)
Rumus hitung cairan Baxter
(Kemenkes, 2016)
Perawatan pembedahan
1) Eksisi dini
○ Tindakan pembuangan jaringan nekrosis dan debris pada
luka bakar derajat II dan III
○ Terdiri dari :
■ Eksisi tangensial : eksisi jaringan yang terluka lapis
demi lapis, sampai dijumpai permukaan yang
mengeluarkan darah
■ Eksisi fasial : eksisi jaringan yang terluka sampai
lapisan fascia
(Kemenkes, 2016)
Perawatan pembedahan
2) Skin grafting
○ Daerah utama : wajah, tangan, kaki dan daerah yang
meliputi persendian
○ Jenis :
■ Autograph
■ Homograft
■ Heterograft
■ Balutan sintetik
■ Kulit artifisial
(Smeltzer & Bare, 2013)
Eksisi dini
Skin graft
Komplikasi
6. Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum
• TTV
• Keaadan kulit pada daerah luka bakar (luas; menggunakan
rule of 9; dan kedalaman luka)
Kasus
Tn. S usia 28 tahun datang ke IGD dengan keluhan luka bakar akibat
terkena api kompor 4 jam yang lalu. Pasien mengatakan sakit bila
bergerak dan nyeri di area luka bakar. Pasien tampak lemah, meringis,
pucat dan memerlukan bantuan bila bergerak. Hasil pemeriksaan pada pasien
didapatkan TD: 90/60 mmHg, T: 37⁰C, Nadi 112x/mnt, RR: 25x/mnt,
BB 60 kg, skala nyeri 5. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai
Hematokrit: 53%, Hb = 10%, kadar kalium = 6,0 mEq/l, natrium 123
mEq/l. Terdapat luka bakar di area lengan kanan anterior posterior dan
abdomen bagian anterior. Warna kulit kemerahan, melepuh, serta terdapat
edema dan bulae pada area luka bakar tersebut.
Hitung luas luka bakar
Pada kasus :
Pasien mengalami luka bakar di area lengan kanan anterior posterior, dan
abdomen anterior.
Sesuai rule of nine :
Lengan kanan anterior + lengan kanan posterior + abdomen anterior
4,5 % + 4,5% + 9 %
= 18%.
Defisiensi volume cairan b/d S : pasien mengatakan tidak lagi merasa haus dan pusing
peningkatan permeabilitas kapiler
dan kehilangan cairan O : - Hb = 11%
(evaporasi) - Ht = 48%
- Kalium = 5,6 mEq/l
- Natrium = 135 mEq/l
- TD : 100/60 mmHg
- Nadi : 100 x/menit
Gangguan integritas kulit S : pasien mengatakan masih merasa sakit saat bergerak
b.d kekurangan
O : kulit melepuh dan terdapat edema
permukaan kulit sekunder
dan destruksi lapisan A : masalah belum teratasi
kulit
P : lanjutkan intervensi perawatan luka dan kolaborasi
untuk pemberian anti inflamasi
Hasil : terdapat 2 studi yang mendukung keunggulan madu dibanding SSD dalam
mempersingkat durasi luka. Madu mengandung hidrogen peroksida, keasaman tinggi
yang mencegah pertumbuhan bakteri, dan memberikan ‘space’ antara luka dan
balutan sehingga menciptakan lingkungan lembab untuk penyembuhan optimal dan
mencegah robeknya jaringan yang baru. Madu dapat mengurangi bau,bengkak, dan
nyeri. Selain itu, madu lebih mudah didapat dan murah daripada SSD.
Tujuan : Mengetahui manfaat dari terapi VCO dengan cara menganalisis efek
penyembuhan dan perubahan yang ditimbulkan.
Hasil : Terapi massage dengan VCO memberikan perkembangan luka yang cukup
signifikan, dengan hasil luka tampak kering, warna kecoklatan, eritema tampak
samar dan jaringan luka menutup tanpa adanya tanda-tanda infeksi.