Anda di halaman 1dari 4

Kasus 4 (malformasi anorectal/atresia ani)

Seorang anak laki-laki usia 4 hari dibawa ibunya dengan keluhan tidak BAB sejak lahir, sering
muntah 3-4 x/hari. Hasil pemeriksaan: nadi 140 x/menit, RR 55 x/menit, suhu 37,5 C,
konjunktiva tidak pucat, kulit ikterik, turgor menurun, distensi abdomen, bising usus tidak ada,
akral hangat, tidak ada lubang anus, BB lahir 3 kg, BB sekarang 2,9 kg. Menurut ibu selama ini
urin tidak jernih, flatus dan feses keluar melalui uretra sejak lahir. Hasil USG abdomen tidak
ditemukan kelainan lain, babygram tidak menunjukkan kelainan tulang. Pasien direncanakan
operasi PSARP (anorectal psterosagital primer), fistula prostat rektouretral akan ditutup. Ibu
tampak cemas karena bayinya yang masih usia 4 hari harus menjalani operasi.
1. Pengkajian
a. Biodata pasien
Nama : A
Umur : 4 hari
b. Pemeriksaan fisik
 Nadi : 140 x/menit
 RR : 55 x/menit
 Suhu : 37,5 C
 Konjunktiva tidak pucat
 Kulit ikterik
 Turgor menurun
 Distensi abdomen
 Bising usus tidak ada
 Akral hangat
 Tidak ada lubang anus
 BB lahir 3 kg, BB sekarang 2,9 kg.
2. Analisa data
NO ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Atresia ani Inkontinensia fekal
-Ibu mengatakan tidak BAB sejak lahir
-urin tidak jernih
-flatus
-feses keluar melalui uretra sejak lahir
DO:
-distensi abdomen
-bising usus tidak ada
-tidak ada lubang anus

2 DS: Penurunan berat Defisit nutrisi


-“anak saya sering muntah, kadang 3 badan
sampai 4 kali dalam sehari”
DO:
-BB lahir 3 kg
-BB sekarang 2,9 kg

3 DS:- Ketidakefektifan Ikterik neonatus


DO: : sirkulasi bilirubin
-nadi 140 x/menit
-RR 55 x/menit
-suhu 37,5 C
-kulit ikterik
-turgor menurun,

4 DS: Kekhawatiran Ansietas


-
DO:
- Ibu tampak cemas karena bayinya
yang masih usia 4 hari harus menjalani
operasi.

5 DO: Proses penyakit Resiko


--“anak saya sering muntah, kadang 3 ketidakseimbangan
sampai 4 kali dalam sehari” elektrolit
DO:
-turgor menurun
-kulit ikterik

3. Diagnosa

1) Inkontinensia fekal b.d atresia ani

2) Defisit nutrisi b.d penurunan berat badan

3) Ikterik neonates b.d ketidakefektifan sirkulasi bilirubin

4) Gangguan citra tubuh b.d penurunan fungsi tubuh: penutupan lubang anus

5) Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d proses penyakit

4. Intervensi

No SLKI SIKI
diagnosa
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan inkontinensia fekal
selama 3x24 jam diharapkan masalah
keperawatan teratasi dengan kriteria Observasi
hasil: 1. Identifikasi penyebab
1. Pengontrolan pengeluaran feses inkontinensia fekal baik fisik
meningkat maupun psikologis
2. Defekasi membaik 2. Identifikasi perubahan frekuensi
3. Frekuensi buang air besar defekasi dan konsistensi feses
membaik 3. Monitor pengeluaran feses
4. Monitor efek samping pemberian
obat
Terapeutik
5. Jaga kebersihan tempat tidur dan
pakaian
6. Berikan celana
pelindung/pembalut/popok, sesuai
kebutuhan
Edukasi
7. Jelaskan kepada ibu definisi, jenis
inkontinensia, penyebab
inkontinensia fekal
8. Anjurkan ibu mencatat
karakteristik feses
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Menajemen nutrisi
selama 1x24 jam diharapkan masalah
keperawatan teratasi dengan kriteria Observasi
hasil: 1. Monitor berat badan
1. Berat badan meningkat Terapeutik
2. Pemberian asi
Edukasi
3. Ajarkan pemberian asi yang
efektif
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan bayi
selama 1x24 jam diharapkan masalah
keperawatan teratasi dengan kriteria Observasi
hasil: 1. Monitor tanda-tanda vital bayi
1. Elastisitas meningkat Terapeutik
2. Hidrasi meningkat 2. Lakukan pemijatan bayi
3. Perfusi jaringan meningkat 3. Ganti popok bayi jika basah
Edukasi
4. Ajarkan ibu menyusui sesuai
kebutuhan bayi
5. Ajarkan ibu cara merawat bayi
dirumah

4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama 1x24 jam diharapkan masalah
keperawatan teratasi dengan kriteria
hasil:

5 Setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama 1x24 jam diharapkan masalah
keperawatan tidak terjadi dengan kriteria
hasil:

Anda mungkin juga menyukai