Pasien rutin mengunjungi posbindu selama 2 tahun terakhir. dia hidup sendiri sejak suaminya meninggal
setahun yang lalu. Putrinya, tinggal 5 menit dari rumah pasien dan dia yang sering mengantar pasien ke
puskesmas. Enam bulan yang lalu pasien melaporkan gangguan pendengaran. Hari ini ketika dia
mengunjungi puskesmas dia melaporkan “mengalami kesulitan melihat”.
1) System pendengaran
Perubahan pada telinga luar sehubungan dengan proses penuaan adalah kulit telinga berkurang
elastisitasnya. Daerah lobus yang merupakan satu-satunya bagian yang tidak disokong oleh
kartilago mengalami pengeriputan, aurikel tampak lebih besar, dan tragus sering ditutupi oleh
rumbai-rumbai rambut yang kasar. Saluran auditorius menjadi dangkal akibat lipatan ke dalam,
pada dindingnya silia menjadi lebih kaku dan kasar juga produksi serumen agak berkurang dan
cenderung menjadi lebih kering.
Menurunnya pendengaran pada lansia terjadi karena degenerasi primer di organ korti berupa
hilangnya sel epitel saraf yang dimulai pada usia pertengahan.
2) System penglihatan
Pada lansia telah terjadi penurunan kemampuan penglihatan atau degenerasi jaringan di dalam
bola mata. Perubahan kemampuan ini berhubungan dengan perubahan struktur jaringan bola
mata meliputi perubahan pada lensa mata, iris, pupil, badan kaca, dan retina.
Bertambahnya usia akan mempengaruhi fungsi organ pada mata seseorang yang berusia 60
tahun, fungsi kerja pupil akan mengalami penurunan 2/3 dari pupil orang dewasa atau muda,
penurunan tersebut meliputi ukuran-ukuran pupil dan kemampuan melihat dari jarak jauh.
Proses akomodasi merupakan kemampuan untuk melihat benda-benda dari jarak dekat maupun
jauh. Akomodasi merupakan hasil koordinasi atas ciliary body dan otot-otot ini, apabila sesorang
mengalami penurunan daya akomodasi maka orang tersebut disebut presbiopi.
Glaukoma
- Primary open angle Gloukoma (glaukoma sudut terbuka)
Dalam keadaan normal transparansi lensa terjadi karena adanya keseimbangan atara protein yang
dapat larut dalam protein yang tidak dapat larut dalam membran semipermiabel. Apabila terjadi
peningkatan jumlah protein yang tdak dapat diserap dapat mengakibatkan penurunan sintesa
protein, perubahan biokimiawi dan fisik dan protein tersebut mengakibatkan jumlah protein dalam
lens melebihi jumlah protein dalam lensa melebihi jumlah protein dalam bagian yang lain sehingga
membentuk suatu kapsul yang dikenal dengan nama katarak. Terjadinya penumpukan
cairan/degenerasi dan desintegrasi pada serabut tersebut menyebabkan jalannya cahaya terhambat
dan mengakibatkan gangguan penglihatan.
Penglihatan samar-samar dan kadang-kadang menyebabkan pencitraan yang salah. Benda yang
dilihat tidak sesuai dengan kenyataan, saat melihat benda ukuran kecil maka akan terlihat lebih kecil
dan garis lurus akan terlihat bengkok atau bahkan tidak teratur. Pada dasarnya orang yang ARMD
akan mengalami gangguan pemusatan penglihatan, peningkatan sensifitas terhadap cahaya yang
menyilaukan, cahaya redup dan warna yang tidak mencolok.
DAFTAR PUSTAKA
Desi. Aries, M. (2020). Gangguan Penglihatan dan Pendengaran Lanjut Usia.
Pengkajian
Nama: ny.N
Usia: 63 tahun
Riwayat kesehatan
- Dulu: -
- Sekarang: gangguan pendengaran dan penglihatan