KELOMPOK 4
KELAS 2B
Rahma Firda
Resti Fuji Adawiyah
Roudhoh Rusfani
Anggota Kel 4 Silvi Amelia Saputri
Sindy Oktaviani I
Siti Fadia Salsabila
Shifa Wilandha S.
MATERI PEMBAHASAN
01 04
Tinjauan Umum Asuhan Kunjungan 2
Kunjungan Neonatus Neonatus
02 05
Teori Manajemen Rancangan Model
Kebidanan Dokumentasi SOAP
Kunjungan 2 Neonatus
03 06
Standar Asuhan Rasionalisasi Model
Kebidanan Dokumentasi SOAP
Kunjungan 2 Neonatus
Tinjauan Umum
Neonatus
01
Pengertian Neonatus Neonatus Normal
Bayi baru lahir (Neonatus) Ciri-ciri bayi normal adalah, sebagai berikut :
adalah bayi yang baru
mengalami proses kelahiran, a. Berat badan 2.500-4.000 gram.
berusia 0 - 28 hari. BBL b. Panjang badan 48-52.
memerlukan penyesuaian
fisiologis berupa maturasi, c. Lingkar dada 30-38.
adaptasi (menyesuaikan diri d. Lingkar kepala 33-35.
dari kehidupan intra uterin ke
kehidupan (ekstrauterin) dan e. Frekuensi jantung 120-160 kali/menit.
toleransi bagi BBL untuk
f. Pernapasan ±40-60 kali/menit.
dapat hidup dengan baik
(Marmi dkk, 2015). g. Kulit kemerah-merahan dan lici karena jaringan
subkutan cukup.
h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala baisanya
telah sempurna.
Lanjutan
Neonatus Normal
Mengidentifikasi dan
Menetapkan Kebutuhan
Interpretasi Data Yang Memerlukan
Langkah 1 Langkah 3 Penanganan Segera
Lanjutan…
Merencanakan
Langkah 6
Evaluasi
Asuhan
Penatalaksanaan
Langkah 5 Langkah 7
3. Standar Asuhan Kebidanan
Standar I Standar IV
Pengkajian Implementasi
Standar II Standar V
Perumusan Diagnosa dan atau
Evaluasi
Masalah Kebidanan
Menjaga suhu tubuh bayi Menjaga suhu tubuh bayi agar tidak hipotermi, dengan memakai baju dan
dibungkus dengan kain bedong, serta didekatkan dengan ibunya.
Mengajarkan ibu menyusui Mengajarkan ibu mengenai posisi dan pelekatan menyusui yang benar serta
dengan benar dan mengingatkan ibu agar tetap memberikan ASI sesering mungkin dan
mengingatkan ibu untuk menyendawakan bayi setiap selesai menyusui dengan cara menepuk
memberikan ASI sesering punggung bayi dengan lembut agar bayi tidak muntah.
mungkin
Mengingatkan ibu Menjelaskan pada ibu mengenai pengertian ASI Eksklusif, manfaat ASI
mengenai pentingnya Eksklusif, dan berapa lama ASI Eksklusif diberikan.
ASI Eksklusif
Memberikan konseling Memberikan konseling tentang cara pencegahan infeksi dan kecelakaan
tentang cara pencegahan dilakukan agar bayi terhindari dari infeksi dan bayi atau tidak terpapar
infeksi dan kecelakaan mikroorganisme yang bisa membahayakan bayi karena bayi baru lahir
sangatlah rentan untuk terpapar infeksi karena sistem kekebalannya
masih belum kuat
Menganjurkan pada ibu untuk Dilakukan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan
kunjungan ulang 1 minggu kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan bayi
kemudian atau bayi mengalami masalah
Data Subjektif
5. Rancangan Model Ibu mengatakan bayi bergerak aktif,
Dokumentasi SOAP menyusui dengan baik, BAB nya encer
berwarna kuning, tetapi kadang-kadang
Kunjungan 2 masih agak kehitaman, sehari dapat BAB 4
Neonatus kali sehari. BAK nya berwarna jernih dan
dapat BAK 6-7 kali sehari. Bayi menyusui
kurang lebih 10 kali sehari , tali pusat nya
sudah puput. Setiap pagi bayi dijemur dengan
ditutupinya kemaluan bayi agar tidak terkena
Asuhan Kebidanan Pada
debu. Kepala bayi terlihat adanya melenting-
Kunjungan 2 Neonatus melenting putih sudah 2 hari. Bayi mandi 2x
sehari, tetapi kurang memperhatikan
Hari/Tanggal : Selasa, 20
kebersihan kepala bayi karena ibu masih
April 2021 takut dalam membersihkan kepala bayi.
Pukul : 16.00 WIB
Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Penilaian awal
Menangis kuat : Ya
Warna kulit : Kemerahan
Tonus otot : Bergerak aktif
Antropometri
BB : 3600 gr
PB : 47 cm
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8 °C
Denyut jantung bayi : 135 x/menit
Pernapasan : 43 x/menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Adanya melenting-melenting putih pada kulit kepala dan sedikit berkerak coklat kehitaman sudah 2 hari yang lalu.
Talipusat : Sudah lepas (puput)
Analisa
Diagnosa : Neonatus cukup bulan – sesuai usia kehamilan usia 6 hari dengan ceadle cap.
Masalah : Kurang bersih dalam memandikan bayi
Kebutuhan : Edukasi personal hygiene bayi
Penatalaksanaan
● Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa keadaan bayi saat ini
dalam keadaan sehat. Ibu dan keluarga telah mengetahui keadaan bayinya.
Evaluasi: Ibu memahami cara menjaga kebersihan pusar bayi dengan prinsip bersih dan kering.
● Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi, dengan bayi di berikan topi pada kepalanya
dan dibedong.
Evaluasi: Ibu memahami pentingnya menjaga kehangatan bayi, memberikan topi dan bedong pada bayi.
Evaluasi: Ibu memahami cara memandikan bayi dengan benar serta selalu menjaga kebersihan bayi.
Evaluasi: Lalu ibu pun mengganti sabun bayi nya dengan merek Giovani healty.
● Memberitahu ibu tanda bahaya bayi, jika bayi panas, dan tiba-tiba tidak dapat atau tidak bisa
menyusui, bayi terlihat kuning, maka diharapkan ibu dapat membawa bayi ke puskesmas.
Evaluasi: Ibu memahami tanda-tanda bahaya pada bayi dan bersedia melakukan pemeriksaan jika
terdapat tanda bahaya pada bayinya.
Lanjutan…
● Mengevaluasi ibu tentang cara menyusui bayinya, ibu menyusui bayinya setiap 2 jam
sekali, jika bayinya tidur lebih dari 2 jam ibu akan membangunkan bayinya untuk
menyusu, ASI ibu sudah keluar banyak. Ibu sudah melakukannya sesuai pendidikan
kesehatan yang sudah diberikan.
Evaluasi: Ibu memahami cara menyusui bayi dan sudah melakukannya sesuai pendidikan kesehatan yang sudah
diberikan.
● Memberitahu ibu kembali untuk tetap menjaga personal hygiene bayinya dengan segera
mengganti popok kain bila bayi BAK/BAB dengan popok kain yang bersih serta
memandikan bayi secara tetarur dengan menggunakan air hangat.
Evaluasi: Ibu memahami cara menjaga personal hygiene bayi dan sudah melakukan sesuai pendidikan kesehatan
yang sudah diberikan.
Subjektif
• Keluhan
Rasionalisasi Model
Rasionalisasi : Keluhan utama
perlu dikaji untuk mengetahui
Dokumentasi SOAP
nyeri akut, ketidaknyamanan Kunjungan 2 Neonatus
nyeri, dan masalah yang dihadapi
pasien.
Objektif
• Keadaan Umum
• Tanda-tanda Vital
Rasionalisasi : Untuk menilai keadaan umum
Rasionalisasi : Untuk menilai
bayi.
kardiovaskular/ keadaan hemodinamik
klien (curah jantung, tahanan vaskuler
• Penilaian Awal
perifer, volume darah dan viskositas serta
Rasionalisasi : Untuk mengetahui reflek dan
elastisitas arteri), dan untuk mengetahui
kemungkinan komplikasi pada bayi.
rentang suhu tubuh bayi.
• Pemeriksaan Antopometri
• Pemeriksaan Fisik
Rasionalisasi : Untuk menilai status gizi dan
Rasionalisasi : Untuk menentukan ada
pertumbuhan bayi serta melakukan deteksi dini
atau tidaknya masalah pada fisik bayi.
terhadap stunting.
Analisis
Rasionalisasi: Analisis merupakan hasil dari analisis dan interpretasi
(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif yang diperlukan untuk
mengetahui kondisi pasien. Analisis yang tepat dan akurat mengikuti
perkembangan data klien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan
pada klien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat.
Penatalaksanaan
• Memberitahu hasil pemeriksaan pada Ibu.
Rasionalisasi: Memberitahuan hasil pemeriksaan: agar ibu tahu bagaimana kondisi perkembangan
bayinya apakah bayinya ada keluhan atau tidak. Dan dalam permenkes RI No.69 tahun 2014 pasien
berhak tahu atas kondisi yang sedang di alaminya
• Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi, dengan bayi di berikan topi pada
kepalanya dan dibedong.
Rasionalisasi:untuk menghindari bayi dari hipertermia atau kondisi tubuh yang kedinginan akibat
belum mampu beradaptasi secara baik dengan suhu di sekitarnya.
Lanjutan
• Menganjurkan ibu utuk tidak memakaikan gurita pada bayi nya.
Rasionalisasi: Untuk menahan tubuh bayi yang masih baru lahir dimana agar bisa membentuk
semua tulang dan juga fungsi tubuh yang lain.
• Memberitahu cara memandikan bayi dengan benar (dipraktikan), jangan sungkan untuk
membersihkan kepala bayi dan memandikan bayi 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
Rasionalisasi: untuk memberikan rasa nyaman, memperlancar sirkulasi darah, mencegah infeksi,
meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga dan merawat integritas kulit
• Menyarankan untuk mengganti sabun bayinya. Lalu ibu pun mengganti sabun bayi nya dengan
merek Giovani healty.
Rasionalisasi: untuk membantu mengurangi gatal akibat biang keringat, membantu mengurangi
iritasi kulit, membantu melembabkan kulit.
Lanjutan
• Memberitahu ibu tanda bahaya bayi, jika bayi panas, dan tiba-tiba tidak dapat atau tidak bisa
menyusui, bayi terlihat kuning, maka diharapkan ibu dapat membawa bayi ke puskesmas
Sukapura.
Rasionalisasi: agar bayi dapat di deteksi secara cepat dan ditangani secara langsung jika terjadi
gejala tersebut sehingga dapat mengurangi komplikasi yang terjadi pada bayi.
Kesimpulan
Kunjungan neonatus merupakan salah satu intervensi untuk menurunkan kematian bayi
baru lahir (Depkes RI, 2009) dengan melakukan Kunjungan Neonatal (KN) selama 3 (tiga)
kali kunjungan yaitu Kunjungan Neonatal I (KN1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah
lahir, Kunjungan Neonatal II (KN2) pada hari ke 3 sampai dengan 7 hari.
Asuhan pada kunjungan neonates 2 tersebut ditemukan masalah ceadle cap. Sehingga
perlu dilakukan penatalaksanaan yang baik untuk mengatasi ceadle cap . Maka dengan
dilakukan kunjungan neonates 2 ini menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk
memberikan salah satu asuhan kepada BBL.
THANKS!
ANY
QUESTIONS?