NEONATUS DAN
BAYI DENGAN
MASALAH YANG
LAZIM TERJADI
Kelompok 3
Nama Kelompok
01 02 03 04
Roudhoh Ulfah Yoana Dwi
Rusfani P.H Siti Nisa Husniyyah Katresna
01
Diaper Rush
PENGERTIAN
PENGERTIAN
Terjadi kemerahan samar-samar di daerah popok Terjadi kemerahan yang kecil pada daerah popok.
Terjadi benjolan (papula) dan beberapa benjolan terdapat cairan di dalamnya (pustules).
Tanda Seborrhea
a. Serpihan/sisik
b. Gatal
c. kemerahan
Penatalaksanaan Seborrhea
Gunakan emolin (krem berair) atau
hidrocortison 0,5% atau 1%
Kulit kepala diurut dengan minyak,
kemudian dikeramas dengan shampoo
lembut.
Jika resisten gunakan asam salisilat 1%
dalam krem mengandung air sebagai Venus has a really
keratolitik. beautiful name
Neonatus mengelupas.·
b. Mengeluarkan kerak yang tersangkut dirambut dengan
Dan Bayi Baru hati-hati (dicukur untuk memudahkan perawatan).
Lahir c. Dapat juga digunakan sikat rambut yang lembut , sisir
Dengan yang halus atau kapas untuk menghindari iritasi pada kulit
kepala bayi ·
Seborrhea d. Menjaga keberihan bayi dengan memandikan dan mencuci
rambutnya dengan shampo khusus untuk bayi.
e. Pada keadaan tertentu dapat diberikan kortikosteroid ,
antifungsi dan antibiotika tropical
f. Hindari menggaruk kepala bayi.
03
Bisulan/Furunkel
Bisulan/Furunkel
Bisulan/Furunkel
a. Folikulitis adalah peradangan yang hanya terjadi pada umbi akar rambut saja.
b. Furunkel adalah peradangan pada umbi akar/folikel rambut dan sekitarnya,
biasanya jumlahnya hanya satu.
c. Furunkel losis disebut furunkel losis apabila jumlah furunkel-nya lebih dari
satu.
Jenis-jenis d. Karbunkel bila di saat yang bersamaan ada beberapa/sekelompok furunkel,
secara medis e. Abses multiple kelenjar keringat bisul ini biasanya berupa benjolan yang tidak
dibedakan sebagai bermata, jumlahnya banyak, bergerombol di beberapa tempat, seperti di dada
berikut: dan sebagainya. Bisul jenis ini paling banyak menyerang anak-anak.
f. Hidra adinitis ada juga jenis bisul yang mengenai kelenjar apokrin, yaitu bila
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
bisul
including icons by tersebut
Flaticon,muncul di ketiak
and infographics atau daerah
& images by genital. Secara medis bisul ini
Freepik.
diistilahkan sebagai hidra adinitis.
g. Skrofulo derma bentuknya memang seperti bisul, tapi sebenarnya adalah
benjolan pada getah bening karena penyakit TBC.
Penyebab Bisulan/Furunkel
Penyebab penyakit ini adalah jamur candida
albicans. Candidiasis ini dapat menjadi petunjuk
pertama dari adanya penyakit diabetes mellitus, Tanda-tanda
anemia, kekurangan gizi, dan dahulu sering
terdapat pada anak-anak prematur atau anak
kecil. Candidiasis vagina sering ditemukan Bisulan/Furunkel
semasa kehamilan dan bayi yang baru lahir
juga dapat terinfeksi dari vagina ibu.
Candidiasis juga merupakan tanda umum dari
infeksi HIV. Berbentuk
Gatal-gatal Berbentuk
Kerucut
kubah
dan "bermata"
Nyeri Demam
Gejala klinis
a. Diawali dengan tumbuhnya bulae(lepuh) berisi
b.
nanah
Mudah pecah menjadi luka terbuka yang
Penatalaksanaan
ukurannya dapat bertambah besar. Bisulan/Furunkel
c. Bulae ini akan pecah dalam 1-2 hari,
perhatikan kebersihan lebih saksama
meninggalkan warna merah, basah dan terutup
supaya tidak terpapar kuman. Calon bisul atau
krustae ( keropeng ) dapat menyebar kebagian
bisul kecil di daerah permukaan (superficial)
kulit yang lain.
bisa sembuh dengan sendirinya jika
kebersihannya terjaga dan tidak tercemar
bakteri. Selain itu, bisul juga jangan digaruk
supaya di situ tidak terjadi peradangan.
Kasus
Ibu ana memiliki seorang bayi berumur 3 hari, ibu ana membawa bayinya ke BPS bidan rena pada tanggal 13
agustus 2014 dengan keluhan timbulnya sisik pada kulit kepala dan wajah anaknya disertai adanya lemak
berwarna putih. Awalnya ibu ana tidak khawatir akan kondisi bayinya, bahkan ibu ana sering mengangkat
sisik pada kepala bayinya dengan tangan setelah mandi untuk menghilangkan sisik berwarna putih pada
bayinya, akan tetapi sejak pagi tadi timbul kemerahan pada daerah kulit yang berwarna putih dibagian kepala
dan ibu ana sangat cemes,apakah penyakit pada bayinya hal fisiologis atu tidak.
Ibu ana melahirkan pada tanggal l0 agustus 2014 pukul 08:00 WIB, lahir pervaginam, kehamilan aterm di
BPS bidan Rena, berat badan lahir 3000 gr, panjang 50 cm, jenis kelamin laki-laki.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik dengan tanda-tanda vital nadi : 130x/I , pernafasan :
56x/I, suhu :37oC. pada pemeriksaan kepala terdapat lemak berwarna putih, bayi tidak ikterus.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan rina, maka bidan rina mengatakan kepada ibu ana bahwa anaknya
mengalami seborrhea.
Pembahasan
Pada kasus ibu ana sangat cemas dengan keadaan bayinya, apakah gejala pada bayinya hal yang fisiologis atau tidak. Berdasarkan
teori Seborrhea pada anak biasanya sembuh sendiri secara spontan dalam waktu 6 hingga 12 bulan dan cenderung tidak rekuren
hingga mencapai menyembuhkan, yakni dengan membersihkan dan menghilangkan skuama dan usia pubertas. Secara umum,
terapi bekerja dengan prinsip mengkontrol, bukan krusta, menghambat kolonisasi jamur, mengkontrol infeksi sekunder dan
mengurangi eritema dan gatal.(Rukiyah dkk,2013)
Pada kasus ibu ana mengatakan sering mengangkat sisik dikepala bayinya untuk menghilangkan sisik berwarna putih pada
bayinya. Berdasarkan teori sebaiknya jangan mengangkat sisik dikepala anak sebelum ada perintah dokter, dikhawatirkan akan
terjadi infeksi, mungkin saja alat yang digunakan tidak steril. Bila infeksi terjadi, maka bisa lebih berbahaya. Dokter akan
memberikan obat bila sisik dikepala anak terlihat banyak dan harus diangkat. Selain itu, terutama pada bayi obat tersebut biasanya
dicampur dengan minyak agar mudah mengenai kulit kepala.(Marni,2012)
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan rina, maka bidan rina mengatakan kepada ibu ana bahwa anaknya mengalami seborrhea.
Berdasarkan teori bidan melakukan pemeriksaan untuk menemukan adanya seborhea dapat ditegakkan berdasarkan
gejala-gejalanya. Apabila pemeriksa menemukan gejala seperti serpihan atau sisik, gatal, kemerahan, dan bayi rewel. Maka, dari
itu kita dapat menegakkan diagnosa pada bayi yang mengalami seborrhea.(Marni,2012)