Disusun Oleh :
Kelompok 3
Tingkat 2B
TAHUN 2021
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny.R Tn. Andi
Usia : 25 Tahun 35 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku Bangsa : Sunda Sunda
Pendidikan : SMP SMA
Pekerjaan : IRT Supir truk
Alamat : Cisangka Cisangka
2. Keluhan Utama
Ibu datang dengan keluhan utama keputihan, gatal, sakit saat buang air kecil dan
nyeri dibagian perut
3. Riwayat Obstetri
- Riwayat kehamilan sekarang : G1P0A0
- HPHT : 17 Februari 2021
- Imunisasi TT : tidak
4. Riwayat persalinan saat ini
-
5. Riwayat Nifas saat ini
-
6. Riwayat Persalinan dan Nifas yang lalu.
-
7. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu belum pernah menggunakan KB
8. Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga
Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit diabetes, penyakit jantung, sesak nafas,
hipertensi dan riwayat alergi terhadap obat-obatan ataupun makanan. Ibu tidak
mempunyai riwayat operasi, tumor/kanker khususnya daerah panggul, riwayat
penyakit bawaan, ataupun penyakit menular seks.
1. Riwayat Biopsikososial
a. Pola nutrisi dan hidrasi
Saat ini Ibu makan lebih dari 3-4x perhari, dengan menu nasi, sayur, dan
ayam goreng. Ibu mengalami peningkatan pola makan dari sebelumnya hanya 2-
3x/hari.Minum lebih dari 8 gelas/hari.
b. Pola eliminasi.
Ibu berkemih secara mandiri di kamar mandi, pola BAK 4-5 kali/hari dan
pengeluaran urine ibu sedikit, dan terdapat keputihan disertai gatal dan terasa
sakit, dan tampak nanah pada urine. Pada hari ini ibu belum BAB.
c. Pola Hygiene
Ibu hanya menyiram vagina dengan air biasa dan air rebusan sirih setiap pagi
kemudian mengganti celana dalam hanya sehari sekali karena sibuk mengurus
pekerjaan rumah tangga
d. Pola Istirahat dan Aktivitas
Ibu tidur malam pukul 22.00 WIB - 05.00 WIB. Ibu tidak pernah tidur siang.
Kegiatan rumah tangga sehari-hari dibantu oleh suami dan adik perempuannya.
Ibu tidak merokok ataupun mengonsumsi obat-obatan, jamu-jamuan, ataupun
minum-minuman keras, namun suami merokok.
e. Psikososial
Ibu merasa khawatir akan kondisi kesehatannya yang membuat ibu tidak
nyaman. Tetapi keluarga selalu memberikan dukungan dengan menemani ibu di
rumah sakit.
f. Budaya dan Larangan
Tidak ada larangan budaya yang dianut
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 78 x/menit
c. Suhu : 36,80C
d. Pernapasan : 20 x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
B. PENATALAKSANAAN
A.
Sesuai dengan Kemenkes Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan
praktik bidan, bahwa bidan mempunyai peran dalam kesehatan reproduksi dan
penanggulangan infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS, yaitu sebagai:
pemberi palayanan; antenatal, persalinan, dan masa nifas; keluarga berencana;
pelayanan kesehatan reproduksi remaja meliputi: deteksi dini, yaitu merujuk dan
konselor.
Sesuai dengan Kepmenkes Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 Bidan mempunyai
tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan tidak hanya kepada
perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat.
Peranan bidan sebagai tenaga profesional dan merupakan salah satu tenaga kesehatan
yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kesakitan dan Kematian Bayi (AKB). Bidan
memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus
pada aspek pencegahan penyakit termasuk pencegahan penularan Infeksi Menular
Seksual dengan memberikan pendidikan kesehatan atau konseling pada ibu hamil yang
datang berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan. Ibu hamil akan di bimbing untuk
membuat keputusan sendiri untuk mengubah perilaku yang baru dan
mempertahankannya.
Sebagai seorang bidan harus memberikan informasi secara jelas kepada klien.
a. Bidan sebagai edukator
Bidan memberikan pendidikan kesehatan tentang Infeksi Menular Seksual.
Petugas kesehatan selaku edukator berperan dalam melaksanakan bimbingan atau
penyuluhan, pendidikan pada klien, keluarga, masyarakat, dan tenaga kesehatan.
b. Bidan sebagai konselor
Peran bidan sebagai konselor dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan
ibu tentang pentingnya mengetahui macam-macam jenis Infeksi Menular Seksual,
faktor risiko penularan Infeksi Menular Seksual, penyebab terjadinya Infeksi Menular
Seksual, gejala dari Infeksi Menular Seksual, dan komplikasi yang dapat terjadi apabila
tidak ditangani lebih lanjut. Selain itu juga peran konselor adalah membantu dan
memfasilitasi klien untuk dapat membangun kemampuan diri dalam pengambilan
keputusan bijak dan realistis, menuntun perilaku mereka, dan mampu mengemban
konsekensi dari pilihannya.
c. Bidan sebagai motivator
Peran bidan sebagai motivator adalah bidan memberikan motivasi kepada ibu
untuk segera memeriksakan diri ke dokter dan rutin untuk melakukan kunjungan ulang
hingga penyakitnya sembuh. Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar maupun tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu
dan usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki. Motivasi biasanya
timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi, minat, tujuan yang ingin
dicapai atau karena adanya harapan yang diinginkan. Motivasi ini dapat berasal dari
dalam maupun dari luar dirinya. Bidan berkewajiban untuk mendorong perilaku positif
dalam kesehatan, dilaksanakan konsisten dan lebih berkembang.
d. Bidan memberikan asuhan pada ibu yang mengalami gonorhe dengan melakukan
pengkajian, pemeriksaan fisik, mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial,
menentukan kebutuhan segera, merencanakan tindakan yang akan dilakukan,
melaksanakan tindakan untuk menangani kasus, melakukan evaluasi.
e. Bidan sebagai evaluator
Bidan mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan, lalu memantau
apakah terdapat perubahan perilaku pada ibu.