Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PPAM

KASUS II
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penanggulangan Bencana
Dosen : Dian Nur Hadianti, S.St.,M.Kes.

Risnawati
NIM. P17324119044
3B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG


JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG
TAHUN 2021

KASUS II
Seorang perempuan, baru saja melahirkan anak ke duanya 30 menit yang
lalu di posko kesehatan reproduksi, dari hasil pemeriksaan didapatkan K/U lemah,
TD100/60, plasenta sudah terlepas, dari vagina terlihat darah segar mengalir.
Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium didapatkan HB: 6 gr%, dokter dan
bidan memutuskan untuk melakukan penanganan kehilangan darah, namun donor
darah yang ada belum diskrining HIV dan hepatitis.

Pertanyaan

Apakah tindakan segera yang dapat dilakukan dokter dan bidan tersebut?

Jawab :

Pada situasi saat bencana, kebutuhan darah akan meningkat oleh karena
banyaknya penyintas luka berat maupun luka ringan. Seperti pada kasus tersebut,
darah sangat dibutuhkan sebagai kebutuhan untuk pelayanan Intranatal Care pada
saat terjadi kegawatdaruratan. Pada kasus tersebut, kegawatdaruratan yang terjadi
yakni seorang perempuan yang mengalami perdarahan usai melahirkan sehingga
diperlukan penanganan kehilangan darah yaitu salah satunya dapat dilakukan
dengan transfusi darah. Namun, donor darah yang ada belum diskrining HIV dan
Hepatitis. Maka harus dipastikan bahwa kegiatan transfusi darah yang aman dan
rasional yang dilakukan oleh PMI serta dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten. Dan apabila hal tersebut tidak terpenuhi, maka transfusi darah tidak
boleh dilakukan.

Prinsip pelaksanaan transfusi darah yang rasional diantaranya transfusi


darah dilakukan untuk keadaan yang mengancam nyawa dan tidak ada alternatif
lain. Dalam hal ini transfusi darah pada situasi bencana hanya diperlukan untuk
keadaan yang gawatdarurat seperti dalam kasus di atas. Selain itu, transfusi darah
yang rasional dan aman (sudah ditapis) sangat penting untuk mencegah penularan
HIV dan infeksi lain yang dapat menular melalui transfusi (TTI/Transfusion-
Transmissible Infection) seperti Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis.
Kemudian dalam kasus tersebut pasien mengalami perdarahan saat
persalinan, sehingga membutuhkan donor darah tetapi persediaan donor darah yang
ada belum diskrining sehingga yang dapat dilakukan dokter dan bidan sesuai
dengan transfusi darah yang rasional diantaranya untuk mengurangi perdarahan
pasien pada kasus diatas yaitu dapat menggunakan obat-obatan untuk mencegah
atau mengurangi perdarahan aktif dengan memberikan oksitosin, asam tranexamat,
dll. Selain itu, jika memungkinkan maka dapat menggunakan pengganti darah
untuk mengganti volume yang hilang seperti cairan pengganti berbasis kristaloid
(ringer laktat, normal salin) atau cairan pengganti berbasis koloid (haemaccell,
gelofusin).

Anda mungkin juga menyukai