KASUS II
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penanggulangan Bencana
Dosen : Dian Nur Hadianti, S.St.,M.Kes.
Risnawati
NIM. P17324119044
3B
KASUS II
Seorang perempuan, baru saja melahirkan anak ke duanya 30 menit yang
lalu di posko kesehatan reproduksi, dari hasil pemeriksaan didapatkan K/U lemah,
TD100/60, plasenta sudah terlepas, dari vagina terlihat darah segar mengalir.
Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium didapatkan HB: 6 gr%, dokter dan
bidan memutuskan untuk melakukan penanganan kehilangan darah, namun donor
darah yang ada belum diskrining HIV dan hepatitis.
Pertanyaan
Apakah tindakan segera yang dapat dilakukan dokter dan bidan tersebut?
Jawab :
Pada situasi saat bencana, kebutuhan darah akan meningkat oleh karena
banyaknya penyintas luka berat maupun luka ringan. Seperti pada kasus tersebut,
darah sangat dibutuhkan sebagai kebutuhan untuk pelayanan Intranatal Care pada
saat terjadi kegawatdaruratan. Pada kasus tersebut, kegawatdaruratan yang terjadi
yakni seorang perempuan yang mengalami perdarahan usai melahirkan sehingga
diperlukan penanganan kehilangan darah yaitu salah satunya dapat dilakukan
dengan transfusi darah. Namun, donor darah yang ada belum diskrining HIV dan
Hepatitis. Maka harus dipastikan bahwa kegiatan transfusi darah yang aman dan
rasional yang dilakukan oleh PMI serta dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten. Dan apabila hal tersebut tidak terpenuhi, maka transfusi darah tidak
boleh dilakukan.