B. ETIOLOGI
C. MANIFESTASI KLINIS
D. PATOFISIOLOGI
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna
maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam
keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-
perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi
yang terakhir ini karena pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar
hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mamae.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh
darah yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini
akan menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-
perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post partum bentuk
serviks agak menganga seperticorong, bentuk ini disebabkan oleh korpus
uteri terbentuk semacam cincin. Peruabahan-perubahan yang terdapat
pada endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis
ditempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-
kira setebal 25 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat
pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari
sisa-sisa sel desidua basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu.
Ligamen-ligamen dan diafragma palvis serta fasia yang merenggang
sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-angsur
kembali seperti sedia kala.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring
kanan kiri
c. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang
benar dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi
pada masa nifas, pemberian informasi tentang senam nifas.
d. Hari ke-2 : mulai latihan duduk
e. Hari ke-3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
G. PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Keluhan Utama
Sakit perut, perdarahan, nyeri pada luka jahitan, takut bergerak
3. Riwayat Kehamilan
Umur kehamilan serta riwayat penyakit menyetai
4. Riwayat Persalinan
- Tempat persalinan
- Normal atau terdapat komplikasi
- Keadaan bayi
- Keadaan ibu
5. Riwayat Nifas Yang Lalu
- Pengeluaran ASI lancar / tidak
- BB bayi
- Riwayat ber KB / tidak
6. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum pasien
- Abdomen
- Saluran cerna
- Alat kemih
- Lochea
- Vagina
- Perinium dan rectum
- Ekstremitas
- Kemampuan perawatan diri
7. Pemeriksaan psikososial
- Respon dan persepsi keluarga
- Status psikologis ayah, respon keluarga terhadap bayi
-
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan,kontraksi
uterus, distensi abdomen,luka episiotomi
2. Ketidakefektifan proses menyusui berhubungan dengan, belum
berpengalaman menyusui,pembengkakan payudara,lecet putting
susu,kurangnya produksi ASI.
3. Gangguan eliminasi BAK berhubungan dengan distensi kandung kemih,
perubahan-perubahan jumlah / frekuensi berkemih.
4. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan,
penurunan sistemkekebalan tubuh.
5. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan berlebih (perdarahan)
6. Gangguan istirahat / perubahan pola istirahat tidur berhubungan dengan
kecemasan hospitalisasi, waktu perawatan bayi.
C. INTERVENSI
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan,kontraksi
uterus, distensi abdomen,luka episiotomi Tujuan : Mengatasi rasa nyeri.
Kriteria Hasil :
1) Klien secara verbal menyatakan nyeri berkurang.
2) Klien mampu menerapkan secara khusus intervensi untuk
mengatasiIntervensi:
a. Kaji ulang skala nyeri
Rasional : mengidentifikasi kebutuhan dan intervensi yang tepat
b. Anjurkan ibu agar menggunakan teknik relaksasi dan distraksi rasa
nyeri
Rasional : untuk mengalihkan perhatian ibu dan rasa nyeri yang
dirasakan
c. Anjurkan klien untuk berambulasi perlahan-lahan terutama saat
duduk.
Rasionalisasi : Mengurangi tekanan pada perineum.
d. Berikan kompres hangat
Rasional : meningkatkan sirkulasi pada perinium
e. Kolaborasi pemberian analgetik
Rasional : melonggarkan system saraf perifer sehingga rasa nyeri
berkurang
Bobak, M.L., Jensen, D.M., 2000, Perawatan Maternitas (terjemahan), Edisi I, YIA-
PKP, Bandung.
Poso,…………..……..2022
(……………………………………) (………………………………………)
Preceptor Institusi
(……………………………………)