DISUSUN OLEH :
DIRJA
NIM :144012019000071
Palangka Raya
2019
LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM
A. Definisi
Masa nifas atau puerperium adalah dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Hadijono,2008:356)
Periode pascapartum (puerperium) ialah masa enam minggu sejak bayi lahir
sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil
(Bobak,2004:492)
Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu
kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya
anggota keluarga baru (Mitayani, 2009)
Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu (Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal,2002).
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun
eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut
“involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain
yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena
pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar
mama.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah
yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post
partum bentuk serviks agak menganga seperticorong, bentuk ini disebabkan
oleh korpus uteri terbentuk semacam cincin.
Peruabahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah
timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta
pada hari pertama endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai
permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi
endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakai waktu 2
sampai 3 minggu.
Ligamen-ligamen dan diafragma palvis serta fasia yang merenggang
sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-angsur kembali
seperti sedia kala.
Nifas dibagi dalam tiga periode :
1. Post partum daini yaitu keputihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri,
berjalan-jalan. Dalam agama Isalam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
2. Post partum intermedial yaitu keputihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu.
3. Post partum terlambat yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau
tahunan.
Pathway
E. Penatalaksanaan
1. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
2. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring
kanan kiri
3. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang
benar dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada
masa nifas, pemberian informasi tentang senam nifas.
4. Hari ke- 2 : mulai latihan duduk
5. Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
F. Komplikasi
a. Pembengkakan payudara
b. Mastitis (peradangan pada payudara)
c. Endometritis (peradangan pada endometrium)
d. Post partum blues
e. Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan
pada jaringan terinfeksi atau pengeluran cairan berbau dari jalan lahir
selam persalinan atau sesudah persalinan.
3. Intervensi keperwatan
· Mengurangi intensitas
nyeri denagn menekan
rangsnag nyeri pada
nosiseptor.
mengganti PAD
secara teratur
setiap 3 kali sehari
atau setiap kali
lochea keluar
banyak.
· Kolaborasi dokter
tentang pemberian
analgesik
Resiko defisit
v Fluid balance Fluid management· Mengidentifikasi
volume v Hydration · Obs Tanda-tanda penyimpangan indikasi
cairan b/d Setelah dilakukan vital setiap 4 jam. kemajuan atau
pengeluaran askep selama …x 24 · Obs Warna urine. penyimpangan dari hasil
yang jam, Pasien dapat · Status umum yang diharapkan.
berlebihan; mendemostrasikan setiap 8 jam. · Memenuhi
perdarahan; status cairan · Pertahankan kebutuhan cairan tubuh
diuresis; membaik. catatan intake dan klien
keringat Kriteria evaluasi: output yang akurat ·
berlebihan. ·
haus, takikardia,
gelisah, TD di
bawah rentang
normal, urine
gelap atau encer
gelap.
· Konsultasi dokter
bila manifestasi
kelebihan cairan
terjadi.
· Pantau: cairan
masuk dan cairan
keluar setiap 8
jam.
Perubahan Setelah dilakukan · Kaji haluaran · Mengidentifikasi
pola askep selama …x 24 urine, keluhan penyimpangan dalam
eleminasi jam, Pola eleminasi serta keteraturan pola berkemih pasien.
BAK (BAK) pasien teratur. pola berkemih. ·
(disuria) b/d Kriteria hasil: ·
trauma
perineum dan
saluran
kemih.
diet yang feses, tidak ada untuk minum banyak· Cairan dalam jumlah
tidak kesulitan BAB, tidak 2500-3000 ml/24 cukup mencegah
seimbang; ada feses bercampur jam. terjadinya penyerapan
trauma darah dan lendir, cairan dalam rektum
persalinan. konstipasi tidak ada. · Kaji bising usus yang dapat menyebabkan
setiap 8 jam. feses menjadi keras.
· Pantau berat · Bising usus
badan setiap hari. mengidentifikasikan
· Anjurkan pasien pencernaan dalam
makan banyak kondisi baik.
serat seperti buah- · Mengidentifiakis
buahan dan sayur- adanya penurunan BB
sayuran hijau. secara dini.
· Meningkatkan
pengosongan feses dalam
rektum.
Gangguan Setelah dilakukan · Kaji toleransi · Parameter menunjukkan
pemenuhan askep selama …x 24 pasien terhadap respon fisiologis pasien
ADL b/d jam, ADL dan aktifitas terhadap stres aktifitas
immobilisasi; kebutuhan menggunakan dan indikator derajat
kelemahan. beraktifitas pasien parameter berikut:
terpenuhi secara nadi 20/mnt di atas
adekuat. frek nadi istirahat,
penagruh kelebihan kerja
Kriteria hasil: catat peningaktan jnatung.
- Menunjukkan TD, dispnea, nyeri
peningkatan dalam dada, kelelahan
beraktifitas. berat, kelemahan, · Menurunkan kerja
- Kelemahan dan berkeringat, miokard/komsumsi
kelelahan berkurang. pusing atau pinsan. oksigen , menurunkan
- Kebutuhan ADL · Tingkatkan resiko komplikasi.
terpenuhi secara istirahat, batasi
mandiri atau dengan aktifitas pada · Stabilitas fisiologis pada
bantuan. dasar nyeri/respon istirahat penting untuk
- frekuensi hemodinamik, menunjukkan tingkat
jantung/irama dan Td berikan aktifitas aktifitas individu.
dalam batas normal. senggang yang
- kulit hangat, merah tidak berat.
muda dan kering · Kaji kesiapan · Komsumsi oksigen
untuk miokardia selama
meningkatkan berbagai aktifitas dapat
aktifitas contoh: meningkatkan jumlah
penurunan oksigen yang ada.
kelemahan/kelelah Kemajuan aktifitas
an, TD stabil/frek bertahap mencegah
nadi, peningaktan peningkatan tiba-tiba
perhatian pada pada kerja jantung.
aktifitas dan · Teknik penghematan
perawatan diri. energi menurunkan
· Dorong penggunaan energi dan
memajukan membantu keseimbangan
aktifitas/toleransi suplai dan kebutuhan
perawatan diri. oksigen.
· Anjurkan
keluarga untuk
membantu
pemenuhan
kebutuhan ADL
pasien. · Aktifitas yang maju
memberikan kontrol
jantung, meningaktkan
regangan dan mencegah
aktifitas berlebihan.
Daftar Pustaka
Hacker Moore. 1999. Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Hanifa Wikyasastro. 1997. Ilmu Kebidanan, Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC