Oleh :
MEI NUR FATIMAH
NIM. 40219014
NIM : 40219014
(…………………………………..….) (…………………………………..….)
LAPORAN PENDAHULUHAN
A. DEFINISI
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar. Persalinan imatur adalah
persalinan saat kehamilan 20-28 minggu dengan berat janin antara 500-
1000gr. Persalinan premature adalah persalinan saat kehamilan 29-36 minggu
dengan berat janin antara 1000-2500gr. (Kapita Selekta Kedokteran,2001)
Masa pascapartum adalah suatu masa antara pelahiran sampai organ-
organ reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil. Istilah puerperium
(puer, seorang anak , ditambah kata parere, kembali ke semula) merujuk pada
masa enam minggu antara terminasi persalinan dan kembalinya organ
reproduksi ke kondisi sebelum hamil. (Reeder, Martin, Koniak-Griffin, 2011)
B. KLASIFIKASI
Masa Nifas dibagi Menjadi 3 Periode:
1) Puerpurium Dini
Yaitu pulihnya ibu setelah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam
agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja selama 40 hari.
2) Puerpurium Intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu
3) Remote Puerpurium
Adalah waktu yang diperlukan untuk pulihnya dan sehat sempurna terutama
bila selama kehamilan atau waktu persalinan mempunyai komplikasi
(Synopsis Obstetri I, 2002: 115)
C. ETIOLOGI
Pada masa puerperium atau nifas tampak perubahan dari alat – alat / organ
reproduksi yaitu :
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
Secara berangsur-angsur, kondisi uterus akan membaik dengan
pengecilan ukuran (involusi) dari uterus itu sendiri. Adapun tinggi fundus
uteri (TFU) post partum
2) Vagina dan Perineum
Pada post partum terdapat lochia yaitu cairan/sekret yang berasal dari
kavum uteri dan vagina
3) Payudara
Pada masa nifas akan timbul masa laktasi akibat pengaruh hormon laktogen
(prolaktin) terhadap kelenjar payudara. Kolostrum diproduksi mulai di akhir masa
kehamilan sampai hari ke 3-5 post partum dimana kolostrum mengandung lebih
banyak protein dan mineral tetapi gula dan lemak lebih sedikit. Produksi ASI akan
meningkat saat bayi menetek pada ibunya karena menetek merupakan suatu
rangsangan terhadap peningkatan produksi ASI. Makin sering menetek, maka ASI
akan makin banyak diproduksi.
b. Sistem Pencernaan
1) Nafsu Makan
Setelah benar-benar pulih analgesia, anesthesia, dan keletihan,
kebanyakan ibu merasa sangat lapar. Permintaan untuk memperoleh makanan
dua kali dari jumlah biasa dikonsumsi diserta konsumsi camilan yang sering
ditemukan.
2) Motilitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap
selamawaktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan
ansthesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan
normal.
3) Defekasi
Ibu sering kali sudah menduga nyeri saat defeksi karena nyeri yang
dirasakannya diperineum akibat episiotomi, laserasi, hemorid. Kebiasan
buang air yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus usus kembali
normal.
c. Sistem Perkemihan
1) Uretra dan kandung kemih
Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses
melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih
dapat mengalami hiperemis dan edema, seringkali diserti daerah-daerah kecil
hemoragi.
d. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya
setelah bayi lahir. Kulit yang meregang pada payudara,abdomen, paha, dan panggul
mungkin memudar tetapi tidak hilang seluruhnya
D. PATOFISIOLOGI
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna
maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya
disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting
lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena
pengaruh hormon laktogen dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar
mamae.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Darah: Hemoglobin dan Hematokrit 12-24 jam postpartum
(jika HB < 10 g%, dibutuhkan suplemen FE), eritrosit, leukosit dan trombosit.
2) Klien dengan dower kateter diperlukan cultur urine.
I. PENATALAKSANAAN
1. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan
kiri
2. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas,
pemberian informasi tentang senam nifas.
3. Hari ke- 2 : mulai latihan duduk
4. Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
5. ASKEP TEORI
a. Pengkajian
c. Intervensi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA