Oleh :
YUNITA SARI
NIM. 40219024
NIM : 40219024
(…………………………………..….) (…………………………………..….)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa dalam darah
pada kadar gula darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang normal,
sedangkan pada pasien diabetes dengan pengendalian gula darah yang ketat
B. ETIOLOGI
Hipoglikemia dapat terjadi pada penderita Diabetes dan Non Diabetes dengan
a. Dosis insulin atau yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita
b. Asupan makan yang lebih dari kurang (tertunda atau lupa, terlalu sedikit,
output yang berlebihan seperti adanya gejala muntah dan diare, serta diet
yang berlebih).
c. Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal (mis. Hipotiroid)
d. Aktivitas berlebih
c. Paska aktivitas
e. Konsumsi alcohol
f. Paska melahirkan
g. Post gastrectomy
( Jevon , 2010 )
C. PATOFISIOLOGI
ataupun absolute dan juga gangguan pertahanan fisiologis yaitu penurunan plasma
glukosa darah, baik pada penderita diabetes tipe I ataupun pada penderita diabetes
tipe II. Glukosa sendiri merupakan bahan bakar metabolisme yang harus ada
untuk otak. Efek hipoglikemia terutama berkaitan dengan sistem saraf pusat,
Selain itu otak tidak dapat mensintesis glukosa dan hanyamenyimpan cadangan
glukosa (dalam bentuk glikogen) dalam jumlah yang sangat sedikit. Oleh karena
itu, fungsi otak yang normal sangat tergantung pada konsentrasi asupan glukosa
saraf pusat sehingga terjadi penurunan suplai glukosa ke otak. Karena terjadi
penurunan suplay glukosa ke otak dapat menyebabkan terjadinya penurunan
kosentrasi glukosa darah akan memicu respon tubuh, yaitu penurunan kosentrasi
pada kosentrasi glukosa darah di bawah batas normal, dan timbulnya gejala gejala
batas normal, dan timbulnya gejala gejala neurologic (autonom) dan penurunan
mengakibatkan pola nafas tidak efektif . Batas kosentrasi glukosa darah berkaitan
endogen serta penggunaan glukosa oleh organ perifer. Insulin memegang peranan
konstraregulasi akan melepaskan. Dalam hal ini, glucagon yang diproduksi oleh
epinefrin merupakan dua hormon yang disekresi pada kejadian hipoglikemia akut.
gemetaran, akral dingin, klien pingsan dan lemah. Pelepasan epinefrin, yang
cenderung menyebabkan rasa lapar karena rendahnya kadar glukosa darah akan
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala dan tanda dari hipoglikemia merupakan akibat dari aktivasi sistem
saraf otonom dan neuroglikopenia. Pada pasien dengan usia lajut dan pasien yang
sehingga pasien yang mengalami hipoglikemia tidak menyadari kalau kadar gula
2. Letih
4. Lapar
5. Iritabilitas
8. Menggigil
9. Mual-muntah
10. Hipotensi
14. Tremor
( Hadiatma, 2012 )
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diperiksa untuk mengetahui kadar gula darah puasa (sebelum diberi glukosa
Diperiksa 2 jam setelah diberi glukosa dengan nilai normal < 140 mg/dl/2
3. Pemeriksaan HBA1c
gula darah yang sesungguhnya karena pasien tidak dapat mengontrol hasil tes
terglikosilasi yang pada orang normal antara 4- 6%. Semakin tinggi maka
terjadinya komplikasi.
telah terganggu
( Jevon, 2010 )
F. KOMPLIKASI
dengan system saraf pusat yang biasanya ditandai oleh perilaku dan pola bicara
1. Hipoglikemi ringan:
a. Diberikan 150-200 ml teh manis atau jus buah atau 6 -10 butir permen atau
2. Hipoglikemi berat:
b . Bila klien dalam keadaan tidak sadar, Jangan memberikan makanan
minuman
( Jevon, 2010 ).
H. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian Keperawatan
a. Airways : kaji kepatenan jalan nafas pasien, ada tidaknya sputumatau
antihiperglikemik oral.
1) Aktivitas / Istirahat
2) Sirkulasi
4) Eliminasi
5) Nutrisi/Cairan
6) Neurosensori
7) Nyeri/kenyamanan
Gejala : Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat)Tanda : Wajah
8) Pernapasan
9) Keamana
10) Seksualitas
11) Penyuluhan/pembelajaran
b. Diagnosa Keperawatan
3. Resiko Syok
4. Defisit nutrisi
c. Intervensi
. Keperawatan
olahraga
3. Ajarkan pengelolaan
diabetes (penggunaan
insulin)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
insulin
2. Kolaborasi pemberian
kalium
menurun Edukasi
teratur
membaik
7. Frekuensi napas resiko syok
menemukan / merasakan
3. Anjurkan memperbanyak
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian IV
2. Kolaborasi pemberian
transfusi darah
3. Kolaborasi pemberian
antiinflamasi
metabolisme nasogastrik.
mencukupi) Terapeutik
Mayor perlu
lemah
3. Otot menelan
makanan lemah
4. Membran mukosa
pucat
5. Sariawan
7. Rambut rontok
berlebihan
8. Diare
4. Hematoma protein
3. Ajarkan prosedur
mandiri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi prosedur
debridement (mis.
enzimatik, biologis,
perlu
2. Kolaborasi pemberian
3. Jarak berjalan
Gejala mayor obyektif meningkat Terapeutik :
DAFTAR PUSTAKA