HIPOGLIKEMIA
terjadi
apabila
nutrisi
disimpulakan
hipoglikemia
adalah
keadaan
dimana
2. EPIDEMIOLOGI
Hipoglikemi dapat terjadi pada pasien diabetes militus (DM)
maupun bukan pasien DM. pada pasien DM hipoglikemia dapat terjadi
pada mereka yang menggunakan obat insulin maupun obat anti diabetes
oral (sulfonil urea).
Di Negara
barat
insiden
hipoglikemia
sebesar
19/1000
4. FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor predisposisi terjadinya hipoglikemia pada pasien yang
mendapat pengobatan insulin atau sulfonilutea.
a.
penyerapan
protein
akan
menimbulkan
akanpada
terjadi
fungsikonsumsi
otak.
Pemberian Insulin berlebihan
pxgangguan
DM, alkohol,
makanan yg terlalu sedikit, aktivitas fisik yg b
6. PATHWAY
Sistem saraf
Simpatik Terganggu
Pelepasan epinefrin
pd. Adrenal gland
HIPOGLIKEMIA
Penurunan glukosa
Intra sel
Proses pembentukan
ATP Terganggu
ATP terganggu
Kelelahan Fisik
Metabolisme
Tremor, palpitasiPeningkatan Peningkatan
tek.darah
takikardi
Keletihan
Mual, Muntah
Gangguan N.XI
( Hipoglosus )
Gang. N.II
( Optikus )
Hambatan
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh
Komunikasi
Verbal
Gang.
Sensori Persepsi Pen
Kurang terpajannya
Penurunan curah jantung jantung
informasi
Kurang Pengetahuan
7. KLASIFIKASI
a. Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ) : ukuran bayi
yang besar ataupun normal yang mengalami kerusakan sistem
produksi pankreas sehingga terjadi hiperinsulin.
b. Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) : tarjadi
jika bayi mengalami malnutrisi sehingga mengalami kekurangan
cadangan lemak dan glikogen.
c. Sekunder (Scondary) : sebagai suatu respon stress dari neonatus
sehingga terjadi peningkatan metabolisme yang memerlukan banyak
cadangan glikogen.
d. Berulang ( Recurrent) : disebabkan oleh adanya kerusakan enzimatis,
atau metabolisme insulin terganggu.
8. GEJALA KLINIS
Gejala gejala hipoglikemia terdiri dari dua fase,yaitu :
a. Fase I, gejala gejala akibat aktivasi pusat autonom di hipotalamus
sehingga hormon epinefrin di lepaskan. Gejala awal ini merupakan
peringatan karena saat itu pasien masih sadar sehingga dapat di ambil
tindakan yang perlu untuk mengatasi hipoglikemia lanjut.
b. Fase II,gejala-gejala yang terjadi akibat mulai terganggunya fungsi
otak , karena itu dinamakan gejala neurologis.
Penelitian pada orang bukan diabetes menunjukan adanya gangguan
fungsi otak yang lebih awal dari Fase I dan dinamakan Fungsi otak
subliminal. Disamping gejala peringatan dan neurologis, kadangkadang hipoglikemia menunjukan gejala yang tidak khas.
Kadang-kadang gejala fase adrenergic tidak muncul dan pasien
langsung jatuh pada Fase gangguan fungsi otak. Terdapat dua jenis
hilangnya kewaspadaan yaitu akut dan kronik.Yang akut misalnya
Monitor glukosa darah setiap 3-6 jam sekali dan kadarnya dipertahankan
sekitar 90-180 mg%.
Hindari fluktuasi kadar glukosa darah yang besar karena akan
memperjelek edema serebri. Bila koma berlangsung lama, perlu pemberian
insulin dosis kecil. Pasien sering masih dapat bertahan untuk waktu yang
cukup lama dalam keadaan koma ini, tapi makin lama pasien koma makin
besar kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan otak.
jam)
Riwayat penyakit sekarang
a) Awitan yang cepat
b) Tidak ada supan makanan terakhir
c) Mengkonsumsi alcohol dalam waktu 36 jam terakhir, diikuti
dengan
puasa.
Riwayat pengobatan
a) Diabetes
b) Insulin: dosis yang ditingkatkan (mudah dibalikkan)
c) Obat penurun gula darah per oral: perpanjangan paruh waktu
obat
d) Insufisiensi adrenal
e) Penyakit liver
f) Propranolol, salicylates, sedative
g) Peningkatan latihan fisik
2. Data obyektif:
Airway/C-spine : Breathing/pernafasan : Takipneu,Dispneu
Circulation/sirkulasi : takikardi, hipertensi, bradikardi, hipotensi,
disritmia, jantung berdebar, dingin, kulit berkeringat, pucat
Disability : bingung, lelah, koma
b. Secondary assessment
1. Exposure : kelemahan,pucat
2. Five Intervention:
o Monitor EKG : o Pruduksi urine : -
hangat.
Head to toe :
o Pengkajian tanda-tanda vital : hipotermia, takipnea, takikardia,
hipertensi, and bradikardia.
o Pemeriksaan kepala, mata, telinga, hidung, dan tenggorokan :
penglihatan kabur, normal, mengecil dan dilatasi, ikterus (cholestasis
disebabkan penyakit hati), nyeri parotid (berhubungan dengan
endocrine).
o Gangguan kardiovaskuler : takikardia, hipertensi atau hipotensi, dan
distritmia.
o Gangguan pernafasan : dispnea, takipnea, edema paru akut, nafas
dangkal
o Gangguan GI : muntah, mual, dyspepsia, dan kontraksi perut
o Kulit : diaphoresis, kulit teraba hangat atau menunjukkan tanda
dehidrasi dengan melihat penurunan turgor.
o Neurologis : koma, bingung, lelah, kehilangan koordinasi, sulit
3. INTERVENSI
1) PK hipoglikemi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan hipoglikemia
teratasi atau tidak terjadi
Kriteria hasil :
-
tidak lemah
tidak pucat.
Intervensi
1. Pantau tanda-tanda vital
2. Kaji dan laporkan konjungtiva
dan membrane mukosa yang
pucat
3. Kaji dan laporkan keluhan
pasien tentang adanya keluhan
pusing, lemah,
Rasional
1. biasanya ada hipotensi
berpengaruh pada peningkatan
TTV
2. penurunan glukosa darah akan
menurunkan sirkulasi perifer
sehingga membrane mukosa
pucat
3. hipoglikemia menurukan asupan
nutrisi ke organ dan perifer
sehingga menimbulkan gejala
pusing, lemas
4. hipoglikemia menurunkan suplai
oral.
Berikan dekstrose 50% :
jika tidak berespon, ulangi;
dekstrose
25%
jika
umurnya
kurang dari 2
tahun.
2). Penurunan curah jantung b/d pelepasan epinefrin pada adrenal gland
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ...x... jam
diharapkan penurrunan curah jantung akan teratasi.
Kriteria hasil
: tidak terjadi penurunan curah jantung
Intervensi
Rasional
1. Auskultasi
kaji
nadi
frekuensi,
jantung
pada
saat
istirahat)
mengkompensasi
untuk
penurunan
kontraktilitas ventrikuler.
2. Catat bunyi jantung
aliran
darah
kedalam
3. Penurunan
curah
menunjukkan
jantung
dapat
menurunnya
nadi
Nadi
mungkin
cepat
dan sianosis
menunjukkan
menurunnya
belang
karena
peningkatan
kongesti vena.
5. Pantau
haluaran
perpindahan
cairan
ke
c.
Intervensi
1. Kaji
pola
Rasional
nutrisi
perubahan
dan
kebutuhan
1. Status
kebutuhan
nutrisi
harus
dipertimbangkan
untuk
berat
badan
pasien
setelah
atau
sesudah
pemberian nutrisi.
5. Kolaborasi
dalam
pemberian diet
6. Kolaborasi
pemberian ranitidin
5. Member
diet
nutrisi
kebutuhan
dalam
sesuai
Rasional
1. Orientasikan
terhadap
pasien
lingkungan
aktifitas.
1.
dapat
meninggalkan
stimulus penglihatan.
2. Bedakan
kemampuan
2.
kedua mata
3. Observasi
tanda
3.
Mengurangi
ketakutan
pasien
klien
melakukan
untuk
aktivitas
sederhana
seperti
4.
pasien
menggunakan
katarak,
cegah
kacamata
lapang
5.
dan gerakan.
Rasional
1. Berikan
metode
alternatif
misal
1. Memenuhi
komunikasi,
dengan
komunikasi
bahasa
kebutuhan
sesuai
dengan
kemampuan klien
isyarat
2. Antisipasi
setiap
kebutuhan
klien
2.
saat
berkomunikasi
3. Bicaralah dengan klien
secara
pelan
gunakan
3.
dan
kebingungan
pertanyaan
yang jawabannya
saat
komunikasi
ya
atau tidak
4. Anjurkan
keluarga
kepada
untuk
berkomunikasi
4.
tetap
dengan
efektif
klien
5. Hargai kemampuan klien
dalam berkomunikas
6. Kolaborasi
dengan
6.
Rasional
1. Diskusikan
pasien
dengan
kebutuhan
akan aktivitas
1. pendidikan
apat
memberikan
motivasi
untuk
meninkatkan
tingkat
aktivitas
meskipun
passien
2. Berikan
aktivitas
alternatif
dengan
2. mencegah
kelelahan
yang
berlebihan.
tanpa
di
ganggu.
3. Pantau
nadi,
frekuensi
dan
pernapsan
tekanan
darah
3. mengindikasikan
tingkat
pasien
dalam
melakukan
aktivitas
sehari-hari
sesuai
Tujuan
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan
selama
:
a. Menyatakan pemahaman kondisi, prognosis, dan
pengobatan
b. Berpartisipasi dalam program pengobatan
Intervensi
Rasional
Kaji
1.
2.
tingkat 1. Memberikan
memberikan
keluarga
sesuai keperluan.
terhadap
proses penyakit
Beri
tentang
HE
penyakit,
pencegahan,
3.
kesempatan
dan
pengobatannya.
Tekankan
informasi
untuk
tambahan
3. Nutrisi
pentingnya
melanjutkan
pemasukan diet tinggi
4.
seperti
inflamasi,
demam,
perubahan
karakteristik nyeri.
6. I
MPLEMENTASI
Sesuaikan dengan intervensi yang dibuat
7. EVALUASI
DX1
: Gula darah meningkat >50 mg/dL
DX2
: Tidak terjadi penurunan curah jantung
DX3
: Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang
disediakan, mual muntah tidak ada.
DX4
DX5
DX6
DX7
DAFTAR PUSTAKA
Bruner and Suddarth, (2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi
8, Volume 2 Jakarta :EGC
Doenges Marlyn E, Moorhouse Mary Frances, Geissler Alice C, 1999,
"Pedoman Asuhan Keperawatan", Edisi ke-3. Buku Kedokteran EGC:
Jakarta.
Guyton, Arthur C (2007) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, Alih
bahasa : Irawati. Jakarta : EGC
Mansjoer, A, (2001) Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3, Jilid 1. Jakarta :
Media Aesculapius.
NANDA International,2012,Diagnosis Keperawatan definisi dan klasifikasi,
Jakarta: EGC
Price Sylvia A, Wilson Lorraine M, 1995 "Patifosiologi", Edisi ke-4 Buku ke
II, Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
http://grachmat.blogspot.com/2010/03/hipoglikemia-apa-danbagaimana.html
.
KASUS
DM RELATIF HIPOGLIKEMI + DISPEPSIA
Pasien laki-laki tn WT (61 th) datang ke IRD pada jam 17.00 dengan keluhan
lemas sejak 2 hari yang lalu, mual (+) muntah (+), makan terakhir jam 13.00.
TD : 100/70 mmHg
HR : 74x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,30 C
CRT : < 2 detik
Hasil Lab
WBC : 6,7
RBC : 4,75
HGB : 14,5
HCT : 42,5
PLT : 275
GDS : 127 mg/dl
Terapi Medis
IVFDL RL 20 tpm
Antasida 3 x 1 tablet
Pantoprazole 2 x 1 ampul (40 mg)
Diet 1900 kkal
Riwayat pengobatan glibenclamid 2 x 1 tablet
PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama
: Tn WT
Umur
: 61 tahun
Agama
: Hindu
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Status
: Nikah
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Pensiunan
Suku Bangsa
: Indonesia
Alamat
: Jl. Kecak
Tanggal Masuk
: 26 november 2012
No. Register
: 111111
Diagnosa Medis
: DM Tipe 1 + Hipoglikemia
: MD. W
Umur
: 45
: Wirausaha
Alamat
: JL.Kecak
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Tn. WT (61 th) datang ke IRD pada jam 17.00 mengeluh lemas sejak 2 hari yang
lalu dan disertai mual dan muntah.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Tn WT dinyatakan memiliki riwayat menderita penyakit DM kurang lebih 5
tahun yang lalu. Dan Tn WT mengeluh lemas sejak 2 hari yang lalu dan disertai
mual sampai saat ini masih merasa lemas dan mual.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Tn WT minum obat glibencamid 2x1 tablet dan sesekali memeriksakan diri
kedokter.
b. Satus Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Tn WT didiagnosis pada tahun 2007 dengan DM tipe 1 dan ia menunjukkan gejala
hiperglikemia selama 2 tahun sebelum didiagnosis. Tn WT mengeluh lemas sejak
2 hari yang lalu dan disertai mual sampai saat ini masih merasa lemas dan mual
riwayat pengobatan glibencamid 2x1 tablet sempat memeriksa GDS 3 hari yang
lalu dengan hasil 500mg/dl
2) Pernah dirawat
Tn WT mengatakan tidak pernah dirawat sebelumnya.
3) Alergi
Tn WT mengatakan tidak memiliki alergi baik obat, makanan dan lain-lain.
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Tn WT minum 8 sloki anggur merah untuk pendamping makan malam dan Tn
WT tidak merokok
IVFD RL 20 tpm
Antasida 3x1 tablet
Pantoprazole 2x1 ampul (40mg)
Diet 1900 kkal
empat potong roti Italia. Pada siang hari, ia sering mengkonsumsii "sepotong atau
dua potong" roti dengan mentega atau minyak zaitun. Dia juga makan delapan
sampai sepuluh potong buah segar per hari pada makanan dan sebagai makanan
ringan. Dia lebih suka ayam dan ikan, tetapi biasanya disajikan dengan saus tomat
atau krim disertai dengan pasta. Istrinya telah menawarkan untuk dibuat sebagai
daging panggang biasa dan hambar tanpa tambahan bumbu, tapi ia merasakan
hambar. Dia minum 8 sloki anggur merah untuk pendamping makan malam. Tn
WT biasa minum air putih kurang lebih 2500 cc perhari. Selama beberapa tahun
terakhir, Tn WT mengalami kenaikan berat badan 22 lb.
Saat sakit
Kemampuan
Perawatan Diri
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit :
Sejak pensiun Tn WT lebih aktif secara fisik berkebun.
Saat sakit
Tn WT mengatakan biasanya tidur malam hari 9 jam dari pukul 21.00-06.00, tidur
siang jarang-jarang dan jika tidur siang biasanya dalam waktu kurang lebih 1 jam.
Saat sakit
Tn WT mengatakan biasanya tidur malam hari 9 jam dari pukul 21.00-06.00 dan
kadang terbangun pada malam hari pada pukul 01.00, tidur siang jarang-jarang
dan jika tidur siang biasanya dalam waktu kurang lebih 1 jam.
f. Pola kognitif dan Persepsi
Selama beberapa tahun terakhir Tn WT mengalami kenaikan berat badan 22 lb.
Sejak pensiun, ia lebih aktif secara fisik berkebun, tapi ia belum mampu untuk
mengurangi berat badan. Tn WT hampir merasa putus asa untuk menurunkan
berat badannya.
g. Pola Persepsi-Konsep diri
Tn WT mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan masalah kesehatan yang
dialaminya saat ini, asalkan masalah kesehatan yang dialami tidak mengganggu
aktivitas sehari-hari, hanya saja Tn WT mengatakan masalah yang dialami hanya
tidak dapat menurunkan berat badannya padahal Tn WT sudah beraktivitas dan
berolahraga secara teratur dan Dia belum pernah menemui seorang ahli diet dan
: cukup
Tingkat kesadaran
: komposmetis
GCS
: verbal : 5
b. Tanda-tanda Vital
:
Nadi = 74 x/menit,
Suhu = 36,3C ,
TD = 100/70 mmHg ,
RR = 20x/menit
c. Keadaan fisik
Psikomotor : 5
Mata : 4
1) Kepala :
Inspeksi : bentuk mesocephal, simetris, tidak terdapat tumor, tidak terdapat tanda
radang, tidak ada bekas luka, rambut distribusi merata , tidak mudah dicabut.
Mata :
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+) , kelopak edema (-/-) , mata cowong
(-/-)
2) Dada :
Paru
Auskultasi : suara dasar paru vesikuler normal ,tidak ada suara tambahan paru
kanan dan kiri.
Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Auskultasi : suara jantung S1 > S2 normal, tidak terdapat suara bising
3) abdomen
Tidak terkaji
5) Integumen :
Tugor kulit elastis kuli lembab.
6) Ekstremitas
Atas
Inspeksi : tidak ada luka dan hiperpigmentasi.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, perfusi dalam batas normal, kulit hangat.
Bawah
Inspeksi : tidak ada luka dan hiperpigmentasi.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, perfusi dalam batas normal, kulit hangat.
7) Neurologis
II.
ANALISA DATA
No
Data
Interpretasi
Masalah
Ketidakseimbangan
.
1
DS:
Tn WT
makan
mengatakan
terakhir
pukul
darah
pada
13.00
dan
DO:
muntah
Terjadi
hasil
pemeriksaan 3 hari
yang
Ketidakseimbangan
lalu
menjadi
Kebutuhan Tubuh
lemas.
intrasel
Proses pembentukan ATP
DO:
Pasien
terlihat
lemah,
Pasien
tampak
hanya
terganggu
Kelelahan Fisik
Keletihan
ADL
Keletihan
bidantu
III.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
Hari/Tanggal/jam
Diagnose keperawatan
ditemukan
Selasa
Ketidakseimbangan Nutrisi
27
teratasi
November kurang
Dari
Kebutuhan
2012
Tubuh
Berhubungan
17.30 WITA
darah
ditandai
500mg/dl
menjadi
hari.
Keletihan
Selasa
27
Tanggal
November dengan
berhubungan
proses
2012
pembentukan
ATP
17.30 WITA
TTD
IV.
Hari
Diagnosa
Tanggal
keperawatan
jam
Selasa
Ketidakseimbangan
27/11/2012
17.40
Kebutuhan
Intervensi
Tujuan :
Tubuh tindakan
Berhubungan
dengan
Tujuan dan KH
diberikan
keperawatan
selamax...jam
dalam
waktu 3 hari.
nutrisi
harus
dipertimbangkan
untuk
mengetahui
status
nutrisi
pasien.
kebutuhan
dari
500mg/dl
terpenuhinya nutrisi.
dengan teratasi
dan
Rasional
meningkat
2) diet habis
porsi
diberikan
3. Memenuhi
status
nutrisi
sesuai
yang
4. Vital
indicator
sign
merupakan
dalam
laju
3) mual,muntah tidak
metabolism
ada.
4) Kadar gula darah
setelah
Keletihan
27/11/2012
diberikan
17.40
keperawatan
ATP
ditandai
pasien
Tujuan :
lemas.
sesudah
ranitidin
1. Diskusikan
dengan
pasien
aktivitas
meskipun
passien
keletihan 2. Berikan
mengeluh teratasi.
atau
kebutuhan
terganggu selama.x.jam
dengan diharapkan
terjadi
pemberian nutrisi.
diet
Selasa
yang
aktivitas
alternatif
2. mencegah
kelelahan
yang
berlebihan.
3. Pantau
nadi,
frekuensi
atua
melakukan aktivitas.
sesudah
3. mengindikasikan
aktivitass
yang
tingkat
dapat
di
perbaikan
kepercayaan
kemampuan untuk
dalam
aktivitas
berpartisipasi
dalam
dapat di toleransi
aktifitas
yang di inginkan.
melakukan
4. meningkatkan
V.
IMPLEMENTASI
No
Hari
Tanggal
X
1
Jam
Rabu
28/11/2012
17.40
Impementasi
Evaluasi
DS:
DO:
pasien
DS:
DO:
29/11/2012
17.40
3. Memberi
masukan DS:
DO:
nutrisi oral sedikit tapi
sering.
Jumat
30/11/2012
DS:
DO:
4. Memonitor
mengkaji vital sign
dan DS:
DO:
16.40
5. Berkolaborasi
dalam
pemberian diet
6. Kolaborasi
2
dalam
pemberian ranitidin
1. Mendiskusikan dengan DS:
DO:
27/11/2012
pasien kebutuhan akan
Selasa
17.40
aktivitas
DS:
DO:
2. Memberikan
aktivitas
alternatif
dengan
TTD
Kamis
cukup
29/11/2012
ganggu.
tanpa
di DO:
17.40
3. Memantau
nadi,
DS:
frekuensi pernapsan dan DO:
Jumat
30/11/2012
14.40
aktivitas.
4. Meningkatkan
partisipasi pasien dalam
melakukan
aktivitas
sehari-hari
sesuai
VI.
EVALUASI
No
Hari
No
Tanggal
Dx
Jam
Jumat
Evaluasi
30/11/2012
17.40
Jumat
kondisi pasien.
S : Pasien mengatakan sudah merasa mampu
30/11/2012
17.40
TTD
perbaikan
kemampuan
DAFTAR PUSTAKA
Bruner and Suddarth, (2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi
8, Volume 2 Jakarta :EGC