OLEH
Wayan Teguh Nugraha (2101036)
A.Pengertian
Eliminasi merupakan salah satu proses pengeluaran zat zat sisa yang tidak diperlukan oleh
tubuh.Eliminasi dapat dibedakan menjadi 2yaitu:Eliminasi urine dan Eliminasi fekal.
Eliminasi fekal sangat erat kaitanya dengan saluran pencernaan yaitu saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan proses pencernaan
(pengunyahan penelanan dan pencampuran )dengan enzim dan zat cair dari mulut samapi anus.
Secara normal,makanan dan cairan masuk kedalam mulut ,dikunyah (jika padat)didorong ke
faring oleh lidah dan di telan dengan adanya reflek otomatis ,dari esophagus kedalam
lambung.Pencernaan berawal di mulut dan berakhir di usus kecil walaupun cairan akan
melanjutkanya sampai direabsorpsi di kolon.
B. Fungsi Fisiologi
1. Anatomi
2. Fungsi Fisiologi
4. Etiologi
Dalam buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI,2016) penyebab Defisit
Nutrisi yang menimbulkan gangguan Eliminasi fekal adalah:
5. Manifesstasi Klinis
Gejala dan tanda gangguan Eliminasi terkait dengan Defisit Nutrisi dapat dibagi menjadi
2 (dua)yaitu sebagai berikut (PPNI,2016):
a) Subjektif
(tidak tersedia)
b) Objektif
1) Berat badan menurun minimal 10%di bawah rentang ideal
a) Subjektif
1) Cepat kenyang setelah makan
2) Kram/Nyeri abdomen
3) Nafsu makan menurun
b) Objektif
1) Bising usus hiperaktif
2) Otot menelan lemah
3) Diare
4) Membran mukosa pucat
5) Serum albumin menurun
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada eliminasi fekal(PPNI,2018)
1) Konstipasi
-Periksa pergerakan usus ,karakteristik feses
-periksa tanda dan gejala konstipasi
-Identifikasi factor risiko konstipasi
-Anjurkan diet tinggi serat
-Anjurkan peningkatan cairan
- Konsultasi dengan tim medis tentang penurunan / peningkatan frekuensi suara
usus
-Kolaborasi penggunaan obat pencahar
2). Diare
A. Pengkajian
1. Identitas
Meliputi identitas klien dan identitas penanggung jawab. Berisi nama, umur,
alamat, pekerjaan.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : keluhan yang paling dirasakan oleh klien pada saat
dilakukan pengkajian secara subjektif.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang: keluhan yang dirasakan oleh pasien sesuai
dengan gejala-gejala yang ada sampai pasien dirawat di ruangan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu: riwayat yang pernah dialami pasien dahulu.
d. Riwayat kesehatan Keluarga: Informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk
penyakit kronik (menahun/terus-menerus), seperti diabetes millitus dan
jatung, infeksi seperti tuberkulosis dan hepatitis.
3. Pengkajian Pola Fungsional: menggunakan Virginia Henderson.
4. Pemeriksaan Fisik : pemeriksaan dilakukan dari kepala sampai kaki.
5. Data Penunjang : meliputi pemeriksaan laboratorium, terapi dan pengobatan dan
pemeriksaan diagnostik.
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Definisi : Perubahan kebiasaan buang air besar dari pola normal yang ditandai
dengan pengeluaran feses secara involunter(tidak disadari)
b. Inkontinensia fekal berhubungan dengan frekuensi defekasi meningkat
c. Ditandai dengan:
1) Gejala dan tanda Mayor : Tidak mampu mengontrol pengeluaran feses,Tidak
mampu menunda defekasi,Feses keluar sedikit sedikit dan sering
2) Gejala dan tanda Minor :Bau feses,Kulit perianal kemerahan
Terapeutik
-Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
-Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
-Berikan siplemen makanan jika perlu
Edukasi
Anjurkan posisi duduk,jika mampu
Terapeutik
Bersihkan daerah perianal dengan sabun dan air
Berikan celana pelindung / pembalut / popok sesuai kebutuhan
Hindari makanan yang menyebabkan diare
Edukasi
Jelaskan definisi,jenis inkontinensia,penyebab inkontinensia fekal
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat diare (mis,loperamide,atropine)
D.Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplemasikan intervensi keperawatan.
Implementasi merupakan langkah ke empat dari proses keperawatan yang telah direncanakan
oleh perawat untuk dikerjakan dalam rangka membantu klien untuk mencegah, mengurangi, dan
menghilangkan dampak atau respons yang ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan kesehatan
(Ali 2016)
Mandiri : aktivitas perawat yang didasarkan pada kemampuan sendiri dan bukan merupakan
petunjuk/perintah dari petugas kesehatan
Delegatif : tindakan keperawatan atas intruksi yang diberikan oleh petugas kesehatan yang
berwenang
Kolaboratif : tindakan perawat dan petugas kesehatan yang lain dimana didasarkan atas
keputusan bersama.
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah Penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa jauh
keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses menentukan apakah
anda ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian,
diagnosa,perencanaan,tindakan dan evaluasi (Ali 2016). Evaluasi merupakan tahap akhir yang
bertujuan untuk menilai apakah tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak
untuk mengatasi suatu masalah.
DAFTAR PUSTAKA
https://studylibid.com/doc/4346839/laporan-pendahuluan-gangguan-eliminasi-
fekal
https;//id.scribd.com/doc/142574415/lp-Eliminasi-Fekal