Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

COLIC ABDOMEN

Disusun oleh :

1. Annisa Sabila Loveni (20101440119016)


2. Ayu Kusuma (20101440119020)
3. Bahtiar Dwi Cahyo (20101440119021)
4. Devi Fitriani (20101440119033)
5. Sonia Selviana (20101440119096)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG

2021
A. DEFINISI
Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus
sepanjang traktus intetestinal. Obstruksi terjadi karena ada gangguan yang
menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristatiknya
normal (reeves, 2013)
Kolik abdomen adalah nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul
bersumber dari organ perut. Faktor penyebabnya adalah konstipasi yang
tidaak terobati dan gejala klinis kolik abdomen adalah kram pada abdomen,,
distensi, muntah dan adanya nyeri tekan pada abdomen. Akhir akhir ini
peningkatan kolik abdomen meningkat sangat pesat. Kejadian penyakit kolik
abdomen terjadi karena pola hidup yang sangat tidak sehat sehingga
berdampak pada kesehatan tubuh (bare, 2011)
Kolik abdomen merupakan nyeri yang dapat terlokalisasi dan
dirasakan seperti perasaan tajam. Mekanisme terjadinya nyeri ini adalah
karena sumbatan baik parsial ataupun total baik organ tubuh berongga atau
organ tubuh terlibat tersebut dipengaruhi peristaltic. Beberapa yang menjadi
penyebab kolik abdomen adalah kolik bilier, kolik renal dan kolik karena
sumbatan usus halus.

B. ETIOLOGI
1. Mekanis
a. Adhes/ perlengketan pasca bedah (90% dari obstruksi mekanik)
b. Karsinoma
c. Volvulus
d. Intususepti
e. Obstipasi
f. Polip
2. Fungsional (non mekanik)
a. Ileus paralitik
b. Lesi medulla spinalis
c. Enteritis regional
d. Ketidakseimbangan elektrolit
e. Uremia
3. Etiologi yang lain yaitu :
a. Inflamasi peritoneum periental
b. Kelainan mukosa
c. Obstruksi visceral
d. Regangan kopsula organ
e. Gangguan vaskuler
f. ‘gangguan mobilisasi
g. Ekstra abdominal

C. PATHOFISOLOGI
Peristiwa patofisiologi yaitu terjadi setelah obstruksi usus adalah
sama, tanpa memandang apakah obstruksi usus tersebut dikibatkan oleh
penyebab mekanik atau fungsional. Perbedaan utamanya adalah obstruksi
mekanik peristaltik mula mula diperkuat kemudian interminten akhirnya
hilang.
Limen usus yang tersumbat profesif akan terenggang oleh cairan dan
gas. Akumulasi gas dan cairan di dalam lumen usus sebelah proksimal dari
letak obstruksi mengakibatkan distensi dan kehilangan H2O dan elektrolit
dengan peningkatan distensi maka tekanan vena dan kapiler arteri sehingga
terjadi iskemia dinding usus dan dinding usus dan kehilangan cairan menuju
ruang peritonium akibatnya terjadi pelepasan bakteri dan toksin dari usus,
bakteri yang berlangsung cepat menimbulkan menimbulkan peritonitis septic
ketika terjadi kehilangan cairan akut maka kemungkinan terjadi syok
hipovolemik.

D. MANIFESTASI KLINIK
1. Mekanika sederhana-usus halus atas
Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi muntah
empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi
terdengar pada interval singkat).
2. Mekanika sederhana-usus halus bawah
Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat, muntah sedikit atau
tidak, kemudian ada tidaknya kram mempunyai ampas, bising usus dan
bunyi “hush” meningkat, nyeri tekan difus minimal
3. Mekanika sederhana-kolon
Kram (abdomen tengah sampai baeah), distensi yang muncul terakhir,
kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan
difus minimal
4. Mekanika obstruksi parsial
Dapat terjadi bersama granulomantosa usus pada penyakit crohn.
Gejalanya kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare
5. Straguasi
Gejalanya berkembang dengan cepat : nyeri parah, terus menerus dan
teriokalisir; distensi sedang : muntah persisten : biasanya bising usus
menurun dan nyeri tekan teralokalisir hebat
E. PATHWAY

F. KOMPLIKASI
Menurut smeltzer (2001), komplikasi yang dapat terjadi pada kolik
abdomen yaitu :
1. Sepsis
2. Fistula
3. Peritonitis
4. Ileus

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan radiologi
a. USG Abdomen
2. Pemeriksaan rectal
3. Laboratorium :
a. Leukosit
b. HB
H. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan klien sebelum MRS dan saat MRS biasanya
mengeluh nyeri perut, defans muscular, muntah dan lainlain
c. Riawayat kesehatan
1) Kesehatan sekarang bagaimana serangan itu timbul, lokasi
klwalitas, dan faktor yang mempengaruhi dan memperberat
keluhan sehingga dibawa ke rumah sakit
2) Riwayat kesehatan dahulu yaitu mengkaji apakah klien pernah sakit
seperti yang dirasakan sekarang dan apakah pernah menderita HT
atau penyakit keturunan lainya yang dapat mempengaruhi proses
penyembuhan klien ‘
3) Riwayat kesehatan keluarga yaitu gambaran mengenai kesehatan
keluarga, adakalah penyakit keturunan atau menular
d. Pola pola fungsi kesehatan
1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Perubahan penatalaksanaan dan pemeliharaan kesehatan sehingga
dapat menimbulkan perawatan diri
2) Pola nutrisi dan metabolisme
Terjadi gangguan nutrisi karena klien merasa nyeri sehingga tidak
toleran terhadap makanan dan klien selalu ingin muntah
3) Pola eliminasi
Terjadi karena gangguan klien tidak toleran terhadap makanan
sehingga terjadi konstipasi
4) Pola aktivitas dan latihan
Akan terjadi kelemahan dan kelelahan
5) Pola persepsi dan konsep diri
Tidak terjadi gangguan atau perubahan dalam diri klien
6) Pola sensori dan kognitif
Kurangnya pengetahuan akan menyebabkan colic abdomen yang
berulang
7) Pola reproduksi dan seksual
Tidak terjadi dalam gangguan pola reproduksi dan sehubungan
dengan proses penyakitnya
8) Pola peran dan hubungan
Kemungkinan akan terjadi perubahan peran selama klien sakit
sehubungan dengan proses penyakitnya
9) Pola penanggulangan stress
Bagaimana cara klien mengatasi masalah
10) Pola tata nilau dan kepercayaan
Tidak terjadi gangguan pada pola tata nilai dan kepercayaan
e. Pemeriksaan fisik
1) Status kesehatan umum
Akan terjadi nyeri perut yang hebat akibat proses penyakitnya
2) Sistem respirasi
Sesuai dengan derajat nyerinya, jika nyerinya ringan kemungkinan
tidak terjadi sesak tapi jika derajatnya nyerinya hebat/ meninggi
akan terjadi sesak
3) Sistem kardiovaskuler
Bisa terjadi akibat takikardi, birodikardi dan disritmia atau
penyakit jantung lainya
4) Sistem gastrointestinal
Pada sistem gastrointestinal didapatkan intoleran terhadap
makanan/ nafsu makan berhurang, muntah
5) Sistem eliminasi
Terjadi konstipasi akibat intoleransi karena makanan

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
b. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien

3. Intervensi
Dalam rencana tindakan keperawatan ini, ada 2 hal yang harus dilakukan
yaitu menetapkan prioritas korban dan merencanakan tindakan.
Menentukan prioritas ini penting untuk menetapkan tindakan keperawatan
sesuai prioritas. Jika salah dalam menentukan prioritas triage ini maka
akan berakibat fatal bagi korban. Prioritas pasien dapat dibagi menjadi 4
yaitu prioritas 1, prioritas 2, prioritas 3 dan prioritas 4. Prioritas 1
merupakan kasus yang mengancam nyawa dan segera untuk dilakukan
pertolongan seperti henti jantung dan nafas, cedera kepala berat dan
sebagainya dan diberi label merah. Prioritas 2 merupakan kasus gawat dan
tidak segera kolap jantung seperti patah tulang tanpa perdarahan, asma
bronkiale dan sebagainya dan diberi label kuning. Prioritas 3 merupakan
kasus tidak gawat seperti panas badan, pilek dan sebagainya dan diberi
label hijau. Adapun prioritas 4 adalah korban dalam keadaan meninggal
dan diberi label hitam. Setelah klien korban ditetapkan prioritasnya maka
korban diletakkan di ruangan sesuai prioritasnya dan langkah selanjutnya
direncakan tindakan yang sesuai kondisi. Setelah Anda menetapkan
prioritas berdasarkan ancaman pasien, selanjutnya Anda menentukan
rencana tindakan dan pasien segera dikirim ke tempat sesuai prioritas
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Hamarno, Rudi, S.Kep,Ns,M.Kep, Ciptaningtyas, Maria Diah, S.Kep,Ns,


M.Kep,Sp.MB Farida, Ida, M.Kes. 2017. Praktik Klinik Keperawatan
Gawat Darurat.
Tyas, Maria Dyah Ciptaning. 2016. Keperawatan Kegawatdaruratan dan
Manajemen Bencana. Jakarta Selatan. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Reeves, Charlene J, Keperawatan Medikal Bedah, Salemba Medika, Jakarta, 2011

Reeves, Charlene J et al. 2013. Medical-surgical Nursing. Alih Bahasa Joo


Setyono. Ed.

Slamet Suyono. 2013. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jillid II, Prof. Dr. SpPD.
KE., FKUI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai