Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANDIRI

NAMA : NI KADEK AYU TRISNA MEILINDA


NIM : 2001024
MATA KULIAH : FARMAKOLOGI

ALERGI DINGIN
Alergi dingin adalah biduran yang muncul akibat udara dingin. Alergi dingin ditandai
dengan bentol dan gatal di kulit yang muncul beberapa menit setelah terpapar suhu dingin.
Alergi dingin biasanya terjadi pada remaja yang beranjak dewasa. Reaksi alergi ini akan
hilang dengan sendirinya, tetapi bisa juga diatasi dengan obat antialergi bila memang dirasa
mengganggu. Setelah hilang, reaksi alergi dapat muncul kembali jika penderitanya terpapar suhu
dingin. Alergi dingin biasanya dapat sembuh total setelah beberapa tahun, tetapi bisa juga
menetap seumur hidup. Alergi dingin atau urtikaria dingin adalah reaksi kulit selama beberapa
menit setelah kamu terkena paparan dingin, baik dari air maupun udara.
Alergi dingin bisa terjadi pada siapa saja. Penyebab pastinya sebenarnya belum jelas.
Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko. Termasuk faktor usia
hingga genetik. Munculnya reaksi alergi dingin dapat terjadi saat pelepasan histamin dan zat
kimia lain ke dalam aliran darah yang dipicu oleh cuaca dingin.
Beberapa penyebab lain alergi dingin adalah faktor genetik, memiliki sel kulit yang
terlalu sensitif, virus, atau penyakit tertentu. Namun, penyebab pasti alasan tubuh bereaksi
demikian terhadap dingin masih belum diketahui.
Meskipun begitu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena alergi dingin
yaitu:
1. Reaksi Sistem Imun
Pada kebanyakan kasus, alergi dingin terjadi akibat reaksi sistem imun yang menganggap
suhu dingin sebagai bahaya. Lalu, sistem imun merespons dengan melepaskan antibodi,
histamin, dan berbagai zat lain, yang memicu gejala.
2. Faktor Usia
Anak-anak dan remaja paling rentan terkena alergi dingin dan biasanya membaik dengan
sendirinya setelah beranjak dewasa. Meski begitu, orang dewasa juga bisa mengalami kondisi
ini.
3. Mengidap Penyakit Tertentu
Ada beberapa gangguan kesehatan atau penyakit, seperti kanker atau hepatitis, yang
meningkatkan risiko terkena alergi dingin. Risiko alergi ini juga bisa meningkat karena penyakit
yang berkaitan dengan darah dan kulit. Pada beberapa kasus, orang yang baru saja terkena
infeksi, seperti pneumonia atau radang paru-paru, lebih berisiko mengalami alergi dingin.
4. Faktor Genetik
Ada anak yang mewarisi penyakit ini dari orangtuanya. Sebab, ada kondisi pada gen
tertentu yang diduga jadi penyebab alergi ini, bisa diturunkan dari orangtua ke anak. Namun, hal
ini sangat jarang terjadi.
TANDA DAN GEJALA ALERGI SEAFOOD
Alergi dingin biasanya mulai terasa saat kulit terpapar air dingin atau cuaca dingin (di bawah
4 derajat Celsius). Alergi dingin juga lebih berisiko muncul dalam kondisi yang berangin dan
lembap. Berikut ini adalah beberapa gejala alergi dingin yang dapat terjadi:
1. Tangan terasa bengkak saat memegang benda dingin.
2. Muncul bilur yang terasa gatal pada area kulit yang terpapar udara dingin.
3. Bibir dan tenggorokan terasa bengkak saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin.
4. Kulit berwarna kemerahan.
Reaksi alergi dingin yang paling parah biasanya pada saat seluruh tubuh terpapar oleh suhu
dingin, seperti saat berenang di air dingin. Reaksi yang ditimbulkan dapat berpotensi
membahayakan nyawa, seperti pembengkakan pada tenggorokan dan lidah hingga sulit bernapas,
tekanan darah menurun drastis, jantung berdebar, pingsan, serta membengkaknya lengan dan
kaki.
PENGOBATAN ALERGI SEAFOOD
Alergi dingin dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Namun, jika gejala
dirasa mengganggu, penderita bisa meredakannya dengan mengonsumsi obat-obatan,
terutama jika muncul gejala alergi yang serius, seperti sesak napas.

Pengobatan utama alergi dingin adalah dengan menghindari paparan suhu dingin.
Namun, jika Anda harus beraktivitas di suhu dingin sehingga reaksi alergi tidak bisa
dihindari, konsumsilah obat-obatan untuk meredakan gejala dan mencegah reaksi alergi
muncul kembali.

Obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi dingin adalah obat
antihistamin. Jenis obat antihistamin yang biasanya diberikan adalah cetirizine, loratadine,
atau desloratadine.
Obat antagonis H2, seperti ranitidin, famotidine, dan cimetidine, juga dapat membantu
meredakan gejala alergi dingin. Obat tersebut bisa diberikan jika antihistamin biasa tidak
manjur.

Obat-obatan lain yang juga dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi dingin adalah:

1. Kortikosteroid
2. Capsaicin oles
3. Omalizumab
4. Obat agonis reseptor leukotriene, seperti zafirlukast dan monteluklast
5. Pada penderita alergi dingin yang terserang syok anafilaktik, dokter akan
memberikan suntikan epinephrine.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai