Anda di halaman 1dari 6

Alergi Udara Dingin

Kulit gatal, merah dan bentol ketika terpapar udara dingin? Bisa jadi Anda alergi dingin.
Kamis, 11 Desember 2008, 15:08 WIB Petti Lubis

VIVAnews - Jika tubuh terlalu lama terpapar udara dingin, Anda memang lebih mudah terserang flu. Parahnya, bagi penderita alergi, di kala udara berada pada temperatur rendah, munculnya flu dapat berbarengan dengan gejala alergi. Menurut James Li, M.D., spesialis alergi dan asma dari Mayo Clinic, menghirup udara di hawa dingin terlalu lama, dan tanpa dibentengi baju hangat, memang dapat memicu alergi dingin. Gejala awal, udara dingin menyerang daya tahan tubuh, yang menstimulasi produksi lendir di saluran pernapasan. Selanjutnya, udara dingin bisa menyerang jaringan di bagian hidung. Saluran di jaringan hidung pun melebar. Akibatnya, jaringan dalam hidung pun membengkak, yang membuat hidung tersumbat. Hawa yang sangat dingin juga dapat memicu reaksi asma. Bagi penderita asma, ada baiknya mengenakan baju hangat sebelum terpapar udara dingin. Selain itu, ada alergi udara dingin lain yang lebih parah yaitu urtikaria. Kondisi tersebut di sini lebih dikenal dengan sebutan biduran. Cukup banyak kasus alergi dingin jenis ini terjadi, karena keadaan negara kita beriklim tropis. Yang terbiasa dengan cuaca panas. Pada beberapa orang memiliki jaringan kulit yang sangat sensitif pada histamin, lebih rentan mengalami alergi dingin. Timbulnya biduran akibat alergi dingin disebabkan mekanisme pertahanan tubuh yang bereaksi secara berlebihan mengeluarkan histamin. Yaitu , suatu senyawa kimia yang menyebabkan timbulnya gejala alergi. Mulai dari keluhan gatal, rasa terbakar atau tertusuk, hingga sesak napas. Pada kulit tampak bercak kemerahan dan bengkak (edema) setempat, berbatas tegas dan

terkadang bagian tengah tampak lebih pucat . Gatal juga dapat terjadi akibat rangsangan udara dingin. Bentol yang timbul bisa muncul hanya di tempat yang terpapar dingin saja tapi juga bisa di seluruh badan. Histamin juga dapat mempengaruhi pipa saluran napas untuk menyempit yang menimbulkan sesak napas atau menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga timbul syok. Bagi Anda yang mengalami alergi dingin seperti di musim hujan ini, upaya yang dapat dillakukan untuk mengatasinya, adalah: -Untuk mengurangi rasa gatal pada kulit , oleskan bedak dingin/ lotion yang mengandung calamine dan anti histamin . -Obat untuk mengatasi keadaan ini adalah obat golongan antihistamin. Pada keadaan akut, selain antihistamin, kadangkala juga diperlukan obat golongan steroid. Cara menghindari timbulnya gejala akibat alergi dingin adalah dengan menghindari kontak dengan udara atau air dingin. - Agar tidak mudah kambuh, kenakan pakaian tebal, yang mampu menangkal cuaca dingin. Sebaiknya, mandi dengan air hangat, terutama saat musim penghujan. -Istirahat yang cukup, agar daya tahan tubuh tidak mudah drop. -Bila gejala menetap disertai sesak nafas segera hubungi dokter . VIVAnews

Selalu Biduran Setiap Udara Dingin


<p>Your browser does not support iframes.</p>

(Foto: thinkstock) Dok, bagaimana cara mengobati alergi udara dingin? Awal mula terkena alergi berbarengan dengan flu. Meskipun saya sudah memakai pakaian tebal, tapi tetap saja alergi menyerang hingga timbul biduran. Setelah minum antihistamin dari resep dokter, alergi hilang. Tapi setelah tidak mengkonsumsi obat lagi, alergi kembali muncul. Yang saya takutkan, minum obat terus bisa berefek samping ke pendengaran? Adakah cara yang lebih baik dari minum obat? Alergi saya sudah 2 bulan menyerang. Bila sudah sembuh, bagaimana agar tidak kambuh kembali? Fazrin Anashr (Pria Lajang, 16 Tahun), fazrin.anashr@gmail.com Tinggi Badan 155 Cm dan Berat Badan 38 Kg Jawaban Dari penjelasan yang Anda berikan, kemungkinan besar alergi yang Anda alami tidak hanya dipicu oleh udara dingin. Mungkin ada penyebab lain yang juga harus dipertimbangkan. Bila hanya terhadap udara dingin, penggunaan pakaian tebal biasanya akan mengurangi dan meringankan gejala yang muncul. Pada biduran kronis, harus dipikirkan hal lain sebagai penyebab, misalnya infeksi ataupun peradangan lain dalam tubuh. Biduran tidak hanya disebabkan oleh alergi semata. Bila penyebab alergi diketahui secara pasti, maka manajemen yang terbaik adalah dengan cara avoidance atau menghindari penyebabnya. Namun seringkali tidak mudah untuk mencari penyebab pasti. Pada saat penyebab belum atau tidak diketahui maka konsumsi antihistamin merupakan langkah

yang dapat dilakukan dan dibenarkan. Anhistamin aman digunakan, sejauh mengikuti aturan pakai yang dianjurkan. Beberapa jenis antihistamin terbaru melakukan studi atau penelitian penggunaan jangka panjang tanpa adanya efek samping yang berarti. Sebaiknya Anda berobat ke dokter terdekat, agar penyebab lain yang mungkin dapat segera dievaluasi. dr. Susie Rendra, SpKK Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Praktik di Rumah Sakit Puri Indah, Jl Puri Indah Raya Blok S-2, Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Telepon: 25695222.< (ir/ir)

Gatal- Gatal Biduran, Mana Tahan... Health News Thu, 06 Mar 2008 11:30:00 WIB Bentol-bentol di kulit yang terasa sangat gatal ini sungguh bikin repot, Orang pun sibuk garuk sana garuk sini, Reaksi alergi ini biasa disebut biduran atau kaligata. Menghindari pemicu seperti makanan atau udara dingin bisa membebaskan Anda dari biduran. Tiger Kwok (34) sepanjang tahun lalu bersahabat dengan biduran. Gatal-gatal di permukaan kulit dan bercak-bercak merah di tangan, kaki, dada, dan perut kerap ia rasakan. Gangguan itu terutama menyerang di malam hari. "Duhhh...sungguh tersiksa saat bentol-bentol di kulit mulai datang," katanya. Tiger mengalami biduran di kantor, mobil, dan kamar tidur. Di tempat-tempat itu ia terpapar pendingin ruangan alias air conditioning (AC). Jadi, bisa dibilang ia alergi udara dingin. "Ndeso, ya?" ujar ayah dua anak ini. Setelah dokter mengamati penyebab gangguannya, ia hanya diberi resep obat antihistamin. Dalam hitungan menit, setelah minum obat, gatal-gatal dan bentol-bentol lenyap. Sayangnya, malam berikutnya gatal dan bentol muncul kembali. Hal ini terjadi bila ia lupa minum obat. Jika terlampau stres, bentol-bentol menjalar hingga ke wajah. Sambil terus mengurangi dosis antihistamin, Tiger menambah terapi dengan minum ramuan herbal, rileksasi, dan akupresur. Meningkat Pesat Biduran atau kaligata merupakan gangguan kulit karena alergi. Angka kejadian alergi di dunia dilaporkan meningkat drastis beberapa tahun terakhir ini. BBC pada tahun 1999 melaporkan penderita alergi di Eropa cenderung meningkat.

Angka kejadian alergi meningkat tajam dalam 20 tahun terakhir. Sekitar 30 persen populasi mengalami alergi. Sekitar 40 persen anak usia sekolah mempunyai 1 gejala alergi, 20 persen terkena asma, 6 juta orang menderita dermatitis (alergi kulit). Ahli alergi menyatakan, sekitar 30-50 persen manusia secara genetik mempunyai predisposisi untuk berkembang menjadi alergi. Dengan kata lain, memiliki antibodi imunoglobulin E terhadap lingkungan penyebab alergi. Sejauh ini banyak orang tidak sadar bahwa keluhan yang dialami adalah gejala alergi. DI Amerika Serikat, 2-2,5 persen orang dewasa dan 6-8 persen anak-anak mederita alergi makanan. Setiap tahun diperkirakan 100 hingga 175 orang meninggal karena alergi makanan. Penyebabnya syok anafilaksis (reaksi alergi berat), tersering kacang tanah. Lebih dari 160 bahan makanan dikaitkan sebagai penyebab alergi. Para ahli berpendapat, penderita alergi di negara berkembang mungkin lebih banyak dibanding di AS. Biduran dialami sekitar 15 persen masyarakat AS setiap tahun. Kronis dan Akut Gangguan kulit yang dalam bahasa kedokteran disebut urtikaria ini biasanya tidak serius. Bisa jadi kasus gawat darurat, kata Dr. Amaranila Lalita, Sp.KK, bila mengenai muka dan penderita sulit bernapas. Biduran dapat digolongkan dalam dua fase, yakni akut dan kronis. Biduran akut berlangsung selama 2 minggu, sedang fase kronis bisa sampai 6 minggu. Gejala vaskular kulit pada biduran ditandai oleh gambaran sementara bercak-bercak agak menonjol dan lunak. Bercak-bercak itu adalah bentol-bentol dari sebaran yang sedikit hingga meluas di permukaan tubuh. "Bentol biasanya berwarna merah atau lebih pucat daripada kulit di sekitarnya. Sering pula disertai gatal hebat. Biasanya diikuti suhu yang lebih panas pada permukaan bentolnya," ungkap dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS Internasional Bintaro, Tangerang ini. Ditambahkan Dr. Amaranila, erupsi jarang berlangsung lebih dari dua hari. Bila terjadi biduran besar, gejalanya disertai demam ringan, mual, dan sesak napas. Ada beberapa penyebab utama urtikaria, salah satunya makanan, antara lain kerang, udang, daging babi, gandum, stroberi, telur, tomat, susu, dan cokelat. Makanan yang mengandung pewarna kuning atau merah (tartrazina dan amaranth), bisa juga menyebabkan biduran. Pemicu lainnya yakni obat penisilin salisilat, bromida, serum, vaksin, dan opium. Infeksi dan gangguan emosional juga kerap jadi biang keladi. Bukan hanya itu, sengatan serangga, infeksi bakteri serta parasit bisa mengakibatkan reaksi berupa biduran. Kenali Pemicunya Menurut Dr. Yulia Anggraini dari Klinik Bina Insani, Jakarta Selatan, biduran juga bisa muncul

akibat suhu dingin atau kelelahan. Setelah ditelusuri, Tiger alergi dingin. Mekanisme pertahanan tubuhnya bereaksi secara berlebihan mengeluarkan histamin. Histamin adalah suatu senyawa kimia yang menyebabkan timbulnya gejala dengan keluhan gatal, rasa terbakar atau tertusuk. Pada kulit tampak bercakbercak kemerahan dan bengkak (edema) setempat, berbatas tegas dan terkadang bagian tengah tampak lebih pucat. Bentuknya bulat, bisa juga melebar. Saat gatal, Tiger dianjur untuk mengoleskan bedak dingin atau lotion yang mengandung calamine dan antihistamin, lalu istirahat. Bila perlu minum obat antialergi yang tidak menimbulkan rasa kantuk atau memiliki efek sedatif minimal. "Bila gejalanya menetap disertai sesak napas, sebaiknya segera hubungi dokter," kata Dr. Yulia. Meski pemicu biduran begitu banyak, sampai saat ini penyebab spesiflknya belum diketahui. Langkah pencegahan dapat dilakukan bila penderita sudah mengenali dan menghindari pemicunya. Secara holistik, biduran bisa diredakan dengan minum ramuan tanaman obat dan akupresur. Menurut Ir. Lukas Tersono Adi, dari Herbacure Center Bintaro, biduran bisa diatasi dengan rebusan asam jawa dan temu lawak. Terapi akupresur, menurut Dr. Rachmat, dengan menekan titik zu san li (letaknya 2 jari di bawah lutut bagian bawah) dan titik bi nao (di tengah-tengah lengan kiri atau kanan). Nah, carilah apa penyebab biduran Anda. Sumber: Senior

Anda mungkin juga menyukai