Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Alergi Dingin

Tidak semua orang dapat tetap merasa nyaman saat menghadapi udara dingin. Beberapa orang
mengalami masalah alergi dingin, atau dalam istilah medis adalah urtikaria. Masalah ini dapat
menyebabkan munculnya bilur yang terasa gatal dan kulit menjadi kemerahan dalam beberapa
menit setelah terpapar dingin. 

Alergi dingin yang dialami oleh setiap orang dapat berbeda-beda gejalanya, mulai dari reaksi
yang ringan hingga parah. Bagi beberapa orang, berenang di air dingin dapat menyebabkan
kehilangan kesadaran, tekanan darah turun, hingga berakibat fatal. Gangguan ini paling sering
terjadi pada remaja dan dapat menghilang sepenuhnya setelah beberapa tahun. Selain itu,
langkah pencegahan sangat penting agar masalah ini tidak kambuh.

 
Gejala Alergi Dingin
Pertanda atau gejala yang dapat timbul saat seseorang mengalami alergi dingin dapat dalam
kisaran ringan hingga parah. Untuk gejala yang ringan mungkin termasuk:

 Bintik-bintik kemerahan sementara diserta bilur yang gatal pada area kulit yang terkena
dingin.
 Reaksi kulit yang buruk saat rasa dingin menghilang.
 Alami pembengkakan pada tangan saat memegang benda yang dingin.
 Adanya pembengkakan pada bibir karena mengonsumsi makanan atau minuman dingin.

Lalu, untuk reaksi yang parah, antara lain:

 Alami anafilaksis yang dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar, pembengkakan


badan, dan syok.
 Pembengkakan pada lidah dan tenggorokan yang menyulitkan untuk bernapas.
 Palpitasi jantung.
 Penurunan tekanan darah.
 Pingsan.

Gejala urtikaria ini dimulai segera saat kulit alami penurunan suhu udara atau air dingin secara
tiba-tiba. Setiap episode yang terjadi dapat bertahan sampai sekitar dua jam. Masalah yang
paling parah terjadi adalah saat alami paparan dingin di seluruh tubuh, seperti berenang di air
dingin. Jika tidak segera diatasi, pengidapnya dapat hilang kesadaran dan tenggelam.
Penyebab Alergi Dingin
Alergi dapat muncul saat kulit berada dalam cuaca dingin dan berisiko muncul dalam kondisi
yang berangin dan lembab. Penelitian menemukan bahwa alergi dingin disebabkan oleh
pelepasan histamin dan zat kimia dalam aliran darah yang dipicu oleh udara dingin. 

Selain itu, ada juga sumber yang menyebutkan jika pengidap alergi dingin memiliki sel kulit
yang sangat sensitif disebabkan faktor keturunan, virus, atau penyakit. Namun demikian, belum
ditemukan secara pasti kenapa tubuh bereaksi demikian terhadap udara dingin.

Faktor Risiko Alergi Dingin


Gangguan yang disebut urtikaria dingin ini paling sering terjadi pada remaja. Sekitar setengah
dari pengidapnya dapat menjadi lebih baik atau pun tidak setelah 6 tahun kemudian. Selain itu,
alergi dingin dapat diwarisi dari anggota keluarga lainnya meski bisa juga tidak. Masalah ini juga
dapat terjadi akibat penyebab sekunder, seperti:

 Kondisi autoimun.
 Infeksi virus yang menyebabkan mononukleosis.
 Cacar air.
 Hepatitis virus.

Diagnosis Alergi Dingin


Urtikaria dingin dapat didiagnosis dengan menempatkan es batu pada kulit selama lima menit.
Jika benar mengidap penyakit ini, benjolan merah dapat terbentuk setelah beberapa menit es batu
disingkirkan. Selain itu, gangguan ini juga dapat dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Maka
dari itu, dokter mungkin perlu untuk melakukan tes darah atau tes pendukung lainnya.

Pengobatan Alergi Dingin


Pada kasus alergi dingin yang parah bisa berakibat fatal seperti pembengkakan pada tenggorokan
dan lidah sehingga menyebabkan kesulitan bernapas, reaksi anafilaksis penyebab tekanan darah
turun, jantung berdebar, pingsan, hingga pembengkakan lengan dan kaki (torso).

Umumnya, alergi dingin dapat menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu mingguan
hingga bulan, tetapi ada pula yang bertahan cukup lama. Untuk itu, jika tiba-tiba merasa muncul
tanda-tanda alergi dingin, sebaiknya langsung periksakan ke dokter.

Tergantung pada tingkat keparahan dari kondisinya, pengidapnya mungkin perlu mengelola
kondisi yang ada sebelum atau sesudah paparan. Dokter mungkin juga memberikan obat-obatan
seperti antihistamin untuk meminimalisir pelepasan zat tersebut. Beberapa obat lainnya yang
dapat diberikan adalah kortikosteroid, antibiotik, dan imunosupresan lainnya.
Pencegahan Alergi Dingin
Bagi pengidap alergi dingin, disarankan untuk tidak berenang di air dingin. Saat seluruh
permukaan kulit terpapar dingin dapat menimbulkan reaksi parah, sehingga menyebabkan
pengidap kehilangan kesadaran hingga tenggelam. Nah, ada beberapa cara lainnya yang bisa
dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya gejala urtikaria dingin, yaitu:

 Kenakan pakaian pelindung saat cuaca sedang dingin, seperti jaket, topi, sarung tangan,
hingga syal. Pastikan semua bagian kulit tertutupi.
 Periksa suhu air sebelum berendam dan pastikan menghindari air dingin. Jika kamu suka
berenang, pastikan memilih kolam dengan pemanas dan cuaca yang hangat.
 Mandi dengan air hangat.
 Tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang dingin.

Anda mungkin juga menyukai