Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN

Abortus imminens adalah ancaman keguguran atau dapat diartikan sebagai kondisi janin yang
masih sehat namun berisiko tinggi mengalami abortus yang sesungguhnya penanganan tidak
dilakukan dengan baik. Biasanya abortus imminens terjadi saat usia kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Untuk meredakan abortus imminens ini
sebenarnya cukup dengan istirahat total. Namun, harus tetap Anda periksakan ke dokter jika
terjadi hal ini karena pendarahan yang terjadi pada vagina akibat abortus imminens bisa jadi
tanda adanya gangguan dalam kehamilan.

Gejala Abortus Imminens


Gejala utama yang terjadi saat ibu hamil mengalami abortus imminens merupakan pendarahan
dan umumnya disertai keluhan lain seperti kram pada perut bagian kanan bawah. Pendarahan
terjadi saat kehamilan berusia kurang dari 20 minggu. Lalu, yang keluar saat pendarahan hanya
darah tidak disertai oleh jaringan lain hasil dari konsepsi.

Penyebab Abortus Imminens

1. Faktor Genetik

Faktor genetik adalah penyebab sebagian besar ibu hamil yang mengalami abortus imminens
pada trimester pertama. Terutama bagi ibu hamil berusia 35 tahun ke atas disarankan melakukan
tes genetik amniosentesis guna memastikan ada atau tidaknya kelainan genetik pada bayi yang
ada dalam kandungan.

2. Kelainan Kongenital

Contoh kelainan kongenital adalah kelainan posisi atau bentuk uterus. Tingkat terjadi abortus
pada kelainan ini lebih besar bagi ibu hamil.

3. Gangguan Autoimun

Ibu hamil yang memiliki gangguan autoimun mempunyai sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Dengan begitu, ia mempunyai risiko lebih tinggi 10% untuk mengalami abortus.

4. Infeksi

Infeksi terjadi karena adanya bakteri, virus, maupun parasit dalam tubuh sehingga ibu hamil
yang terkena infeksi berisiko mengalami abortus imminens.
5. Lingkungan

Maksud dari faktor lingkungan yang menyebabkan abortus imminens di sini adalah paparan
bahan kimia, obat-obatan, dan radiasi. Misalnya ibu hamil terkena gas karbon monoksida yang
berakibat sirkulasi darah terhambat melalui plasenta sehingga oksigen tidak dapat masuk ke janin
dan terjadilah abortus.

6. Trauma

Trauma yang dimaksud di sini adalah dalam hal fisik, yakni adanya aktivitas fisik atau benturan
yang terlalu berat.

Diagnosis Abortus Imminens


1. Pendarahan dari vagina.
2. Ostium uteri (mulut rahim) masih dalam kondisi tertutup rapat.
3. Janin masih tetap berada dalam kandungan.

Selain pemeriksaan tersebut, dokter melakukan pemeriksaan tambahan melalui USG untuk
memastikan kondisi tumbuh kembang janin dan jaringan janin lainnya dan ukuran uterus ibu
hamil sesuai usia kehamilannya atau tidak.

Pengobatan Abortus Imminens

1. Bedrest atau Istirahat Total

Istirahat total dilakukan hingga pendarahan yang terjadi akibat abortus imminens benar-benar
berhenti. Setelah berhenti, jangan langsung melakukan aktivitas fisik. Lakukan aktivitas yang
ringan terlebih dahulu seperti duduk, mulai berjalan pelan, hingga pasti tidak terjadi pendarahan
lagi selama 24 jam ke depan.

2. Obat-Obatan

Selain bedrest, untuk menghentikan pendarahan dapat ditunjang dengan obat-obatan golongan
spasmolitik yang berguna untuk mencegah kontraksi.

3. Suplai Hormon Progesteron dalam Tubuh

Hormon progesteron diberikan dokter kepada pasien yang mengalami abortus imminen jika


kadar hormon kurang dari yang dibutuhkan ibu hamil.
4. Terapi Suportif

Terapi ini didukung oleh keluarga dan orang terdekat agar ibu hamil yang mengalami abortus
imminens dapat lebih tenang dan tidak stres.

Ibu hamil yang mengalami abortus imminens biasanya disarankan untuk dirawat di rumah sakit
selama kurang lebih 2–3 hari hingga pendarahan sungguh-sungguh berhenti. Selain itu,
berhubungan intim juga tidak diperbolehkan sekitar 2 minggu setelah pengobatan selesai.

Jadi kesimpulannya, abortus imminens adalah masalah kehamilan yang serius namun bisa diatasi
melalui konsultasi dokter. Kondisi janin pada ibu hamil yang mengalami abortus imminens
masih bisa dipertahankan jika masih dalam keadaan baik. Jika kondisi janin buruk atau
berbahaya, dokter akan melakukan tindakan khusus untuk menyelamatkan bayi atau bahkan
penghentian kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai