Anda di halaman 1dari 14

RANGKUMAN EPTM TOPIK EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PADA

KEHAMILAN

1. Jelaskan mengenai type abortus ( elektif, spontan dan terapeutik) ..

JAWABAN

Abortus adalah penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup


di luar rahim. Viabilitas janin dicapai pada sekitar minggu ke-22 sampai
minggu ke-24 dengan berat janin lebih dari 500 gram atau lingkar kepala
lebih dari 18 cm. Abortus dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: abortus
spontan, yang disebabkan oleh sebab-sebab yang alami; abortus terapeutik,
yang disebabkan oleh kesengajaan penghentian kehamilan karena alasan
medis; dan abortus elektif yang dilakukan karena alasan pribadi.

2. Jika seorang ibu pernah mengalami abortus spontan apakah di kehamilan


selanjutnya beresiko mengalami abortus spontan lagi?

JAWABAN

Dalam jurnal kesmas yang saya temukan terkait faktor risiko


kejadian abortus , studi yang dilakukan di RSI Sultan Agung Semarang
menyatakan bahwa kejadian abortus spontan memiliki efek terhadap
kehamilan selanjutnya, baik pada timbulnya penyulit kehamilan maupun
pada hasil kehamilan itu sendiri. Wanita yang memiliki riwayat abortus
mempunyai resiko lebih tinggi untuk terjadinya persalinan prematur,
abortus berulang , dan BBLR. Selanjutnya dalam ppt juga dijelaskan
bahwa penyebab abortus spontan juga salah satunya adalah faktor genetik.

3. Saat terjadi pendarahan pada kehamilan muda maka akan menyebabkan


abortus, inkompetensi serviks, kehamilan etopik, mola hidatidosa, dan
blingted ovum, jelaskan apa maksud dari penyakit penyakit tsb?

JAWABAN
a. Abortus atau lebih sering disebut keguguran ialah kematian bayi
dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 20 minggu.
Berdasarkan penyebabnya terdapat dua macam abortus yaitu
abortus disengaja (induced abortion) dan tidak
disengaja (spontaneous abortion).

b. ervix incompetence atau cervix insufficiency atau inkompetensi


serviks merupakan proses terjadinya pembukaan leher rahim tanpa
disertai nyeri yang menyebabkan kelahiran sebelum waktunya dan
bisa terjadi berulang kali pada kehamilan berikutnya.

c. Kehamilan ektopik adalah hamil di luar kandungan atau rahim.


Kondisi ini menyebabkan perdarahan dari vagina dan nyeri hebat di
panggul atau perut bawah. Kehamilan ektopik harus segera ditangani
karena dapat berbahaya, dan janin juga tidak akan berkembang dengan
normal.

d. Mola hidatidosa (atau hamil anggur) adalah kehamilan abnormal


berupa tumor jinak yang terbentuk akibat kegagalan pembentukan
janin. Bakal janin tersebut dikenal dengan istilah mola
hidatidosa. Istilah hamil anggur digunakan karena bentuk bakal
janin tersebut mirip dengan gerombolan buah anggur.

e. Blighted ovum atau kehamilan anembrionik adalah kondisi


kehamilan yang tidak mengandung embrio. Pembuahan terjadi
dalam rahim, tetapi embrio tidak berada dalam kantong rahim.
Itulah mengapa disebut sebagai kehamilan kosong. Kondisi ini
menjadi penyebab umum dalam keguguran, khususnya pada tiga
bulan pertama masa kehamilan.

4. Bagaimana caranya agar terhindar dari preeklamsi. Bila terjadi preeklamsi


apakah bisa diobati dan bisa sembuh ?

JAWABAN
Preeklampsia ialah suatu sindrom spesifik pada kehamilan yang
terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu, pada wanita yang sebelumnya
normotensi. Keadaan ini ditandai oleh peningkatan tekanan darah (140/90
mmHg) yang disertai oleh proteinuria. Kriteria gejala preeklampsia yang
diadopsi dari The Working of the National High Blood Pressure Education
Program 2000 dapat ditegakkan bila ditemukan tanda-tanda di bawah ini:

a. Tekanan darah sistolik >140 mmHg atau tekanan diastolik > 90 mmHg

b. Proteinuria > 0,3 g/24 jam atau +1 pada pemeriksaan kualitatif

c. Timbulnya hipertensi setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita


yang sebelumnya normotensi

Lalu apakah preeklamsia dapat disembuhkan? Jawabannya tidak


tetapi bisa dihindari. Untuk menghindari gangguan pada kehamilan ibu
hamil seperti preeklamsia, maka ibu hamil diwajibkan melakukan
pemeriksaan Antenatal Care (ANC) yang baik dan teratur. Antenatal care
merupakan suatu pemeriksaan kehamilan yang memiliki beberapa tujuan,
yaitu: Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan
tumbuh kembang janin. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
fisik, mental, serta sosial ibu dan bayi. Menemukan secara dini adanya
masalah/gangguan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa
kehamilan. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik
ibu maupun bayi dengan trauma seminimal mungkin. Mempersiapkan ibu
agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif berjalan normal.
Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam
memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal
(Sulistyawati, 2009).

Menurut standart asuhan kehamilan kunjungan Antenatal Care


(ANC) minimal dilaksanakan 4 kali, yaitu: satu kali pada trimester I (usia
kehamilan 0–13 minggu), satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14–
27 minggu), dan dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28–40
minggu) (Sulistyawati, 2009)

5. Coba jelaskan kembali apa yang dimaksud dengan perdarahan uterus dapat
terbuka, tersembunyi, atau campuran?

JAWABAN

perdarahan uterus dapat terbuka, tersembunyi, atau campuran,


bergantung pada derajat pelepasan plasenta (Billington dan Mandy,
2010).Menurut Sulistyawati (2009) derajat lepasnya plasenta pada solusio
plasenta dibagi menjadi 3, yaitu: Solusio plasenta lateralis/parsialis,
apabila hanya sebagian dari plasenta yang terlepas dari perlekatannya.
Solusio plasenta totalis, apabila seluruh bagian plasenta sudah terlepas dari
perlekatannya. Serta Prolapsus plasenta, kadang-kadang plasenta ini turun
ke bawah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam.

6. Ada type abortus spontan terdapat jenis2 abortus yang terjadi. Pada jenis
missed abortion terdapat ibu beresiko mengalami Disseminated
Intravascular Coagulopathy/ DIC, apa maksud dari hal tersebut?

JAWABAN

DIC itu sendiri adalah peningkatan pembekuan menggunakan


platelet dan faktor pembekuan pada darah. Platelet adalah fragmen sel
darah yang menempel untuk menutup luka kecil pada dinding pembuluh
darah dan menghentikan perdarahan.

Faktor risiko untuk disseminated intravascular coagulation (DIC) adalah:

a. Pernah melakukan operasi

b. Pernah melahirkan

c. Pernah mengalami keguguran

d. Pernah melakukan transfusi darah


e. Pernah menerima anestesi

f. Pernah mengalami sepsis atau infeksi darah akibat jamur atau


bakteri

g. Pernah memiliki beberapa jenis kanker, terutama leukemia

h. Pernah mengalami Bu kerusakan serius pada jaringan seperti


cedera pada kepala, luka bakar atau trauma

i. Pernah mengalami penyakit hati.

7. Penyakit hyperemesis yaitu mual dan muntah berlebihan sering terjadi dan
tidak terkendali selama masa hamil, adakah upaya kesehatan dalam
meredakan penyakit tersebut sehingga tidak terlalu menggangu dari
kesehatan ibu hamil tersebut?

JAWABAN

mual dan muntah dalam masa kehamilan merupakan hal yang


wajar, jika terjadi berlebihan yang termasuk dalam hipermesis biasanya
dokter menyarankan ibu hamil untuk tidak segera bangun dari tempat tidur
agar terjadi adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat,
menganjurkan untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering dan
menghindari makanan yang merangsang muntah disertai dengan
pemberian obat-obatan ringan seperti: sedatif, vitamin, antiemetik dan
antihistamin. Jika hipermesis ini sudah sangat berlebihan ibu hamil dapat
melakukan perawatan di rumah sakit meliputi isolasi sampai mual muntah
berkurang dan penambahan cairan.

8. yang menjadi suatu alasan seorang calon ibu untuk melakukan abortus
adalah..

JAWABAN
Alasan lega seseorang melakukan aborsi jika menurut UU
diterangkan bahwa aborsi legal hanya dilakukan jika ada alasan medis
yang dapat membahayakan nyawa sang calon ibu ... Namun sebagian besar
aborsi dilakukan secara ilegal dengan berbagai alasan seperti mislnya
Hamil diluar nikah, Kemampuan ekonomi yang rendah sehingga tidak bisa
membiayai anaknya.

9. Jika pada kehamilan pertama mengalami hiperemesis gravidarum, apakah


pada kehamilan kedua juga berisiko akan mengalami hal yg sama dan apa
saja upaya" untuk mencegah hal tersebut agar tidak mengalami
hiperemesis gravidarum?

JAWABAN

Hiperemesis gravidarum dapat terjadi pada kehamilan kedua


karena kondisi ini dikaitkan dengan hormon HCG sehingga pada
kehamilan kedua dapat mengalami hiperemesis gravidarum. Upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan pemeriksaan kehamilan ke dokter
kandungan sejak awal kehamilan

10. apa yang dimaksud paritas dan klasifikasinya apa aja?coba jelaskan

JAWABAN

Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh


seorang wanita (BKKBN, 2006).

Klasifikasi Paritas

a. Primipara

Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup
besar untuk hidup di dunia luar (Varney, 2006).

b. Multipara
Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari
satu kali (Prawirohardjo, 2009).

c. Grandemultipara

Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau


lebih dan biasanya mengalami penyulit dalam kehamilan dan persalinan
(Manuaba, 2008).

11. Jelaskan perbedaan preklamsi dan eklamsi yang terjadi dalm siklus
hipertensi yang sering terjadi pada ibu hamil dan apa saja upaya
pencegahan atau pengobatan yang bisa dilakukan

JAWABAN

Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandadi dengan


tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat mengganggu kerja organ.
Biasanya hal ini terjadi pada usia kehamilan ke-20 minggu dan akan
menghilang setelah melahirkan, sedangkan eklamsi adalah komplikasi parah
dari preklamsi dan bukan hanya ditandai dengan tekanan darah yang tinggi
saja namun juga kejang, koma hingga kematian pada ibu hamil.

Cara pencegahannya bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan


kehamilan secara teratur, istirahat yang cukup, melakukan pemeriksaan
tekanan darah dan urin serta menerapkan pola hidup sehat. Untuk pengobatan
dan pemberian suplemen perlu anjuran dari dokter dan perlu melakukan
kontrol secara rutin.

12. tolong jelaskan masing² resiko kehamilan yang ada di slide ini (SLIDE
PENDARAHAN)

13. ingin menanyakan apa sajakah faktOr yang menyebabkan abortus


habitualis?

JAWABAN
Abortus habitualis merupakan abortus spontan yang terjadi secara
berturut-turut sebanyak tiga kali atau lebih tanpa diketahui sebabnya.
Beberapa fakor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya abortus spontan
yaitu

a. tingginya umur ibu

b. Rendahnya tingkat

c. pendidikan

d. .kurang berat badan dan obesitas,

e. banyaknya paritas dan graviditas,

f. jauhnya jarak

g. kehamilan,

h. adanya riwayat abortus,

i. usia menarche (haid pertama) yang terlalu dini

j. buruknya pola konsumsi makanan,

k. pekerjaan ibu,

l. tidak dilakukannya pemeriksaan kehamilan

m. stress

n. paparan asap rokok.

14. Solusio placenta terjadi pada saat ibu hamil mengalami tekanan darah
tinggi, lalu placenta dapat terlepas secara cepat, yg menyebabkan bayi
terhenti mendapat nutrisi dan oksigen. Hal ini merupakan kejadian gawat
darurat yang harus segera di lakukan tindakan. Apa saja risiko yang dapat
terjadi pada solusio placenta?
JAWABAN

Resiko yang dapat terjadi pada solusio plasenta yaitu

a. Kehilangan banyak darah yang dapat menyebabkan ibu


mengalami syok dan membutuhkan transfusi darah

b. Masalah dengan pembekuan darah

c. Gagal ginjal atau kegagalan organ lain

d. Kematian untuk ibu atau bayi

15. cara melakukan penanganan pertama pada saat terjadinya komplikasi pada
hiperemesis gravidarium seperti dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit
/defisiensi nutrisi dan kehilangan bb?

JAWABAN

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang muncul


secara berlebihan selama hamil. Mual dan muntah (morning sickness)
pada kehamilan trimester awal sebenarnya normal. Namun pada
hiperemesis gravidarum, mual dan muntah dapat terjadi sepanjang hari dan
berisiko menimbulkan dehidrasi.Tidak hanya dehidrasi, hiperemesis
gravidarum dapat menyebabkan ibu hamil mengalami gangguan elektrolit
dan berat badan turun.

Ada beberapa cara penanganan pertama yang dapat dilakukan untuk


meredakan morning sickness sehingga tidak berkembang menjadi
hiperemesis gravidarum, yaitu:

a. Memperbanyak istirahat untuk meredakan stres dan


menghilangkan rasa lelah.

b. Mengonsumsi makanan tinggi protein, rendah lemak, dan


bertekstur halus agar mudah ditelan dan dicerna.
c. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil, namun sering. Hindari
makanan berminyak, pedas, atau berbau tajam yang dapat memicu
rasa mual.

d. Memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi, dan


mengonsumsi minuman yang mengandung jahe untuk meredakan
mual dan menghangatkan tubuh.

e. Mengonsumsi suplemen kehamilan untuk mencukupi kebutuhan


vitamin dan zat besi selama hamil.

f. Menggunakan aromaterapi untuk mengurangi mual di pagi hari.

g. Menjaga kesehatan kehamilan selama trimester pertama juga


penting dilakukan untuk mencegah hiperemesis gravidarum. Salah
satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara
rutin.

h. Pemeriksaan kehamilan umumnya dilakukan sejak usia kehamilan


4 minggu, untuk memantau perkembangan janin dan mendeteksi
secara dini kelainan yang mungkin dialami oleh janin.

16. mengenai kehamilan ektopik yakni kehamilan diluar rahim yang


merupakan resiko pada kehamilan muda . Nah pertanyaan saya.. apa saja
faktor yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik dapat terjadi?

17. apa saja yang menjadi penyebab terjadinya eklampsia pada ibu hamil dan
bagaimana penanganannya?

JAWABAN

Eklamsia sendiri yaitu komplikasi kehamilan yang ditandai tekanan darah


tinggi dan kejang sebelum, selama, atau setelah persalinan. Penyebabnya
sendiri yaitu

a. pernah menderita preeklamsia pada kehamilan sebelumnya


b. sedang menjalani kehamilan pertama atau memiliki jarak
antar kehamilan yang terlalu dekat (kurang dari 2 tahun)

c. Memiliki riwayat hipertensi kronis

d. Hamil pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35


tahun

e. Mengalami kondisi dan penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit


ginjal, dll.

f. Kondisi tertentu dalam kehamilan, seperti mengandung lebih dari


satu janin atau hamil dengan program bayi tabung (IVF)

Untuk penanganannya dokter umumnya akan memberikan beberapa


penanganan yaitu:

a. Memberikan obat pengontrol tekanan darah dan suplemen


vitamin

b. Menyarankan untuk bed rest di rumah atau di rumah sakit,


dengan posisi tidur menyamping ke kiri

c. Memantau kondisi janin dan ibu hamil secara berkala

Selain itu dokter akan memberikan obat antikonvulsan. Suntikan


magnesium sulfat (MgSO4) menjadi pilihan pertama untuk menangani
kejang pada eklamsia. Jika kejang yang tidak membaik dengan pemberian
magnesium sulfat, dokter dapat memberikan obat golongan benzodiazepin
dan phenytoin.

18. apa bahaya dari abortus?

JAWABAN

Bahaya dari abortus adalah

a. Infeksi rahim
Kondisi ini terjadi pada 10 persen dari keseluruhan kasus aborsi yang
dilakukan. Sebagian besar infeksi terjadi akibat infeksi bakteri. Infeksi,
merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi akibat aborsi. Kondisi
ini biasa ditandai dengan munculnya keputihan yang berbau, demam, dan
nyeri yang hebat di area panggul. Pada kasus infeksi yang berat, bisa
terjadi sepsis setelah aborsi.

b. Perdarahan hebat

Meski lebih jarang terjadi, risiko perdarahan tetap ada pada prosedur
aborsi. Persentase kejadiannya sekitar 1 per 1.000 kasus aborsi yang
dilakukan. Pada kondisi yang parah, pasien bahkan memerlukan transfusi
darah.

c. Adanya sisa jaringan janin dalam rahim

Kondisi ini di alami sekitar satu orang di antara 20 kasus aborsi. Dokter
harus melakukan penanganan lebih lanjut untuk mengeluarkan sisa-sisa
jaringan tersebut.

19. apakah hiperemesis gravidarum sama dengan gejala mutah pada


kehamilan awal atau kah beda?

JAWABAN

hiperemesis gravidarium berbeda dengan gejala mutah pada awal


kehamilan atau sering disebut dg morning sickness. Keduanya memang
memiliki gejala yang mirip, sama² mual dan muntah namun frekuensinya
berbeda. Hiperemesis gravidarium akan menyebabkan bumil merasakan
mual dan muntah berlebihan hingga menyebabkan mereka sulit melakukan
aktivitas hariannya, terjadi penurunan berat badan sangat signifikan, dsb.
Apabila bumil mengalami hiperemesis gravidarium harus segera
mendapatkan penanganan medis yg tepat utk mencegah terjadinya
gangguan saat kehamilan.
20. Apa yang di maksud plasenta previa?

JAWABAN

Plasenta previa adalah kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian
bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau sseluruh jalan lahir. Selain
menutupi jalan lahir, plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan
hebat, baik sebelum maupun saat persalinan.

21. Apa yang menjadi indikator terjadinya hipertensi kronis pada gangguan
hipertensi kehamilan?

JAWABAN

Overweight, dan penggunaan alat kontrasepsi  dimana kontrasepsi


hormonal pil KB dapat memicu peningkatan tekanan   darah 4-5% pada
perempuan yang pada awalnya mempunyai tekanan darah normal .
Beberapa hal tersebut merupakan determinan indikator yang berhubungan
dengan kejadian gangguan hipertensi kronolik dalam kehamilan..

22. Ingin bertanya apakah normal bila ibu hamil mengalami masalah


pencernaan?

JAWABAN

Secara umum, kehamilan lebih banyak mempengaruhi motilitas


saluran cerna dibandingkan pengaruh terhadap fungsi sekresi dan
absorbsi.1 Sekresi asam lambung dilaporkan juga mengalami peningkatan
pada kondisi kehamilan,3,4,5 meski laporan lainnya menyebutkan bahwa
tidak terjadi pe- ningkatan.6,7 Perubahan motilitas ini terjadi pada hampir
seluruh saluran cerna dan dikaitkan dengan peningkatan hormon selama
kehamilan. Selain itu, uterus yang membesar dapat mengganggu waktu
pengosongan lambung dan juga mempengaruhi gambaran klinis gangguan
saluran cerna seperti sembelit. Jadi, gangguan pencernaan yang Bumil
rasakan, misalnya sembelit, sebetulnya adalah hal yang normal terjadi.
Untuk meringankan konstipasi atau sembelit, Bumil bisa
memperbanyak minum air putih setiap harinya, rutin berolahraga, serta
mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan.

23. langkaah apa yang sebaiknya dilakukan untuk menimalisir resiko


kecacatan atau resiko kematian, saat kamu tau teman, saudara atau
keluargamu nanti mengalami penyakit non infeksi dalan hal ini penyulit
dalam kehamilan

JAWABAN

Langkah yang dapat dilakukan yakni :

a. Menghindari diet selama masa kehamilan

b. Tidak meminum pill atau obat tanpa pengawasan dan resep dokter

c. Menghindari kondisi terlalu panas

d. Memenuhi kebutuhan asam folat

e. Menghindari paparan zat beracun

24. Penangangan atau terapi seperti apa yang sepatutnya diberikan kepada
mantan penderita penyakit non infeksi dalam hal ini abortus habitualis?

JAWABAN

Jawaban bisa dengan melakukan perbaikan akaan pola hidup


sehari-hari, pola pemberian asumsi nutrisi yang sempurna, istirahat
secukupnya, larangaan koitus, olah raga dan menengadah.

25. Apa menurut anda manfaat dari mempelajari epidemiologi penyulit


kehamilan ini sebagai mahasiswa kesmas?

Anda mungkin juga menyukai