Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kematian ibu di Indonesia menurut SDKI (Survei Demografi dan


Kesehatan Indonesia) tahun 2012 mencapai 501 per 100 ribu kelahiran hidup
dan merupakan tertinggi di Asia Tenggara. Tiga penyebab utama angka
kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, dan eklamsi. Sebanyak 11-13 % dari
kematian ibu tersebut disebabkan oleh abortus. Sebagian besar disebabkan oleh
abortus yang tidak aman, yaitu dilakukan dengan cara yang tidak baik,
misalnya dibantu dukun atau minum jamu peluntur.

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia


kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus


belum sanggup hidup sendiri diluar uterus. Belum sanggup diartikan
apabila fetus itu terletaknya antara 400 – 1000 gram, atau kehamilan
kurang dari 28 minggu.

Abortus pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilann 28


minggu, yaitu fetus belum viable by law (jeffcoat).

Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke 16,


dimana proses plasentase belum selesai (holmer).

1
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di
dunia luar, tanpa mempersoalkan penyebab. Bayi baru hidup didunia luar
bila berat badannya telah mencapai > 500 gram atau umur kehamilan > 20
minggu.

Berdasarkan variasi berbagai batasan yang ada tentang usia / berat


lahir janin viable ( yang mampu hidup di luar kandungan), akhirnya
ditentukan suatu batasan abortus sebagai pengakhiran kehamilan sebelum
janin mencapai berat 500 g atau usia kehamilan 20 minggu.(terakhir,
WHO / FIGO 1998 : 22 minggu)

Keguguran adalah dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu


hidup di luar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gr atau
umur hamil kurang dari 28 minggu (Manuaba, 1998:214).

Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil kehamilan


sebelum dapat hidup di luar kandungan.Abortus dianggap sebagai pengakhiran
kehamilan sebelum janin mencapai berat 1000 gram atau usia kehamilan 28
minggu. Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus insipiens.
Abortus insipiens ialah pengakhiran kehamilan sebelum 28 minggu dengan
obat-obatan atau dengan tindakan.(Sarwono, 2007).

1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengertian abortus, tanda-tanda abortus, jenis-jenis


abortus dan agar mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan abortus, sehingga dapat melakukan tindakan segera pada ibu hamil
dengan abortus dan nyawa ibu dapat tertolong.

2
b. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus pembuatan laporan kasus ini adalah :

1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dan pengumpulan data secara


subyektif dan obyektif pada ibu hamil dengan abortus

2. Mahasiswa dapat merumuskan diagnosa kebidanan pada ibu hamil


dengan abortus

3. Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan


diagnosa pada ibu hamil dengan abortus

4. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan berdasarkan rencana


asuhan pada ibu hamil dengan abortus

5. Mahasiwa dapat melaksanakan tindakan dan evaluasi pada ibu hamil


dengan abortus

c. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :

1. Sebagai sarana untuk mengetahui teori-teori tentang abortus


sebagai kelainan yang mungkin terjadi dalam kehamilan

2. Sebagai sarana untuk pembelajaran bagi mahasiswa kebidanan


dalam menerapkan asuhan kebidanan pada klien dengan abortus
inkompletus sebelum praktik langsung di lapangan.

3
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan, yaitu sebelum usia kehamilan 28 minggu dan sebelum
janin mencapai berat 1000 gram. Abortus insipien adalah abortus yang sedang
mengancam di mana telah terjadi pendataran serviks dan osteum uteri telah
membuka akan tetapi hasil dari konsepsi masih berada di dalam kavum uteri.
Abortus insipien yaitu peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi
masih dalam uterus. (wiknjosastro,2002:305)

Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup di


luar kandungandengan berat badan kurang dari 1000 gram atau umur kehamilan
kurang dari 28 minggu (IKPK dan KB, 1992).
Abortus insipien merupakan suatu abortus yang tidak dapat dipertahankan
lagi ditandai dengan pecahnya selaput janin ada adanya pembukaan seviks.Pada
keadaan didapatkan juga nyeri peryt bagian bawah atau nyeri kolik uterus yang
hebat. Pada pemeriksaan vagina memperlihatkan dilatasi ostium serviks dengan
bagian kantong konsepsi menonjol. Hasil pemeriksaan USG mungkin didapatkan
jantung janin masih berdenyut,uterus kosong(3-5 minggu).

4
2.2 Tanda-Tanda Terjadinya Abortus

Tanda-tanda terjadinya abortus pada umumnya adalah:

1. Terjadi kontraksi uterus/rahim


2. Terjadi perdarahan uterus/rahim
3. Dilatasi serviks (pelebaran mulut rahim)
4. Ditemukan sebagian atau seluruh hasil konsepsi / pembuahan
5. Perut mules (sakit) lebih hebat dikarenakan kontraksi rahim kuat
6. Pada pemeriksaan dijumpai perdarahan lebih banyak, kanalis servikalis terbuka
dan jaringan/hasil konsepsi dapat diraba. Gambaran klinik: apabila setelah abortus
pendarahan makin banyak dan disertai rasa mules yang semakin sering semakin
kuat dan semakin dirasakan sakit disertai dilatasi servik. Hasil konsepsi
seluruhnya masih berada di dalam kavum uteri.

2.3 Etiologi
1. Kelainan ovum
Menurut (Hertig,dkk) pertumbuhan abnormal dari fetus sering
menyebabkan abortus spontan, menurut penyelidikan mereka dari 1000 abortus
insipiens maka 48,9% disebabkan karena ovum yang patologis.3,2% disebabkan
oleh kelainan letak embrio dan 9,6% disebabkan oleh plasenta yang abnormal.
Abortus inspiens yang dikarenakan kelainan ovum berkurang
kemunngkinannya jika kehamilan lebih dari 1 bulan, artinya makin muda
kehamilan saat terjadinya abortus, makin besar kemungkinan disebabkan oleh
kelainan ovum.
2. Kelainan genetalia ibu
Misalnya pada ibu yang menderita :
a. Anomaly kongital (hipoplasia uteri)
b. Kelainan letak dari uterus, seperti retrofleksi uteri fiksata

5
3. Gangguan sirkulasi plasenta Di jumpai pada ibu yang menderita penyakit
seperti hipertensi, nefritis.
4. Penyakit-penyakit ibu, misalnya:penyakit infeksi yang dapat menyebabkan
demam tinggi seperti tipoid, pneumonia.
5. Antagonis rhesus Yaitu pada antogonis rhesus darah ibu yang melalui
plasenta merusak darah fetus sehingga terjadi anemia pada fetus yang
berakibat meninggalnya fetus.
6.Rangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi, Misal: terkejut,
ketakutan,obat-obatan dan lain-lain.

7. Penyakit bapak:umur lanjut,penyakit kronis seperti TBC,anemia.

2.4.Mekanisme Terjadinya Abortus

Pada kehamilan,janin menempel di endometrium (dinding uterus/rahim


bagian dalam). Untuk itu, endometrium harus tebal karena jika tipis maka janin
tidak bisa menempel di endometrium dengan sempurna. Tebal/tipisnya
endometrium dipengaruhi oleh hormon progesteron. Semakin banyak hormon
progesteron, maka endometrium akan semakin tebal sehingga janin bisa
menempel dengan sempurna. Sebaliknya semakin sedikit hormon progesteron,
maka endometrium akan semakin tipis sehingga janin kurang menempel dan akan
terjadi keguguran/abortus. Oleh karena itu disimpulkan bahwa salah satu
penyebab terjadinya abortus/keguguran adalah kurangnya hormon progesteron.

2.5 Patologi
Pada permulaan terjadi pendarahan dalam desidua basalis diikuti oleh
nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian sebagian hasil konsepsi terlepas karena
dianggap benda asing,maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya. Pada
kehamilan dibawah 8 minggu hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya karena vili

6
korealis belum menembus desidua basalis terlalu dalam, sedangkan pada
kehamilan 8-14 minggu telah masuk agak dalam sehingga sebagian keluar dan
sebagian tertinggal karena itu akan banyak terjadi pendarahan.

2.6 Tindakan yang dilakukan pada abortus insipiens

a. Bila perdarahan tidak banyak,tunggu terjadinya abortus spontan tanpa


pertolongan selama 36 jam dengan diberikan morfin
b. Pada kehamilan kurang dari 12 minggu,yang biasanya di sertai dengan
perdarahan,dan pengosongan uterus memakai kuret vakum,disusul dengan
kerokan memakai kuret tajam,dan suntikan ergometrin 0,2 mg IM.
c. Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan infus oksitosin 10 IU dalam
dextrose 5% 500 ml dimulai 8 tetes permenit dan naikkan sesuai kontraksi
uterus sampai terjadi abortus komplit.
d. Bila janin sudah keluar,tetapi plasenta masih tertinggal,lakukan pengeluaran
plasenta secara manual.

2.7 Komplikasi
a. Anemia oleh karena perdarahan
b. Perforasi karena tindakan kuret
c. Infeksi
d. Syok pendaran atau syok endoseptik Resusitasi cairan hendaknya dilakukan
terlebih dahulu dengan NACL atau RL disusul dengan transfusi darah.

7
2.8 Hal-hal yang harus diperhatikan ibu hamil saat terjadi pendarahan pada
trimester I

a. Jika pendarahan sedikit, seperti bercak-bercak darah pada menstruasi, maka


dianjurkan untuk ibu hamil agar beristirahat tirah baring
b. Jika perdarahan semakin lama semakin banyak, maka lebih baik periksakan
segera ke rumah sakit.

8
BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY “U”/18 TAHUN


GIPOAOHO DENGAN USIA KEHAMILAN 16-17 MINGGU
DENGAN INDIKASI ABORTUS INSIPIENS
DI PUSKESMAS TANAH TUMBUH

3.1 PENGKAJIAN DATA


Hari/Tanggal : Senin 30 September 2013
Pukul : 09.00 Wib
A.ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)
A. Identitas
1. Nama Ibu : Ny ‘U’
Umur : 18 Tahun
Suku / bangsa : Melayu/indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Tanah tumbuh

Nama suami : Tn ’H’


Umur : 23 Tahun
Suku / Bangsa : Melayu/indonesia
Agama : Islam
Pendidikan :SI
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tanah tumbuh

9
2. Alasan kunjungan ini : √ Pertama Rutin Ada keluhan

Keluhan umum : ibu mengatakan keluar darah segar dari kemaluan hingga
membasahi 1 – 2 pembalut mulai tanggal: 29-09-2013,

3. Riwayat Menstruasi
a.Haid pertama : ±14 tahun
b.Siklus Haid : 28 hari
c.Banyaknya : 3 X ganti pembalut
d.Warnanya : Merah tua
e.Lamanya : ±7 hari
f.Sifat Darah : Encer
g.Teratur/ tidak : Teratur
h.Disminorea : tidak dismenorea
4.Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu : G1POAOHO

N Tgl Usia Tempat Jenis Penolong Komplikasi Bayi Nifas


O lhr/umur Kehamilan Persalinan Persalinan Persalinanan
Ibu Anak JK PB(CM) BB(gr) Keadaan Keadaan lactasi
1 Ini

5. Riwayat Kehamilan ini


a. HPHT : 05-06-2013
b. HTP : 12-03-2014
c. Pergerakan Anak dirasakan ibu pertama kali: belum dirasakan
d.Berapa kali pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : -
10-20 20-40 > 40
e.Keluhan pada

10
1) TM I : tidak ada
2) TM II :-
3) TM III :-

f.Imunisasi TT :-

g.Kontrasepsi yang pernah digunakan :

1) Jenis : tidak ada


2) Lama pemakain : tidak ada
3) Alasan Pemakaian : tidak ada

h.Keluhan-keluhan yang dirasakan :

1) Rasa 5 L(lesu,lemah,letih,lelah,dan lunglai) : tidak ada


2) Mual dan muntah yang lama : tidak ada
3) Nyeri perut : tidak ada
4) Panas menggigil : tidak ada
5) Sakit kepala berat dan ringan terus menerus : tidak ada
6) Penglihatan kabur : tidak ada
7) Rasa nyeri atau panas saat BAK : tidak ada
8) Rasa gatal pada vulva,vagina,dan sekitarnya : tidak ada
9) Pengeluaran pervaginam : tidak ada
10) Nyeri ,kemerahan,tegang pada tungkai : tidak ada
11) Oedema ditungkai,tibia,muka,& jari2 tangan: tidak ada

6.Pola makan dan minum :

a. Makan : 3X sehari

Jenis pagi : 1 Potong roti

Siang : 1 piring nasi + sayur + 1 potong tahu

Malam: 1 piring nasi +sayur+1 potong tempe

11
Masalah :tidak ada

b. Minum : 8 X Sehari

Jenis : Air putih

Masalah :tidak ada

7. Pola eliminasi :

a. BAB

1) Frekuensi : 1 X Sehari
2) Warna : Kuning kecoklatan
3) Konsistensi : lembek
4) Keluhan/masalah :tidak ada

b.BAK

1) Frekuensi : 6 X Sehari
2) Warna : Kuning Jernih
3) Konsistensi : encer
4) Keluhan/masalah :tidak ada

8.Aktivitas sehari-hari :

a. Seksualitas :2 X Seminggu

b. Pekerjaan : tidak menggangu kegiatan ibu

9.Pola tidur/istirahat :

a.Malam :± 8 jam

b. Siang :± 2 jam

10.Riwayat kesehatan

a.Riwayat penyakit yang pernah diderita

1) Penyakit DM : tidak ada

12
2) Penyakit Jantung : tidak ada
3) Penyakit Hipertensi : tidak ada
4) Penyakit liver : tidak ada
5) Penyakit Rubella : tidak ada
6) Penyakit TBC : tidak ada
7) Penyakit Epilepsi : tidak ada
8) Penyakit PMS : tidak ada
9) Penyakit ginjal : tidak ada

b.Riwayat alergi

1) Jenis makanan : tidak ada


2) Obat-obatan : tidak ada

c.Riwayat tranfusi darah dialami : tidak ada

d.Riwayat gangguan jiwa : tidak ada

e.Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada

1) Riwayat yg pernah diderita : tidak ada

Jantung : tidak ada

Hipertensi : tidak ada

Asma : tidak ada

TBC : tidak ada

DM : tidak ada

Hepatitis : tidak ada

Lain-lain : tidak ada

2) Riwayat kehamilan : tidak ada

Gamelli/lebih dari dua : tidak ada

Lebih dari dua : tidak ada

13
3) Keluhan psikologis : tidak ada

11.Prilaku kesehatana. Penggunaan alkohol : tidak ada

b. Obat-obatan/jamu : tidak ada

c. Merokok : tidak ada

d.Personal hygiene : tidak ada

12.Riwayat sosial ekonomi

a.Status Persalinan :syah

Perkawinan Ke :1

Kawin 1, tahun : 2013

Setelah kawin berapa lama baru hamil : ± 4 bulan

b.Kehamilan ini :

Direncanakan : ya

Diterima : ya

c.Status emosional :Stabil

d.Hubungan dengan keluarga :baik

e.Hubungan denagn masyarat :baik

13. Keadaan ekonomi :

a.Penghasilan perbulan :mencukupi

b.Penghasilan perkapita :mencukupi

c.Jumlah anggota keluarga :2 orang

14.Kegiatan spiritual : Kehamilan ini tidak menggangu


kegiatn beribadah ibu

14
3.2.PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)

1.Pemeriksaan Umum :

a. Keadaan umum : baik

b. kesadaran : composmentis

c.keadaan emosional : stabil

d.Tinggi badan : 160 cm

e. Berat badan :

1) Sebelum hamil : 46 kg

2) sesudah hamil : 49 kg

f.Tanda vital :

1) TD : 100/70 mmhg

2) Nadi : 90x/menit

3) pernafasan : 28x/ menit

4) Suhu : 270c

g.Lila : 28 cm

2. Pemeriksaan Khusus (Obstetrie) :

a.Kepala

1) Rambut : hitam,lurus,tidak berketombe


2) Mata :
 Kelopak mata : tidak oedema
 Konjungtiva : merah muda(tidak anemis)
 Sklera : putih(tidak ikterik)
3) Muka : bersih,Tidak ada cloasmagavidarum

15
4) Mulut dan gigi : merah muda,tidak ada stomatitis,tidak
karies,tidak berlobang

b.Leher

1) Pembesaran Kelenjar : Tidak ada

2) Hiperpigmentasi : Tidak ada

c.Dada :

1) Payudara : simetris ka / ki

2) Puting susu : Menonjol ka / ki

3) Areola mammae : hiperpigmentasi

4) Benjolan : Tidak ada

5) Rasa nyeri : Tidak ada

d.Punggung dan pinggang :

1) Posisi tulang belakang : Sedikit lordosis

e.Abdomen :

1) Inspeksi :

 Pembesaran Perut : Sesuai dengan usia kehamilan


 Benjolan : Tidak ada
 Bekas luka operasi : Tidak ada
 Linia Nigra / Alba : linia nigra
 Strie livide / Albikan : Strie livide
2) Palpasi Uterus :
 Leopold I : TFU: pertengahan simpisis
pusat,teraba balotement(+)
 Leopold II :-
 Leopold III :-

16
 Leopold IV :-
3) TFU : Pertengahan simpisis pusat

Mc Donald :-

TBBJ :-

Perlimaan :-

Pergerakan anak :-

4) Auskultasi :

DJJ : tidak terdengar

Frekuensi :

Irama :

Intensitas :

5) Punctum maksimal :-

f.Genetalia :

1) Inspeksi :

 Vulva dan Vagina :


 Oedema : Tidak oedema
 Varises : Tidak ada
 Luka & Kemerahan: Tidak ada
 Pengeluaran Vagina: darah segar dan menggumpal
 Perinium : utuh

g.Ektremitas :

1) Atas :

 Oedema : tidak oedema


 Sianosis ujung kaki : tidak ada

17
 Pergerakan : + ka / ki

2) Bawah :

 Oedema : tidak oedema


 Sianosis ujung kaki : tidak ada
 Varises : tidak ada
 Pergerakan : + ka / ki

h.Perkusi :

Reflek pattela : Aktif ka /ki

i.Ukuran panggul luar :

1) Distansia spinarum : 24 cm

2) Distansia cristarum : 29 cm

3) Kongjungata eksterna : 19 cm

4) Lingkar panggul : 90 cm

3.3 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1) Darah :

a) Hb : 10 gr %

2) Urine :

a.Protein :-

b.Glukosa :-

18

Anda mungkin juga menyukai