Anda di halaman 1dari 17

SLE

DEFENISI
• SLE (Systemic Lupus Erythematous) - penyakit
autoimun dimana organ dan sel mengalami
kerusakan yang disebabkan oleh tissue-binding
autoantibodi dan kompleks imun, yang
menimbulkan peradangan dan bisa menyerang
berbagai sistem organ
• Perjalanan penyakit mungkin akut dan fulminan
atau kronik, terdapat remisi dan eksaserbasi disertai
oleh terdapatnya berbagai macam autoantibodi
dalam tubuh.
ETIOLOGI

Belum
diketahui
secara pasti
PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI
 Faktor stimulus: bahan-bahan kimia, DNA bakteri, antigen virus,
fosfolipid dinding sel atau berasa dari dalam yaitu protein, DNA
dan RNA.
 Antigen ini dibawah oleh antigen presenting cells
(APCs) yang berikatan pada permukaan sel B kemudian antigen
ini diproses oleh APCs dan sel B menjadi peptida untuk dibawa
ke sel T melalui molekul HLA yang ada di permukaan.
 Ketika sel T teraktivasi, sel T akan merangsang sel B untuk
membentuk autoantibodi yang patogen. 
 Interaksi antara sel B dan sel T dibantu oleh sitokin (molekul
CD40,CTLA-4). Antibodi yang patogen dan yang muncul secara
berlebihan akhirnya menyerang tubuh yang sehat
(autoimunitas).
Antibodi patogen masuk ke jaringan tubuh

Antibodi ini bisa langsung Antibodi akan bergabung dengan


menyerang jaringan sel tubuh antigen membentuk imun kompleks,
seperti pada sel-sel darah merah mengalir bersama darah sampai
yang menyebabkan selnya hancur tersangkut di pembuluh darah
sehingga penderita mengalami kapiler akan menimbulkan
anemia peradangan.
GEJALA KLINIS
• Gejala Konstitusional
• Gejala Muskuloskeletal
• Gejala Mukokutan
• Kelainan pada Ginjal
• Serositis (Pleuritis dan
Perikarditis)
• Gastrointestinal
• Susunan Saraf Tepi
• Susunan Saraf Pusat
• Hematologi
• Fenomena Raynaud
Gejala Mukokutan
 Malar Rash
Paling dianggap khas berupa eritema yang sedikit edematus
pada hidung dan kedua pipi. Ruam mungkin fotosensitif.
Penyebarannya bersifat sentrifugal dan dapat bersatu
sehingga berbentuk ruam yang tidak beraturan.
 Diskoid Lupus
Ruam pada kulit leher, kepala, muka, telinga, dada, punggung,
dan ekstremitas yang menimbul dan berbatas tegas.
Biasanya tampak sebagai bercak eritematosa yang meninggi,
tertutup oleh sisik keratin disertai oleh adanya penyumbatan
folikel.
MALAR RASH DISKOID LUPUS
ULKUS MULUT ALOPECIA
Gejala Muskuloskeletal
• Paling sering
 athralgia(90%)
- sendi interfalangeal
proksimal diikuti oleh lutut,
pergelangan
tangan,metakarpophalangeal,
siku dan pergelangan kaki.
- Bertahan 24-24jam
 Mialgia
- proksimal
Kelainan pada Ginjal
• Ada 2 macam kelainan patologis pada ginjal :
  nefritis lupus difus dan nefritis lupus membranosa.
 Proteinuria
 Hematuria
 Hipertensi
 Sindrom nefrotik
 Gangguan fungsi ginjal sedang sampai berat.
Klasifikasi Histopatologi LN
(WHO)
• Tipe I : Normal
• Tipe II: GN Mesangial
• Tipe III: GN Proliferatif fokal segmental
• Tipe IV: GN Proliferatif difus
• Tipe V : GN Membranosa
• Tipe VI: Glomerulosklerosis
Jantung Paru-paru
-Pericarditis Incidence: 5-6 %

-Myocarditis -mungkin subklinis

-Arrhytmias -Pleuritis

-Cor pulmonale -Efusi Pleura

-Vasculitis -Pneumonitis

-Atherosclerosis -Pulmonary hemorrhage


-Pulmonary hypertension
Gastrointestinal Hematologi
 Nyeri akut abdomen  Limfopenia
 Anemia
 Mual dan Muntah  Coombs-positif anemia
hemolitik
 Diare  Anemia penyakit
kronis
 Trombositopenia
 Leukopenia.
Kelainan Neurologi

Depresi

sering

Psikosis Fungsional

Sakit kepala

Dementia

Koma

kadang- ●


Aseptic meningitis
Peripheral neuropathy
kadang ●
Cranial nerve palsies


Paralysis
jarang ●


Mielopati transverse
Korea
Kriteria ACR(1997)
• Serositis – Pleuritis, Pericarditis
• Oral Ulcers
• Arthritis – oliga/polyarticular
• Photosensitivity
• Blood Disorders – hemolytic anemia, leukopenia,
lymphopenia, thrombocytopenia
• Renal Involvement
• Antinuclear Antibody + ji k
• Immunologic abnormalities a >4
dar
i 11
• Neurologic
• Malar Rash
• Discoid Rash

Anda mungkin juga menyukai