Kel 1.
1.Dini Budiasih
2.Linda Pratiwi
3.Judith
4.Linda Pratiwi
5.Monica Noviyanti
6.Samuel Setya Riyanto
7.Sondang
8.Viola
DEFENISI
• SLE (Systemic Lupus Erythematous) - penyakit autoimun
dimana organ dan sel mengalami kerusakan yang disebabkan
oleh tissue-binding autoantibodi dan kompleks imun, yang
menimbulkan peradangan dan bisa menyerang berbagai
sistem organ
• Perjalanan penyakit mungkin akut dan fulminan atau kronik,
terdapat remisi dan eksaserbasi disertai oleh terdapatnya
berbagai macam autoantibodi dalam tubuh.
ETIOLOGI
PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI
Faktor stimulus: bahan-bahan kimia, DNA bakteri, antigen virus,
fosfolipid dinding sel atau berasa dari dalam yaitu protein, DNA dan
RNA.
Antigen ini dibawah oleh antigen presenting cells
(APCs) yang berikatan pada permukaan sel B kemudian antigen ini
diproses oleh APCs dan sel B menjadi peptida untuk dibawa ke sel T
melalui molekul HLA yang ada di permukaan.
Ketika sel T teraktivasi, sel T akan merangsang sel B untuk
membentuk autoantibodi yang patogen.
Interaksi antara sel B dan sel T dibantu oleh sitokin (molekul
CD40,CTLA-4). Antibodi yang patogen dan yang muncul secara
berlebihan akhirnya menyerang tubuh yang sehat (autoimunitas).
GEJALA KLINIS
• Gejala Konstitusional
• Gejala Muskuloskeletal
• Gejala Mukokutan
• Kelainan pada Ginjal
• Serositis (Pleuritis dan
Perikarditis)
• Gastrointestinal
• Susunan Saraf Tepi
• Susunan Saraf Pusat
• Hematologi
• Fenomena Raynaud
Gejala Mukokutan
Malar Rash
Paling dianggap khas berupa eritema yang sedikit
edematus pada hidung dan kedua pipi. Ruam mungkin
fotosensitif.
Penyebarannya bersifat sentrifugal dan dapat bersatu
sehingga berbentuk ruam yang tidak beraturan.
Diskoid Lupus
Ruam pada kulit leher, kepala, muka, telinga, dada,
punggung, dan ekstremitas yang menimbul dan berbatas
tegas.
Biasanya tampak sebagai bercak eritematosa yang
meninggi, tertutup oleh sisik keratin disertai oleh
adanya penyumbatan folikel.
MALAR RASH DISKOID LUPUS
ULKUS MULUT ALOPECIA
Gejala Muskuloskeletal
• Paling sering
athralgia(90%)
- sendi interfalangeal
proksimal diikuti oleh lutut,
pergelangan
tangan,metakarpophalangeal,
siku dan pergelangan kaki.
- Bertahan 24-24jam
Mialgia
- proksimal
Kelainan pada Ginjal
• Ada 2 macam kelainan patologis pada ginjal :
nefritis lupus difus dan nefritis lupus membrano
sa.
Proteinuria
Hematuria
Hipertensi
Sindrom nefrotik
Gangguan fungsi ginjal sedang sampai berat.
Klasifikasi Histopatologi LN
(WHO)
• Tipe I : Normal
• Tipe II: GN Mesangial
• Tipe III: GN Proliferatif fokal segmental
• Tipe IV: GN Proliferatif difus
• Tipe V : GN Membranosa
• Tipe VI: Glomerulosklerosis
Jantung Paru-paru
-Pericarditis Incidence: 5-6 %
-Arrhytmias -Pleuritis
-Efusi Pleura
-Cor pulmonale
-Pneumonitis
-Vasculitis
-Pulmonary hemorrhage
-Atherosclerosis
-Pulmonary hypertension
Gastrointestinal Hematologi
Nyeri akut abdomen Limfopenia
Anemia
Mual dan Muntah Coombs-positif
anemia hemolitik
Diare Anemia penyakit
kronis
Trombositopenia
Leukopenia.
Kelainan Neurologi
Kriteria ACR(1997)
• Serositis – Pleuritis, Pericarditis
• Oral Ulcers
• Arthritis – oliga/polyarticular
• Photosensitivity
• Blood Disorders – hemolytic anemia, leukopenia,
lymphopenia, thrombocytopenia
• Renal Involvement
• Antinuclear Antibody
• Immunologic abnormalities + j ik
a >4
dar
• Neurologic i 11
• Malar Rash
• Discoid Rash
Pengobatan
a) NSAID
b) Antimalaria
c) Glukokortikoid
d) Agen Imunosupresan
e) Clorambucil
f) Azathioprine
g) Calcineurin Inhibitors: Siklosporin dan Tacrolimus
h) Methotrexate
i) Mycophenolate
Target Terapi
THANKYOU