Anda di halaman 1dari 22

1.Ade Riski H.

2.Faroh Munifah
KONJUNGTIVITIS 3.Hari Bagus S.
4.Ipah Toipah
5.Kholda Durotunnasha J.
6.Kiki Rizki G.
7.Kiki Yuliyanti
8.Mar’atus Sholihah (033)
9.Mar;atus Sholihah (034)
10.Putri Rizki P.
11.Rosdianah
12.Suhendra
Materi yang akan dibahas :
• Definisi Konjungtivitis
• Etiologi Konjungtivitis
• Patofisiologi Konjungtivitis
• Pathway Konjungtivitis
• Manifestasi klinik Konjungtivitis
• Komplikasi Konjungtivitis
• Pemeriksaan penunjang
• Penatalaksanaan medis
• Pencegahan Penyakit Konjungtivitis
• Askep Teori
DEFINISI
Konjungtivitis merupakan peradangan pada
konjungtiva (lapisan luar mata dan lapisan
dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh
mikroorganisme (virus, bakteri, jamur), alergi,
dan iritasi bahan-bahan kimia (Mansjoer, Arif
dkk: 2001).
Lanjutan…
Klasifikasi konjungtivitis :
1. Konjungtivitis Alergi
2. Konjungtivitis Bakteri
3. Konjungtivitis Hiperakut
4. Konjungtivitis Viral
5. Konjungtivitis Benore
Etiologi
Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan dapat bersifat infeksius seperti:
• Bakteri
• Klamidia
• Virus
• Jamur
• Parasit (oleh bahan iritatif seperti kimia, suhu, radiasi)
• Maupun imunologi (pada reaksi alergi).

Kebanyakan konjungtivitis bersifat bilateral. Bila hanya unilateral, penyebabnya adalah


toksik atau kimia. Organism penyebab tersering adalah staphyilococus, streptococcus,
pneumococus, dan hemofilius. Adanya infeksi atau virus juga dapat disebabkan oleh
butir-butir debu dan serbuk sari, kontak langsung dengan kosmetika yang
mengandung klorin, atau benda asing yang masuk ke dalam mata.
Pathofosiologi Pathway
Manifestasi Klinik Sesuai Klasifikasinya
Konjungtivitis Alergi Konjungtivitis Bakteri
• Edema berat sampai ringan • Pelebaran pembuluh darah
pada konjungtivitas • Edema konjungtiva sedang
• Rasa seperti terbakar • Air mata keluar terus
• Injektion vaskuler pada • Adanya secret atau kotoran
konjungtivitas pada mata
• Air mata sering keluar • Kerusakan kecil pada epitel
sendiri kornea mungkin ditemukan
• Gatal-gatal adalah bentuk
konjungtivitis yang paling
berat
Manifestasi Klinik Sesuai Klasifikasinya
Konjungtivitis Viral Konjungtivitis
• Fotofobia Bakteri hiperakut
• Rasa seperti ada benda • Infeksi mata menunjukkan
asing di dalam mata secret purulen yang massif
• Keluar air mata banyak • Mata merah
• Nyeri prorbital • Iritasi
• Apabila kornea terinfeksi • Nyeri palpasi
bisa timbul kekeruhan pada
kornea • Biasanya terdapat kemosis
• Kemerahan konjungtiva • Mata bengkak dan
adenopati preaurikuler yang
• Ditemukan sedikit eksudat nyeri
Manifestasi Klinik Sesuai Klasifikasinya
Konjungtivitis Blenore
• Ditularkan dari ibu yang menderita penyakit GO
• Menyebabkan penyebab utama oftalmia
neinatorm
• Memberikan secret purulen padat secret yang
kental
• Terlihat setelah lahir atau masa inkubasi antara
12 jam hingga 5 hari
• Perdarahan subkonjungtiva dan kemotik
Komplikasi
Penyakit radang mata yang tidak segera ditangani/diobati
bisa menyebabkan kerusakan pada mata/gangguan pada mata dan
menimbulkan komplikasi.
• Glaucoma
• Katarak
• Ablasi retina
• Komplikasi pada konjungtivitis kataral teronik merupakan segala penyulit
dari blefaritis seperti ekstropin, trikiasis
• Komplikasi pada konjungtivitis purulenta seringnya berupa ulkus kornea
• Komplikasi pada konjungtivitis membranasea dan pseudomembranasea
bila sembuh akan meninggalkan jaringan parut yang tebal di kornea yang
dapat mengganggu penglihatan, lama-kelamaan orang bisa menjadi buta
• Komplikasi konjungtivitis vernal adalah pembentukan jaringan sikratik
dapat mengganggu penglihatan
Pemeriksaan Penunjang
• Kultur
Kultur konjungtiva diindikasikan pada semua kasus yang
dicurigai merupakan konjungtivitis infeksi neonatal.
• Kultur Virus
Bukan merupakan pemeriksaan rutin untuk menetapkan
diagnosa. Tes imunodiagnostik yang cepat dan dilakukan
dalam ruangan menggunakan antigen sudah tersedia untuk
konjungtivitis adenovirus
• Tes diagnostic klamidial
• Smear/sitologi
• Tes darah
• Biopsi
Penatalaksanaan Medis
Konjungtivitis bakteri Konjungtiva bakteri
Sebelum terdapat hasil hiperakut
pemeriksaan mikrobiologi, dapat Pasien biasanya memerlukan
diberikan antibiotic tunggal, perawatan di rumah sakit untuk
seperti gentamisin, terapi topical dan sistemik. Secret
kloramfenikol. Flomiksin selama dibersihkan dengan kapas yang
3-5 hari, kemudian bila tidak dibasahi air bersih atau dengan
memberikan hasil yang baik, garam fisiologik setiap 1/4 jam .
dihentikan dan menunggu hasil kemudian diberi salep penisilin
pemeriksaaan. Bila ditemukan setiap 1/4 jam.
kuman dalam sediaan langsung,
diberikan tetes mata disertai
antibiotic sectrum obat salep
luas tiap jam mata untuk tidur
atau salep mata 4-5 kali sehari.
Penatalaksanaan Medis
Konjungtiva alergi Konjungtiva viral
Penatalaksanaan keperawatan Beberapa pasien mengalami
berupa kompres dingin dan perbaikan gejala atas pemberian
menghindarkan penyebab antihistamin/dekongestan topical.
pencetus penyakit. Dokter Kompres hangat atau dingin
biasanya memberikan obat dapat membantu memperbaiki
antihistamin atau bahan gejala.
vasokonstriktor dan pemberian
astringen, sodium kromolin,
steroid topical dosis rendah. Rasa
sakit dapat dikurangi dengan
membuang kerak-kerak di
kelopak mata dengan mengusap
pelan-pelan dengan salin (garam
fisiologi).
Penatalaksanaan Medis
Pengobatan konjungtivitis blenore :
• Penisilin topical tetes atau salep sesering mungkin.
Tetes ini dapat diberikan setiap setengah jam pada 6
jam pertama disusul dengan setiap jam sampai terlihat
tanda – tanda perbaikan.
• Suntikan pada bayi berikan 50.000 U/kgBB selama 7
hari, karena bila tidak maka pemberian obat tidak akan
efektif
• Kadang-kadang perlu diberikan bersama-sama dengan
terasikilin infeksi chlamdya yang banyak terjadi.
Pencegahan
Untuk mencegah makin meluasnya penularan konjungtivitis, kita perlu
memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
• Usahakan tangan tidak megang-megang wajah (kecuali untuk
keperluan tertentu), dan hindari mengucek-ngucek mata.
• Mengganti sarung bantal dan handuk dengan yang bersih setiap
hari.
• Hindari berbagi bantal, handuk dan sapu tangan dengan orang lain.
• Mencuci tangan sesering mungkin, terutama setelah kontak (jabat
tangan, berpegangan, dan lain-lain) dengan penderita
konjungtivitis.
• Untuk sementara tidak usah berenang di kolam renang umum.
• Bagi penderita konjungtivitis, hendaknya segera membuang tissue
atau sejenisnya setelah membersihkan kotoran mata.
Askep Teori
Pengkajian
1. Biodata yang meliputi : Tanggal wawancara, tanggal MRS, No. RM, nama,
umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, alamat, penanggung jawab.
2. Keluhan Utama biasanya berupa keluhan yang dirasakan klien pada saat
itu.
3. Riwayat Penyakit Sekarang biasanya berisi tentang penyakit yang dialami
klien.
4. Riwayat Penyakit Keluarga biasanya diambil dari penyakit yang pernah
diderita oleh keluarga pasien.
5. Riwayat Penyakit Dahulu diambil dari riwayat penyakit dahulu.
6. Pemeriksaan Umum
• Pemeriksaan kulit ditunjukan terhadap adanya tanda reaksi alergi
pada kulit, wajah (karena efek kosmetik) atau penggunaan obat-
obatan seperti kemerahan, biduran.
• Pemeriksaan suhu tubuh untuk menentukan kejadian demam
sebagai tanda infeksi.
Askep Teori
7. Pemeriksaan khusus mata
• Pembengkakan struktur kelopak mata, local ataupun menyebar
• Warna konjungtiva tampak kemerahan
• Adanya struktur jaringan abnormal pada kornea
• Perdarahan/vaskularisasi konjungtiva
• Perubahan warna kulit (kemerahan, hiperpigmentasi)
• Perubahan struktur pertumbuhan bulu mata (trikiasis,
ditrikiasis)
• Ektropion, entropion
• Jika ada luka, disertai pengeluaran pus, darah
• Gangguan penglihatan (strabismus, diplopia, penurunan visus)
• Adanya gejala subjektif seperti nyeri, nyeri tekan, rasa
mengganjal, rasa panas pada mata
Diagnosis Keperawatan Menurut
Prioritas
1. Perubahan kenyamanan (nyeri) berhubungan
dengan peradangan pada konjungtiva.
2. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan
penglihatan yang terganggu.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan
informasi yang kurang didapat.
4. Ansietas berhubungan kurangnya pengetahuan.
5. Resiko cedera berhubungan dengan fotofobia.
6. Resiko infeksi berhubungan dengan peradangan
pada konjungtiva
Intervensi

1. Perubahan kenyamanan (nyeri) berhubungan dengan peradangan


pada konjungtiva.
• Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien.
• Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.
• Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.
• Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal).
• Ajarkan tentang teknik non farmakologi.
• Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
• Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil.
Intervensi
Gangguan persepsi sensori Kurang pengetahuan berhubungan
berhubungan dengan penglihatan dengan informasi yang kurang
yang terganggu. didapat.
• Kaji ketajaman penglihatan • Berikan penilaian tentang tingkat
pasien. pengetahuan ibu pasien tentang
• Anjurkan kepada keluarga atau proses penyakit yang spesifik.
orang terdekat klien untuk tinggal • Jelaskan patofisiologi dari
bersama klien. penyakit dan bagaimana hal ini
• Anjurkan kepada pasien dan berhubungan dengan anatomi
keluarga untuk mematuhi progam dan fisiologi dengan cara yang
terapi yang telah dilaksanakan. tepat.
• Gambarkan tanda dan gejala yang
biasa muncul pada penyakit,
dengan cara yang tepat.
Daftar Pustaka

Smeltzer, Suzzane C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah. Jakarta : Egc.

Tamsuri, Anas. 2010. Klien Gangguan Mata & Penglihatan


Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.

(Online)https://doktermaya.wordpress.com/2011/11/05/konj
ungtivitis/. (diakses pada tanggal 21 maret 2016)

(Online)www.komunitasdudungnet.com. (diakses pada


tanggal 22 maret 2016)

Anda mungkin juga menyukai