Abstract
Hospital accreditation is a recognition by the government for hospitals that have met
the standards set. The general objective of accreditation is to get a description about the level
of compliance with the standards established by the hospitals in Indonesia, so the quality of
hospital services can be accounted for. Accreditation is beneficial to both the hospital itself,
the community and hospital owner. Accreditation of hospitals in Indonesia conducted by the
Commission on Accreditation of Hospitals (KARS). Hospital accreditation is one way to assess
the quality of hospital services. Improved quality of hospital services is very important, because
the hospital provides the most critical and dangerous in the system of care for activities of the
target is the human soul. The goal of this paper is to better understand that accreditation is very
important to improve the quality of the hospital.
Abstrak
Akreditasi Rumah Sakit adalah pengakuan pemerintah kepada rumah sakit yang telah
memenuhi standar yang telah tetapkan. Tujuan umum akreditasi adalah untuk mendapatkan
gambaran sejauh mana pemenuhan standar yang telah ditetapkan oleh rumah sakit-rumah sakit
di Indonesia, sehingga mutu pelayanan rumah sakit dapat dipertanggungjawabkan. Akreditasi
sangat bermanfaat baik bagi rumah sakit itu sendiri, masyarakat maupun pemilik rumah sakit.
Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia dilakukan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Akreditasi rumah sakit merupakan salah satu cara untuk menilai mutu pelayanan rumah sakit.
Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit merupakan hal yang sangat penting, karena rumah
sakit memberikan pelayanan yang paling kritis dan berbahaya dalam sistem pelayanan dan
sasaran kegiatannya adalah jiwa manusia. Tujuan penulisan makalah ini adalah agar lebih
dipahami bahwa akreditasi sangat penting bagi peningkatan mutu rumah sakit.
Kata kunci: mutu rumah sakit, akreditasi rumah sakit, mutu pelayanan.
86
Mutiara Medika
Vol. 10 No. 1:86-89, Januari 2010
87
Kusbaryanto, Peningkatan Mutu Rumah Sakit ...
88
Mutiara Medika
Vol. 10 No. 1:86-89, Januari 2010
rumah sakit. Asumsi yang ada pada saat itu sakit di Indonesia yang telah memenuhi
adalah rumah sakit pemerintah memperoleh standar sehingga mutu pelayanannya
peralatan medik dari pemerintah, maka dapat dipertanggungjawabkan.
kinerja rumah sakit menjadi lebih baik
sehingga mutu pelayanan juga meningkat. Daftar Pustaka
Hasil survei menemukan terdapat sembilan
defisiensi di rumah sakit yang perlu diperbaiki 1. Brenan dan Berwick. 1996. New Rules:
karena menjadi penyebab rendahnya Regulation, Markets, and the Quality
kinerja atau mutu pelayanan di rumah sakit. of Amerika Health Care,Jossey-Bass
Diantara defisiensi tersebut, yang menarik Publishers, San Francisco.
adalah ketidak tahuan staf rumah sakit 2. Departemen Kesehatan Republik
belum mengenai konsep peningkatan mutu. Indonesia. 2008. Legalitas Pendirian
Hasil survei tersebut kemudian dijadikan Rumah Sakit Swasta, Jakarta,
dasar dalam program peningkatan mutu Departemen Kesehatan.
pelayanan di rumah sakit. 9 3. Departemen Kesehatan Republik
Peningkatan mutu pelayanan rumah Indonesia. 1994. Pedoman Akreditasi
sakit merupakan hal yang sangat penting, Rumah Sakit, Jakarta, Departemen
karena rumah sakit memberikan pelayanan Kesehatan.
yang paling kritis dan berbahaya. Hal 4. Departemen Kesehatan Republik
tersebut dikarenakan yang menjadi sasaran Indonesia. 2007. Pedoman
kegiatan adalah jiwa manusia, maka semua Penyelenggaraan Rumah Sakit,
bentuk pelayanan di rumah sakit harus Jakarta, Departemen Kesehatan; 13-
bermutu tinggi. Sejak saat itu diperkenalkan 14.
berbagai upaya peningkatan mutu seperti 5. Undang-Undang Republik Indonesia
Quality Assurance, gugus kendali mutu, nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
akreditasi, Isqua, dan lain-lain kepada Sakit.
rumah sakit. 10 6. Supari, S. F. 2010. Kebijakan
Pada saat ini, seiring dengan Pengembangan Rumah Sakit di
kemajuan ilmu dan teknologi, maka Indonesia diakses dari http://tiopenta.
pendekatan peningkatan mutu lebih wordpress.com/2008/05/29/kebijakan-
dikaitkan dengan penilaian output/outcome arah-pengembangan-rumah-sakit-di-
dari pelayanan, terutama dikaitkan dengan indonesia
kepuasan pasien, aspek klinik, efisiensi 7. Soepojo. 2002. Benchmarking system
dan lain sebagainya. Paradigma mutu yang akreditasi rumah sakit oleh komisi
mengutamakan kepuasan pasien lebih gabungan akreditasi rumah sakit
mengutamakan luaran atau dampak dari (Indonesia) dan Australia Council on
suatu pelayanan. healthcare standards (Australia). Tesis.
Program Pasca Sarjana Universitas
Kesimpulan Gadjah Mada, Yogyakarta.
8. Departemen Kesehatan Republik
1. Pelayanan rumah sakit merupakan Indonesia. 2004. Surat Keputusan
pelayanan yang paling kritis dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
berbahaya karena sasaran kegiatannya Nomor 1165 A tahun 2004 tentang
adalah jiwa manusia, maka semua Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Jakarta,
bentuk pelayanan di rumah sakit harus Departemen Kesehatan; hal: 2.
bermutu tinggi. 9. Departemen Kesehatan Republik
2. Akreditasi rumah sakit adalah Indonesia. 2004. Indikator Kinerja
pengakuan dan penghargaan kepada Rumah Sakit, Jakarta, Departemen
rumah sakit yang telah mencapai tingkat Kesehatan; hal: 2.
pelayanan kesehatan sesuai dengan 10. Mulyadi dan Bagus. 2001. Petunjuk
standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan
3. Tujuan umum akreditasi adalah Rumah Sakit Jakarta, Departemen
mendapat gambaran rumah sakit-rumah Kesehatan.
89