Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN

MANAJEMEN
RISIKO KLINIS

PEMERINTAH KOTA SEMARANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BULU LOR
JL. Banowati Selatan II Telp. (024) 3548550 Kode Pos : 50179
SEMARANG

© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
I. DEFINISI
Upaya menanggulangi semua risiko yang mungkin terjadi di sebuah
organisasi perusahaan ataupun yang lainnya, diperlukan sebuah proses yang
dinamakan sebagai manajemen risiko.Adapun beberapa definisi manajemen
risiko dari berbagai literatur yang didapat, antara lain:
a. Manajemen risiko merupakan proses formal dimana faktor-faktor risiko
secara sistematisdiidentifikasi, diukur, dan dicari
b. Manajemen risiko merupakan metoda penanganan sistematis formal
dimana dikonsentrasikan pada pengientifikasian dan pengontrolan
peristiwa atau kejadian yang memiliki kemungkinan perubahan yang
tidak diinginkan.
c. Manajemen risiko, adalah seni dan pengetahuan dalam mengidentifikasi,
menganalisa, dan menjawab faktor-faktor risiko sepanjang pekerjaan
berlangsung.
Sebelum mendalami manajemen Risiko, pengertian risiko sendiri adalah
hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan/aktivitas
yang dilakukan manusia. Karena dalam setiap kegiatan, pasti ada berbagai
ketidakpastian (uncertainty).Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya
menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan.
Manajemen risiko dilakukan dengan pendekatan proaktif untuk
mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk
menghilangkan atau meminimalkan dampak dari resiko tersebut.
Pendekatan manajemen risiko difokuskan pada kejadian yang telah terjadi
(reaktif) dan potensial terjadi (proaktif) dengan menerapkan manajemen risiko terintegrasi
yang memprioritaskan keselamatan pasien, melalui pengembangan proses, fungsi dan
layanan

II. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup panduan ini meliputi seluruh pelaksanaan pelayanan klinis
di puskesmas bulu lor yang mengacu pada manajemen risiko klinis yang
ada sehingga dapat meminimalisir risko atau dampak yang ditimbulkan.

III. TATA LAKSANA


a. Petugas mengumpulkan data yang terkait dengan risiko yang
mungkin timbul saat pelayanan klinis dipuskesmas.

© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
b. Petugas melakukan kajian risiko klinis yang mungkin timbul akibat
pelayanan klinis dipuskesmas.
c. Petugas mencatat hasil Kajian.
d. Petugas melakukan analisa hasil kajian.
e. Petugas menentukan rencana tindak lanjut.
f. Petugas melakukan tindak lanjut kajian.
g. Petugas melakukan evaluasi hasil kegiatan setelah dilakukan tindak
lanjut dan melaporkan.

IV. DOKUMENTASI

Manajemen resiko klinis harus terdokumentasi dengan baik mulai dari


pengumpulan data, kajian, analisa hasil kajian, rencana tindak lanjut,
tindak lanjut, maupun evaluasi.

© Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor

Anda mungkin juga menyukai