Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO

TAHUN 2023

DISUSUN OLEH :
TIM MANAJEMEN RESIKO

UPTD PUSKESMAS KOTA ATAMBUA


Jl. Adisucipto No 38, Kelurahan Tenukiik,
Kecamatan Kota Atambua , Kode Pos
85711
BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan
puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dalam dengan keselamatan puskesmas
yaitu: keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
bangunan dan peralatan puskesmas yang berdampak terhadap keselamatan pasien dan
petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan
keselamatan puskesmas. Kelima aspek keselamatan tersebut sangat penting untuk
dilaksanakan di setiap Puskesmas yang harus dikelola secara professional, kompherensif
dan terintegrasi.
Di puskesmas terdapat ratusan macam obat , berbagai bahan berbahaya,
beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang semakin canggih dan
berkembang dengan pesat, bermacam tenaga profesi dan non profesi yang memberikan
pelayanan. Keberagaman pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik, berisiko
menimbulkan insiden. Karena itu, puskesmas perlu melakukan pengelolaan risiko dalam
suatu manajemen risiko yang professional, kompherensif dan terintegrasi agar insiden
dapat diminimalisasi dan dicegah.
II. Defenisi
1. Risiko
Risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan.
2. Manajemen Risiko
Manajemen risiko klinis adalah suatu pendekatan untuk mengenal keadaan yang
menempatkan pasien pada suatu risiko dan tindakan untuk mencegah terjadinya risiko
Manajemen risiko lingkungan adalah penerapan manajemen risiko untuk
meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh aktifitas atau kegiatan di puskesmas
pada kesehatan pasien, petugas maupun lingkungan.

3. Kejadian Risiko
a. Insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada
pasien.
b. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang menyebabkan cedera
pada pasien
c. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien
d. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien tapi
tidak menimbulkan cedera
e. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden
f. Kejadian Sentinel adalah suatu kejadian tidak diharapkan yang mengakibatkan
cedera serius atau bahkan kematian
4. Analisa Risiko
a. Severity Assesment adalah penilaian keparahan suatu kejadian dan untuk memilih
kejadian yang akan diinvestigasi.
b. RCA (Root Cause Analysis) merupakan investigasi terstruktur yang bertujuan
untuk melakukan identifikasi penyebab masalah paling dasar dan untuk
menentukan tindakan agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi
c. FMEA (Failur Mode And Effec Analysis) adalah suatu alat mutu untuk mengkaji
suatu prosedur secara rinci, dan mengenali model-model adanya kesalahan pada
suatu prosedur, melakukan penilaian terhadap tiap model kesalahan dan mencari
solusi dengan melakukan perubahan prosedur

III. Tujuan
a. Sebagai perlindungan kepada unit kerja dan staf puskesmas
b. Mengurangi kejadian yang tidak diinginkan yang menimbulkan dampak negatif
pada puskesmas

IV. Strategi
Penerapan strategi manajemen risiko meliputi :
a. Melakukan penilaian resiko dan pengendalian resiko yang mempunyai dampak
negatif yang signifikan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
b. Menyiapkan sarana dan prasarana yang meliputi sumber daya manusia,
infrastruktur dan standard operasional prosedur.
c. Mengintegrasikan manajemen resiko dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban program dan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan.

V. Kebijakan
a. Program manajemen risiko diterapkan secara terintegrasi diseluruh layanan
b. Dalam rangka pencapaian tujuan penyelenggaraan manajemen resiko di puskesmas
dibentuk Tim manajemen risiko
c. Puskesmas membuat dan menerapkan daftar risiko dan menyusun rencana perlakuan
risiko
d. Puskesmas melaksanakan evaluasi minimal 6 bulan sekali
BAB II
PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO

Proses manajemen risiko di UPTD Puskesmas Kota Atambua meliputi 5 (lima) kegiatan yaitu:
a. Komunikasi
b. Penetapan konteks
c. Penilaian risiko
d. Penanganan risiko
e. Monitoring dan review
A. Komunikasi dan Konsultasi
Komunikasi risiko dilakukan kepada pemimpin, tim manajemen dan pelaksana agar proses
manajemen risiko dapat diterapkan dengan efektif.
B. Penetapan Konteks
Dalam penetapan konteks dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan analisis tentang situasi di puskesmas
2. Memanfaatkan informasi dari berbagai sumber untuk melakukan analisis situasi
3. Penetapan kinerja
4. Memahami jumlah dan jenis risiko yang siap ditangani
C. Penilaian Risiko
Penilaian risiko dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Identifikasi risiko
Penilaian risiko dilakukan dengan mengidentifikasi sumber risiko, area dampak,
peristiwa, penyebabnya dan konsekuensi potensi risiko.
Tujuannya adalah menghasilkan daftar risiko yang lengkap.
2. Analisa Risiko
Tahapan analisa risiko dilakukan sebagai berikut:
1) Mendata hasil identifikasi risiko
2) Mengukur tingkat probabilitas terjadinya risiko
3) Menghitung besarnya dampak jika risiko terjadi
4) Menghitung level risiko
5) Membuat peringkat risiko untuk menentukan kategori risiko
3. Evaluasi Risiko
Setelah risko-risiko yang mungkin terjadi diidentifikasi dan dianalisa langkah selanjutnya
adalah melakukan evaluasi risiko. Tim manajemen menentukan apakah risiko memerlukan
tindakan atau tidak. Jika memerlukan tindakan maka tim manjemen menyusun rencana
tindakan
D. Penanganan Risiko
Tim manajemen merumuskan strategi penanganan risiko yang tepat. Adapun tujuannya
untuk memindahkan dampak potensial risiko sebanyak mungkin dan meningkatkan kontrol
tehadap risiko.
E. Monitoring
Monitoring dilaksanakan untuk mengamati dan meninjau pelaksanaan tindakan, apakah
pelaksana melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang yang telah ditetapkan.
BAB III

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO DI UPTD


PUSKESMAS KOTA ATAMBUA

Hasil pelaksanaan kegiatan Manajemen risiko di UPTD Puskesmas Kota Adalah Sebagai berikut
:
a. Pembentukan Tim Manajemen Risiko melalui kebijakan Kepala UPTD Puskesmas
Kota Atambua Nomor : 034/SK/UPTD PUSK. KOTA/II/2023
b. Pertemuan untuk penetapan konteks pelaksanaan manajemen risiko pada tanggal
09 Februari 2023
c. Pertemuan pembuatan register risiko pada tanggal 11 Februari 2023 yang
dihadiri oleh Pj Upaya, Pj Unit dan Pj Program.
d. Pertemuan sosialisasi register risiko pada tanggal 17 Februari 2023 yang dihadiri
oleh semua staf
e. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan manajemen resiko :
 Penanganan terhadap risiko jatuh di Gedung Staf UKM tangga masuk di
Poli TB akibat tangga terlalu curam sehingga dilakukan perbaikan.
 Penanganan terhadap risiko Jatuh di Halaman depan puskesmas akibat
jalan licin akibat rembesan air
 Koordinasi dengan dinkes untuk perbaikan atap
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

untuk pelaksanaan sistem pengendalian intern di lingkungan puskesmas


diperlukan pelaksanaan manajemen risiko guna menciptakan tata kelola puskesmas
yang baik. Untuk meminimalkan dampak negatif dalam pelaksanaan program
puskesmas perlu melaksanakan manajemen risiko dalam setiap pengambilan
keputusan, penyusunan dan pelaksanaan program dan kegiatan.

Dari hasil penerapan manajemen risiko dipuskesmas diharapkan dapat


digunakan untuk mengevaluasi pelayanan yang ada di puskesmas serta
menganalisis terhadap besarnya dampak yang dapat berpengaruh negatif terhadap
pencapaian tujuan puskesmas.

2. Saran

a. Memaksimalkan pertemuan mutu sebagai upaya sosialisasi program


manajemen risiko pada semua penanggung jawab layanan
b. Mengikuti pelatihan upaya peningkatan mutu tentang manajemen risiko
c. Sosialisasi ulang program manajemen resiko kepada semua staf.

Ketua Mutu Ketua Manajemen Resiko

Ni Luh Ardini, S. Kep.Ns


Zelia Rosa Maria,A.Md. Kep
NIP. 19901117 202202 2 001
NIP. 19880517 200904 2 001

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kota Atambua

dr. Yeni Tasa, M. Kes


NIP. 19730128 200012 2 001
Lampiran
Sebelum Perbaikan

Atap
Halaman Depan Puskesmas Tangga Poli TB

Setelah Perbaikan

Anda mungkin juga menyukai