1.PENDAHULUAN
Pengertian dari resiko adalah peluang terjadi sesuatu yang akan mempunyai dampak pada
pencapaian tujuan [ AS /NZS]4360:2004 ] sedangkan manajemen risiko adalah budaya,
proses dan struktur yg diarahkan untuk mewujudkan peluang peluang sambil mengelola efek
yg tidak di harapkan [AS/NZS 4360:2004] atau kegiatan terkoordinasi berkaitan dengan
risiko berdasarkan ISO 31000:2009
Referensi utama manajemen risiko adalah standar australia dan new zealand AS/NZS
4360:2004 yang kemudian di adopsi oleh lembaga ISO dengan standar ISO 31000:2009
2. LATAR BELAKANG
Sarana pelayanan Rumah Sakit [RS] termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan
berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan , tidak hanya
terdapat para pelaku langsung yang bekerja di RS tapi juga terhadap pasien maupun
pengunjung RS. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola menerapkan upaya upaya
manajemen risiko
Sistem manajemen risiko dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja dapat di berikan
batasan sebagai berikut: manajemen risiko merupakan bagian dari sistem manajemen
secara keseluruhan meliputi struktur organisasi , perencanaan ,tanggung jawab pelaksanaan
prosedur , proses dan sumber daya yg di butuhkan bagi pengembangan penerapan ,
pencapaian , pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
kerja yang aman , efisien dan produktif
Potensi bahaya di rumah sakit , selain penyakit penyakit infeksi juga ada potensi bahaya lain
yang mempengaruhi situasi dan kondisi di tempat.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut , maka perlu upaya untuk mengendalikan ,
meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya oleh karena itu manajemen risiko di
tempat pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik . agar penyelengaraan K3 Rumah
Sakit lebih efektif , efisien , dan terpadu di perlukan sebuah manajemen risiko di rumah sakit
lebih efektif baik bagi pengelola maupun karyawan rumah sakit
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
Berdasarkan PMK 1691 tahun 2011 tentang keselamatan pasien , insiden keselamatan
pasien yang selanjutnya di sebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak sengaja dan
kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat di cegah pada pasien terdiri dari
b. kejadian nyaris cedera selanjutnya di singkat KNC adalah terjadi nya insiden yang
belum sampai terpapar ke pasien
c. Kejadian tidak cedera selanjutnya di singkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar
ke pasien tetapi tdk timbul cedera
d. Kondisi potensial cedera , selanjutnya di singkat KPC adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera , tetapi belum terjadi insiden
e. kejadian katastropik/ sentinel adalah suatu KTD yg mengakibatkan kematian atau
cedera serius.
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yg dapat terjadi akibat sebuah proses yg
berlangsungatau kejadian yg akan datang
Manajemen Risiko adalah proses pengelolaan resiko yang mencakup identifikasi, evaluasi
dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas
perusahaan
Manajemen Risiko
Hospital Risk Management adalah kegiatan klinis dan administratif yg di lakukan untuk
mengidentifikasi ,evaluasi dan mengurangi resiko cedera pada pasien,staf,pengunjungdan
resiko resiko kerugian untuk organisasi itu sendiri
1. Level rumah sakit oleh tim [subkomite] mutu dan manajemen risiko dan komite mutu
dan keselamatan pasien rumah sakit
2. Level unit kerja/bagian dalam rumah sakit oleh kepala unit atau kepala bagian dari
masing masing unit kerja
a. Mengelola seluruh resiko di tempat kerja mereka . kepala unit kerja boleh
mendelegasikan tugas melakukan penilaian resiko kepada Anggota tim yg telah
menghadiri pelatihan penilaian resiko untuk penilai
b. Kepala unit kerja bertanggung jawab untuk :
1. Pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko di areatanggung jawab
mereka
2. Mengelola daftar risiko unit kerja masing masing.mengumpulkan meninjau
pememuthakhirkan data
3. Menunjuk penilai risiko untuk area mereka, memastikan bahwa mereka di
izinkan untuk menghadiri pelatihan penilai resiko dan sesuai pemukthakhiran
4. Memastikan bahwa penilai risiko mempunyai alokasi waktu yang memadai
untuk melakukan penilaian risiko.
5. Melakukan validasi seluruh penilaian resiko yang di lakukan dan melakukan
tindakan untuk mengurangi resiko yang teridentifikasi sampai pada tingkat
terendah yg mungkin di capai.
6. Melengkapi form penilaian risiko [ meninjau / menyetujui ] pemeringkatan
matriks: menyatakan tindakan apa yang di perlukan / di ambil untuk
menurunkan risiko sampai pada tingkat terendah yg mungkin di capai.
7. Jadwal waktu untuk memulai / meningkatkan langkah pengendalian [ pada
tingkat berapa risiko sisa tertinggal setelah pelaksanaan tindakan / peningkatan
langkah pengendalian : apakah risiko perlu di masukkan ke dalam daftar risiko
unit kerja/rumahsakit]
8. Penyediaan informasi yg sesuai dan memadai , pelatihan dan supervisi bagi
staf yg mendukung penurunan risiko [ hal ini mencakup bahwa seluruh staf
menghadiri training wajib yang terkait]
9. Memelihara catatatan penilaian risiko yang di laksanakan dan untuk mencatat
perkembangan dan kinerja di bandingkan tindakan perbaikan yg di rencanakan
10. Kepala unit kerja harus mengingatkan tim manajemen risiko jika penilai risiko
meninggalkan/ tidak lagi memenuhi perannya sehingga tim manajemen risiko
mempunyai tanggung jawab untuk memuktakhirkan data penilai risiko
organisasi.
11. Berkoordinasi dengan unit kerja lain di dalam rumah sakit.
12. Dalam keadaan di mana rencana untuk mengelola risiko berada di luar
kewenangan kepala unit kerja atau di mana ada implikasi sumber daya yang
besar , risiko akan diprioritaskan oleh direktur rumah sakit.
13. Memastikan bahwa penilaian resiko di validasi ulang pada jangka waktu yang
sesuai atau mengikuti perubahan keadaan . frekuensi peninjauan akan
bervariasi mengikuti tingkat sisa risiko
a. Seluruh staf mempunyai tanggung jawab untuk memberi informasi kepada atasan
mereka setiap bahaya yang bermakna di tempat kerja .merupakan suatu hal yang
mendasar bahwa jika seorang staf menganggap ada hal yang serius yang telah
mereka laporkan kepada atasan langsung mereka, tetapi blm di tindaklanjuti
,mereka harus melaporkan ini kepada tingkat yang lebih tinggi .
b. Dalam rangka untuk memastikan kebijakan ini di laksanakan dengan efektif ,setiap
karyawan harus :
2. Dapat bekerja sama secara penuh dalam menerapkan pedoman , protokol dan
kebijakan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan , dan manajemen
risiko
a. Membangun konteks :
- Struktur organisasi manajemen risiko
- tentukan tujuan dan sasaran
- faktor yg mendukung dan yg menghambat
b. Identifikasi risiko [5 wi i H ]
what ! apa yang terjadi
How ! bagaimana kejadiannya
When ! kapan terjadi
Where !dimana terjadi
Who ! siapa yg bisa tertimpa
c. Analisa risiko
Probabilitas [ likelihood]
Dampak [conseququenses]
Tingkat resiko
d. Evaluasi resiko
Risk rangking priority risk
Bandingkan tingkat risiko dengan kriteria
Analisa untung rugi
Tetapkan risiko diterima atau tidak
e. Pengelolaan risiko
Tetapkan alternatif / pilihan
Analisa untung dan rugi
Pilih tindakan yang paling sesuai
Perencanaan tindakan implementasi
6. Sasaran
Sasaran kegiatan program managemen risiko meliputi : seluruh staf unit pelayanan
RIR di RS.