Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilhelm Conrad Rontgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg,

Jerman, pertama kali menemukan sinar rontgen pada tahun 1895 sewaktu

melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Saat itu ia melihat timbulnya

sinar fluoresensi yang berasal dari kristal barium platinosianida dalam

tabung Crookes-Hittorf yang di aliri listrik, tidak lama kemudian ditemukan

lah sinar yang disebutnya sinar baru atau sinar-X, baru dikemudian hari

orang menamakan sinar tersebut sinar roentgen sebagai penghormatan

kepada Wilhelm Conrad Roentgen. Penemuan roentgen ini merupakan suatu

revolusi dalam dunia kedokteran karena ternyata dengan hasil penemuan itu

dapat di periksa bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah

dapat dicapai dengan cara-cara pemeriksaan konvensional. (SyahriarRasyad,

2009)

Salah satu jenis pemeriksaan rontgen pada tulang adalah pemeriksaan

konvensional Os Clavicula. Clavicula merupakan tulang yang berbentuk

huruf S, bagian medial melengkung lebih besar dan menujuk ke anterior.

Lengkungan bagian lateral lebih kecil dan menghadap ke posterior. Ujung

medial clavicula disebut extremitas sternalis, membentuk persendian dengan

1
2

sternum, dan ujung lateral disebut extremitas acromialis, membentuk

persendian dengan acromion. (Hahn B, 2007)

Clavicula merupakan tulang penghubung antara lengan atas dengan

dada (trunkus), sehingga clavicula memiliki peran penting dalam fungsi pada

gelang bahu, pada bagian tengahnya tidak terfiksasi oleh ligamen ataupun

struktur muskulotendinosa. Fungsi gelang bahu yang optimal diperankan dari

empat sendi, yaitu sendi sterno-clavicularis, sendia kromio-clavicularis,

sendi skapulo-torakis dan sendi glenohumeral, dimana sendi sterno-

clavicularis dana kromio-clavicularis melibatkan tulang clavicula secara

langsung. (Pearce, Evelyn. C 2007), .

Menurut Bontrager (2001), teknik pemeriksaan radiografi os

clavicula menggunakan proyeksi Anterior-posterior dan proyeksi Antero-

Posterior Axial, sedangkan menurut Ballinger (1999) dan Frank long

smith (2007), teknik radiografi pada os clavicula menggunakan proyeksi

Anterior-posterior, Postero-anterior, Antero-posterior Axial, Postero-

anterior Axial, proyeksi Tangensial dan proyeksi metode Tarrant. Pada

posisi supine, menurut Egene D.Frank dan Merill pemeriksaan os clavicula

proyeksi Anterio-posterior Axial dengan penyudutan 150 dan 300 cephalad,

Sedangkan menurut Philip W.Ballinger pemeriksan os clavicula proyeksi

Anterio-posterior Axial dengan penyudutan yang berbeda yakni 250 dan 300

cephalad. (Bontrager, 2001, Balinger, 1999, Frank long smith, 2007, Eugene

D. Frank, 2012)
3

Dengan demikian pada pemeriksaan os clavicula proyeksi Anterio-posterior

Axial memiliki variasi sudut mulai dari 150, 250, 300 dan 350. Oleh karena itu

penulis ingin mengetahui variasi sudut pada pemeriksaan os clavicula proyeksi

Anterio-posterior Axial, untuk diangkatnya dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah

dengan judul “PERBANDINGAN PEMERIKSAAN OS CLAVICULA

POSISI AP AXIAL DENGAN VARIASI SUDUT PENYINARAN 150, 250

DAN 350 CEPHALAD DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH MAJALENGKA.”

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana teknik pemeriksaan Os Clavicula dengan variasi sudut

150, 250 dan 350 Cephalad?

1.2.2 Bagaimana hasil radiograf Os Clavicula dengan variasi sudut 150, 250

dan 350 Cephalad?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui teknik pemeriksaan Os Clavicula dengan

variasi sudut 150, 250 dan 350 Cephalad.

1.3.2 Untuk mengetahui hasil radiograf Os Clavicula dengan variasi sudut

150, 250 dan 350 Cephalad


4

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana cara

pemeriksaan os clavicula dengan variasi sudut 150, 250 dan 350

Cephalad.

1.4.2 Bagi Akademik.

1.4.2.1 Dapat dipakai sebagai literature tambahan dan bahan

acuan untuk pemeriksaan lebih lanjut tentang

pemeriksaan Os Clavicula dengan sudut 150, 250 dan 350

Cephalad.

1.4.2.2 Sebagai bahan referensi dan pustaka di Program Studi

Diploma III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi

STIKES An Nasher Cirebon.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistemastika dari penulisan KaryaTulis Ilmiah ini dibagi lima bab,

dimana setiap bab membahas hal-hal sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Mengurai tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan dan Sistematika

Penulisan.
5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Mengurai tentang Anatomi, patologi, Teknik

pemeriksaan os clavicula, proteksi radiasi, kualitas

gambar, kerangka konsep, dan definisi operasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Tentang rancangan penelitian, populasi sampel, alat,

bahan, metode pengumpulan data, instrumen penelitian,

pengolahan, analisa data, dan alur penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap penelitian membahas tentang hasil penelitian dan

pembahasannya.

BAB V : PENUTUP

Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai