Disusun oleh:
NIM : 211678
Dosen Pengampu :
2021
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil laporan pratikum yang berjudul
“TEKNIK RADIOGRAFI PELVIS”
Dengan tersusunya laporan ini semua berkat kerja sama teman-teman serta tak lepas
dari bimbingan Bapak/Ibu Dosen dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya
pembuatan laporan pratikum ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan pratikum ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis menerima semua kritik maupun saran
yang dari para pembaca laporan pratikum kali ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
D. Manfaat Penulisan................................................................................2
E. Sistematika Penulisan...........................................................................2
A. Hasil......................................................................................................7
B. Pembahasan..........................................................................................7
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radiografi adalah salah satu pemeriksaan yang terpenting dalam menegakkan
diagnosis dalam bidang ilmu Kesehatan. Pada umumnya radiografi dibidang dunia
kedokteran sangatlah diperlukan untuk mendapatkan suatu gambaran yang berupa
foto tulang. Gambaran keadaan tualng dapat diniali dari kualitas. Pemeriksaan
radiografi biasnya dilakukan untuk mengetahui keadaan pasien. Dunia pemeriksaan
radiografi sangatlah meluas, namun ini menjadi salah satu Teknik pemeruksaan yang
sangat erat kaitanya dengan Teknik radiografi yakni Teknik Radiologi Pelvis (tulang
panggul).
Teknik Radiologi Pelvis merupakan ilmu yang mempelajari bagian ujung
bawah tubuh. Pelvis merupakan pinggul bagian tubuh yang menyambung antara
tubuh bagian atas dan bawah dengan bentuk menyerupai baskom (basin) dengan tepi
yang melebar pada kedua sisi atau tulang pipih. Pelvis terletak di antara tulang
belakang dan panggul terdiri dari: tulang pinggul, tulang segitiga besar di pangkal
tulang belakang (sacrum) dan tulang ekor (coccyx). Dalam dunia teknik radiologi
pelvis terdapat satu proyeksi pemeriksaan yaitu AP (Antero Posterior). Oleh karena
itu penulis pada kesempatan kali ini mengangkat judul laporan “Teknik Radiologi
Pelvis”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis uraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi pada pelvis?
2. Bagaimana cara pemeriksaan Teknik radiologi pelvis dengan proyeksi AP?
C. Tujuan Penulisan
1
2. Untuk mengetahui cara pemeriksaan Teknik radiologi pelvis dengan proyeksi
AP.
2
D. Manfaat Penulisan
Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadikan perkembangan ilmu
pengetahuan khusunya terkit teknik radiologi pelvis yang ada dalam dunia
Kesehatan.
2. Dapat dijadikan bahan acuan penulisan dalam penelitian bidang radiologi
khususnya terkait dengan teknik radiologi pelvis.
Manfaat praktis
1. Hendaknya hasil penulisan laporan ini dapat menjadi bahan refrensi bagi para
mahasiswa untuk meneliti laporan penelitian teknik radiologi pelvi kali ini.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembaca untuk memahami isi laporan kasus ini, penulis
menyajikan sistematika penulisan dengan rincian sebagai berikut:
BAB I, Pendahuluan
Bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
Berisi mengenai kesimpulan dan saran dari penulis terkait dengan cara
pemeriksaan teknik radiologi pelvis proyeksi AP.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
gambar
Gambar
4
Panggunl terbagi menjadi dua bagian oblik yang membentang dari bagian
anterior sacrum ke bagian simpisis pubis. Garis batas disebut dengan pelvis brim.
Daerah atas tepi disebut panggulpalsu atau lebih besar dan bagian bawah disebut
panggul sejati atau lebih kecil. Pelvis brim membentuk aperetur superior atau inlet.
Bagian aperatur inferior atau outlet pelvis diukur dari ujung koksigis ke margin
inferior simpisis pubis kearah AP dan antara tuberositas ischium kea rah horizontal.
Daerah antara inlet dan outlet disebut rongga panggul. Ketika tubuh dalam posisi
tegak atau duduk, brim pelvis membentuk sedut sekitar 60 derajat ke bidang
horizontal. Sudut ini bervareasi tergantungg kurva lumbal dan sakral.
Indikasi Definisi
Fraktur Gangguan pada kontinusitas tulang atau
sering disebut sebagai patah tulang.
Tumor Pertumbuhan jaringan baru dimana
proliferasi sel tidak terkrndali.
Metastase Penyebaran lesi kanker dari satu area ke
area lain.
Osteoporosis Kelainan pada tulang dimana terjadi
penurunan kepadatan tulang.
Osteoarthritis atau penyakit Bentuk artritis yang ditandai dengan
degenerative persendian memburuknya tulang rawan secara
progresif pada sendi synovial dan
vertebra.
5
C. Teknik Radiografi Pelvis
1. Teknik Pemotretan Pelvis
a. Proyeksi Antero Posterior (AP)
1) Posisi Pasien
Supine diatas meja pemeriksaan
2) Posisi Objek
a) atur MPS tubuh pada pertengahan meja pemeriksaan, dan
pasien dalam posisi true supine,
b) rotasi internal pada kaki 150-200 dan diatur collum femorsis
pararel dengan IR, bila pasien tidak memungkinkan maka
posisi ini menjadi kontra
c) Anatomi yang terlihat Airfilled stomach bowl dan tingkatan
air-fluid levels, bilateral diaphragm.
d) Tidak adanya rotasi, iliacwings terlihat symmetric, dan outer
rib margins berjarak sama dari spine,
e) Kolimasi pada area of interest.
f) Eksposi tidak adanya pergerakan ribs and all gas bubble
margins tajam
g) Eksposi cukup untuk menunjukkan supine and ribs dan soft
tissue tapi tidak overexpose, interaperitoneal air terlihat
diupper abdomen.
h) Periksa jarak SIAS ke meja pemeriksaan dan pastikan tidak
ada rotasi panggul
i) Respirasi tahan nafas
3) Pengaturan Sinar
a) CR tegak lurus pertengahan IR.
b) CP pertengan antara SIAS dan syimphysis pubis. (2 inchi (5
cm) inferior SIAS dan 2 inchi (5 cm) superior syimpisis
pubis).
c) Factor eksposi: 60-65 kVp, 15-25 mAs,grid
d) FFD setinggi 100 cm
6
4) Kriteria
a) Anatomi yang terlihat girdle, L5, sacrum and coccyx, caput
femoral, neck, and greater trochanters
b) Lesser trochanters tidak terlihat secara keseluruhan,
c) Greater trochanteras terlihat mempunyai bentuk dan ukuran
yang sama,
d) Tidak ada rotasi ditunjukkan dengan bentuk yang sama
dariiliac alae, wings ischial spines, dan dua obturator
foramina.
e) Adanya Foreshortened atau tertutupnya obturator foramen
mengindikasikan adanya rotasi
f) Tulang ischium mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
Gambar
7
BAB III
A. Hasil
Hasil foto rontgen pelvis
Gambar
Gambar
B. Pembahasan
Tulang pelvis dapat dilihat pada penjelasan di setiap proyeksi berikut:
1. Proyeksi AP
Berikut ini yang harus terlihat jelas yaitu:
a. Seluruh panggul dengan femur proksimal
b. Iliaka atau trokanter mayor berjarak sama pada tepi radiograf
c. Tidak ada rotasi pinggul
8
1) Kedua iliaka simetris
2) Foramina obturator simetris
3) Spina iskiadika terlihat sma
4) Sacrum dan tulang ekor sejajar simpisis pubis
d. Rotasi femur proksimal yang tepat
1) Kolumna femoralis tanpa superposisi
2) Tampak trokanter mayor
3) Trokanter minor jika terlihat pada batas medial femur
e. Dapat menunjukkan detail dari trabekula dan jaringan lunak
9
BAB IV
PEMBAHASAN
10