Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK RADIOGRAFI KONVENSIONAL PEDIS AP DAN OBLIQUE

DENGAN KLINIS DIABETES MELITUS

DI RADIOLOGI RS PUSAT PERTAMINA

Periode 14 Oktober – 2 November 2019

DISUSUN OLEH :

Karisma Dias Wicaksono

P21130218034

PROGRAM DIPLOMA IV

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah berkat Tuhan Yang Maha Esa dan berkat limpahan karunia-
Nya saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan penuh
dengan rasa tanggung jawab. Adapun makalah ini telah saya usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Untuk itu saya tidak luput untuk menyampaikan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Namun
tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan, maupun pemilihan diksinya.

Dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar


lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya,
sehingga saya dapat memperbaiki makalah ini untuk memenuhi tugas laporan
PKL yang harus saya selesaikan.

Akhir kata, penyusun mengharapkan semoga dari makalah yang saya


yang berjudul Teknik Pemeriksaan Radiologi Ossa Pedis ini, para pembaca dapat
mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca
Jakarta, 30 Oktober 2019

Penyusun
Karisma Dias W

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 2

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................... 3

A. Latar Belakang ..................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3

C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 3

D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 4

BAB II : LANDASAN TEORI ............................................................................... 5

A. Anatomi ............................................................................................... 5

B. Indikasi ................................................................................................. 6

C. Teknik Radiografi ................................................................................ 8

BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 11

A. Data Pasien ......................................................................................... 11

B. Prosedur ............................................................................................. 11

C. Persiapan Alat dan Bahan ................................................................... 11

D. Hasil Radiografi ................................................................................... 12

E. Pembahasan........................................................................................ 13

F. Proteksi ............................................................................................... 13

BAB IV : PENUTUP ........................................................................................ 14

A. Kesimpulan ........................................................................................ 14

B. Saran .................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemeriksaan secara radiologi mampu memberikan informasi secara


radiografi yang optimal baik keadaan anatomis maupun fisiologis dari suatu
organ di dalam tubuh yang tidak dapat di raba dan di lihat oleh mata secara
langsung serta mampu memberikan informasi mengenai kelainan-kelainan
yang mungkin dijumpai pada organ-organ yang akan diperiksa Pada saat ini
hampir semua organ dan sistem di dalam tubuh kita dapat diperiksa secara
radiologis, bahkan setelah ditemukan kontras media yang berguna
memperlihatkan jaringan organ yang mempunyai nomor atom yang lebih
kecil sehingga kelainan pada organ tersebut dapat di diagnosa.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyajikan salah satu
pemeriksaan yaitu pemeriksaan Thorax. Pemeriksaan Thorax adalah
pemeriksaan secara radiologi yang bertujuan untuk menghasilkan gambaran
dada secara keseluruhan. Pemeriksaan Thorax menggunakan proyeksi
Postero-Anterior.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Thorax?

2. Bagaimana teknik radiografi dari Thorax?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk membuat makalah tentang kasus pada pemeriksaan radiologi bidang


konvensional dengan klinis tuberkolosis (TB) pada Thorax

2. Memahami apa saja proyeksi dari Thorax

3
D. MANFAAT PENULISAN

1. Mengetahui pengertian dari Thorax

2. Mengetahui apa saja proyeksi dari Thorax

3. Mengetahui teknik radiografi dari Thorax

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. ANATOMI

B. INDIKASI

TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru


akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala
berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan
terkadang mengeluarkan darah.
Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang
tulang, usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang
keluar penderita TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih

5
rentan terkena pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya
penderita HIV.

Gejala Tuberkulosis
Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama,
penderita TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain, seperti:

 Demam
 Lemas
 Berat badan turun
 Tidak nafsu makan
 Nyeri dada
 Berkeringat di malam hari

C. TEKNIK RADIOGRAFI

Proyeksi PA

Posisi Pasien : Pasien berdiri didepan bucky stand, dagu diangkat


Tangan dipinggang, telapak tangan keluar, dan siku ditekan
kedepan
Shoulder dirotasikan ke depan agar scapula menjauh dari
bidang paru paru

Posisi Objek : MSP sejajar dengan garis tengah kaset


Pastikan tidak ada rotasi pada thorax

Central point (CP) : pada MSP setinggi thoracal 7

Central Ray (CR) : Horizontal tegak lurus


kaset atau vertikal dengan disudutkan sekitar 10
derajat

FFD : 150 cm

Kaset : 43 x 35 cm

6
7
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pasien

Nama Pasien : TN. A


Umur : XX Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. Foto : 1910xxxxxx
Permintaan Foto : Thorax PA
Klinis : TB

B. Prosedur
- Melihat formulir permintaan yang ada diatas meja
- Melihat nama, permintaan foto dan klinis pada amprah
- Memanggil nama pasien dengan jelas
- Memastikan nama dan tanggal lahir agar sesuai dengan form permintaan
- Mempersilahkan pasien masuk ke dalam ruangan pemeriksaan
- Mempersiapkan pasien berdiri menghadap bucky stand.

C. Persiapan Alat dan Bahan

- Kaset CR
- Pesawat CR
- Baju ganti pasien
- Film

8
D. Hasil Radiografi

a. Proyeksi PA

E. Pembahasan

Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan Thorax tidak memerlukan persiapan khusus.


Petugas radiologi harus melakukan pemeriksaan secara cepat dan
tepat.Pasien erect dengan dada ditempelkan pada bucky stand
Pastikan bagian apex paru tidak terpotong. Atur kolimasi
seminimal mungkin. Radiografer secara cepat mengatur kondisi

9
kV dan mAs sesuai ketebalan objek. Lalu melakukan X-ray
dengan instruksi jangan bergerak

F. Proteksi

1. Tidak menggunakan berkas sinar – x yang mengarah ke petugas,

2.Berlindung pada tabir / tirai timbal, atau memakai apron

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari laporan diatas yang dapat diambil kesimpulan bahwa pemeriksaan
Ossa.Manus yang dilakukan dengan menggunakan proyeksi
Posteroanterior dan Oblique dapat mendiagnosa adanya fraktur yang terjadi
pada Ossa. Pedis dan sudah sesuai dengan standar teori serta dapat
menggambarkan anatomi dari Ossa. Pedis secara keseluruhan

B. SARAN

Agar tidak terjadi pengulangan foto rontgen sebaiknya melakukan


pemeriksaan radiologi terhadap pasien dengan baik dan dengan
selalu memperhatikan pengaturan faktor eksposi, FFD, dan lain – lain.
Perlunya komunikasi yang baik antar sesama radiografer maupun dengan
pasien agar menjadi harmonis dalam bekerja.

Proteksi Radiasi bagi pasien perlu ditingkatkan dengan membatasi luas


lapangan penyinaran sesuai dengan luas objek yang akan difoto.
Proteksi radiasi bagi masyarakat umum yang hendak mengantar pasien atau
orang yang tidak berkepentingan dilarang memasuki ruang pemeriksaan,
kecuali sangat dibutuhkan apabila pasien tidak kooperatif dipersilahkan
memegangi pasien dengan menggunakan apron dan pintu pemeriksaan harus
tertutup rapat..

10
DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bontrager, K.L., 2001. Text Book Of Radiographic Positioning and Related


Anatomy, Mysby Inc,. Missauri.

Ballinger, Philip W. 2003. Merrill ’ s Atlas of Radiographic Position and


Radiologic

Procedures “Volume One”. USA: Mosby.

http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-301-BAB_I.pdf

https://www.academia.edu/27482995/Referat_dodev_Impingement_s

yndrome

http://adityawarm.blogspot.com/2013/03/proyeksi-pemeriksaan-pedis.html

https://bocahradiography.wordpress.com/2012/05/11/teknik-pemeriksaan-

radiografi-pedis-bag-1/

ttps://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Sakit_Pusat_Angkatan_Darat_Gatot_
Soebrot

11

Anda mungkin juga menyukai