DISUSUN OLEH :
GUSTIAN NUGRAHA
P21140218026
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah berkat Tuhan Yang Maha Esa dan berkat limpahan karunia-
Nya saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan penuh
dengan rasa tanggung jawab. Adapun makalah ini telah saya usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya tidak luput untuk menyampaikan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Namun
tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan, maupun pemilihan diksinya.
Penyusun
Gustian Nugraha
i
DAFTAR ISI
A. Anatomi ............................................................................................... 5
B. Indikasi ................................................................................................. 6
B. Prosedur ............................................................................................. 11
E. Pembahasan........................................................................................ 13
F. Proteksi ............................................................................................... 13
A. Kesimpulan ........................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................. 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
3
D. MANFAAT PENULISAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANATOMI
5
B. INDIKASI
Gangguan gula darah dapat disebabkan oleh berbagai hal yang meliputi:
Jika penyakit ini tidak diobati dengan perawatan yang tepat, maka dapat
menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya, bahkan bisa mengancam
nyawa penderitanya.
Diabetes tipe 1
Penyebab dari kondisi ini belum jelas. Para ahli menduga bahwa penyebab
penyakit gula tipe 2 mungkin terjadi akibat kombinasi faktor genetik dan
lingkungan.
6
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah tipe penyakit gula yang paling banyak terjadi. Angka
kejadiannya mencapai 90-95 persen dari semua kasus kencing manis di
dunia. Kondisi ini disebut dengan adult-onset diabetes karena lebih sering
terjadi pada orang dewasa.
Tidak seperti diabetes tipe 1, penderita tipe 2 tetap memproduksi insulin tapi
tidak mencukupi. Penyebab persis mengapa muncul tipe 2 belum pasti, tapi
para ahli percaya bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan berperan
dalam memicu terjadinya penyakit gula ini.
Kelebihan berat badan adalah pemicu utama penyakit gula, tapi tidak semua
pasien diabetes melitus tipe 2 kelebihan berat badan.
Diabetes gestasional
Diabetes gestational adalah penyakit kencing manis yang hanya terjadi pada
wanita hamil. Penyakit ini dapat menyebabkan masalah pada ibu maupun
bayinya jika tidak diobati. Jika ditangani cepat dengan baik, kondisi ini
biasanya sembuh total setelah melahirkan.
Diabetes insipidus
Penyakit ini biasanya diakibatkan hasil dari sindrom genetik, operasi, efek
samping obat-obatan, kekurangan gizi, infeksi, dan penyakit lainnya. Kondisi
ini jarang terjadi dan dapat diobati.
Kadar gula darah yang tak terkontrol pada orang dengan diabetes dapat
menyebabkan saraf-saraf di tubuh mati rasa dan kehilangan sensasi akibat
kerusakan saraf. Inilah mengapa orang dengan diabetes neuropati tidak bisa
merasakan sakit seperti orang normal lainnya, yang tidak mengalami kerusakan
7
saraf. Jika luka tidak segera diperiksa dan infeksi tiba-tiba jadi sangat serius, pada
akhirnya amputasi diperlukan.
Orang dengan diabetes juga dapat mengalami kondisi peredaran darah yang
buruk di kaki mereka, yang memperlambat proses penyembuhan saat kakinya
terluka. Setiap luka yang lambat disembuhkan dapat meningkatkan risiko infeksi,
karena bakteri dapat dengan mudah masuk ke luka terbuka dan luka potong.
Rutin periksa kaki adalah bagian yang sangat penting dari perawatan diabetes.
Sayangnya, menurut sebuah artikel yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetic
Medicine, sekitar 23-63 persen penderita jarang memeriksa kaki mereka atau
bahkan tidak pernah memeriksakan kakinya sama sekali.
Padahal, mengecek kaki adalah bagian penting dari perawatan dan pencegahan
komplikasi diabetes.
C. TEKNIK RADIOGRAFI
(1) Proyeksi AP
FFD : 100 cm
8
Kaset : 24x30cm dibagi dua
9
FFD : 100 cm
BAB III
10
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Pasien
B. Prosedur
- Melihat formulir permintaan yang ada diatas meja
- Melihat nama, permintaan foto dan klinis pada amprah
- Memanggil nama pasien dengan jelas
- Memastikan nama dan tanggal lahir agar sesuai dengan form permintaan
- Mempersilahkan pasien masuk ke dalam ruangan pemeriksaan
- Mempersilahkan pasien tiduran di atas meja pemeriksaan.
- Kaset CR
- Pesawat CR
- Baju ganti pasien
- Film
D. Hasil Radiografi
11
a. Proyeksi AP
b. Proyeksi oblque
12
E. Pembahasan
Prosedur Pemeriksaan
F. Proteksi
A. KESIMPULAN
Dari laporan diatas yang dapat diambil kesimpulan bahwa pemeriksaan
Ossa.Manus yang dilakukan dengan menggunakan proyeksi
Posteroanterior dan Oblique dapat mendiagnosa adanya fraktur yang terjadi
pada Ossa. Pedis dan sudah sesuai dengan standar teori serta dapat
menggambarkan anatomi dari Ossa. Pedis secara keseluruhan
B. SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-301-BAB_I.pdf
https://www.academia.edu/27482995/Referat_dodev_Impingement_s
yndrome
http://adityawarm.blogspot.com/2013/03/proyeksi-pemeriksaan-pedis.html
https://bocahradiography.wordpress.com/2012/05/11/teknik-pemeriksaan-
radiografi-pedis-bag-1/
ttps://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Sakit_Pusat_Angkatan_Darat_Gatot_
Soebrot
15