Disusun oleh :
Akram Sujana
1A
P21140218004
ANATOMI :
Mastoid merupakan rongga berisi udara yang terdapat di dalam tulang temporal yang
berhubungan dengan nasofaring melalui tuba eustachius dan berhubungan dengan mastoid air
cell (rongga mastoid) melalui antrum timpanic (aditus ad antrum). Rongga timpanik dan
mastoid merupakan kelanjutan dari saluran pernafasan dan menjadi tempat yang mengalami
infeksi yang berasal dari saluran pernafasan melalui tuba eustachius (Zarra, 2010).
Gambar 2.1
Gambar 2.1. Anatomi Cranium Lateral (Bontrager, 2001)
Keterangan gambar :
1. Tulang Frontal 7. Tulang Occipital
2. Tulang Sphenoid 8. Tulang Temporal
3. Tulang Zygomatikum 9. Prosesus Mastoideus
4. Sutura Coronal 10. External acousticus meatus
5. Tulang Parietal 11. Prosesus Styloideus
6. Sutura Lambdoidal 12. Ramus Mandibula
Indikasi pemeriksaan yang sering diminta untuk membuat radiografi Mastoid ialah
Otitis Media Akut, Otitis Media Kronis, dan Masdoitis. Namun ada juga Otitis Media
Serosa dan Otitis Media Eksterna.
1. Matoiditis
ialah infeksi sinus mastoideus kepala yang terletak tepat dibelakang telinga.
Kondisi ini sering terjadi akibat penyebaran infeksi dari telinga tengah dan
dirasakan sebagai nyeri umum di daerah tersebut. Biasanya terjadi setelah otitis
media akut.
2. Otitis Media Akut (OMA)
ialah infeksi pada telinga bagian tengah yang disebabkan oleh bakteri atau virus
yang menyerang pada telinga bagian tengah. Penyakit ini biasanya merupakan
komplikasi infeksi saluran pernafasan atas, virus atau bakteri dari tenggorokan bias
sampai ke telinga tengah melalui tuba eustakius atau melalui aliran darah.
3. Otitis Media Kronis
infeksi menahun pada telinga tengah yang mengenai mukosa dan struktur telinga
luar. Otitis media kronis dapat terjadi jika otitis media akut sudah berjalan 8 minggu
tidak semuh dan malah lebih parah . OMK dibagi dua macam yaitu tipe benigna
dan tipe maligna.
Tipe benigna ialah proses keradangan terbatas pada mukosa telinga tengah dan
jarang menyebabkan komplikasi tipe ini adalah tipe aman.
Tipe maligna adalah tipe bahaya yaitu proses keradangan selain mengenai mukosa
juga mengenai tulang. Terjadi osteomelitis atau destruksi tulang atau kolesteatoma
, jenis ini cnderung megalami komplikasi.
4. Otitis Media
ialah infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan radang telinga tengah. Kondisi
ini biasanya terjadi bersamaan dengan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).
Gejala termasuk sakit telinga , demam , mual tinggi , muntah dan diare. Selain itu
dapat menyebabkan gangguan pendengaran , kelumpuhan wajah dan meningitis
dapat terjadi.
5. Otitis Media Serosa
suatu kondisi dimana cairan berada di telinga tengah. Kondisi ini dapat disebabkan
oleh infeksi telinga atau kondisi lain dimana tabung pendengaran tidak dapat
mongering dengan baik. Kondisi ini paling umum terjadi pada anak – anak dan
terjadi dengan atau tanpa gejala.
6. Otitis Eksterna
peradangan pada bagian luar telinga yang mencakup hingga ke saluran
pendengaran.
BAB II
ALAT, BAHAN DAN TEKNIK RADIOGRAFI
► Posisi Objek :
► Kepala diposisikan dari posisi AP membentuk sudut 550 terhadap bidang film
ke arah objek yang tidak di foto.
► Posisikan Infra Orbito Meatal Line (IOML) tegak lurus dengan bidang film.
► Lakukan fiksasi bagian kepala dengan menggunakan spon dan sand bag agar
tidak terjadi pergerakan objek.
► Atur Central Ray membentuk sudut 10° ke arah caudal terhadap film tepat
dipertengahan film, dengan menyalakan lampu kolimator dan batasi luas lapangan
penyinaran sesuai dengan besarnya objek.
► Atur Central Point pada daerah 2,5 cm superior dari ujung processus
mastoideus dengan memposisikannya tepat dipertengahan bidang film.
ANALISA GAMBARAN :
1. Densitas : pada hasil gambaran, densitas
terlihat jelas dan layak. Tampak terlihat
juga gambaran struktur anatomi pada
prossesus mastoideus
2. Detail : pada hasil gambaran, detail
mampu memperlihatkan gambaran hingga
sekecil kecilnya, detail pada gambar ini
sangat baik, jelas dan mampu
memperlihatkan struktur anatomi prosessus
mastoideus
3. Kontras : pada hasil gambaran, kontras
terlihat jelas, karena sudah memperlihatkan
perbandingan antara gambaran putih dan
gambaran hitam di dekatnya, dan sudah
memperlihatkan garis tegas pada gambaran
4. Labelling terlihat pada gambaran
radiografi tetapi terbalik tulisannya
5. Marker terlihat jelas
KESIMPULAN :
1. Hasil radiografi ini layak dan bagus jika memenuhi kriteria dari densitas, detail
dan kontrasnya bagus.
2. Memenuhi kriteria gambaran hingga ke bagian garis tegas pada gambaran
3. Sebaiknya saat pemeriksaan prosessus mastoideus perhatikan kolimasi harus
dibatasi agar pasien tidak menyerap radiasi yang berlebihan.
4. Perhatikan penempatan marker dengan benar,baik posisi dan letaknya.
5. Perhatikan juga identitas pada pasien