Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PASCAERUPSI GUNUNG MERAPI

TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT


SEKITAR DAN INDUSTRI PARIWISATA

Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti
Ujian Praktik Bahasa Indonesia di SMA Budi Mulia tahun pelajaran
2017/2018

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

Nama : Dinda Asih Lestari


Kelas : XII MIPA 3
NIS : 0000106991

SEKOLAH MENENGAH ATAS


SMA BUDI MULIA
(Status : TERAKREDITASI A)
Jl. H.O.S Cokroaminoto No.1 Sudimara Jaya Kec. Ciledug Kota
Tangerang – 15151
Telp. (021) 7304142 - 7328730 fax (021) 7328739
Website : www.budi-mulia.com
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui dan disahkan pada hari ......... tanggal
………… tahun 2017. Tempat di SMA Budi Mulia, oleh:

Pembimbing Materi Pembimbing Teknis

Wan Kamsulisa Harlina, S.Pd. Hj. Titin Suprihatin, S.Pd.

Mengetahui,
Kepala SMA Budi Mulia

Dr. H. Moh. Suryadi Syarif S., S.E., M.M.


HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan untuk:


1. Bapak Dr. H. Moh Suryadi Syarif S., S.E., M.M. selaku Kepala SMA
Budi Mulia.
2. Bapak H. M. Budi Harsodjo, M.Pd., M.M. selaku Wakil Kepala SMA
Budi Mulia Bidang Kurikulum.
3. Bapak H. Yusri, S.Ag., M.A. selaku Kepala Sekolah SMA Budi
Mulia Bidang Kesiswaan.
4. Ibu Wan Kamsulisa Harlina, S.Pd. Selaku Pembimbing Materi/Wali
Kelas.
5. Ibu Hj. Titin Suprihatin, S.Pd. selaku Pembimbing Teknis.
6. Bapak dan Ibu Dewan Guru dan Staf SMA Budi Mulia.
7. Untuk teman-teman SMA Budi Mulia.
HALAMAN MOTTO

1. Setiap pemikiran manusia adalah sebuah perca kain yang


berserakan, dan kita berpeluang menyajikannya menjadi sebuah
permadani yang indah dan menawan.
2. Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam
mengatasi adanya masalah adalah sesuatu yang utama.
3. Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh.
4. Kegagalan hanya terjadi apabila kita menyerah.
5. Keyakinan, semangat, dan motivasi adalah langkah awal sebuah
kesuksesan.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala kebesaran dan limpahan rahmat yang diberikan-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “PENGARUH
PASCAERUPSI GUNUNG MERAPI TERHADAP PEREKONOMIAN
MASYARAKAT SEKITAR DAN INDUSTRI PARIWISATA”
Adapun penulisan karya tulis ini disusun berdasarkan tugas yang
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Sekolah Nasional
tahun ajaran 2017/2018 di SMA Budi Mulia.
Dalam penulisan karya tulis ini, berbagai hambatan telah penulis
alami. Oleh karena itu, terselesaikannya karya tulis ini tentu saja bukan
karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya
dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis juga berterima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan karya tulis ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan
karya tulis ini yang terdapat banyak kekurangan, kesalahan, maupun
kelemahannya baik dalam penulisan ataupun pengembangan materi. Ini
semua disebabkan karena keterbatasannya kemampuan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan dan penulis hargai.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.

Tangerang, 14 Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………… i


HALAMAN PENGESAHAN ………………………….… ii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………. iii
HALAMAN MOTTO ………………………………….… iv
KATA PENGANTAR …………………………………… V
DAFTAR ISI ……………………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………….. 1
B. Ruang Lingkup ……………………………………………….. 2
C. Tujuan Penulisan …………………………………………….. 2
D. Metode Penulisan ……………………………………………. 2
1. Metode Observasi ……………………………………….. 2
2. Metode Wawancara ……………………………………… 2
3. Metode Kepustakaan ………………………………….… 2
E. Sistematika Penulisan ………………………………………. 2

BAB II PENGARUH PASCAERUPSI GUNUNG MERAPI


TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT
SEKITAR DAN INDUSTRI PARAWISATA
A.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Daerah istimewa yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan
nama jogja,merupakan kota yang terkenal dengan sejarah dan
warisan budayanya. Yogyakarta merupakan pusat kerajaan
mataram dan sampai saat ini masih ada keraton yang masih
berfungsi dalam arti sesungguhnya.jogja juga memiliki banyak
candi yang berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan
kerajaan besar zaman dahulu,salah satunya adalah candi
borobudur yang dibangun pada abad ke 9 oleh dinasti syailendra
sedangkan arsitek dari candi tersebut adalah gunadharma.
Pegunungan, pantai-pantai, hamparan sawah yang hijau dan
udara yang sejuk menghiasi keindahan kota jogja. Masyarakat jogja
hidup dengan damai dan mempunyai keramahan yang khaas.coba
kita berkeliling desa, kita pasti akan mendapat senyuman
dansapaan yang hangat dari para penduduk sekitar.
Suasana seni yang begitu terasa di jogja.malioboro yang
merupakan urat nadi jogja dibanjiri barang-barang kerajinana dari
segenap penjuru.para pengayuh becakpun siap mengantarkan kita
mengelilingi tempat-tempat pariwisata. Tak ayal bila kota jogja
sangat terkenal dan merupakan salah satu tujuan utama para
wisatawan mancanegara,untuk berlibur dan mengabiskan sisa
waktu istirahatnya di jogja.

B. Ruang Lingkup Penulisan


Untuk memudahkan penulisan karya tulis ini, penulis
membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh pascaerupsi Gunung Merapi terhadap
perekonomian masyarakat sekitar?
2. Adakah pengaruh pascaerupsi Gunung Merapi terhadap industri
pariwisata?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh pascaerupsi Gunung Merapi
terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
2. Untuk mengetahui pengaruh pascaerupsi terhadap industri
pariwisata.
D. Metode Penulisan
Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk menyusun
karya tulis ini, penulis menggunakan metode-metode dengan teknik
pengolahan data sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode Observasi adlah proses pengumpulan data dengan
cara melakukan pengamatan lalu mencatatnya dengan
sistematis terhadap objek. Oleh karena itu, penulis
menggunakan metode ini agar lebih jelas dan secara langsung
dapat mengetahui Gunung Merapi yang berada di Daerah
Merapi.

2. Metode Wawancara
Metode Wawancara adalah suatu metode yang apabila kita
kunjungi langsung ketempat yang kita tinjau. Maka secara
langsung kita dapat mengumpulkan data-data secara langsung.

3. Metode Kepustakaan
Metode Kepustakaan adalah suatu sistem metode dimana
dalam pembuatan karya tulis ini penulis harus mengumpulkan
atau mencari buku yang berkaitan dengan pascaerupsi Gunung
Merapi terhadap perekonomian masyarakat sekitar dan industri
pariwisata.

E. Sistematika Penulisan
Dalam menusun karya tulis ini, penulis memustuskan untuk
melampirkan sistematika penulisan. Dimana sistematika ini untuk
memudahkan pembaca dalam memahami karya tulis ini penulis
menggunakan urutan sebagai berikut:

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup Penulisan
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
1. Metode Observasi
2. Metedo Wawancara
3. Metode Kepustakaan
E. Sistematika Penulisan

BAB II PENGARUH PASCAERUPSI GUNUNG MERAPI


TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR
DAN INDUSTRI PARIWISATA
BAB II
PENGARUH PASCAERUPSI GUNUNG MERAPI
TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DAN
INDUSTRI PARIWISATA

A. Gunung Merapi dari Segi Perekonomian

1. Letak Geografis Gunung Merapi

Gunung Merapi terletak dalam wilayah provinsi Jawa Tengah :


Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten :
Dan Daerah Istimewa Yogyakarta : Kabupaten Sleman. Jarak
puncak Merapi dari kota terdekat adalah sekita 3 km dari
Yogyakarta, kira-kira 26,5 km dari Magelang, lebih kurang 25 km
dari Klaten dan sekitar 27,5 km dari Boyolali. Menurut Atlas
Tropische van Nederland (1938) lembar 21,gunung ini teletak pada
posisi geografi 7°32,5’ Lintang selatan dan 110°26,5’ Bujur Timur
dengan tinggi pinggir kawah sebelah Timur sebelum longsor tahun
1958 adalah 2911 M diata permukaan laut. Sementara, menurut
Sandy (1977:18) tinggi merapi adalah 2914 M diatas permukaan air
laut. Pendakian puncak gunung ini termudah jika dilakukan melalui
boyolali, dengan melwati pos observasi vulkanologi yang terletak
dikecematan selo yang memakan waktu pendakian sekitar 3,5
sampai 4 jam. Puncak merapi dapat pula dicapai melalui kaliurang
kabupaten Sleman menerobos hutan hutan lindung dengan resiko
pendakian lebih sulit dan memakan waktu lebih dari 4 jam.

Gunung Merapi digolongkan sebagai gunung api jenis strato


karena sering mengalami pelongsoran pada puncaknya. Ciri strato
yang dimilikinya adalah lereng terjal, Topografinya berubah-ubah
akibat tumpukan material disekitar kepundannya labil dan
melongsor sewaktu-waktu, teristimewa dimusim penghujan.
Gunung ini diaggap sebagai gunung api paling berbahaya di
Indonesia selain Gunung Kelud di Jawa Timur dan gunung Awu di
pulau sangir, Sulawesi Utara (Pardyanto, et al. 1982 : 18), dan
dimasukkan kedalam tipe A didasarkan pernah meletus dalam data
sejarah, baik data yang didaptkan secara lisan melalui penduduk
setempat maupun data yang diperoleh para ahli Geologi.

Gunung yang sangat giat ini terletak di titik silang dua buah
sesar, yaitu sesar Transversal yang memisahkan Jawa Timur dan
Jawa Tengah, dan sebuah Sesar Longitudinal lewat Jawa. Kegiatan
gunung Merapi selalu berpindah-pindah dari Utara ke Barat laut
kemudian ke barat daya hingga kini (Suriyo dan Kumudinata, 1973 :
4). Puncak merapi acap berubah-ubah, Kadang-kadang ditempati
doma lava. Di puncak Merapi terdapat 4 buah kawah yaitu pasar
bubar, pusung London, Kawah 48 dan 46, dengan 5 buah lapangan
fumarola yaitu woro I, II, III dan gendol A, B (Reksowirogo, 1979 :
250). Terdapat 13 sungai yang akan dipenuhi banjir material merapi
terutama lahar disaat saat meletus dan musim penghujan, ialah
sungai Wowo, Gendol, Kuning, Kode, C, Bebeng, Boyong, Krasak,
Batang, Putih, Lamat, Blongkeng, Senowo, dan Pabean.

2. Deskripsi Perekonomian Gunung Merapi

a. Sistem Pertanian

Sebelum tahun 1912 penduduk melakukan peladangan didalam


hutan. Pada waktu itu setiap keluarga rata-rata memiliki area
peladangan didalam hutan sebanyak 3 sampai 4 tempat.
Masing-masing tanah garapan diolah maksimum sebanyak 3
sampai 4 kali masa panen, kemudian dibelokkan selama 2
tahun lebih. Setelah pohon-pohon keras ditebang dan proses
pembakaran selesai, dimulai lah segera masa tanam pertama.
Panen pertama tidak begitu berhasil akibat belum semua daun
mengalami pembusukan. Panen kedua dan ketiga merupakan
panen yang berhasil baik karena daun daun telah membusuk
secara sempuirna sehingga kesuburan tanah meningkat. Panen
keempat, biasanya, hasilnya kembali berkurang atau menyusut
seperti panen pertama; tanah mulai berkurang kesuburannya.
Ini berartitanah harus segera diberokan sehingga sebidang
tanah baru perlu dibuka dan diolah. Proses itu berlangsung
selama beberapa tahun dan akan kembali ke bidang tanah
yang pertama setelah diperkirakan kesuburannya pulih.

Tanaman utama ditegalan adalah jagung yang merupakan


makanan utama sehari hari. Khusus di Wukirsari, pekarangan
banyak ditanami tanaman obat obatan seperti adas, pulosari,
dan sejenisnya, sedangkan tanaman yang diusahakan secara
khusus untuk diperdagangkan adalah tembakau.

Hasil tegalan dan pekarangan biasanya hanya pas pasan


untuk dikonsumsi keluarga. Apabila terdapat kelebihan hasil
pertanian barulah kelebihannya dibawah kepasar terdekat untuk
ditukarkan dengan kebutuhan sehari hari seperti garam, minyak
goring, minyak tanah, sabun, gula, dan sebagainya. Harga kayu
bakar perikat, sebesat 40 sampai 50 kg, dipasar terdekat sekitar
Rp.750,00 hingga Rp.1000,00 (pada 1991). Pada musim
kemarau rumput akan menjadi barang komoditi yang dijual
dipasar pasar terdekat dengan harga antara Rp.500,00 sampai
Rp.750,00 untuk satu pikul, seberat 50 kg (tahun1991).

b. Sistem Peternakan

Sebelum tahun 1912 ternak hanya berfungsi sebagai


tabungan dan status social, kemudian bertambah fungsinya
sebagai pendukung sistem pertanian, yaitu sebagai penghasil
pupuk kandang untuk menyuburkan tanah tegalan dan
pekarangan. Selain itu, pertenakan sapi terutama sapi perah
akan menghasilkan susu untuk meningkatkan kesehatan
keluarga atau untuk menambah penghasilan keluarga. Selain
dikonsumsi sendiri susu perah ini mereka pasarkan ke KUD
setempat dengan harga Rp.200,00 perliter (tahun1991).

Anda mungkin juga menyukai