Ada berbagai jenis keguguran yang bisa dialami oleh ibu hamil, salah satunya adalah abortus
inkomplit. Jenis keguguran ini terjadi saat usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Mengapa ini
bisa terjadi dan bagaimana cara mengobati abortus inkomplit? Ini penjelasan lengkapnya.
Jadi, ketika ibu hamil mengalami perdarahan hebat dan leher rahim membesar, tidak semua
jaringan luruh melewati vagina.
Jenis keguguran ini berbeda dengan keguguran diam-diam. Perbedaannya, keguguran diam-diam
terjadi ketika janin tidak berkembang, tetapi leher rahim tertutup. Hal tersebut tidak memicu
perdarahan.
Untuk mengambil sisa jaringan yang ada di dalam rahim, biasanya dokter menganjurkan
prosedur dilatasi dan kuretase.
Bila jaringan tidak diangkat, bisa memicu perdarahan berkepanjangan bahkan sampai infeksi.
perdarahan hebat,
sakit perut hebat mirip kram atau kontraksi,
demam,
nyeri pinggang, dan
hilangnya tanda kehamilan (morning sickness atau payudara bengkak)
Bila mengalami tanda-tanda keguguran tidak lengkap ini, segera hubungi dokter untuk
mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Penyebab abortus inkomplit
Hasil penelitian yang diterbitkan Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine menunjukkan
bahwa 50 persen keguguran disebabkan oleh masalah genetik saat janin terbentuk.
Namun, ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebab abortus inkomplit, yaitu:
Dikutip dari Medlineplus, sekitar 10-25 persen wanita hamil mengalami keguguran. Kondisi
tersebut paling sering terjadi di 7 minggu pertama kehamilan.
Perlu dipahami bahwa aktivitas yang dilakukan sehari-hari tidak memicu keguguran.
Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa aktivitas yang tidak memicu keguguran seperti, olahraga,
berhubungan seksual, dan bekerja.
Dalam pemeriksaan USG, baik abdominal (perut) atau transvaginal, dokter akan melihat
perkembangan jumlah perdarahan yang keluar.
Dokter juga akan memeriksa sisa jaringan yang tersisa di dalam rahim. Pemeriksaan itu untuk
melihat apakah jaringan bisa diluruhkan secara alami atau perlu memakai prosedur kuretase.
Tes darah
Saat melakukan pengambilan darah, ada beberapa hal yang diperiksa, yaitu sebagai berikut.
Berikut perawatan abortus inkomplit, dilansir dari The Royal Women’s Hospital Victoria
Australia:
Pilihan pertama dalam perawatan setelah keguguran adalah menunggu sisa jaringan yang
tertinggal luruh secara alami.
Pada kasus abortus inkomplit, biasanya proses peluruhan terjadi beberapa hari setelah perdarahan
pertama.
Selama proses menunggu sisa jaringan luruh, Anda akan mengalami flek darah keluar dari
vagina seperti sedang menstruasi hari terakhir.
Ketika jaringan sudah mulai keluar, darah akan lebih pekat disertai gumpalan. Anda akan
merasakan nyeri perut seperti kram saat menstruasi.
Untuk mengurangi rasa sakit, Anda dibolehkan mengonsumsi paracetamol sebagai pereda nyeri.
Menggunakan obat-obatan
Obat ini akan mendorong jaringan luruh dalam beberapa jam. Paling lama peluruhan terjadi
dalam satu atau dua hari.
Namun, penggunaan obat tersebut tidak cocok untuk perdarahan yang sangat berat atau atau
terjadi tanda-tanda infeksi.
Biasanya obat tidak dianjurkan untuk kehamilan yang usianya lebih dari 9 minggu.
Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan ketika jaringan di dalam rahim tidak luruh
meski sudah menggunakan cara alami dan obat-obatan.
Dilatasi dan kuretase dilakukan di ruang operasi dengan memakai bius total. Proses pembedahan
dilakukan melalui vagina, sehingga tidak ada sobekan di perut.
Nantinya, leher rahim dibuka dengan hati-hati lalu dokter mengangkat jaringan kehamilan di
dalam rahim sampai kondisinya kosong.
Prosedur kuretase hanya berjalan 5-10 menit, tetapi pemulihan pascakuret membutuhkan waktu
sekitar 4-5 jam.
Ini adalah jalan terakhir dari perawatan abortus inkomplit karena dokter biasanya akan minta
Anda menunggu 1-2 hari sampai jaringan keluar sendiri.