DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GIRI MULYA
Jalan Transmigrasi Sebamban VI Desa Giri Mulya
Kecamatan Kuranji Kabupaten Tanah Bumbu
Kode Pos : 72277, Email : puskesmas.girimulya@gmail.com
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN:
C. SASARAN:
D. RUANG LINGKUP :
A. TUJUAN
B. KEWENANGAN
C. KOORDINASI
Karena fungsi manajemen risiko sangat luas dan kegiatan Puskesmas yang
sangat beragam, maka untuk keberhasilan program manajemen risiko, Puskesmas
harus menetapkan mekanisme koordinasi baik secara formal maupun informal antara
manajemen risiko professional dengan semua unit layanan struktural dan fungsional
Puskesmas serta fungsi lain di dalam dan di luar Puskesmas.
D. TANGGUNG JAWAB
Satuan tugas manajemen resiko adalah bagian dari struktur manajemen puncak
dibawah Kepala. Tugasnya adalah mencegah kerugian (loss prevention) misalnya
dengan inspeksi keamanan, pendidikan karyawan, analisa statistik tentang sumber
potensial klaim dan mengendalikan kerugian (loss control), dengan cara
mengidentifikasi, investigasi, mengevaluasi, memonitor, mengukur, menangani
klaim dan mengatasi risiko yang terkait dengan sumber daya manusia, sistem
prosedur, pengawasan internal maupun gabungannya.
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk melestarikan aset, meningkatkan mutu
pelayanan dan memanfaatkan proses untuk mengidentifikasi, mengurangi atau
menghilangkan risiko kerugian.
1. Mengidentifikasi semua risiko dan bahaya untuk mencegah dan memperbaiki kondisi
Puskesmas Giri Mulya yang dapat menimbulkan risiko yang tidak perlu untuk pegawai,
pasien dan lain- lain.
2. Review kinerja semua pegawai yang melaksanakan pelayanan pasien untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki praktek-praktek yang dapat menimbulkan risiko
yang tidak perlu untuk pegawai, pasien dan lain-lain.
3. Meninjau kebijakan dan prosedur untuk direvisi agar dihasilkan pelayanan yang sesuai,
dan dilakukan monitoring agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan.
4. Investigasi kejadian tidak diharapkan untuk menilai dan menentukan bagaimana agar
kejadian serupa dapat dihindari untuk mengontrol kerugian.
5. Menangani keluhan, menyelesaikan sengketa dan meningkatkan mutu pelayanan pasien
dan layanan yang terkait.
1. Tetapkan Konteks
Tujuan, sasaran, strategi, ruang lingkup, dan parameter kegiatan, atau bagian dari
organisasi Puskesmas dimana proses manajemen risiko sedang diterapkan, harus
ditetapkan. Proses harus dipertimbangkan dengan seksama sesuai kebutuhan untuk
menyeimbangkan biaya, manfaat dan peluang. Perlu ditentukan pula kebutuhan
sumberdaya dan catatan yang harus didokumentasikan dan dipelihara.
2. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko internal dan eksternal yang dapat menimbulkan ancaman sistem
kesehatan, organisasi Puskesmas , unit pelayanan Puskesmas , atau pasien.
Dari waktu ke waktu, semua risiko yang signifikan di tingkat nasional (sistem
kesehatan), tingkat Puskesmas , unit pelayanan atau tingkat tim harus diidentifikasi,
dinilai, dikelola dan dipantau. Untuk memulai proses, perludilakukan identifikasi dan
penentuan prioritas risiko pelayanan kesehatan internal dan eksternal yang dapat
menimbulkan ancaman.
Identifikasi adalah elemen yang penting dalam manajemen risiko karena risiko
tidak akan efektif ditangani bila tidak dilakukan identifikasi. Satuan tugas manajemen
resikodapat menggunakan berbagai informasi untuk mengidentifikasi potensi risiko.
Identifikasi risiko dapat dilakukan secara reaktif dan proaktif.
Beberapa sumber informasi untuk identifikasi risiko yang dapat dipakai seperti:
3. ANALISIS RISIKO
5. PENGELOLAAN RISIKO
Memantau dan meninjau risiko yang sedang berjalan, penting untuk memastikan
bahwa rencana organisasi manajemen risiko puskesmas tetap relevan. Mengingat bahwa
banyak faktor yang dapat mempengaruhi perubahan kemungkinan dan dampak risiko
setiap saat, maka manajemen risiko harus melakukan pemantauan berulang kali, serta
meninjau kembali setiap langkahdalam proses manajemen risiko.
Penentuan prioritas risiko dan perencanaan kegiatan, memperhitungkan laporan
insiden internal, informasi audit, keluhan dan isu-isu perorangan, serta persyaratan dan
panduan tingkat nasional.
Pimpinan unit layanan secara sistematis harus menyusun prioritas risiko menurut
keparahan risiko (sesuai warna/ bands risiko), dan melakukan kontrol di tingkat unit
layanan.Tindak lanjut dilakukan oleh manajer level tertentu tergantung tingkat keparahan
risiko (sesuai warna/ bands risiko).
Laporan Insiden adalah laporan secara tertulis setiap keadaan yang tidak konsisten
dengan kegiatan/ prosedur rutin yang berlangsung di puskesmas terutama untuk pelayanan
kepada pasien.
Secara umum maksud laporan insiden adalah untuk mengingatkan kepada
manajemen risiko bahwa ada keadaan yang mengancam terjadinya klaim. Identifikasi akan
membantu langkah langkah yang akan diambil puskesmas terhadap risiko tersebut.
Tipe Insiden :
1. Administrasi Klinis
2. Proses / Prosedur klinis
3. Dokumentasi
4. Proses Medikasi / Cairan Infus
5. Oxygen
6. Alat Medis
7. Perilaku pasien
8. Pasien jatuh
9. Pasien Kecelakaan
10.Infrastruktur / Sarana / Bangunan
11.Sumber daya / Manajemen
12.Laboratorium
X. INVESTIGASI INSIDEN
Program manajemen risiko dan kemajuan untuk mencapai tujuan yang telah disusun
dalam rencana, ditinjau minimal setiap tahun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah
Bumbu
Mengetahui
Kepala Puskesmas Giri Mulya, Penanggung Jawab Manajemen Risiko